Makalah tentang Mitigasi Bencana Covid-19 di Indonesia PDF

Title Makalah tentang Mitigasi Bencana Covid-19 di Indonesia
Author Ananda Putri
Pages 16
File Size 130.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 245
Total Views 492

Summary

MITIGASI BENCANA COVID-19 DI INDONESIA MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Fisik Yang diampu oleh Ibu Neni Wahyuningtyas, M. Pd Disusun oleh kelompok 7: Ananda Putri Safitri 190741639259 Novian Candra Kurniawan 190741639287 Prisma Rohmanniatul Izza 190741639242 Raudhatul Jannah 1907416...


Description

MITIGASI BENCANA COVID-19 DI INDONESIA MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Fisik Yang diampu oleh Ibu Neni Wahyuningtyas, M. Pd

Disusun oleh kelompok 7: Ananda Putri Safitri

190741639259

Novian Candra Kurniawan

190741639287

Prisma Rohmanniatul Izza

190741639242

Raudhatul Jannah

190741639211

Zerina Nurkhamamah

190741639206

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MARET 2021

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Masalah atau Topik Permasalahan .................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan Makalah................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 2.1 Pengertian Mitigasi Bencana Covid-19 di Indonesia.......................... 3 2.2 Langkah-Langkah Mitigasi Bencana Covid-19 Di Indonesia ............ 4 2.3 Hambatan Mitigasi Bencana Covid-19 di Indonesia .......................... 7 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 13 3.1 Simpulan ........................................................................................... 13 3.2 Saran ................................................................................................. 14 DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 15

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Bencana Covid-19 yang sudah tidak asing terdengar bahwa sudah mewabah hingga seluruh dunia sejak tahun 2020. Hal ini banyak menimbulkan berbagai negara tidak berhenti memberitakan mengenai Covid-19 ini. Wabah Covid-19 ini sudah sangat berdampak di dimensi manusia dan sosial lainnya. Masalah ini tidak hanya dihadapi oleh Indonesia saja, tetapi sekitar lebih dari 200 negara di dunia. Pada tahun 2020 bahwa yang telah terinfeksi Covid-19 ini sekitar lebih dari 2.245.872 jiwa di seluruh dunia. Selain itu juga sudah terkonfirmasi sekitar lebih dari 152.000 orang meninggal dunia karena virus ini (WHO dalam Agustino, 2020). Maka, ketika sudah melihat beberapa orang sudah terinfeksi tersebut, jangan sampai lengah dalam menangani Covid-19 tersebut. Indonesia menjadi salah satu negara yang juga terkena wabah Covid19 ini. Sekitar bulan Maret 2020 wabah tersebut muncul di masyarakat. Kejadian luar biasa yang terjadi di Indonesia maupun dunia ini membuat tingkat kecemasan meningkat. Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk yang makin hari makin bertambah jumlah yang terkena Covid-19 ini. Jumlah kasus yang terdapat di Indonesia yang positif Covid-19 ini meningkat hingga 2.491 kasus, kemudian kematian sekitar 209 orang dan masih data yang mencatat kesembuhan sekitar 192 orang (WHO dalam Fadli,dkk, 2020). Hal sudah terjadi sekitar hampir satu tahun ini sangat berdampak dalam berbagai aspek seperti halnya dari ekonomi, pariwisata, sosial dan lain-lain. Oleh sebab itu berbagai negara melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi Covid-19 ini agar dapat melalui bencana Covid-19 ini dengan bantuan dari warga masyarakat untuk bersatu dalam mengatasi hal tersebut bersama. Banyak sekali usaha yang dilakukan dan setiap negara pun memiliki cara masing-masing dalam mengatasi wabah Covid-19 ini. Karena di setiap negara pun memiliki situasi dan kondisi yang berbeda-beda dan menyesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut dalam mengatasi hal tersebut. Hal ini juga

1

2

dilakukan oleh Indonesia untuk siap siaga dalam mengatasi wabah Covid-19. Oleh karena itu Indonesia juga memiliki cara tersendiri dalam mengatasi bencana Covid-19 yang sedang terjadi seperti menutup sekolah yang kemudian dipindahkan menjadi belajar di rumah, kemudian bekerja di rumah, tempat wisata di tutup, serta akses wisatawan dari luar negeri pun di tutup, menyarankan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, menggunakan masker jika bepergian, mencuci tangan dan masih banyak lagi cara yang akan dibahas lebih lanjut lagi. 1.2

Masalah atau Topik Permasalahan 1.2.1

Apa itu mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia?

