MATERI PENGANTAR AKUNTANSI 2 (KAS DAN PIUTANG) PDF

Title MATERI PENGANTAR AKUNTANSI 2 (KAS DAN PIUTANG)
Author Keken Setiawan
Pages 22
File Size 342.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 162
Total Views 874

Summary

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id BAB 1 KONSEP DASAR IFRS A. PENGENALAN IFRS 1. Pengertian IFRS IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasi...


Description

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

BAB 1 KONSEP DASAR IFRS A. PENGENALAN IFRS 1. Pengertian IFRS IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar

akuntansi

global

yang

berkualitas

tinggi,

dapat

dipahami

dan dapat

diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)

2. Konverjensi ke IFRS di Indonesia Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.

Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

(IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB.

Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (international Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal.

B. KARAKTERISTIK IFRS IFRS memiliki karakteristik, diantaranya : 1.

IFRS menggunakan “Principles Base “ sehingga lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

2.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

3.

Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

4.

Menggunakan fair value dalam penilaian

5.

Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

BAB 2 KAS

A. Pengertian Kas Kas merupakan aset yang paling mungkin untuk digunakan dan dibelanjakan dengan tidak tepat. Kas meliputi uang logam, uang kertas, wesel, cek, dan bilyet giro atau dokumen lainnya yang dapat tersedia serta bernilaikan uang i. Berikut beberapa definisi yang terkait dengan kas menurut (Kartika, 2016) kas kecil

: terjadi jika entitas melakukan transaksi pengeluaran uang dengan jumlah

kecil. Bank

: saldo kas yang tersedia pada rekening entitas di Bank yang dapat sewaktu-

waktu digunakan. Setara kas

: investasi jangka pendek yang siap di konversikan ke kas dan dekat dengan

tanggal jatuh temponya sehingga tidak memberikan risiko yang signifikan pada tingkat bunga. B. Pengendalian Kas Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengendalikan kas 1. Adanya karyawan kusus yang menangani penerimaan kas. 2. Adanya pemisahan tugas antara yang menerima, mencatat, menyetujui, dan menyimpan kas. 3. Setiap transaksi harus di dukung dokumen. 4. Dilakukannya pengecekan terhadap kas secara berkala. 5. Dibuatnya perencanaan arus kas. 6. Pengendalian penerimaan kas dan pengeluaran. 7. Lakukan rekonsiliasi bank. 8. Dibuatnya pengelolaan kas kecil.

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

C. Penilaian, pelaporan, dan pengungkapan kas 1. Kas kecil (petty cash) Kas kecil adalah sejumlah dana tertentu yang disisihkan perusahaan untuk membiayai peneluaran yang sifatnya inmateril. Berikut adalah mentode pencatatan kas kecil Kondisi Pada saat dibentuk

metode Impres Kas kecil Kas bank Tidak ada jurnal

Metode fluktuasi Kas kecil Kas bank Beban ()ii Kas kecil

Beban () Kas bank

Kas kecil Kas bank

Pada saat transaksi Pada saat pengisian kembali

2. Rekonsiliasi bank Rekonsiliasi bank adalah suatu bentuk pengendalian kas guna untuk mencocokan catatan kas di bank dengan catatan kas yang ada diperusahaan. Hal ini diperlukan terkadang terdapat perbedaan pencatatan saldo akir kas menurut catatan bank dengan saldo akir kas menurut catatan perusahaan. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa kondisi berikut. a. Setoran dalam perjalanan adalah setoran rekening oleh entitas atau entitas lain ke saldo rekening suatu entitas di bank yang masih dalam perjalanan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekuarangan saldo kas yang terdapat pada bank, karena perusahaan telah mencatatkan sejumlah kas yang dikirim dalam laporannya sementara bank masih belum mencatatkan karena kas tersebut masih dalam perjalanan.

b. Cek yang masih beredar adalah cek yang dibuat dan telah dikeluarkan namun belum di cairkan oleh pelangggan penerima cek ke bank. Hal ini terjadi karena cek memiliki masa ladaluarsa yang lebih dari satu bulan, pelanggan bisa saja mencairkannya pada bulan berikutnya. Akibat adanya cek yang masih beredar ini, entitas telah mencatatkan bahwa kasnya telah berkurang karena cek yg dikeluarkan,

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

sementara itu bank masih belum mencatatkannya sebagai pengurang karena cek tersebut masih belum dicairkan oleh pelanggan.

