PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA Kelompok 7 PDF

Title PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA Kelompok 7
Author Arindya Ghianes
Pages 14
File Size 226.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 588
Total Views 1,033

Summary

PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA Guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Anak  Dosen pengampu : Mahfuji M.Pd                  Kelompok 7 : Ernawati Riha Rini Setiani Siti Bariyah SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANI SALEH BEKASI 2012 1 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA” KATA PENGANTAR Sega...


Description

PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA Guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Anak  Dosen pengampu : Mahfuji M.Pd               

 

Kelompok 7 : Ernawati Riha Rini Setiani Siti Bariyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANI SALEH BEKASI 2012

1 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmat dan karuniaNya serta rasa syukur atas taufiq dan hidayahnya yang selalu mengalir kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Ucapan Alhamdulillah kami ucapkan, Karena kami telah mampu menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Anak ini mengenai Pendidikan Lintas Budaya. Dimana isinya membahas tentang ringkasan kkeanekaragaman budaya Indonesia yang harus di kenalkan kepada anak usia dini. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mahfuji M.Pd selaku dosen kami yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini, sehingga kami mampu menyelesaikan pada waktu yang telah di tentukan. Semoga bermanfaat bagi semua yang berkenan membaca makalah ini. Amiin.

Bekasi, 3 Mei 2012 Penyusun

2 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I​ ​PENDAHULUAN

1

BAB II PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA

2

A.

Pengertian Budaya

2

B.

Perwujudan Kebudayaan

2

C.

Substansi (isi) kebudayaan

3

D.

Kebudayaan Bangsa Indonesia

E.

Pendidikan budaya untuk anak usia dini

..

..3

5 F.

Konsep lintas Budaya

6

G.

Pentingnya pemahaman lintas budaya

3 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

7

BAB III KESIMPULAN

8

DAFTAR PUSTAKA

9

BAB I PENDAHULUAN Saat ini, Bangsa Indonesia sedang menghadapi gelombang perubahan besar dalam sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dan Era globalisasi menuntut adanya penyikapan secara terbuka terhadap terjadinya perubahan dalam semua segi kehidupan, termasuk perbedaan, ragam, dan pluralisme budaya. Dalam latar pendidikan anak usia dini penyikapan terhadap perbedaan, ragam, dan pluralisme budaya ini menjadi kian penting, setidaknya dengan beberapa alasan: 1.

Di dalam lingkungan masyarakat terdapat adanya keragaman elemen- elemen sosial,

2.

Di

dalam

lingkungan

masyarakat

terjadi

hubungan yang menimbulkan konsekuensi

kemajemukan cultural 3.

Melalui pendidikan anak usia dini, diharapkan dapat ditumbuhkembangkan pencapaian ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang diarahkan pada pencapaian integrasi nasional Didalam pendidikan anak usia dini terjadi pembauran antar anak yang berbeda latar belakang,

dan ragam budaya, sehingga melahirkan masyarakat multikultural. Masyarakat multi kultural dimaknai sebagai masyarakat yang didalamnya berkembang banyak ragam kebudayaan (Waston, 2000). Perbedaan atau kebhinekaan (perbeda-an, keragaman, dan pluralisme) budaya haruslah dipandang sebagai suatu yang lumrah, sehingga secara bijak mengakui atas identitas kelompok-kelompok dan

4 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

penerimaan perbedaan kebudayaan yang berkembang di lingkungan masyarakat sebagai suatu rakhmat, diperlukan kesadaran dan pemahaman (​map of the world​) bahwa setiap masyarakat mempunyai pengalaman, kebudayaan, keinginan, cita-cita, harapan yang berbeda. Setiap masyarakat memiliki identitas diri yang terbangun melalui suatu pertalian yang rumit dan unik dari ras, etnik, lapisan sosial, bahasa, agama, gender, kemampuan dan keterampilan, dan pengaruh-pe-ngaruh budaya lainnya. Dengan memperhatikan perbedaan, keragaman, dan pluralisme sebagaimana di uraikan di atas maka perlu dikenalkan nilai-nilai keberagaman budaya pada pendidikan anak usia dini,

BAB II PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA A.

