MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN MERDEKA BELAJAR PDF

Title MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN MERDEKA BELAJAR
Author Dyas Bintang Perdana
Pages 104
File Size 897.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 78
Total Views 191

Summary

MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN MERDEKA BELAJAR DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MENGIKUTI MATA KULIAH Manajemen Seminar, Penataran, dan Pelatihan Yang dibina Prof. Dr. H. Imron Arifin, M. Pd, dan Dr. H. Juharyanto, M. Pd OFFERING A9 Ananda Putri Rizkia (190132858017) Andisah Choirotun Nis...


Description

MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN MERDEKA BELAJAR

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MENGIKUTI MATA KULIAH Manajemen Seminar, Penataran, dan Pelatihan Yang dibina Prof. Dr. H. Imron Arifin, M. Pd, dan Dr. H. Juharyanto, M. Pd OFFERING A9 Ananda Putri Rizkia Andisah Choirotun Nisa’ Anisa Kurnia Lestari Asnaul Lailina N. Z. Dyas Bintang P. Febby Aryani A. D. Indah Nurhayati Hiyasintus Ile Wulogening Lalu habiburrahman Lely Mifthachul Khasanah Mardi Umbu Andung Maria Olinda Tenis Maulidia Nur Maslikha

(190132858017) (190132758023) (190132858013) (190132858016) (190132858001) (190132758024) (190132858003) (190132858002) (190132858007) (190132858010) (190132758021) (190132858005) (190132858014)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN APRIL 2020

DAFTAR ISI

A. Pengertian Dan Konsep Manajemen Pendidikan Anisa Kurnia Lestari - 190132858013 1. Pengertian Manajemen ....................................................................

1

2. Manajemen Pendidikan ...................................................................

1

3. Konsep Manajemen Pendidikan......................................................

2

4. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan .........................................

3

B. Pengertian Dan Konsep Merdeka Belajar Maulidia Nur Maslikha – 190132858014 1. Pengertian Merdeka Belajar ............................................................

4

2. Konsep Merdeka Belajar .................................................................

4

C. Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar Ananda Putri Rizkia – 190132858017 1. Manajemen Kurikulum ...................................................................

6

2. Fungsi Manajemen Kurikulum .......................................................

8

3. Bentuk – Bentuk Kurikulum ...........................................................

9

4. Rancangan One Lesson Plan Learning dalam Kurikulum Merdeka Belajar .......................................................

9

D. Manajemen Pembelajaran Merdeka Belajar Dyas Bintang Perdana – 190132858001 1. Manajemen Pembelajaran ...............................................................

13

2. Fungsi Manajemen Pembelajaran ...................................................

15

3. Peran Guru Dalam Pembelajaran Merdeka Belajar ........................

18

E. Manajemen Peserta Didik Merdeka Belajar Lalu Habiburrahman – 190132858007 1. Definisi Manajemen ........................................................................

21

2. Definisi Peserta Didik .....................................................................

23

F. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Merdeka Belajar Febby Aryani Asfianti Dewi - 190132758024 1. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................

25

2. Aspek-Aspek Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia ..............

26

3. Manajemen Sdm Dalam Kebijakan Merdeka Belajar.....................

29

G. Manajemen Sarana Dan Prasarana Merdeka Belajar Asnaul Lailina N. Z. - 190132858016 1. Sarana Dan Prasarana Dalam Merdeka Belajar ..............................

32

2. Sarana Dan Prasarana di Indonesia .................................................

36

3. Manajemen Sarana dan Prasarana ...................................................

37

4. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ..............................

38

5. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................

39

6. Penyaluran Sarana dan Prasarana Pendidikan.................................

40

7. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ..............................

41

8. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .............................

42

9. Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan .............................

42

10. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan .............................

43

H. Manajemen Humas (Human Relation & Public Relation In Education) Hiyasintus Ile Wulogening - 190132858002 1. Pengertian Public Relations (PR) dan Human Relation (HR) ........

46

2. Tujuan dan Fungsi Humas ..............................................................

48

3. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan ..................................

48

4. Pemberdayaan Sekolah dan Partisipasi Masyarakat .......................

49

5. Manajemen Humas Merdeka Belajar ..............................................

50

I. Manajemen Pembiayaan Merdeka Belajar Lely Mifthachul Khasanah - 190132858010 1. Manajemen Pembiayaan Pendidikan ..............................................

