METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHOD) PDF

Title METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHOD)
Author Naufal Ahmad Muzakki
Pages 26
File Size 301.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 117
Total Views 590

Summary

METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHOD) MAKALAH disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dosen pengampu Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd. dan Dr. H. Saefudin, M.Si. oleh: Naufal Ahmad Muzakki 2002009 Nia Maulidhia Ibrahim 2010420 PROGRAM STUDI PASCASARJANA PEN...


Description

METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHOD)

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dosen pengampu Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd. dan Dr. H. Saefudin, M.Si.

oleh: Naufal Ahmad Muzakki

2002009

Nia Maulidhia Ibrahim

2010420

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya lah kami dapat menyusun makalah ini. Makalah ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah metodologi penelitian yang mana dalam makalah ini membahas tentang metode penelitian campuran (mix method). Setelah membaca makalah ini diharapakan pembaca dapat memahami tentang metode penelitian lebih baik lagi. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih terkandung beberapa kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk mengembangkan makalah ini. Atas perhatiannya, penyusun mengucapakan banyak terima kasih.

Bandung, 13 Oktober 2020

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 1.3. Tujuan........................................................................................................ 2 1.4. Manfaat ...................................................................................................... 2 BAB II ISI ............................................................................................................ 3 2.1. Sejarah Lahirnya Mixe Method ................................................................ 3 2.2. Definisi Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method) ......................... 4 2.3. Karakteristik Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi ................. 5 2.4. Varian Metode Kombinasi ....................................................................... 6 2.5. Model Metode Penelitian Kombinasi ...................................................... 8 2.6. Model Sequential ..................................................................................... 8 2.7. Model Conccurent .................................................................................... 14 2.8. Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kombinasi ..................... 19 2.9. Analisis Artikel ........................................................................................ 19 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 22 3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 22 3.2. Saran .......................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Metode ilmiah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Menentukan metode ilmiah yang akan digunakan menjadi ujung tombak penelitian yang akan dilakukan. Salah satu metode ilmiah adalah metode Mixed Method. Metode penelitian Mixed Method adalah penggabungan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Oleh sebab itu, peneliti harus menguasai metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif terlebih dahulu sebelum menggunakan metode penelitian mixed method. Salah satu perbedaan mendasar antara metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif terletak pada landasan filsafat. Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme. Filsafat ini berpandangan bahwa, suatu gejala itu dapat dikelompokkan, dapat diamati, dapat diukur, bersifat sebabakibat, relative tetap dan bebas nilai. Karena gejala dapat dikelompokkan, maka peneliti kuantitatif dapat memilih beberapa variable penelitiannya. Peneliti kualitatif berlandaskan pada filsafat propositivisme. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistic, belum tentu dapat diamati dan diukur, hubungan gejala bersifat reciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai. Gejala yang holistic adalah gejala yang menyeluruh dan tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian peneliti dalam melakukan penelitian tidak meneliti hanya beberapa variabel saja, tetapi seluruh aspek yang ada pada objek yang akan diteliti.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan permasalahan dalam makalah ini yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian kombinasi? 2. Apa saja macam-macam desain dari penelitian kombinasi? 3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari penelitian kombinasi?

1

1.3. Tujuan Penyusunan makalah ini memiliki tujuan, Tujuan tersebut diantaranya: 1. Untuk memahami tentang metode penelitian kombinasi. 2. Untuk mengetahui macam-macam desain dari penelitian kombinasi. 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penelitian kombinasi.

1.4. Manfaat Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Dapat memahami tentang metode penelitian kombinasi. 2. Sebagai bahan referensi dan bacaan yang berkaitan dengan metode penelitian.

2

BAB II ISI

2.1. Sejarah Lahirnya Mixed Method Tabel 1. Sejarah Lahirnya Mixed Method

Ontologi

Epistimologi

Axiologi Metodologi Retoris

Postpositivisme Kuantitatif

Kontruktivisme Kualitatif

Tunggal

Ganda

Ketidakbiasan atau ketidakcocokan peran dari nilai-nilai

Memiliki hubungan yang dekat antara peneliti dan yang diteliti Bias atau Condong terhadap peran dari nilai-nilai

Deduktif

Induktif

Menggunakan gaya bahasa resmi

Menggunakan gaya bahsa tidak resmi

Hubungan peneliti dan objek yang diteliti netral

Pragmatisme Mixed Methods Realitas Tunggal dan Ganda Praktis

Sikap Condong Mengkombinasikan keduanya Lebih fleksibel, resmi atau tidak resmi

(Johson dan Cristensen, 2007) Perkembangan Penelitian Mixed Method • Periode Pertumbuhan Periode pertumbuhan dimulai pada tahun 1950 dan berlanjut hingga 1980. Periode ini memperlihatkan ketentuan dalam menggunakan lebih dari satu metode dalam sebuah penyelidikan Pada periode ini penamaan Mixed Methods juga mengalami perkembangan. Multiple Operationalism → Triangulation → Multimethod → Mixed Methods • Periode Perdebatan Paradigma Selama tahun 1970 dan 1980 merupakan periode perdebatan paradigma ‘apakah’ mungkin atau tidak data kualitatif dan kuantitatif bisa digabungkan. Sebagian memperdebatkan bahwa metode penelitian Mixed Methods tidak dapat dipertahankan (tidak dapat terukur atau tidak dapat bersanding bersama).

