Title | Mikrajuddin Abdullah - Fisika Dasar I 2016-1.pdf |
---|---|
Author | M. Perdana |
Pages | 1,081 |
File Size | 29.4 MB |
File Type | |
Total Downloads | 368 |
Total Views | 491 |
KATA PENGANTAR Buku ini berisi materi Fisika Dasar I yang diajarkan di semester pertama tingkat pertama fakultas sains dan teknik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Materi utama mencakup mekanika benda titik dan benda tegar, fluida, fisika termal, dan termodinamika. Materi tentang listrik da...
KATA PENGANTAR Buku
ini berisi materi Fisika Dasar I yang diajarkan di semester
pertama tingkat pertama fakultas sains dan teknik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Materi utama mencakup mekanika benda titik dan benda tegar, fluida, fisika termal, dan termodinamika. Materi tentang listrik dan magnet, gelombang, dan fisika modesn akan dibahas di buku Fisika Dasar II. Penulisan buku ini dimulai tahun 2004 saat penulis kembali dari tugas belajar di Jepang. Penulisan ini dimotivasi oleh ketiadaan buku kuliah fisika dasar yang ditulis oleh dosen dalam negeri selama berpuluh-puluh tahun. Seri Fisika Dasar karya Sutrisno dan Tan Ik Gie sudah tidak memadai lagi untuk kondisi keilmuan terkini. Bentuk awal buku ini berupa diktat kuliah yang dilengkapi secara terus menerus hingga mencapai bentuk seperti ini. Berbeda dengan buku sejenis, pada buku ini juga dibahas sejumlah fenomena yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep yang sedang dipelajari. Mudah-mudahan dengan pendekatan seperti ini materi kuliah Fisika Dasar menjadi lebih menarik dan mahasiswa menyadari bahwa aplikasi konsep-konsep fifika dijumpai mulai dari fenomena sederhana yang ada di sekitar kita hingga peralatan teknologi canggih. Dibandingkan dengan buku sejenis, dalam buku ini beberapa topik dibahas dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Hal ini dilakukan mengingat materi pelajaran fisika di skeolah menengah di Indonesia cukup tinggi. Jika materi dalam buku fisika dasar memiliki kesulitan yang serupa dengan materi i
fisika di sekolah menengah maka mahasiswa akan merasa cepat bosan. Karena di sekolah menengah para siswa telah diajarkan materi diferensial, integral, dan vektor maka dalam buku ini banyak dijumpai operasi semacam ini, namun tetap dalam bentuk yang dapat dipahami mahasiswa tingkat satu. Pada bab akhir juga dikenalkan metode numerik untuk menyelesaikan persoalan fisika yang tidak dapat diselesaikan atau sulit diselesaikan secara analitik. Software yang digunakan hanyalah Microsoft Excel yang dijumpai pada semua komputer. Materi ini dikenalkan agar pada mahasiswa sadar bahwa penyelesaian persoalan fisika tidak semata-mata dengan metode analitikseperti yang dipelajari selama ini. Justru banyak persoalan fisika yang harus diselesaikan secara numerik. Banyak pihak yang telah terlibat secara langsung atau tidak langsung selama penyelesaian buku ini. Untuk itu penulis sampaikan terima kasih yang luar biasa. Terima kasih secara khusus kepada Istri dan anak-anak yang memberikan dukungan tanpa henti.
Kampus Ganesa Maret 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI Bab 1 BESARAN DAN SATUAN