c. Cek tidak cukup dana adalah cek yang dibuat dan telah dikeluarkan namun belum bisa dicairkan oleh bank karena dana atau saldo penerbit cek tidak mencukupi akibatnya cek ini ditolak. Oleh karena itu entitas telah mencatatkannya sebagai pengurang sementara bank tidak mencatatkannya Karena cek tersebut tidak cukup dana. d. Penagihan piutang wesel beserta bunganya lewat bank yang belum dicatat dalam jurnal atau pembukuan perusahaan. Akibatnya terlah terjadi perbedaan saldo kas di bank antara menurut catatan bank dan menurut catatan perusahaan. e. Interest income adalah bunga bank atas saldo rekening perusahaan yang mengendap dan belum dicatatkan dalam jurnal pembukuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu memasukannya kedalam catatan pembukuannya sebagai pendapatan bunga. f. Bank service charge adalah biaya jasa bank yang belum di catat dalam jurnal atau pembukuan perusahaan. Biaya jasa bank berfungsi sebagai pengurang oleh karena itu perusahaan perlu mencatatkannya sebagai beban bunga. g. Kesalahan pencatatan adalah kesalahan pencatatan yang terjadi baik dilakukan oleh bank maupun oleh perusahaan. Berikutini adalah prosedur dalam rekonsiliasi bank. a. Mencocokan pemasukan Semua akun pemasukan menurut catatan perusahaan dan menurut catatan bank harus

di cocokan.

Apabila terdapat perbedaan maka perusahaan perlu

mengalisisnya. Setelah dianalisis penyebab perbedaan maka penyesuaian perlu dilakukan.

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

b. Mencocokan pengeluaran Semua akun pemasukan menurut catatan perusahaan dan menurut catatan bank harus di cocokan.

Apabila terdapat perbedaan maka perusahaan perlu mengalisisnya. Setelah

dianalisis penyebab perbedaan maka penyesuaian perlu dilakukan. Contoh soal penyusunan laporan rekonsiliasi bank PT Cinta Damai memiliki saldo kas menurut pencatatannya sebesar Rp35.000.000 dan saldo kas menurut catatan bak sebesar Rp34.500.000 pada 31 desember 2016. Perbedaan pencatatan tersebut dipengaruhi oleh hal-hal berikut: 1) Bank mengurangi lansung biaya administrasi untuk bulan desember sebesar Rp100.000 2) Cek dari pelanggan sebesar Rp750.000 tidak dapat dicairkan oleh PT Cinta Damai 3) PT cinta damai menyetorkan uang sebesar Rp6.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 namun belum dicatat oleh bank 4) Cek yang seharusnya dicatat sebesar Rp2.001.000 tetapi dicatat oleh entitas sebesar Rp2.601.000 5) Cek yang telah ditulis namun belum dicairkan sebesar Rp4.250.000 6) Adanya penambahan saldo kas bank dari penagihan wesel tagih sebesari Rp1.500.000 yang belum diketahui PT cinta damai Berikut cara-cara untuk menyelesaikannya a. Analisis perbedaan saldo kas meenurut pencatatan bank dengan saldo kas menurut catatan perusahaan. Saldo kas menurut perusahaan

= Rp35.000.000

Saldo kas menurut bank

= Rp34.500.000

Selisih

= Rp

500.000

b. Analisis soal satu persatu 1) Bank mengurangi lansung biaya administrasi untuk bulan desember sebesar Rp100.000

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Biaya administrasi berfungsi sebagai pengurang kas, oleh karena itu perusahaan belum mencatatkannya sebgai pengurang sebesar Rp100.000 Rekonsiliasi bank PT cinta damai 31 desember 2016 Perusahaan Saldo awal Penambah  Pengurang  Biaya adm

Rp35.000.000

(Rp100.000)

Bank Saldo awal Penambah  Pengurang 

Rp34.500.000

Jurnal Biaya adm

Rp100.000

Bank

Rp100.000

2) Cek dari pelanggan sebesar Rp750.000 tidak dapat dicairkan oleh PT Cinta Damai Cek yang tidak dapat dicairkan berarti perusahaan sebelumnya telah mencatat penerimaan sebesar Rp 750.000 namun dibatalkan oleh bank karena saldo tidak mencukupi. Oleh karena itu perusahaan harus mengurangi saldo kas nya sebesar Rp750.000 Rekonsiliasi bank PT cinta damai 31 desember 2016 Perusahaan Saldo awal Penambah  Pengurang  Biaya adm  Piutang wesel

Rp35.000.000

(Rp100.000) (Rp750.000)