Pengertian Budaya Tokoh pendidikan nasional bapak Ki Haiar Dewantara (1977) memberikan definisi budaya

sebagai berikut: Budaya berarti buah budi manusia, adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat, yakni alam dan jaman (kodrat dan masyarakat), dalam mana terbukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai

rintangan dan kesukaran didalam hidup penghidupannya,

guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan, yang pada akhirnya bersifat tertib dandamai. Sedangkan Soelaeman Soemardi mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Dan Koentjoroningrat mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan milik diri manusia dengan belajar. Jadi, budaya atau kebudayaan menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non material

B.

Perwujudan Kebudayaan

5 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

Koentjoroningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu digolongkan dalam tiga wujud, yaitu : 1.

Ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan Wujud ini bersifat abstrak dan memiliki fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan, dan perbuatan manusia dalam masyarakat.

2.

Aktivitas/ tindakan Wujud ini merupakan system social, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Contoh : memberi salam,

3.

Benda-benda hasil karya manusia Merupakan perwujudan kebudayaan fisik seperti : candi Borobudur, kain batik, rumah adat, dsb.

C.

Substansi (isi) Budaya Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan

manusia yang bermunculan di dalam masyarakat, yaitu : 1.

System pengetahuan seperti alam sekitar, flora dan fauna, tubuh manusia, dsb,

2.

Nilai, adalah sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral-etis), religious (nilai agama).

3.

Pandangan Hidup, merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

4.

Kepercayaan, yaitu naluri untuk menghambakan diri kepada Tuhan yang mampu mengendalikan hidup manusia

6 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

5.

Persepsi, ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun yang dituangkan dalam kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.

6.

Etos kebudayaan yang berarti watak khas, etos sering tampak pada gaya perilaku masyarakat, serta berbagai benda budaya hasil mereka, dilihat dari luar oleh orang asing. Contoh, budaya batak dinilai oleh orang Jawa sebagai orang yang agresif, kasar dan kurang sopan.

D.

Kebudayaan Bangsa Indonesia Kebudayaan nasional​ adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi

kebudayaan nasional menurut ​TAP MPR No.II tahun 1998​, yakni: “Kebudayaan nasional yang berlandaskan ​Pancasila​ adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa ​Indonesia​ dan

merupakan

keseluruhan

daya

upaya

manusia Indonesia untuk

mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa​”

​Dengan

demikian

Pembangunan

Nasional

merupakan

pembangunan

yang

berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 1999 Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah

7 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. 1.

Rumah adat, seperti rumah gadang di Sumatra Barat, Joglo di Jawa

2.

Tarian, dari Aceh : Tari Saman, Tari Seudati, dari Jakarta : Tari Yapong, Cokek, dari Bali : Tari Kecak

3.

Lagu, dari Maluku : Rasa Sayange, dari Riau : Soleram, Tanjung Katung, Kalimatan Barat : Cik-cik Periuk

4.

Musik, Jakarta : Keroncong Tugu, Makassar : Gandrang Bulo

5.

Alat Musik, ​Jawa​: ​Gamelan​, Kendang Jawa.​Nusa TenggTimur​: ​Sasando​, Gong dan Tambur.

6.

Pakaian, Jawa: ​Batik​. ​Sumatra Utara​: ​Ulos​, Suri-suri, Gotong. ​Sumatra Barat​/ ​Minang​:Anak Daro & Marapule. ​Riau​/ ​Melayu​:Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh, Cekak Musang, Teluk Belanga. ​Sumatra Selatan​ :​Songket​. Makanan, Riau : ​Asam Pedas​ , Bolu Kemojo , Kue Bangkit , Lempuk, d​urian, Galopung,

Rendang Dodo,Jangko Duyan. Sumatera Barat: ​Sate Padang​, ​Rendang​. Sumatera Selatan: ​Pempek Palembang​, ​Celimpungan​, L ​ aksan​.

Jakarta: ​Soto

​Betawi​.

Jogjakarta: ​Gudeg​.

Jawa

Timur: ​Rawon​, ​Pecel

E.