1
1.1 Besaran Fisika
2
1.2. Pengukuran dan Satuan
5
1.3 Satuan Sistem Internasional
6
1.4 Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok
8
1.5 Awalan Satuan
13
1.6 Konversi Satuan
14
1.7 Pengukuran
16
1.8 Pengukuran Luas Tanah
45
1.9 Pengolahan Data
50
Soal-Soal
66
Bab 2 BESARAN-BESARAN GERAK
81
2.1 Posisi
82
2.2 Perpindahan
87
iii
2.3 Jarak Tempuh
99
2.4 Kecepatan Rata-Rata
105
2.5 Laju Rata-Rata
110
2.6 Kecepatan Sesaat
112
2.7 Laju Sesaat
117
2.8 Percepatan Rata-rata
118
2.9 Percepatan Sesaat
122
2.10 Menentukan Kecepatan dari Percepatan
125
2.11 Menentukan Posisi dari Kecepatan
131
2.12 Fisika Sekitar Kita
140
Soal-Soal
144
Bab 3 GERAK DUA DIMENSI
159
3.1 Gerak Peluru
162
2.2. Gerak Melingkar
201
Soal-Soal
223
Bab 4 GAYA
233
4.1 Hukum Newton tentang Gerak
234
4.2 Diagram Gaya Bebas
236
4.3 Aplikasi Hukum Newton
243
4.4 Gaya Gesekan
264
4.4 Gaya Sentripetal
301
4.5 Tekanan
318
4.6 Gaya pada Fenomena di Sekitar Kita
327
Soal-Soal
338
Bab 5 KERJA DAN ENERGI
345
5.1 Definisi Kerja
345 iv
5.2 Efek Kerja pada Laju Benda
360
5.3 Energi Kinetik
364
5.4 Teorema Kerja-Energi
368
5.5 Daya
371
5.6 Gaya Konservatif
378
5.7 Energi Potensial
384
5.8 Energi Mekanik
395
5.9 Hukum Kekekalan Energi Mekanik
397
5.10 Kecepatan Lepas dari Bumi
399
5.11 Kerja oleh Gaya Gesekan
404
5.12 Pengungkit
409
5.12. Katrol
413
5.13 Fisika di Sekitar Kita
416
Soal-Soal
423
Bab 6 MOMENTUM
435
6.1 Momentum Benda Banyak
439
6.2 Hukum Kekekalan Momentum
440
6.3 Tumbukan Segaris Dua Benda
448
6.4 Ayunan Balistik
457
6.5 Tumbukan Benda dengan Lantai
459
6.6 Impuls
461
6.7 Pusat Massa
466
6.8 Menentukan Pusat Massa dengan Metode Integral
471
6.8 Kecepatan Pusat Massa
476
6.9 Percepatan Pusat Massa
477
6.10 Gerak Roket
479 v
6.11 Tumbukan Berantai (Kasus khusus 1)
483
6.12 Laju Minimum Elektron untuk Mengeksitasi Atom (kasus khusus 2) 487 Soal-Soal
491
Bab 7 OSILASI
495
7.1 Frekuensi Osilasi
496
7.2. Bandul Matematis Sederhana
501
7.3. Osilasi Pegas
504
7.4 Energi Osilasi
506
7.5. Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi
508
7.6. Osilasi Dawai
510
7.7. Resonansi
510
7.8. Osilasi Teredam
516
7.9 Strut MacPherson
521
7.10 Osilasi dan Ayunan Kaki
522
7.11 Spektrometer Inframerah
523
7.12 Osilator Atom dalam Zat Padat
526
7.13 Frekuensi Kepakan Sayap Serangga
527
7.14 Osilasi Melalui Pusat Bumi
530
7.15 Kepakan Sayap Burung
533
Soal-soal
535
Bab 8 GRAVITASI
541
8.1 Gaya Tanpa Sentuhan
544
8.2 Medan Gravitasi di Permukaan Bumi
547
8.3 Medan Gravitasi di Dalam Bumi
549
8.4 Energi Potensial Gravitasi di Luar Benda
551
8.5 Energi Potensial Gravitasi di Dalam Benda
553
vi
8.6 Energi Mekanik Benda dalam Orbit
557
8.7 Gangguan pada Kecepatan Orbit
559
8.8 Hukum Kepler untuk Gerak Planet
563
8.9 Pembuktian Hukum Kepler dengan Hukum Gravitasi Newton
565
8.10 Pembuktikan Persamaan Gravitasi dari Hukum Kepler
569
8.11 Lubang Hitam (Black Hole)
573
8.12 Pembelokan Cahaya oleh Medan Gravitasi
575
8.13 Pasang Surut Akibat Gravitasi Matahari dan Bulan
581
8.14 Percepatan Gravitasi Benda yang Memiliki Kerapatan tidak Uniform 584 8.15 Efek Pengurangan Konstanta Gravitasi Universal