Bank Saldo awal Penambah  Pengurang 

Rp34.500.000

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Jurnal Piutang wesel

Rp750.000

Kas bank

Rp750.000

3) PT cinta damai menyetorkan uang sebesar Rp6.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 namun belum dicatat oleh bank Hal ini merupakan setoran masih dalam perjalanan oleh karena itu belum dicatat oleh bank, kita harus menambahkannya pada saldo bank

Rekonsiliasi bank PT cinta damai 31 desember 2016 Perusahaan Saldo awal Penambah  Pengurang  Biaya adm  Piutang wesel

Rp35.000.000

(Rp100.000) (Rp750.000)

Bank Saldo awal Rp34.500.000 Penambah  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000 Pengurang 

Jurnal (tidak ada) 4) Cek yang seharusnya dicatat sebesar Rp2.001.000 tetapi dicatat oleh entitas sebesar Rp2.601.000 Hal ini menyebabkan kas yang keluar menurut perusahaan terlalu besar oleh karena itu perusahaan harus mengembalikannya kembali dengan menambah saldo kas sebesar Rp600.000 Rekonsiliasi bank PT cinta damai 31 desember 2016 Perusahaan Saldo awal

Rp35.000.000

Bank Saldo awal

Rp34.500.000

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Penambah  Salah catat Pengurang  Biaya adm  Piutang wesel

(Rp600.000) (Rp100.000) (Rp750.000)

Penambah  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000 Pengurang 

Jurnal Kas bank Utang usaha

Rp600.000 Rp600.000

5) Cek yang telah ditulis namun belum dicairkan sebesar Rp4.250.000 Kondisi ini berarti bank belum mencatat sejumlah uang yang tertera pada cek karena pelanggan belum mencairkan cek tersebut oleh karena itu kita perlu memasukannya pada kolom pengurang di saldo kas bank. Rekonsiliasi bank PT cinta damai 31 desember 2016 Perusahaan Saldo awal Penambah  Salah catat Pengurang  Biaya adm  Piutang wesel

Rp35.000.000 (Rp600.000) (Rp100.000) (Rp750.000)

Bank Saldo awal Rp34.500.000 Penambah  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000 Pengurang  cek yang masih beredar (Rp4.250.000)

Jurnal (tidak ada) 6) Adanya penambahan saldo kas bank dari penagihan wesel tagih sebesar Rp1.500.000 yang belum diketahui PT cinta damai Penambahan saldo kas yang berasal dari penagihan wesel tagih ini belum dicatat oleh perusahaan. Untuk itu kita perlu mencatatkannya sebagai penambah.

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Rekonsiliasi bank PT cinta damai 31 desember 2016 Perusahaan Saldo awal Penambah  Salah catat  Penagihan wesel Pengurang  Biaya adm  Piutang wesel

Rp35.000.000 Rp600.000 Rp1.500.000

Bank Saldo awal Rp34.500.000 Penambah  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000

Pengurang (Rp100.000)  cek yang masih beredar (Rp4.250.000) (Rp750.000) Rp36.250.000 Rp36.250.000

Jurnal Kas bank

Rp1.500.000

Piutang wesel

Rp1.500.000

3. Sistem Voucher a. Pengertian voucher Sistem voucher adalah suatu sistem pengendalian untuk setiap pembelian barang atau jasa pada akhirnya harus diselesaikan dengan pengeluaran uang dibuatkan bukti intern iii. Bukti tersebut dibuat baik untuk pembelian tunai maupun pembelian kredit. Setip voucher terlebih dahulu diberikan nomor urut tercetak (prenumbered). Setiap pembelian barang atau jasa, baik tunai ataupun kredit, wajib dicatat sebagai kredit pada hutang voucher. Berikut ini adalah alur sistem voucer

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

b. Pencatatan akuntansi voucher 1) Pada saat dibentuk (asumsikan pembelian dengan cek) Pembelian

xx

Utang voucher

xx

2) Pada saat dilunasi (Semua transaksi voucher harus tergantung kondisi cek) 3) Tabel voucher Tanggal

No. Dibayar voucher kepada

Pembayaran Tanggal

Cek no

Debit Perkiraan

Ref

Utang voucher Saldo

Soal latihan : 1. Sebutkan 5 contoh yang termasuk kas ! iv Jawaban : uang kertas, uang logam, cek, kas di bank, wesel, depasito jangka waktu kurang dari 90 hari 2. Diketahui dari catatan perusahaan PT Bumi saldo kas di bank per 1 november 2016 Rp6.000.000 buku penerimaan kas selama bulan November menunjukan saldo Rp7.800.000. buku pengeluaran kas selama bulan November menunjukan saldo Rp8.000.000. berdasarkan rekening Koran yang dikirim bank nagari 30 november 2016 menunjukan saldo Rp4.850.000. setelah diteliti beberapa perbedaan disebabkan oleh : a. Setoran pada tanggal 30 november 2016 Rp3.000.000 belum tampak pada rekening Koran. b. Cek no.x07 yang dikeluarkan oleh PT bumi pada tanggal 25 november sebesar Rp2.000.000 juga tidak tampak.