1.2.2

Bagaimana langkah-langkah mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia?

1.2.3 1.3

Apa hambatan mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia?

Tujuan Penulisan Makalah 1.3.1

Mampu memahami mengenai mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia

1.3.2

Dapat mengetahui langkah-langkah mengenai mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia

1.3.3

Mampu menguraikan hambatan mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Mitigasi Bencana Covid-19 di Indonesia Mitigasi bencana merupakan suatu tindakan yang sangat penting dilakukan untuk mengurangi dampak dari bencana, hal ini bisa dilakukan sebelum bencana itu terjadi (Noor, 2014). Jadi upaya kesiapsiagaan atau tindakan dalam pengurangan risiko. Seperti halnya bencana atau wabah yang terjadi saat ini yaitu covid-19. Bencana atau wabah Covid-19 pada tanggal 14 Maret 2020 ditetapkan sebagai bencana nasional oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 (Thorik, 2020 ). Sejak saat itu pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran covid19. Melihat sejumlah data kasus positif covid-19 semakin meresahkan, sehingga pemerintah mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi warganya. Pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Pemerintah

senantiasa

bekerja

keras

dalam

memberikan

perlindungan jaminan kesehatan dari Covid-19. WHO memberikan pemberitahuan kepada Indonesia agar menerapkan sistem Lockdown, tetapi pemerintah tidak menerapkan hal itu melainkan memilih untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB (Thorik, 2020 ). Diterapkannya sistem PSBB dipercaya merupakan

cara efektif untuk mengurangi laju

penularan Covid-19. Selain itu pemerintah juga menerapkan social distancing yaitu agar berjaga jarak minimal 1 meter. Berbagai langkah telah diambil oleh pemerintah pusat maupun daerah contohnya saja bisa kita lihat dengan menghimbau masyarakat agar melaksanakan pembatasan kegiatan yang sifatnya berkerumun. Sehingga presiden menghimbau untuk melakukan semua kegiatan di dalam rumah, seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Adanya Covid-19 mengubah semua kegiatan offline menjadi online atau sekarang kita menyebutnya luring dan daring. Hal ini juga berpengaruh terhadap aktivitas pendidikan yang dilaksanakan jarak jauh

3

4

karena untuk mengurangi penyebaran Covid-19 (Satiti,dkk,. 2021). Dengan berubahnya sistem pembelajaran ini membuat siswa harus menyesuaikan diri dengan kondisi pembelajaran secara daring, yang dilaksanakan menggunakan akses jaringan internet. Adapun manajemen bencana menurut Coppola dan Maloney (Setyawati, 2020) terdapat 4 bagian di antaranya yaitu : 1. Mitigation, mengurangi terjadinya bahaya risiko. 2. Preparedness, menyiapkan masyarakat agar bersedia membantu orang lain saat bencana dengan menggunakan APD. 3. Response, tindakan yang dapat perlu dilakukan dalam mengurangi dampak bencana. 4. Recovery, melaksanakan perbaikan, membangun lagi apa yang telah rusak dan hilang. 2.2 Langkah-Langkah Mitigasi Bencana Covid-19 Di Indonesia Pada awal tahun 2020 dunia diguncangkan dengan adanya Virus Covid-19 atau biasa disebut dengan virus corona, virus ini berawal dari negara China tepatnya di daerah Wuhan pada tanggal 31 Desember 2020 (Yuliana, 2020). Virus Corona penyebarannya sangat cepat sekali cukup dengan bersentuhan dengan orang yang positif maka kita pun akan langsung terjangkit virus tersebut. Hampir seluruh negara yang terdaftar di PBB terjangkit virus ini termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri Covid-19 masuk pada awal bulan Maret tahun 2020 silam, dimana sangat membuat warga masyarakat Indonesia merasakan khawatir yang berlebih akan persebaran Covid-19. Dalam kurun waktu setahun ini, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia tak kunjung selesai. WHO merupakan organisasi kesehatan dunia telah menetapkan bahwa penyebaran virus ini di atas wabah dan endemic yaitu pandemi dan menyebutkan pandemi ini sebagai Covid-19 yakni corona virus disease 2019 (WHO, 2020). Virus Covid-19 ini dapat dikatakan sebagai wabah atau bencana yang membutuhkan penanganan cepat. Arti dari bencana merupakan sebuah gangguan serius yang menyebabkan kerugian atau penderitaan berupa materi,

