Manajemen Keperawatan PDF

Title Manajemen Keperawatan
Author K. Sanni
Pages 564
File Size 6.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 220
Total Views 698

Summary

Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4 Nursalam Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4 Dr. Nursalam, M.Nur (Hons). General Manager: Suwartono Koordinator Penerbitan dan Produksi: Ariyanto Senior Editor: Aklia Suslia Copy Ed...


Description

Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

Nursalam

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4 Dr. Nursalam, M.Nur (Hons). General Manager: Suwartono Koordinator Penerbitan dan Produksi: Ariyanto Senior Editor: Aklia Suslia Copy Editor: xxxx Tata Letak: Hilda Yunita Desain Sampul: Deka Hasbiy

Hak Cipta © 2014, Penerbit Salemba Medika Jl. Raya Lenteng Agung No. 101 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610 Telp. : (021) 781 8616 Faks. : (021) 781 8486 Website : http://www.penerbitsalemba.com E-mail : [email protected]

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit. UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1.

2.

Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pengetahuan medis senantiasa berubah. Pembaca disarankan untuk memeriksa informasi terbaru yang disediakan oleh produsen masing-masing obat (yang akan diberikan) untuk memveriikasi dosis, metode, dan interval pemberian yang direkomendasikan serta kontraindikasinya. Merupakan tanggung jawab dari praktisi dengan memperhatikan pengalaman dan pengetahuan pasien untuk menentukan dosis dan perawatan terbaik bagi masing-masing pasien. Penerbit maupun penulis tidak bertanggung jawab atas kecelakaan dan/atau kerugian yang dialami seseorang atau sesuatu yang diakibatkan oleh penerbitan buku ini.

Nursalam Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4/Nursalam —Jakarta: Salemba Medika, 2014 1 jil., xxx hlm., 19 × 26 cm ISBN xxx-xx-xxxx-xx-x 1. Keperawatan I. Judul

2. Manajemen Keperawatan II. Nursalam

Tentang Penulis Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) adalah staf pengajar di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Penulis menempuh pendidikan D-3 Ilmu Keperawatan tahun 1988 di Akademi Keperawatan Sutomo, Surabaya. Pada tahun 1991, penulis mendapatkan Graduate Certiicate Medical Surgical Nursing di Lambton College Sarnia, Ontario, Kanada. Kemudian pada tahun 1996, penulis menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 Keperawatan di University of Wollongong, New South Wales, Australia, dan mendapatkan gelar Honours Master of Nursing di universitas yang sama pada tahun 1998. Pada tahun 2005, penulis menyelesaikan pendidikan S-3 di Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Selain sebagai pengajar, penulis juga aktif di berbagai seminar keperawatan. Penulis telah menulis lebih dari delapan buku keperawatan dan menulis artikel di berbagai jurnal, baik jurnal nasional maupun internasional.

iii

iv

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

Kata Pengantar Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan merupakan suatu fenomena yang direspons oleh perawat. Respons yang muncul antara lain dengan banyak belajar mengenai konsep pengelolaan keperawatan dan langkahlangkah konkret dalam pelaksanaannya secara kondusif. Langkah-langkah konkret dapat berupa penataan sistem model asuhan keperawatan profesional (MAKP), mulai dari ketenagaan/pasien, penetapan sistem MAKP, sampai dengan perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip SME (sesuai standar, mudah dilaksanakan, serta eisien dan efektif). Penyusunan buku Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4 merupakan langkah awal penulis untuk berpartisipasi mewujudkan tujuan peningkatan kualitas pelayanan. Penulis menyadari bahwa penyusunan buku ini tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Salemba Medika, semua pengelola dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Unair, mahasiswa PSIK FK Unair, teman-teman di PPNI Jawa Timur, Forum Komunikasi Program Diploma Akademi Perawat Anastesi, serta khususnya kepada keluarga tercinta yang telah mendorong penulis untuk selalu berprinsip pada 3 M, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai dari sekarang.

v

vi

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

Kepada semua pembaca, para perawat maupun calon perawat (mahasiswa keperawatan) yang tertarik membaca buku ini, saya sampaikan terima kasih. Buku ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan disebabkan keterbatasan penulis dalam berbagai hal. Apabila ada sumber rujukan yang belum saya cantumkan pada penulisan ini, tidak ada maksud plagiat tetapi karena murni kealpaan dari penulis, untuk itu mohon dimaakan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan buku ini.

