Makalah Teori Pilihan Rasional dan Teori Pilihan Publik PDF

Title Makalah Teori Pilihan Rasional dan Teori Pilihan Publik
Course Mikroteknik Tumbuhan
Institution Universitas Riau
Pages 13
File Size 184 KB
File Type PDF
Total Downloads 414
Total Views 520

Summary

MAKALAHTeori Pilihan Rasional dan Teori Pilihan PublikDosen Pengampu : Moh. Aris Munandar S,MMNama : Merry Gustina Megawati Silalahi(8110121005)Jurusan Ilmu HukumFakultas HukumUniversitas Islam RiauKata PengantarPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah- Nya, penulis b...


Description

MAKALAH Teori Pilihan Rasional dan Teori Pilihan Publik Dosen Pengampu : Moh. Aris Munandar S.sos,MM

Nama : Merry Gustina Megawati Silalahi (8110121005)

Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Riau

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayahNya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Teori Pilihan Rasional dan Teori Pilihan Publik”. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moh. Aris Munandar Munandar S.sos,MM selaku dosen pengampu yang telah membantu mengarahkan penulis untuk membuat makalah ini. Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini.

Pekanbaru ,

September 2021 Penyusun Makalah,

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii BAB I.......................................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................................1 A.

Latar Belakang.............................................................................................................1

B.

Rumusan Masalah........................................................................................................2

C.

Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................................3 PEMBAHASAN......................................................................................................................3 A.

Sejarah Pilihan Rasional...............................................................................................3

B.

Konsep Teori Pilihan Rasional.....................................................................................5

C.

Apa Itu Pilihan Publik..................................................................................................6

D.

Aplikasi Pendekatan Pilihan Publik.............................................................................7

E.

Fungsi dan Tujuan Teori Pilihan Publik.......................................................................8

BAB III....................................................................................................................................9 PENUTUP...............................................................................................................................9 A.

Kesimpulan..................................................................................................................9

B.

Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Anggota DPR dan Presiden pada 2014 menjadi fenomena yang luar biasa bagi masyarakat, tidak hanya karena tokoh-tokoh yang diusungnya namun juga berkaitan dengan lembaga survei yang mempublikasikan hasil surveinya. Salah satu hasil survei yang menjadi pemberitaan hangat adalah survei terakhir yang dilakukan oleh kompas dan diumumkan ke masyarakat pada 9 Januari 2014 menunjukkan hasil bahwa partai-partai dengan basis massa Islam akan mengalami kemerosotan jumlah suara yang diperoleh diprediksi hanya berkisar 2% (kompas.com, 10/4/2014). Namun kompas.com (10/4/2014) juga mempublikasikan hasil hitung cepat kompas terkait perolehan suara partai dalam pemilu justru membalikkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga tersebut tiga bulan sebelumnya. Hasil hitung cepat menunjukkan partai politik berbasis massa Islam berhasil memperoleh suara yang signifikan dimana PKB, PAN, PKS, dan PPP berhasil memperoleh suara diatas 6%, bahkan jika perolehan suara keempat partai tersebut digabung maka jumlah suara yang diperoleh partai berbasis massa Islam lebih tinggi dibandingkan pemenang pemilu legislatif, PDIP yang memperoleh 19,4% suara nasional. Teori pilihan publik ini merupakan sebuah pendekatan ekonomi politik baru dimana dalam teori ini menganggap negara/pemerintah, politisi atau birokrat sebagai agen yang memiliki kepentingan sendiri. Teori Publik Choise memusatkan perhatian pada aktor dimana aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktorpun dipandang mempunyai pilihan atau nilai serta keperluan. Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihan aktor. Artinya bahwa walaupun orang bertindak dalam pasar politis memiliki sejumlah kepedulian terhadap orang lain, tapi motif utama mereka adalah kepentingan pribadi.

1

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.

Membahas sejarah pilihan rasional Membahas konsep teori pilihan rasional Membahas apa itu pilihan publik Membahas aplikasi pendekatan pilihan publik Membahas fungsi dan tujuan teori pilihan publik

C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui seluruh rumusan masalah dan membuat pembaca memahami setiap materi.