54

2. Manajemen Pembiayaan Merdeka Belajar......................................

58

J. Manajemen Layanan Khusus Merdeka Belajar Maria Olinda Tenis – 190132858005 1. Manajemen Layanan Khusus ..........................................................

64

2. Manajemen Layanan Khusus Merdeka Belajar ..............................

64

K. Manajemen Rencana Strategis Indah Nurhayati – 190132858003 1. Manajemen Strategis .......................................................................

66

2. Manajemen Rencana Strategis Dan Merdeka Belajar.....................

68

L. Tujuan, Prinsip Dan Teknik Supervisi Merdeka Belajar Andisah Choiirotun Nisa’ - 190132758023 1. Tujuan Supervisi Merdeka Belajar..................................................

72

2. Prinsip Supervisi Merdeka Belajar..................................................

74

3. Teknik Supervisi Merdeka Belajar..................................................

75

M. Pendekatan Supervisi Saintifik, Artistik, Dan Klinik Dalam Merdeka Belajar Mardi Umbu Andung - 190132758021 1. Pendekatan Supervisi Saintifik/Ilmiah ............................................

80

2. Pengertian Supervisi Ilmiah ............................................................

80

3. Kedudukan Supervisi Pembelajaran ...............................................

80

4. Kelebihan Dan Kekurangan Supervisi Pendekatan Ilmiah .............

81

5. Pendekatan Supervisi Artistik ........................................................

82

6. Pendekatan Supervisi Klinik ...........................................................

82

7. Pendekatan Supervisi Era “Merdeka Belajar” ................................

83

Pendidikan merupakan aspek penting di dalam kehidupan ini, karena dalam proses pendidikan seseorang dibentuk agar dapat menjadi individu yang lebih berkualitas. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang telah ditempuh seharusnya semakin berkualitas pula output atau lulusan yang dihasilkan. Salah satu hal yang dapat dijadikan sebagai ukuran kualitas output tersebut adalah bagaimana output atau lulusan mampu bersaing di dunia kerja (Putranto, dkk, 2012). UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan juga dituntut untuk terus mengikuti perkembangan jaman. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan cara berpikirnya yang berpengaruh terhadap cara bertindaknya untuk menjadi manusia yang lebih berguna dan berkualitas.. Alasan ini menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama untuk ditingkatkan oleh suatu negara sebagai upaya meningkatkan kualitas Hal ini juga terus mempengaruhi perubahan kebijakan pendidikan di Indonesia. Perubahan kebijakan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia pada satuan pendidikan, baik dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi atau pendidikan tinggi bahkan pendidikan formal maupun informal pada hakekatnya dapat menjadi acuan atau landasan dalam pembentukan karakter peserta didik menjadi lebih baik (Mulyasa, 2016). Untuk melaksanakan pendidikan di Indonesia maka perlu dilakukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien. Salah satunya yaitu dengan melakukan manajemen

pendidikan

yang

baik.

Manajemen

pendidikan

melakukan

pengelolaan dan pengaturan dari semua yang ada didalam lembaga pendidikan tersebut. Mulai

dari kurikulum, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan

prasarana, peserta didik, hubungan masyarakat, layanan khusus dan perencanaan strategis guna sebagai penunjang proses dalam pendidikan. Seiring dengan

perkembangan jaman dan perubahan menteri, selalu mengadakan perubahan yang untuk mengarahkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih efektif dan efisien. Perubahan yang terjadi mulai dari kurikulum yang digunakan. Dan saat ini menteri akan melakukan perubahan pendidikan Indoensia. Perubahan yang digadang-gadang yaitu Merdeka belajar. Merdeka Belajar merupakan kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim Anwar. Adanya kebijakan tersebut merupakan bentuk respon Mendikbud Nadiem terhadap fakta pendidikan di Indonesia yang masih belum menyentuh aspek kualitas. Laporan Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2019 menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia mengalami penurunan untuk bidang matematika dan literasi. Indonesia menduduki urutan ke enam dari bawah yaitu peringkat ke74 dari 79 negara yang berpartisipasi. Kondisi itulah yang kemudian mendorong Mendikbud Nadiem untuk melakukan revolusi pada sistem pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik, selain sebagai tindaklanjut atas amanat Presiden dan Wakil Presiden untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia (Kemendikbud, 2019). Tentu saja, akan banyak perombakan dan tidak memungkinkan perubahan, agar kebijakan ini dapat terlaksana dengan baik.