Surabaya, Februari 2014 Nursalam

Datar Isi Tentang Penulis

iii

Kata Pengantar

v

Daftar Isi

vii

Bagian 1 Tren Isu Pengelolaan Perubahan Manajemen Keperawatan

1

Bab 1

Konsep Dasar Perubahan

3

Jenis dan Proses Perubahan Teori-Teori Perubahan Strategi Membuat Perubahan Kunci Sukses Strategi untuk Terjadinya Perubahan yang Baik Tahap dan Pedoman Pengelolaan Perubahan Agen Pembaru Daftar Pustaka

5 6 10 11 12 14 15

Bab 2

Pengelolaan Tren dan Isu Perubahan Keperawatan Indonesia dalam Proses Profesionalisasi Kebijaksanaan Pemerintah (Depkes) Tentang Profesionalisasi Keperawatan Perubahan Profesi Keperawatan di Indonesia Permasalahan Langkah Strategis dalam Menghadapi Tren dan Isu Perubahan Keperawatan di Masa Depan Perubahan dan Pengembangan Peran Perawat Profesional di Masa Depan Daftar Pustaka

vii

17 18 19 23 26 37 45

viii

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

Bagian 2 Etik Keperawatan Bab 3

47

Penerapan Etik dan Legal dalam Praktik Keperawatan Profesional 49 Pengantar dan Masalah 49 Konsep Etik Keperawatan 51 Kode Etik Keperawatan Di Indonesia (PPNI) Code of Ethics for Nurses–Indonesia) 54 Informed Consent 57 EDM (Ethical Decision Making) in Nursing 59 Autonomy dan Informed Concent 61 Daftar Pustaka 79

Bagian 3 Konsep Manajemen dan Kepepimpinan Keperawatan

81

Bab 4

Teori Manajemen dan Kepemimpinan

83

Ilmu Manajemen Manajemen Hubungan Antarmanusia (1930–1970) Pengembangan Teori Kepemimpinan Teori Kontingensi dan Situasional Teori Kontemporer (Kepemimpinan dan Manajemen) Teori Motivasi Teori Z Teori Interaktif Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Manajer Keperawatan dalam Meningkatkan Efektivitas Kepemimpinannya pada Abad ke-21 Instrumen Penilaian Kecenderungan Gaya Kepemimipinan Contoh Kasus Daftar Pustaka

83 85 86 92 93 94 95 95 96 101 101 102

Bagian 4 Perencanaan dan Pengaturan Bab 5

103

Motivasi, Kinerja, dan Kepuasan Kerja

105

Teori Motivasi dan Manajemen Motivasi Kerja Penampilan dan Kepuasan Kerja Keberhasilan Penyelesaian Tugas Sebagai Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Kinerja (Performance) Kepuasan Teori Model Kepuasan Kepuasan Pelanggan (Pasien) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepuasaan Indeks Kepuasan Contoh Kasus 1 Contoh Kasus 2 Daftar Pustaka

105 112 115 117 120 125 125 127 128 129 120 130 131

Daftar Isi

Bab 6

Bab 7

Bab 8

ix

Pendelegasian dan Supervisi

133

Ketidakefektifan dalam Pendelegasian Konsep Pendelegasian Prinsip Utama Pendelegasian Contoh Kasus 1 Contoh Kasus 2 Daftar Pustaka

133 134 137 141 142 142

Komunikasi dalam Manajemen Keperawatan

143

Proses Komunikasi Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan Model Komunikasi Strategi Komunikasi dalam Praktik Keperawatan di Rumah Sakit Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan Keperawatan Daftar Pustaka

143 145 145 147 149 151

Manajemen Konflik, Kolaborasi, dan Negosiasi

153

Sejarah Terjadinya Manajemen Konflik Sumber Konflik Kategori Konflik Proses Konflik Penyelesaian Konflik Negosiasi Contoh Kasus Daftar Pustaka

