Title | MAKALAH TRANSKULTURAL NURSING ( KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA |
---|---|
Author | Fitri Trieq |
Pages | 1 |
File Size | 47.7 KB |
File Type | DOCX |
Total Downloads | 180 |
Total Views | 1,022 |
BACAAN KANGGO BARUDAK PERAWAT SABTU, 10 NOVEMBER 2012 MAKALAH TRANSKULTURAL NURSING ( KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA ) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus ditantang oleh perubahan- perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari...
BACAAN KANGGO BARUDAK PERAWAT SABTU, 10 NOVEMBER 2012 MAKALAH TRANSKULTURAL NURSING ( KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA ) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus ditantang oleh perubahan-perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari segi lingkungan, perawat selalu dipertemukan dengan globalisasi. Sebuah globalisasi sangat memengaruhi perubahan dunia, khususnya di bidang kesehatan. Terjadinya perpindahan penduduk menuntut perawat agar dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya. Semakin banyak terjadi perpindahan penduduk, semakin beragam pula budaya di suatu negara. Tuntutan itulah yang memaksa perawat agar dapat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat fleksibel di lingkungan yang tepat. Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani klien karena peran perawat adalah memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual klien. Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat. Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut. Menurut Dadang Hawari (1977) " orang yang mengalami penyakit terminal dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus". Klien dalam kondisi terminal membutuhkan dukungan dari utama dari keluarga, seakan proses penyembuhan bukan lagi merupakan hal yang penting dilakukan. Sebenarnya, perawatan menjelang kematian bukanlah asuhan keperawatan yang sesungguhnya. Isi perawatan tersebut hanyalah motivasi...