2

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Pilihan Rasional Herfeld dalam laman Max Planck Institute, sebuah lembaga riset terkemuka di dunia di Jerman, menjelaskan bahwa konsep pilihan rasional awalnya dikembangkan di masamasa awal perang dingin setelah berakhirnya perang dunia II. Konsep tentang pilihan menarik minat peneliti dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya filsafat, matematika, statistik, dan ilmu komputer. Umumnya para peneliti berusaha membuat logaritma bagaimana proses memilih dalam diri seseorang. Herfeld menjelaskan bahwa Teori Pilihan Rasional kemudian dianggap sebagai konsep Psikologi yang mencoba memahami karakter individu dalam pilihan yang akhirnya dapat meramalkan perilaku seseorang. Walaupun demikian, teori ini juga dikritik bahwa perilaku manusia tidak sekedar sebagaimana diramalkan oleh komputasi rasional. Terutama jika dihadapkan pada pilihan yang kompleks, maka peramalan terhadap pilihan seseorang menjadi lebih rumit dari sekedar rumus komputasi tertentu. Salah seorang tokoh yang dianggap sebagai pendiri konsep pilihan rasional adalah John von Neumann, seorang ilmuwan matematika. Neumann (1959) membangun konsepnya dengan Theory of Game of Strategy dengan pertanyaan yang akan dijawab adalah “Jika sejumlah (n) pemain diberikan permainan strategy, berapa kali tiap pemain harus memainkan permainan tersebut dalam rangka mencapai hasil yang paling menguntungkan. Neumann berkeyakinan bahwa konsep permainan strategi tersebut merupakan konsep yang juga tergambar dalam kehidupan sehari-hari dimana setiap orang akan berhadapan dengan orang lain sebagai kompetitor dan berusaha mendapatkan hasil maksimal dari persaingan tersebut. Dalam artikel tersebut Neumann berhasil membuat persamaan matematika untuk memprediksi jumlah permainan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan hasil maksimal. Namun demikian, dalam kesimpulannya, Neumann juga menyampaikan bahwa dibutuhkan kajian tambahan dengan menggunakan pemain yang lebih paham dengan permainan stategi yang dimaksud. Neumann ingin menekankan bahwa situasi pilihan mungkin lebih kompleks jika pemain merupakan ahli dari permainan tersebut. Dalam ilmu ekonomi dan filsafat moral, Adam Smith dianggap orang yang mengenalkan konsep pilihan rasional (Scott, 2000; McFadden, 2013). Adam Smith mengenalkan konsep Theory of Moral Sentimen yang terbit pertama kali pada 1759