PENGERTIAN DAN KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN Anisa Kurnia Lestari - 190132858013 PENGERTIAN MANAJEMEN Menurut Terry dan Franklin (2003) manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa aktivitas seperti perecanaan, pengaturan, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk memenuhi standarisasi tujuan yang diinginkan. Manajemen merupakan kekuatan utama dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan sub-sub sistem dan menghubungkannya dengan lingkungan. Manajemen merupakan suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Manajemen merupakan sebuah lembaga penyelenggara serta sebagai manajemen administratif. Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan atau serangkaian yang berupa sebuah proses pengelolaan usaha kerja sama sekolompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dan menggunakan fungsifungsi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien (Kristiawan dkk, 2017). Secara terminologis, pengertian manajemen telah diajukan oleh banyak tokoh atau ahli manajemen. Pengertian-pengertian yang diajukan berbedabeda dan sangat terpengaruh dengan latar kehidupan, pendidikan, dasar falsafah, tujuan dan sudut pandangan tokoh dalam melihat persoalan yang dihadapi. MANAJEMEN PENDIDIKAN Manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah usaha-usaha yang berhubungan aktifitas pendidikan yang terjadi proses mempengaruhi, memotivasi kreativitas anak didik dengan menggunakan alat-alat pendidikan,

1

metode, media, sarana dan prasarana yang diungerlukan dalam melaksanakan pendidikan (Romlah, 2016). Manajemen pendidikan dapat pula diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Usman, 2004). Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan

pendidikan

pengorganisasian,

yang

dilakukan

melalui

pengkomonikasian,

aktivitas

pemotivasian,

perencanaan, penggangaran,

pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas (Nur, 2016). Manajemen pendidikan terdiri dari 2 (dua) kata yaitu manajemen dan pendidikan namun memiliki 1 makna. Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada untuk dikelola guna mencapai tujuan pendidikan. Sumber daya dalam konteks manajemen pendidikan yaitu berupa man (manusia, guru, siswa, karyawan), money (uang, biaya), materials(bahan atau alat-alat pembelajaran), methods (teknik atau cara), machines (mesin, fasilitas), market (pasar) (Hidayat & Machali, 2012). Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut Oemar Hamalik (2007) manajemen pendidikan adalah menyatukan beberapa unsur dalam pendidikan dan kemudian mencoba untuk dikembangkan dan fokus untuk mencapai pada tujuan dari manajemen pendidikan itu sendiri. KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN Dalam dunia nyatanya pendidikan memiliki beberapa peranan dan fungsi untuk mencapi tujuan yang diinginkan. Sehingga ketika mengaplikasikan manajemen pendidikan dapat dilakukan dengan 4 langkah yang sering kita gunakan yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

2

a. Planing , proses penyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut. Contoh perencanaan dalam lembaga pendidikan yaitu ketika memasuki semester baru kepala sekolah beserta staf lainnya membuat sebuah perecanaan terkait tujuan yang aka dicapai berupa program tahunan, program semester, rpp dan lainnya. b. Organizing, proses penghimpunan SDM, modal, dan peralatan dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya. c. Actuating, proses penggerakan orang-orang untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja. d. Controlling, proses pemberian balikan dan tindak lanjut pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN a. Manajemen Kurikulum b. Manajemen Pembelajaran c. Manajemen Peserta Didik d. Manajemen sumber daya manusia e. Manajemen Sarana dan Prasarana f. Manajemen Keuangan/Pembiayaan g. Manajemen Hubungan Masyarakat h. Manajemen layanan khusus