5

ekonomi, sosial, atau lingkungan di dalam suatu kelompok masyarakat yang melebihi batas kemampuan dari masyarakat yang terjangkit bencana dalam hal untuk mengatasinya (Puspitasari, A., & Rahman, H. 2021). Dengan WHO menetapkan status tersebut, seluruh negara di dunia bersikap responsif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 tidak terkecuali negara Indonesia. Pada dasarnya bencana adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Dengan adanya bencana yang melanda suatu masyarakat atau negara, menjadi salah satu rintangan atau cobaan yang harus dilewati. Akan tetapi, perlu adanya tindakan dan segenap kemampuan untuk mencegah tersebar luasnya bencana tersebut terjadi, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya. Dengan demikian, perlu adanya tindak lanjut secara cepat dalam hal menangani permasalahan tersebut, seperti contohnya pemerintah perlu melakukan tindakan mitigasi bencana terhadap virus Covid19. Dengan dilakukannya mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia, akan berdampak positif demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia. Adapun langkah-langkah mitigasi bencana Covid-19 yang dilakukan Indonesia meliputi beberapa hal, antara lain : -

Pada awal masuknya Covid-19 masuk ke Indonesia, pemerintah telah menetapkan pemberlakuan kebijakan lockdown. Kebijakan lockdown sudah tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 yang berisi tentang Karantinaan Kesehatan, yang membahas Karantinaan Kesehatan di pintu masuk dan di wilayah yang dilakukan melalui kegiatan pengamatan penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat terhadap alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan, serta respons terhadap Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dalam bentuk tindakan kekarantinaan kesehatan (Yunus, N. R., & Rezki, A., 2020). Dalam kebijakan pemberlakuan Lock Down dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan di seluruh tempat sebagai upaya menghentikan dan menahan laju penyebaran virus, seperti menghentikan seluruh aktivitas yang menyebabkan orang berkumpul dengan menerapkan kehidupan untuk stay at home, ibadah di rumah,

6

sekolah diliburkan menjadi sekolah di rumah secara Daring/Online, perkantoran diliburkan dengan sistem Work From Home (WFH), menutup seluruh pusat perbelanjaan dan pusat hiburan untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan seperti mall, restoran dan bahkan tempat wisata. -

Menggalakkan kebijakan penerapan protokol kesehatan untuk semua warga masyarakat yang meliputi, memakai masker ketika bepergian, selalu cuci tangan dan memakai handsainitazer, jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, tidak pergi keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

-

Memberlakukan himbauan kebijakan social distancing dan physical distancing dari pemerintah untuk melakukan kontak fisik secara dekat dengan orang lain, tidak berkumpul di tempat umum, tidak berjabat tangan, mengurangi interaksi dengan sesama masyarakat, serta menjaga jarak antar individu ±2 meter guna mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19 (Hidayat, R. H. 2020).

-

Melakukan perlindungan terhadap tenaga kesehatan sebagai Garda Terdepan dalam berperang melawan virus Covid-19. Dengan memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kesehatan seperti penyediaan Alat Pelindung Diri (APD).