3

dirujuk puluhan ribu kali dalam berbagai artikel ilmiah. Adapun konsep moral Smith menurut Camerer & Loewenstein (2005) mengacu pada dua hal, yaitu passion dan impartial spectator. Camerer & Loewenstein (2005) menjelaskan bahwa passion yang dimaksud oleh Smith adalah emosi dan dorongan, seperti seks, rasa lapar, marah, takut, atau rasa sakit. Sedangkan impartial spectator adalah kemampuan individu untuk melihat diri dan perilakunya dari perspektif orang luar. Bagi Smith, perilaku seseorang didorong oleh passion dalam dirinya namun dapat dikalahkan jika ia mampu melihat perilakunya dari perspektif orang luar (lihat Smith, 2010). Dalam konteks ekonomi, Smith mengatakan bahwa interaksi pasar/ pertukaran dalam pasar merupakan gabungan konsep kewajaran (fairness) dan perilaku menolong (altruism) (Camerer & Loewenstein, 2005). Adapun konsep kewajaran muncul akibat seseorang khawatir akan penilaian negatif dari impartial spectator, misalnya kekhawatiran terhadap perpsepsi pembeli bahwa harga yang diberikan terlalu mahal. Sedangkan dalam konteks altruism merupakan passion dari interaksi di pasar dimana penjual berniat membantu pembeli dengan menyediakan barang yang dibutuhkan. Sedangkan Scott (2000) menjelaskan bahwa teori pilihan rasional dibangun oleh George Homans pada tahun 1961 yang membangun kerangka berpikir dari exchange teory yang merupakan asumsi dasar dalam kajian behaviorisme dalam Psikologi. Hal ini dikarenakan pilihan seseorang sangat bergantung pada konsep pertukaran (exchange) dimana seseorang melakukan pilihan tertentu dikaitkan dengan apa yang akan didapatkannya dari lingkungan. Namun pada akhirnya, konsep pilihan rasional menjadi sangat matematis hingga akhirnya konsep ini berupaya diambil alih pada kajian ekonomi mikro. Bagi Homans (1958) setiap perilaku sosial pada dasarnya adalah pertukaran sesuatu yang bermanfaat bagi individu. Pertukaran tersebut menggambarkan empat hal, yaitu: perilaku psikologis, ekonomi, dinamika pengaruh, dan struktur kelompok kecil. Berdasarkan pada konsep tersebut maka Homans mengatakan bahwa pilihan rasional tergantung model pertukaran antar individu. Terlepas dari perkembangan teori pilihan rasional dan kritik yang menyertainya, maka konsep teori ini beserta variasi teorinya, seperti: teori pilihan dll., tetap menarik untuk dibahas terutama dalam memprediksikan perilaku dalam konteks sosial, terutama dalam konteks masyarakat. Hal ini juga yang mendorong banyak ilmuan psikologi politik tetap melakukan kajian menggunakan teori pilihan rasional ini. Selain itu, kajian dari psikologi konsumen juga masih sangat membutuhkan teori ini untuk memprediksi bagaimana respon pasar terhadap produk yang diluncurkannya.

4

B. Konsep Teori Pilihan Rasional Boudon (2009) mengatakan bahwa teori pilihan rasional menekankan pentingnya kata “rasional” dimana kata ini bermakna bahwa perilaku merupakan proses koginisi yang harus dapat dijelaskan. Selain itu teori ini juga dijelaskan menggunakan istilah “utility maximizing approach” berupa konsep bahwa seseorang akan melakukan pilihan yang sangat menguntungkan bagi dirinya. Konsep utility maximizing approach mungkin bisa dilihat kesamaannya dengan teori pilihan rasional dari eksperimen Neumann (1959) yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan “seberapa banyak pemain harus bermain untuk mendapat keuntungan maksimal? Konsep Teori Pilihan Rasional secara teoritik bisa sangat kuat namun ketika menjelaskan fenomena sosial menjadi sangat lemah (Boudon, 2009). Pada saat memprediksi kemungkinan munculnya perilaku seseorang bisa jadi teori ini sangat bermakna sehingga survey-survey menjelang pemilihan umum menjadi sumber yang dianggap paling dipercaya untuk menjelaskan kemungkinan siapa yang akan dipilih oleh responden. Namun jika terjadi fenomena, sebagaimana ketidak-sesuaian hasil survey dalam contoh diawal maka teori ini sangat lemah dalam menjelaskan fenomena tersebut. Namun demikian, hal ini tidak menghambat penggunaan teori ini dalam berbagai aplikasinya terutama dalam psikologi politik, psikologi konsumen, dan psikologi moral. Secara konseptual, teori ini masih merupakan teori yang baik dalam memprediksi perilaku seseorang dalam situasi tertentu. Kajian politik, terutama tentang perilaku pemilih masih sangat membutuhkan teori pilihan rasional dalam memprediksi perilaku pemilih, begitu juga psikologi konsumen yang membutuhkan prediksi bagaimana konsumen memilih produk tertentu, begitu juga psikologi moral yang membutuhkan teori ini untuk memprediksi apakah seseorang akan melakukan perilaku berdasarkan nilai moral tertentu. Kita mungkin memiliki pengalaman menikmati secangkir kopi yang sangat nikmat disebuah warung. Hal ini akan mempengaruhi pilihan kita berikutnya ketika akan minum kopi. Namun pada saat akan membeli kopi untuk kedua kalinya maka orang tersebut akan memperhitungkan apakah dia akan mendapatkan rasa yang sama saat ini, atau berkurang, atau justru lebih baik dari pengalaman sebelumnya. Interaksi antara keduanya itulah yang menentukan pilihan rasional seseorang