Pendidikan Budaya untuk Anak Usia Dini Terkait

keberagaman budaya yang ada di Indonesia seperti yang disebutkan di atas, maka

kurikulum pada jalur pendidikan anak usia dini perlu dikemas dengan pemberian muatan untuk menanamkan jiwa nasionalisme yaitu mengakui adanya perbedaan ras, cultural, suku, dsb. Dalam

8 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

upaya mengakui perbedaan budaya dan pluralisme budaya perlu dilakukan kegiatan nyata, termasuk pelestarian budaya lokal kedaerahan, seperti penggunaan dan pengajaran bahasa, wayang kulit, ketoprak, ludruk dan sebagainya. Melalui pelestarian budaya lokal semacam itu akan dapat diwujudkan integrasi nasional dan nasionalisme yang mengakui perbedaan budaya lokal. Konsep integrasi harus dipahami bukan meleburkan menjadi satu Indonesia tetapi bersama-sama menjadi Indonesia dengan menjaga keseimbangan dan keberadaan etnis-etnis yang ada. Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan melalui pendidikan anak usia dini dalam rangka pembelajaran budaya yang diarahkan pada penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya integrasi bangsa, yaitu melalui : 1.

Menetapkan kebutuhan riil yang secara nyata dan faktual dianggap memerlukan adanya pemenuhan yang sangat mendesak. Hal yang perlu diidentifikasikan meliputi ciri-ciri budaya masyarakat, struktur ekonomi, pendidikan, jenis pekerjaan dan lingkungan fisik.

2.

Menetapkan prioritas kebutuhan berdasarkan pada keadaan kebutuhan secara objektif yang penting dan mendesak, serta dikehendaki oleh sebagian besar masyarakat.

3.

Perumusan tujuan berdasarkan urutan prioritas kebutuhan yang kemudian dilanjutkan dengan penyusnan program yang hendak dicapai, meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tujuan program berfungsi sebagai dasar yang mengarahkan seluruh kegiatan program, karena itu tujuan yang ber-sifat khusus harus dirumuskan secara jelas dan spesifik sehingga dapat diukur tingkat keberhasilannya.

4.

Penetapan alternatif pemecahan masalah, yaitu menyusun alternatif pemecahan kebutuhan masyarakat yang paling tepat sesuai dengan kriteria pemilihan yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya pendukung yang tersedia di lingkungan setempat, murah dan fungsional, mengandung sedikit mungkin faktor kendala; dan

5.

Pelaksanaan kegiatan, yaitu kegiatan nyata yang dipilih berdasarkan alternatif yang muncul yang diarahkan pada pengembangan swadaya dan kemandirian masyarakat, sehingga peran pendidikan nonformal lebih pada pemberdayaan, motivator, inisiator, fasilitator, mediator dalam

9 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

proses perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap termasuk didalamnya sikap tentang tanggung jawab sebagai warga negara yang mempunyai semangat untuk tetap bersatu dalam negara kesatuan Republik Indonesia

F. Konsep Lintas Budaya Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep ​lintas budaya, yaitu cross cultural understanding​,

​cross

cultural

communications​, ​cross

cultural

awareness​, ​cross

cultural

knowledge​, ​cross cultural sensitivity​, dan ​croos cultural competenceCross Cultural Knowledge. 1.

Cross cultural understanding (Pengetahuan lintas budaya) Pengetahuan lintas budaya sangat penting bagi dasar pemahaman lintas budaya. Tanpa hal ini apresiasi lintas budaya tidak akan terjadi. Ia merujuk kepada pengenalan tingkat permukaan dengan karakteristik budaya, nilai, kepercayaan, dan perilaku.

2.

Cross Cultural Awareness​ (Kesadaran lintas budaya) Berkembang dari pengetahuan lintas budaya kala pembelajar memahami dan mengapresiasi secara internal suatu budaya. Ini mungkin akan disertai dengan perubahan pada perilaku dan sikap pembelajar, seperti fleksibilitas dan keterbukaan yang lebih besar.

3.