154 155 155 156 157 159 161 162

Bagian 5 Pengelolaan Pelaksanaan dalam Praktik Keperawatan Profesional

163

Bab 9

Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

165

Pendahuluan Faktor-Faktor yang Berhubungan dalam Perubahan MAKP Metode Pengelolaan Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Profesional Metode Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan Penghitungan Beban Kerja Daftar Pustaka

165 166 168 179 189 196

Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

197

Pendahuluan Perubahan Model Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Langkah Pengelolaan MAKP Daftar Pustaka Lampiran 10 Pengukuran Rekapitulasi Mutu Pelayanan Keperawatan

197 197 198 258 259

Bab 10

x

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

Bagian 6 Mutu Pelayanan

291

Bab 11

Mutu Pelayanan Keperawatan

293

Pendahuluan Konsep Mutu Pelayanan Keperawatan Indikator Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan Audit Internal Pelayanan Keperawatan Audit Personalia Keselamatan Pasien Perawatan Diri Kepuasan Pasien Kenyamanan Kecemasan Pengetahuan Contoh Kasus Daftar Pustaka

293 294 308 310 312 316 336 337 342 344 346 349 350

Penerapan Balance Scorecard dalam Perencanaan Strategi Keperawatan

351

Sejarah Penggunaan BSC Daftar Pustaka

353 369

Bab 12

Lampiran

Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Praktik Profesi Manajemen Keperawatan

L–1

Lampiran 1 Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)– Primary Nursing di Ruang Bedah X RS Y

L–11

Lampiran 2 Timbang Terima (Shift/Hand Over)

L–19

Lampiran 3 Ronde Keperawatan (Nursing Rounds)–Data Rekap Harian Perkembangan Masalah

L–33

Lampiran 4 Pengelolaan Obat (Sentralisasi Obat)

L–47

Lampiran 5 Supervisi Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan

L–61

Lampiran 6 Discharge Planning

L–79

Lampiran 7 Dokumentasi Keperawatan

L–97

Bagian 1

Tren Isu Pengelolaan Perubahan Manajemen Keperawatan

1

2

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

Bab 1

Konsep Dasar Perubahan Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suatu keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Keterampilan pertama adalah proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoretis dan pengalaman praktik. Perawat harus diajarkan ilmu teoretis di kelas dan mempunyai pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif dengan orang lain. Perubahan pelayanan kesehatan/keperawatan merupakan kesatuan dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia. Bahkan, menjadi hal yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungannya terus-menerus berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan profesi keperawatan. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era global (milenium III). Masyarakat ilmuwan dan profesional keperawatan Indonesia melihat dan mempersiapkan proses profesionalisasi pada era global ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu

3

4

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

proses profesionalisasi keperawatan di Indonesia serta menyejajarkan diri dengan keperawatan di negara-negara lain. Mewujudkan keperawatan sebagai profesi di Indonesia bukan hanya sekadar perjuangan untuk membela nasib para perawat yang sudah lama kurang mendapat perhatian. Namun lebih dari itu, upaya ini dilakukan untuk memenuhi hak masyarakat dalam mendapat asuhan keperawatan yang profesional. Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan mengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuwan dan kelompok masyarakat profesional. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor yang memengaruhi keperawatan, akan berdampak pada perubahan dalam pelayanan/asuhan keperawatan, perkembangan iptek keperawatan, maupun perubahan dalam masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan maupun sebagai masyarakat profesional. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus mengalami perubahan. Masalah keperawatan sebagai bagian masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat terus-menerus berubah karena berbagai faktor yang mendasarinya juga terus mengalami perubahan. Dengan berkembangnya masyarakat dan berbagai bentuk pelayanan profesional serta kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam bidang kesehatan, maka mungkin saja akan terjadi pergeseran peran keperawatan dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Era global, hendaknya oleh para penggiat keperawatan dipersiapkan secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan atau peristiwa yang telah, sedang, dan yang akan berlangsung pada era tersebut. Memasuki era global, kita dihadapkan pada perkembangan iptek yang sangat cepat. Proses penyebaran iptek juga disertai dengan percepatan penyebaran berbagai macam barang dan jasa yang luar biasa banyak. Hal ini disebabkan pesatnya perkembangan teknologi transportasi, telekomunikasi, dan jenis teknologi lainnya. Semuanya ini mencerminkan terjadinya proses globalisasi dengan segala ciri dan konsekuensinya. Ada empat skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia (Ma’ariin, 1999), yaitu: 1. masyarakat berkembang—ditunjukkan dengan tingkat pendidikan—sehingga membuat mereka memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan hak dan hukum, menuntut berbagai bentuk dan jenjang pelayanan kesehatan yang profesional, ditambah pula rentang kehidupan daya ekonomi masyarakat ikut semakin melebar; 2. rentang masalah kesehatan meluas, sehingga berdampak pada sistem pemberian pelayanan kesehatan, mulai dari teknologi yang sederhana sampai pada teknologi yang sangat canggih;