5

C. Apa Itu Pilihan Publik Public Choice atau yang dikenal dengan pilihan publik adalah sebuah perspektif untuk bidangpolitik yang muncul dari pengembangan dan penerapan perangkat dan metode ilmu ekonomi terhadapaproses pengambilan keputusan kolektif dan berbagai fenomena non pasar (non market phenomena).Tetapi diakui bahwa keterangan pendek ini tidak cukup memberi deskripsi yang lengkap karena untuk mencapai suatu perspektif bagi politik seperti ini diperlukan pendekatan ekonomi tertentu.Menurut Samuelson & Nordhaus (1995) teori pilihan publik ialah salah satu cabang ilmuekonomi yang mempelajari bagaimana pemerintah membuat keputusan yang terkait dengan kepentinganmasyarakat (publik). Teori pilihan publik dapat digunakan untuk mempelajari perilaku para actor politik maupun sebagai petunjuk bagi pengambilan keputusan dalam penentuan pilihan kebijakan publik yangpaling efektif. Yang menjadi subjek dalam telaah pilihan publik adalah pemilih, partai politik, politisi,birokrat, kelompok kepentingan, yang semuanya secara tradisional lebih banyak dipelajari oleh pakar-pakar politik. Dalam model pilihan publik, hasil politik ditentukan oleh permintaan dan penawaran, persis samaseperti halnya proses terbentuknya harga dalam pasar persaingan sempurna. Hanya saja dengan pilihanpublik, konsep barter dan pertukaran yang sederhana, sesuai konsep ekonomi murni, menjadi lebihkompleks sifatnya. Pertukaran dalam pengertian yang lebih kompleks ini diartikan sebagai suatu prosespersetujuan kontrak yang lebih luas makna dan cakupannya dari pertukaran yang dilakukan oleh duaorang yang melakukan transaksi, sebab tekanan akhir dari persetujuan kontrak adalah proses persetujuansukarela di antara banyak orang dalam masyarakat. Dalam hal ini, pilihan publik tidak menolak kemungkinan adanya kepentingan kolektif dan tindakan kolektif, tetapi kalaupun ada maka semua ituhanya merupakan hasil dari segenap kepentingan individu yang ada dalam kelompok. Transformasi konsep pertukaran ekonomi yang sederhana dalam keputusankeputusan ekonomimenjadi perjanjian atau consensus sukarela yang lebih kompleks dalam keputusan-keputusan politik,sangat menarik sebagai pilihan paradigma baru dalam ilmu politik yang secara tradisional berbasis padaanalisis tentang kekuasaan. Kelebihan pendekatan pilihan publik yang langsung dirasakan ialah bahwaproses politik tentang permainan kekuasaan menjadi lebih lunak karena didasarkan pada kesukarelaan diantara partisipan dalam proses dan pengambilan keputusan politik sesuai aturan dan konstitusi, tidak sekedar didominasi oleh pihak yang dominan dan berkuasa.