Cross Cultural Sensitivity ​(Kepekaan lintas budaya) Merupakan hasil yang wajar dari kesadaran, dan merujuk kepada kemampuan untuk membaca situasi, konteks, dan perilaku yang secara budaya berakar dan dapat bereaksi kepadanya dengan tepat. Respons yang cocok menuntut bahwa pelaku tidak lagi membawa secara budaya tafsirannya sendiri yang telah ditentukan terhadap situasi atau perilaku (misalnya baik/buruk, benar/salah), yang hanya dapat dirawat dengan pengetahuan dan kesadaran lintas budaya.

10 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

4.

Cross Cultural Competence ​(Kompetensi lintas budaya) Kompetensi Lintas Buadaya haruslah menjadi tujuan bagi mereka yang berhadapan dengan klien, pelanggan atau kolega multibudaya. Kompetensi merupakan tahap final dari pemahaman lintas budaya, dan menunjukkan kemampuan pelaku untuk mengerjakan lintas budaya secara efektif. Kompetensi lintas budaya melampaui pengetahuan, kesadaran dan kepekaan karena ia merupakan pencernaan, per-paduan dan transformasi dari semua keterampilan dan informasi yang dicari, diterapkan untuk menciptakan sinergi budaya di tempat kerja.

5.

Cross cultural understanding​ (​ Pemahaman lintas budaya) Pemahaman lintas budaya merujuk kepada kemampuan dasar orang dalam mengenal, menafsirkan, dan bereaksi dengan benar terhadap kejadian atau situasi yang dapat menimbulkan kesalahfahaman disebabkan perbedaan budaya.

G.

Pentingnya Pemahaman Lintas Budaya 1.

Memahami konsep - konsep Budaya agar kita mampu mengapresiasikan budayasendiri dan budaya lain untuk mengetahui tujuan budaya itu sendiri.

2.

Untuk memahami konsep dan istilah cultural agar kita mampu mengapresiasikan budaya sendiri dan budaya Negara lain.

3.

Untuk mengikis arogansi budaya, yaitu menganggap budaya sendiri paling luhur dan berpandangan negatif terhadap budaya lain.

11 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

BAB III KESIMPULAN Negara indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat menarik. Budaya tersebut harus kita perkenalkan kepada anak sedini mungkin sehingga mereka dapat mengetahui dan mencintai budaya negaranya sendiri. Para pendidik dituntut untuk melakukan eksplorasi dan inovasi dalam memperkenalkan budaya pada anak, sehingga anak tertarik dan tidak merasa bosan dengan budaya di Negara kita. Dengan keanekaragaman tersebut anak diajarkan untuk dapat bersosialisasi dan saling menghargai antar budaya yang berbeda-beda. Didalam pendidikan anak usia dini terjadi pembauran antar anak yang berbeda latar belakang, dan ragam budaya, sehingga melahirkan masyarakat multicultural. Dari sini akan akan mempunyai ciri khas masing-masing sesuai dengan culture pada keluarganya. Perbedaan tersebut akan memberikan penjelasan bahwa setia manusia memang punya budaya masing-masing, todak bisa menyamaratakan antara satu dengan yang lainnya. Dengan pengetahuan multicultural yang anak miliki mereka kelak akan menjadi manusia yang berbudaya, mencintai, menghargai, dan membanggakan kebudayaan sendiri. Sikap berbudaya yang kita terapkan pada anak perlahan akan mereka serap dan menjadikan kebiasaan dalam hidupnya

12 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

untuk merasa bahwa budaya bagian dari hidupnya. Sebagai pendidik, kita harus bisa menanamkan kebudayaan yang baik kepada anak karena tidak semua budaya berdampak baik terhadap tumbuh kembang anak usia dini. Pengawasan orang tua dan guru sangat diperlukan agar anak menjadi manusia berbudaya yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1.

http://konselorindonesia.blogspot.com/2010/11/konseling-lintas-budaya_29.html

2.

Setiadi, Elly M. Effendi, Ridwan. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Cetakan ke-4. Kencana, Jakarta.

3.

Sutarto, Joko, Pentingya Pembelajaran Multikultural Pada Anak Usia Dini. Pendidikan Universitas Negeri Semarang

4.

http://www.kwintessential.co​.uk

13 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”

​Fakultas Ilmu

14 ILMU PENDIDIKAN ANAK “ ​PENDIDIKAN LINTAS BUDAYA”...


Similar Free PDFs