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

c. Dari rekening Koran tampak bank telah mengkredit rekening PT bumi atas tagihan piutang Rp2.500.000. d. Diketahui pendapatan bunga Rp100.000, biaya administasi Rp50.000 belum dicatat oleh perusahaan e. Cek no b.05 milik pt.serpong senilai Rp2.500.000 terdebit oleh bank pada rekening Pt.bumi. Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT bumi beserta jurnalnya v ! a) Penentuan saldo Menurut catatan PT bumi Saldo kas di bank I November 2016

= Rp6.000.000

Penerimaan kas November

= Rp7.800.000

Pengeluaran kas November

=Rp8.000.000

Saldo kas pada 31 november 2016

= Rp5.800.000

Menurut catatan bank

= Rp4.850.000

Selisih

=Rp950.000

b) Rekonsilias bank Rekonsiliasi bank PT BUMI 31 November 2016 Perusahaan Saldo awal Penambah  Tagihan piutang  Pendapatan bunga

Bank Rp5.800.000 Saldo awal Rp4.850.000 Penambah Rp2.500.000  Setoran dalam perjalanan Rp3.000.000 Rp 100.000  Cek b.05 Rp2.500.000 Pengurang Pengurang  Biaya administrasi Rp 50.000  cek x.07 Rp2.000.000 Rp 8.350.000 Rp8.350.000 Jurnal Bank Piutang usaha

Rp2.500.000 Rp2.500.000

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Sumber bacaan: Soemarso.2014.Akuntansi Suatu Pengantar buku 1 (edisi revisi ke-5).Salemba Empat: Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia.2016.akuntansi keuangan buku1.Ikatan Akuntan Indonesia:Jakarta Hery.2014.Akuntansi Dasar 1&2.Grasindo:Jakarta

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

BAB 3 AKUNTANSI PIUTANG USAHA A. Pengertian Piutang Usaha Piutang usaha adalah jumlah yang dapat ditagih secara tunai kepada orang lain atas kesepakatan diwaktu yang lalu. Berikut adalah beberapa pengertian terkait piutang. Hery(2014:202) istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang debitur yang biasanya lansung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).

Soemarso(2014:338) piutang adalah kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.

IkatanakuntanIndonesia(2016:307) piutang adalah klaim yang dimiliki atas pelanggan atau pihak lain untuk utang,barang, atau jasa.

B. Klasifikasi piutang usaha Berikut ini adalah beberapa klasiikasi piutang usaha. 1. Piutang usaha (accounts receivable). Adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Saldo normal piutang usaha berada disebelah debet. 2. Piutang wesel (notes receivable). Adalah tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel adalah pihak yang berhutang kepada perusahaan.

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2 Disusun oleh KEKEN SETIAWAN Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

3. Piutang lain-lain (other receivable). Adalah piutang yang timbul selain dari aktivitas penjualan barang dan jasa. C. Pengakuan, Penilaian, dan Penghapusan Piutang usaha. 1. Pengakuan piutang usaha. Saldo normal piutang usaha berada disebelah debit, sementara itu hal yang dikorbankan dengan piutang usaha dicatat disebelah kredit (seperti : penjualan,kas, atau pendapatan). Maka dari itu jurnal untuk pengakuan piutang usaha sebagai berikut. (apabila diasumsikan piutang berasal dari transaksi penjualan) Piutang usaha

xx

Penjualan

xx

(apabila diasumsikan piutang berasal dari pengeluaran kas) Piutang usaha

xx

Kas

xx

(apabila diasumsikan piutang berasal dari transaksi pendapatan) Piutang usaha

xx

pendapatan

xx

2. Akuntansi untuk piutang tak tertagih. Salah satu bentuk risiko dari adanya piutang yaitu timbulnya piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih ini timbul karena debitur tidak mampu membayar utangnya ...


Similar Free PDFs