6

D. Aplikasi Pendekatan Pilihan Publik Aplikasi pendekatan pilihan publik kedalam sektor publik memiliki beberapa kendala akut, yang kemudian terangkum dalam sebutan ‘kegagalan pemerintah’. Seperti diungkapkan oleh O’Dowd, bahwa kegagalan pemerintah bisa diklasifikasikan dalam 3 kategori berikut: ketidakmungkinan yang melekat atau otomatis (inherent immpossibilities), kegagalan politik (political failures), dan kegagalan birokrasi (bureaucratic failures). Ketidakmungkinan yang melekat merujuk pada kondisi dimana negara atau pemerintah tidak dapat melakukan sesuatu secara sederhana. Kegagalan politik bisa dideskripsikan bahwa tujuan campur tangan pemerintah secara konsepsional sangat bagus, tetapi adanya rintangan-rintangan politik dalam operasi pemerintahan menyebabkan ketidakmungkinan dalam mencapai tujuan dari campur tangan tersebut. Terakhir, kegagalan birokrasi bermakna bahwa campur tangan negara sulit dilakukan karena secara administratif, aparat dan organ birokrasi tidak sanggup untuk mengimplementasikan kebijakan menurut tujuan atau niat semula. Ketiga bentuk kegagalan pemerintah inilah yang kemudian melahirkan sinisme terhadap peran negara dalam kegiatan perekonomian, sehingga mekanisme pasar dianggap sebagai solusi yang lebih tepat. Dalam Public Choice Theory, para anggota legislator/pemain politik diasumsikan sebagai makhluk rasional yang berpotensi untuk senantiasa mengutamakan kepentingannya sendiri (self interested) dengan jalan memaksimalkan manfaat atau utilitas yang dapat ia terima sesuai dengan kondisi sumber daya yang tersedia. Melalui asumsi dasar tersebut, Public Choice Theory kemudian menyusun berbagai model yang dapat digunakan untuk memperkirakan pilihan-pilihan yang akan diambil oleh legislator sesuai dengan institusi politik dimana mereka berada. Penulis berpendapat bahwa penggunaan Public Choice Theory akan sangat membantu dalam mengembangkan institusi politik (dalam hal ini DPR dan proses legislasi) di Indonesia.

7

E. Fungsi dan Tujuan Teori Pilihan Publik Buchanan mengulas teori pilihan publik dari dua aspek : 1. Pendekatan catallaxy Ekonomi sebagai ilmu pertukaran. Para pelaku politik menawarkan berbagai kebijakan public kepada masyarakat. Pembeli kebijakan public ini adalah masyarakat pemilih yang akan memilih kebijakan yang benar-benar dapat mewakili kebutuhan mereka. 2. Homo economicus (konsep manusia ekonomi) Konsep ini menjelaskan bahwa manusia cenderung memaksimalkan manfaat utilitas untuk dirinya karena dihadapkan pada kelangkaan sumber daya. Dalam pasar politik, politisi sebagai pelaku memaksimalkan kepuasan pribadi yang dimotivasi oleh banyak factor seperti gaji,reputasi public, kekuasaan dan ruang untuk mengontrol birokrasi. Sementara para pemilih akan mengontrol suara untuk mendapatkan kebijakan yang diinginkan. Dari dua aspek tersebut akan memberikan fungsi teori pilihan publik yaitu Teori Pilihan Publik memberikan kerangka atau penjelasan bagaimana pemerintah membuat keputusan seperti perpajakan, pengeluaran peraturan-peraturan ekonomi dan kebijakan-kebijakan lainnya. Sehingga membantu pakar-pakar politik memfasilitasi konseptualisasi teori politik sebagai masalah-masalah tindakan kolektif. Dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik maupun pemilih sebagai petunjuk bagi pengambilan keputusan publik dalam penentuan pemilihan kebijakan publik yang efektif. Sedangkan, Menurut Didik j. Rachbini (2002) fungsi dari pilihan publik dalam kebijakan ekonomi adalah : 1. Menunjukkan bagaimana sikap (behavior) yang diinterpretasikan sesuai medium budaya dan ideologi yang ada. 2. Mengiluminasikan kondisi-kondisi keberhasilan tindakan kolektif dan untuk menunjukkan mengapa sebagian kepentingan bias lebih diagregasikan dan sebagian lainnya tidak. 3. Bisa menjadi petunjuk bagi decision maker untuk menentukan pilihan kebijakan yang paling efektif. Tujuan atau Manfaat dari Teori Pilihan Publik,yaitu membantu pakar-pakar politik memfasilitasi konseptualisasi berbagai teori politik sebagai masalah-masalah tindakan kolektif. Dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik maupun sebagai petunjuk bagi pengambilan keput...


Similar Free PDFs