BAB 1

Konsep Dasar Perubahan

5

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dan harus dimanfaatkan secara tepat guna; 4. tuntutan profesi meningkat karena didorong oleh perkembangan iptek medis, permasalahan internal pada profesi keperawatan, dan era global. Terdapat empat kategori umum perubahan sosial yang memengaruhi peran keperawatan, yaitu pergeseran menuju arah pengasuhan diri sendiri dan rasa tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan yang meliputi: 1. pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap kesehatan; 2. pergeseran penekanan pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan pada upaya pencegahan gangguan kesehatan; 3. perubahan peran dari pemberi pelayanan kesehatan; 4. cara-cara baru pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan yang memberikan penerima pelayanan kesehatan tanggung jawab yang lebih besar dalam perencanaan kesehatan.

Jenis dan Proses Perubahan Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, yaitu perubahan yang tidak direncanakan dan yang direncanakan. Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa persiapan. Sebaliknya, perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang telah direncanakan dan dipikirkan sebelumnya. Secara umum, perubahan terencana adalah suatu proses di mana ada pendapat baru yang dikembangkan dan dikomunikasikan kepada semua orang, walaupun akhirnya akan diterima atau ditolak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang lama dan memiliki tujuan yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan tidak terencana yang terjadi pada perkembangan manusia, tanpa persiapan, atau karena suatu ancaman. Oleh karena alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan. Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan yang sangat kompleks dan melibatkan interaksi banyak orang, faktor, dan tekanan. Perencanaan perubahan, sebagaimana proses keperawatan, memerlukan suatu pemikiran yang matang tentang keterlibatan individu atau kelompok. Penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, pemikiran kritis, pengkajian, dan efektivitas penggunaan keterampilan interpersonal— seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, negosiasi, dan persuasi—adalah kunci dalam perencanaan perubahan. Orang yang mengelola perubahan harus mempunyai visi yang jelas bagaimana proses akan dilaksanakan dengan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan. Proses perubahan memerlukan tahapan yang berurutan di mana orang akan terlibat dalam sebuah proses perubahan dan arah perubahan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, koalisi perlu dan harus dibentuk untuk mendukung perubahan. Selain itu, perubahan juga harus didukung oleh strategi perubahan yang baik. Sebelum

6

Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4

mempelajari strategi perubahan, rangkuman teori-teori perubahan perlu dipelajari terlebih dahulu.

Teori-teori Perubahan Teori Kurt Lewin (1951) Lewin (1951) mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu unfreezing, moving, dan refreezing (Kurt Lewin, 1951 dari Lancaster, J., Lancaster, W. 1982). Perubahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Pencairan (unfreezing), yaitu motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan mengubah keseimbangan yang ada. Pada tahapan ini, perubahan mulai dirasakan perlu sehingga muncul kesiapan untuk berubah, menyiapkan diri, dan upaya melakukan perubahan. 2. Bergerak (moving), yaitu bergerak menuju keadaan yang baru atau tingkat/tahap perkembangan baru karena memiliki cukup informasi, memiliki sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dihadapi, dan mengetahui langkah-langkah penyelesaian yang harus dilakukan. Setelah hal-hal ini dimiliki, perlu dilakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru tersebut. 3. Pembekuan (refreezing) yaitu keadaan di saat motivasi telah mencapai tingkat/ tahap baru atau mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang telah dicapai harus dijaga agar tidak mengalami kemunduran pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu, selalu diperlukan umpan balik dan kritik yang membangun dalam upaya pembinaan (reinforcement) yang terus-menerus dan berkelanjutan. Tuntutan kebutuhan ...


Similar Free PDFs