3

• Perkembangan Cara/Prosedur Perhatian selama tahun 1980 mulai berubah kearah metode atau cara-cara untuk memuat pola-pola studi Mixed Methods. Para ahli dalam bidang penelitian melakukan diskusi-diskusi untuk menghubungkan multi metode penelitian dalam langkah-langkah proses penelitian (rumusan masalah, sampel, dan pengumpulan data). 2.2. Definisi Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method) Penelitian metode kombinasi merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan dan mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Penelitian ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, pendekatanpendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; ia juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar ketimbang penelitian kualitatif dan kuantitatif (Creswell & Plano Clark, 2007). Penelitian metode campuran merupakan kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam semua tataran atau tahapan. Bukan sekedar kombinasi data kuantitatif dan kualitatif saja, melainkan sejak tahapan perencanaan dalam bentuk perumusan masalah, cara perumusan masalah kedua penelitian itu telah dikombinasikan. (Andrew & Halcomb, 2009). Penelitian mixed methods merupakan perpaduan atau kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif mulai dari tataran atau tahapan penegumpulan dan analisis data, penggunaan teknik-teknik penelitian, rancangan penelitian, sampai pada tataran pendekatan dalam satu penelitian tunggal (Putra & Hendarman, 2013). Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan kan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, realibel, dan objektif (Sugiyono, 2011). Data yang komprehensif adalah data yang lengkap yang merupakan kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Data yang valid adalah data yang 4

memiliki derajat ketepatan yang tinggi antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Melalui kombinasi dua metode maka data yang diperoleh dari penelitian akan lebih valid, karena data yang kebenarannya tidak dapat divalidasi dengan metode kuantitatif akan divalidasi dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Data yang realible adalah data yang konsisten dari waktu ke waktu dan dari orang ke orang. Dengan menggunakan metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan karena reabilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kuantitatif dapat diuji dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Data yang objektif lawannya data yang objektif jadi data yang objektif apabila data tersebut disepakati oleh banyak orang. Dengan menggunakan metode kombinasi maka data yang diperoleh dengan metode kualitatif yang bersifat subjektif dapat ditingkatkan objektivitasnya pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif. 2.3. Karakteristik Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi Tabel 2. Perbedaan Karakteristik Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi Karakteristik

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

Desain

o Spesifik, jelas, rinci o Ditentukan secara mantap sejak awal o Menjadi pegangan Langkah demi langkah

o Umum o Fleksibel o Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

Tujuan

o Menunjukkan hubungan antar variabel o Menguji teori o Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

o Menentukan pola hubungan yang bersifat interaktif o Menemukan teori o Menggambarkan realitas yang kompleks o Memperoleh pemahaman data

Teknik Pengumpulan Data

o Kuesioner o Observasi & wawancara terstruktur

o Participant Observation o In depth interview o Dokumentasi o Triangulasi

Metode Kombinasi o Untuk model sequential explanatory proposal sudah lebih jelas o Untuk model sequential explanatory tujuannya adalah menenumakan pola dan menguji hipotesis yang ditemukan dalam penelitian kualitatif o Test, Kuesioner, Participant Observation, In depth interview, dokumentasi, dan triangulasi

5

Karakteristik

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

Instrumen

o Tes, angket, wawancara terstruktur o Instrumen yang telah terstandar

o Peneliti sebagai Instrumen (human instrument) o Buku catatan, tape – recorder, camera, handycam, dan lain-lain

Karakteristik

o Metode Kuantitatif

o Metode Kualitatif

Data

o Kuantitatif o Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen

Sampel

o Besar o Representatif o Sedapat mungkin random o Ditentukan sejak awal

Analisis

o Setelah selesai pengumpulan data o Deduktif o Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis

o Deskriptif kualitatif o Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dan lain-lain o Kecil o Tidak representatif o Purposive, snowball o Berkembang selama proses penelitian o Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian o Induktif o Mencari pola, model, tema dan teori