-

Menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mengutip dalam Pasal (1) Ayat (11) UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan tentang PSBB yaitu “Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan pembatasan kegiatan tertentu masyarakat atau penduduk dalam suatu wilayah yang terduga terkena penyakit dan/atau terinfeksi sedemikian rupa guna mencegah kemungkinan dari adanya penyebaran atau kontaminasi. PSBB meliputi : meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan ibadah atau keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum” (Hidayat, R. H. 2020). Hal tersebut dilakukan karena adanya peningkatan penyebaran Covid-19 yang semakin menyebar tak terkendali. Sering kali pemerintah

7

memberlakukan kebijakan tersebut guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. -

Langkah terbaru yang sedang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu digalakkannya vaksinasi. Setelah adanya berbagai negara melakukan riset tentang vaksin yang sesuai untuk virus Covid-19, kali ini sudah ditemukannya vaksin untuk Covid-19. Dengan demikian, pemerintah Indonesia memasok vaksin Covid-19 dari luar negeri. Untuk saat ini pemerintah telah menggalakkan vaksinasi terhadap masyarakat Indonesia dengan berbagai gelombang. Dalam hal mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia, pada dasarnya

pemerintah telah berupaya sangat responsif dalam melakukan kebijakankebijakan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Akan tetapi, fakta menunjukkan jumlah kasus dan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut menunjukkan masih perlu adanya peningkatan kebijakan yang lebih progresif dan diperlukan upaya yang mana tidak hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, namun diperlukannya segenap unsur masyarakat yang harus turut ikut andil dalam penerapan kebijakan-kebijakan tersebut (Hadi, S. 2020). Mengingat bahwa sebuah negara akan berhasil dan bangkit dari keterpurukan terutama dari bencana pastinya melalui kerja sama atau kontribusi yang baik antara pemerintah dan warga masyarakat dalam suatu negara seperti halnya di Indonesia. 2.3 Hambatan Mitigasi Bencana Covid-19 di Indonesia Mitigasi merupakan suatu upaya yang dilakukan guna mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No. 24/2007). Mitigasi yang dipakai untuk menanggulangi masalah Covid-19 yang terjadi di Indonesia ialah mitigasi non-alam. Mitigasi-mitigasi ini dilakukan dengan cara penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penggunaan aplikasi InaRISK oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan penerapan Karantina Wilayah. Penerapan mitigasi ini pun tidak lepas dari adanya hambatan baik dari internal maupun eksternal.

8

Pada penerapan mitigasi bencana Covid-19, penerapan PSBB, setelah resmi disahkan tanggal 31 Maret 2020 melalui PP No. 21/2020 dalam implementasi upaya ini tidak berjalan secara efektif. Dari sisi internal, terdapat masalah atau hambatan pada PP No 21/2020 dan bantuan TNI untuk penerapan PSBB di lapangan. PP No 21/2020 ini tidak mengatur tentang syarat dan tata cara penetapan dan pencabutan keadaan darurat kesehatan nasional dan masih mendasarkan kriteria tersebut pada subjektivitas presiden serta masih bersifat parsial karena hanya mengatur tentang tindakan PSBB dalam keadaan darurat. Kemudian, aturan tentang kriteria dan metode pelaksanaan karantina rumah, karantina rumah sakit, dan karantina wilayah hanya dibentuk untuk penanganan Covid19. Padahal, Peraturan Pemerintah merupakan aturan hukum yang berlaku umum dan tidak mengacu pada satu peristiwa saja melainkan untuk mengatur semua kasus, baik yang sedang atau yang akan terjadi di masa depan. Dengan begitu, saat ada peristiwa baru lagi, maka diperlukan aturan baru lagi. Hal ini pun menjadi tidak efektif. Selain itu, PP No 21/2020 juga tidak mengatur hak warga negara dan kewajiban negara selama tindakan darurat berlangsung sehingga kecukupan kebutuhan dasar warga negara selama keadaan darurat tidak mendapat jaminan hukum. Sedangkan, ekonomi negara saat ini masih belum stabil sehingga ditakutkan ekonomi negara akan ambruk dan kacau. Oleh sebab itu, perlu dibuat kebijakan yang berlandas konsep economic approach to the laws atau pendekatan ekonomi terhadap hukum yang mana kebijakan yang dikeluarkan tidak semata-mata membedah untuk menemukan limitasi hukum melalui dimensi hukum dan ekonomi melainkan juga dilihat dari pertimbangan efisiensi, nilai, efektif, dan lainnya (Sugianto, F., 2013:112). Pada pelibatan TNI untuk penerapan PSBB di lapangan, terjadi masalah pada tingkat kompleksitas pebantuan yang lebih tinggi sebab terdapat risiko penularan virus, tugas perbantuan yang melibatkan beberapa sektor pemimpin seperti BNPB dengan jangka waktu operasi yang belum bisa diprediksi sehingga akan berpengaruh pada distribusi personil dan logistik, cakupan