3

PENGERTIAN DAN KONSEP MERDEKA BELAJAR Maulidia Nur Maslikha – 190132858014 PENGERTIAN MERDEKA BELAJAR Merdeka belajar merupakan satuan unit Pendidikan yang mana sekolah, guru-guru dan murid memiliki kebebasan dalam berinovasi, kebebasan untuk belajar secara mandiri dan kreatif (kemendikbud, 2019). Sehingga esensi kemerdekaan berpikir harus berawal pada guru terlebih dahulu (Halida, 2019). Konsep yang diterapkan oleh Kemendikbud yakni pertama, memberikan peluang kepada guru untuk berinovasi dalam pembelajaran. Kedua, dengan memberikan kebijakan untuk Gerakan refotmasi di sekolah masing-masing, sehingga pergerakan reformasi tidak hanya dipemerintahan maupun di kurikulm saja. Kemendikbud dan dinas Pendidikan membantu sekolah untuk membuka ruang dalam berinovasi. Sehingga penggerak yang ada di sekolah yakni “Guru penggerak”. Guru penggerak adalah guru yang lebih mengutamakan murid dan pembelajarannya lebih dari apapun. Tujuan dari guru penggerak yakni mengambil tindakan yang mengarah pada hal terbaik untuk peserta didik (Kemendikbud, 2019). KONSEP MERDEKA BELAJAR Adapun pokok dari kebijakan merdeka belajar 1. USBN Situasi saat ini semangat UU Sisdiknas adalah memberikan keleluasaa bagi sekolah dalam menentukan kelulusan, namun USBN membatasi penerapan akan hal ini. Kemudian, kurikulum 2013 meruapakn kurikulum yang berbasis kompetensi, perlu adanya assesmen yang lebih hiolistik dalam mengukur kompetensi anak. Maka dari itu, USBN akan diganti dengan ujian Assesmen yang diselenggarakan oleh sekolah. Ujian yang dilakukan akan lebih komprehensif 4

bisa melalui penugasan, karya tulis, dsb. Sehingga guru dan sekolah akan lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa. Sedangkan anggaran USBN dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah dalam meningatkan kualitas sekolah. 2. UN Situasi saat ini, materi UN terlalu padat sehingga siswa akan lebih cindering penguji pada penguasaan konten bukan pada kompetensi penalaran. Selain itu, UN sudah menjadi beban siswa karena telah menjadi slah satu indicator penentu keberhasilan siswa. Maka dari itu, UN akan diubah menjadi assesmen kompetensi minimun dan survey karakter berupa literasi, numerasi, karakter yang mengacu pada praktik level internasional seperti PISA dan TIMSS. 3. RPP Situasi saat ini guru lebih diarahkan pada format RPP yang lebih kaku, dan komponen terlalu banyak sehingga menghabiskan waktu banyak bagi guru, yang mana waktu tersebut bisa digunakan untuk persiapan dan evaluasi pembalajaran. Sehingga kebijakan yang terbaru yakni guru secara bebad dalam memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP yang terdiri dari 3 komponen inti yakni tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan assessment dan cukup 1 halaman. Dalam penulisannya dilakukan secara efisien dan efektif. 4. PPDB Zonasi Situasi saat ini, tujuan peraturan PPDB zonasi yakni mmberikan akses Pendidikan berkualitas dengan mewujudkan tripusat Pendidikan yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Sehingga peraturan terkait PPDB kurang mengakomidir perbedaan situasi daerah, belum terealisasi dengan lancar di semua daerah, dan belum disertai dengan pemerataan jumlah guru. Sehingga kebijakan yang terbaru yakni daerah berwenang untuk menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi, melakukan pemerataan akses dan kualitas Pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan (Kemendikbud, 2019).

5

MANAJEMEN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Ananda Putri Rizkia – 190132858017 MANAJEMEN KURIKULUM Manajemen kurikulum adalah salah satu aspek yang paling mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan Nasional (Sulfemi, 2019). Prinsip dasar dari manajemen kurikulum sendiri adalah berusaha supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran serta mendorong guru untuk senantiasa menyusun dan menyempurnakan strategi pembelajarannya. Adanya Kurikulum Merdeka Belajar diharapkan dapat membantu guru dan kepala sekolah dalam menyusun program dan kegiatan yang relevan dan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar di sekolah dan berkaitan dengan hal-hal esensial sehingga menumbuhkan kemerdekaan belajar pada diri siswa. Manajemen adalah proses bekerja sama antar individu dan kelompok serta sumber daya...


Similar Free PDFs