Metode Kombinasi o Tes, angket, instrument terstandar, peneliti sendiri, buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dll o Metode Kombinasi

o Data kuantitatif hasil pengukuran dan kualitatif hasil pengamatan

o Untuk model sequential explanatory sampel bisa besar dan representatif

o Analisis data kuantitatif dan kualitatif

(Sugiyono, 2011) 2.4. Varian Metode Kombinasi Dengan digabungkannya metode kuantitatif dan kualitatif untuk penelitian maka muncul variasi dalam metode kombinasi. Johson dan Christinsen (2007) mengemukakan bahwa, variasi metode kombinasi merupakan interaksi antara dua aspek, yaitu time order decision (waktu mengkombinasikan) dan paradigma emphasis decision (dominasi bobot kombinasi metode). Pada time or the decision meliputi dua aspek yaitu concurrent (kombinasi dicampur) dan sequensial (kombinasi berurutan), sedangkan pada aspek paradigm emphasis decision meliputi aspek dominan status (tidak sama) dan equal status (bobot sama). 6

I QUAL + QUAN

II QUAL → QUAN

IV QUAL + quan QUAN + qual

III QUAL → quan Qual → QUAN Quan → qual Quan → QUAL

Gambar 1. Varian Metode Kombinasi

Kuadran I a) Metode kombinasi model concurrent (campuran) dengan bobot metode kuantitatif dan kualitatif sama (QUAL + QUAN) Kuadran II a) Metode kombinasi model sequential (kombinasi berurutan) dengan bobot metode kualitatif dan kuantitatif sama (QUAL → QUAN) Kuadran III a) Metode kombinasi sequential, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dengan bobot yang lebih tingi daripada metode kuantitatif (QUAL → quan) b) Metode kombinasi model sequential dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dengan bobot yang lebih rendah daripada metode kuantitatif (qual → QUAN) c) Metode kombinasi model sequential dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan bobot yang lebih tinggi daripada metode kualitatif (QUAN → qual) d) Metode kombinasi model sequential dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan bobot yang lebih rendah daripada metode kualitatif (quan → QUAL) Kuadran IV a) Metode kombinasi model concurrent dengan bobot metode kualitatif yang lebih tinggi daripada kuantitatif (QUAL + quan) b) Metode kombinasi mode concurrent dengan bobot metode kuantitatif yang lebih tinggi daripada kualitatif (QUAN + qual)

7

2.5. Model Metode Penelitian Kombinasi Creswell (2009) mengklasifikasikan metode kombinasi menjadi dua model utama kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan) dan model concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada tiga yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory design), urutan penemuan (sequential exploratory design), dan sequential transformative design. Model campuran (concurrent) ada tiga yaitu model campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang (triagulation design), campuran pengutan/metode kedua memperkuat

metode

pertama

(embedded

design),

dan

concurrent

transformative design. Sequential Explanatory Design Sequential

Sequential Exploratory Design Sequential Transformative Design

Tipe Peneltian Kombinasi

Triagulation Design Concurrent

Embedded Design Concurrent Transformative Design

Gambar 2. Macam-macam Penelitian Kombinasi

2.6. Model Sequential Creswell (2009) mengemukkan tentang metode kombinasi sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang lain. Metode

ini

dikatakan

sequential,

karena

penggunaan

metode

dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif dan urutan kedua menggunakan kualitatif maka metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory. Sequential explanatory design dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan

8

dan analisis data kualitatif pada tahap dua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Sequential exploratory design dicirikan dengan pengumpulan data dan anlisis data kualitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap dua, guna memperkuat hasil penelitian kualitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Sequential transformative design model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipandu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu sosisal) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif (Creswell, 2009). Larry Christensen (2008) memberikan ilustrasi perbedaan antara desain sequential explanatory dan desain sequential exploratory seperti ditunjukkan pada gambar 3. Berdasarkan gambar tersebut terlihat hubungan antara desain sequential explanatory dengan desain sequential exploratory dalam bentuk “roda penelitian” (research wheel). Theory

Patterns, Description

Hypotheses, Prediction

Observation Data Gambar 3. Roda Penelitian

Desain sequential explanatory disebut juga dengan confirmatory methods, yang lebih bersifat “top-down or theory-testing approach to research” yang dimkasud dengan top down or theory-testing adalah suatu penelitian yang pada umumnya bertujuan untuk menguji hipotesis dengan fakta di lapangan, sedangkan desain exploratory methods bersifat “bottom-up or theory generation to research” yang dimaksud dengan bottom up or theory generation

9

to research adalah suatu metode kualitatif yang umumnya bertujuan untuk menghasilkan hipotesis atau teori. A. Sequential Explanatory Design Desain sequential explanatory dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.

Gambar 4. Langkah-langkah desain sequential explanatory

Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Sesuai karakteristik metode kombinasi sequential explanatory, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua menggunakan metode kualitatif. Dengan demikian penelitian kombinasi dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian kuantitatif dan rumusan masalah kualitatif, atau rumusan masalah yang berbeda, tetapi saling melengkapi 1) Metode Kuantitatif Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa langkah-langkah dalam metode kuantitatif adalah menentukan masalah dan membuat rumusan masalah,

melakukan

kajian

teori

dan

merumuskan

hipotesis,

mengumpulkan dan analis...


Similar Free PDFs