9

wilayah hingga titik-titik konsentrasi pasukan untuk kebutuhan patroli (Mengko & Fitri, 2020). Selain itu dari sisi eksternal, hambatannya pada penerapan PSBB yang masih berbentuk himbauan kepada masyarakat tanpa disertai dengan sanksi atau tindakan secara paksa sehingga masyarakat tidak terlalu menghiraukan mengenai peraturan ini karena hanya membatasi aspek-aspek umum seperti meliburkan sekolah, pembatasan kerja secara tatap muka sehingga dilaksanakan dengan cara Work From Home (WFH), pembatasan kegiatankegiatan agama atau yang lainnya yang dilakukan secara bersamaan dengan banyak orang (Permadhi & Sudirga, 2020). Sehingga walaupun himbauan Social Distancing sudah diterapkan beberapa waktu lalu, tapi penyebaran Covid-19 ini masih terus meningkat setiap harinya. Pada penerapan mitigasi bencana Covid-19, penggunaan aplikasi InaRISK juga terdapat hambatan atau masalah baik dari sisi internal maupun eksternal. Dari sisi internal, hambatan yang dialami ialah aplikasi yang sering mengalami eror karena tidak bisa mengisi data, data pengisian hilang secara tiba-tiba setelah dilakukan update aplikasi, dan terkadang data penilaian tidak muncul. Sedangkan dari sisi eksternal, sebagian masyarakat yang disosialisasikan tentang aplikasi InaRISK tidak mengetahui apa itu aplikasi InaRISK, bagaimana cara kerjanya, dan apa fungsinya. Namun, setelah dilakukan sosialisasi tentang fitur aplikasi seperti notifikasi bencana alam, pemetaan layer bahaya bencana gempa bumi, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan tsunami yang berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana alam yang datang secara tiba-tiba secara empat mata, masyarakat pun cukup memahami dan mengapresiasi adanya aplikasi ini karena bisa memitigasi diri sendiri dan keluarga dari penyebaran Covid-19 melalui fitur penilaian personal dan penilaian keluarga. Selain terdapat hambatan, terdapat juga kelebihan dari mitigasi bencana Covid-19 di Indonesia. Pertama, penerapan PSBB masih memberikan cukup ruang bagi masyarakat untuk beraktivitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya di samping masih belum tegasnya peraturan tersebut. Kedua, penerapan

10

karantina wilayah menjadi perbaikan dari adanya PSBB karena memiliki daya paksa yang lebih kuat dengan diberlakukannya aturan-aturan yang sangat jelas seperti wilayah tersebut akan diberikan semacam garis karantina, dijaga terus menerus oleh pejabat yang berwenang, dan saat karantina berlaku, masyarakat di daerah tersebut tidak boleh lagi untuk keluar-masuk wilayah itu. Kebutuhan hidup pokok masyarakat dan makanan hewan ternak yang berada pada wil...


Similar Free PDFs