587
8.16 Batas Terkecil Massa Jenis Pulsar
592
8.17 Panjang Bulan Kalender Hijriyah
594
8.18 Tahun Hijriyah dan Tahun Masehi
602
8.19 Hisab dan Rukyat
604
8.20 Lintasan Benda yang Ditembakkan Sejajar Permukaan Bumi
605
8.21 Lintasan Planet Mars Diamati dari Bumi
609
8.22 Perkiraan Lama Gerhana Matahari
613
8.23 Ketinggian Maksimum Gunung di Bumi
616
Soal-Soal
621
Bab 9 BENDA TEGAR dan ELASTISITAS
629
9.1 Momen Inersia
630
9.2 Momen Inersia Sejumlah Partikel
635
9.3 Momen Inersia Benda Kontinu
640
9.4 Dalil Sumbu Sejajar
647
9.5 Jari-jari Girasi
650
9.5 Momen Gaya
652 vii
9.6 Momen Gaya Total
656
9.7 Hukum II Newton untuk Rotasi Benda Tegar
658
9.8 Menggelinding dan Selip
660
9.9 Energi Kinetik Benda Tegar
664
9.10 Roda Terbang
667
9.10 Kerja Oleh Momen Gaya
668
9.11 Teorema Kerja-Energi Gerak Rotasi
670
9.13 Teorema Kerja Energi Umum
671
9.14 Momentum Sudut Benda Tegar
673
9.15 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momen Gaya
674
9.16 Hubungan antara Momentum Sudut dan Momentum Linier
676
9.17 Hukum Kekekalan Momentum Sudut
677
9.18 Gasing
677
9.19. Mengapa Motor Miring di Jalan Melengkung?
684
9.20 Fisika Sepatu/Sandal High Heels
686
9.21 Modulus Elastisitas
670
Soal-Soal
706
Bab 10 FLUIDA
713
10.1 Arah Gaya
713
10.2 Bentuk Permukaan Fluida Statis
714
10.3 Massa Jenis
716
10.4 Modulus Bulk dan Kompressibilitas
718
10.5 Tekanan Hidrostatis
721
10.6 Ketinggian Permukaan Fluida
726
10.7 Hukum Pascal
736
10.8 Barometer
740 viii
10.9 Gaya Angkat Archimedes
742
10.10 Tenggelam, Melayang, dan Terapung
746
10.11 Terusan Panama
749
10.12 Infus
753
10.13 Tekanan Yang Dilakukan Gas
754
10.14 Presto
757
10.15 Tekanan dalam Kabin Pesawat
760
10.16 Mengitung Luas Patung Pangeran Diponegoro
762
10.17 Tegangan Permukaan
765
10.18 Kelengkungan Permukaan Fluida
767
10.19 Kohesi dan Adhesi
769
10.20 Laju Aliran Fluida
771
10.21 Debit Aliran
772
10.22 Persamaan Kontinuitas
774
10.23 Aliran Laminer dan Turbulen
775
10.24 Hukum Bernoulli
776
10.25 Beberapa Aplikasi Hukum Bernoulli
779
10.26 Viskositas
794
10.27 Persamaan Poiseuille
795
10.28 Hukum Stokes
797
10.28 Bilangan Reynolds
800
10.30 Gesekan Udara
801
10.31 Topik Khusus
803
Soal-Soal
810
Bab 11 KALOR
823
11.1 Pengertian Suhu
824 ix
11.2 Skala Suhu
825
11.3 Konversi Antar Skala Suhu
827
11.4 Alat Ukur Suhu
831
11.5. Warna Suhu
833
11.6 Suhu dan Pertumbuhan Bakteri
833
11.7 Efek Kalor pada Benda
835
11.8 Satuan Energi Kalor
837
11.9 Beberapa Fenomena yang Diakibatkan Kalor
839
11.10 Kapasitas Kalor
840
11.11. Kalor Jenis
843
11.12 Kalor Jenis Kuantum
847
11.13 Kalor Lebur
849
11.14 Kalor Lebur Material Ukuran Nanometer
852
11.15 Kalor Uap
853
11.16. Perpindahan Kalor
858
11.17 Pemanfaatan Sifat Kalor
868
11.18. Pemanfaatan Sifat Perpindahan Kalor
872
11.19 Pemuaian Termal
877
11.20 Persamaan Pemuaian
878
11.21 Hubungan antara Koefisien Muai Panjang, Luas, dan Volum
883
11.22 Pemuaian Lingkaran
886
11.23 Pemuaian Lingkaran Berongga
888
11.24 Mengapa Zat Memuai
891
11.25 Pemuaian Gas
893
11.26 Aplikasi Sifat Pemuaian Zat
894
11.27 Mengukur Pemuaian Zat
903 x
11.28 Fisika Termal di Sekitar Kita
907
Soal-Soal
924
Bab 12 GAS dan TERMODINAMIKA
943
12.1 Gas Ideal
943
12.2 Hukum Boyle
945
12.3 Hukum Gay-Lussac
946
12.4 Hukum Charles
947
12.5 Hukum Gas Umum
948
12.6 Teorema Ekipartisi Energi
951
12.7 Teori Kinetik Gas Ideal
953
12.8 Laju rms
959
12.9 Energi Dalam Gas Ideal
961
12.10 Persamaan untuk Gas Nyata
967
12.11 Hukum ke Nol Termodinamika
969
12.12 Sistem dan Lingkungan
970
12.13 Proses
971
12.14 Diagram P-V
972
12.15 Proses-Proses Khusus
973
12.16 Kerja
976
12.17 Hukum I Termodinamika
980
12.18 Kapasitas Kalor Gas
984
12.19 Persamaan Proses Adiabatik
987
12.20 Siklus
991
12.21 Mesin Kalor
997
12.22 Mesin Carnot
1004
12.23 Mesin Otto dan Mesin Diesel
1006 xi
12.24 Mesin Pendingin
1008
12.25 Hukum II Termodinamika
1011
12.26 Entropi
1013
12.27 Wujud Zat
1015
12.28 Suhu Transisi
1017
12.29 Sifat Zat dalam Wujud Padat, Cair, dan Gas
1020
12.30 Perubahan Wujud Zat
1020
12.28 Penurunan Efisiensi Mesin Carnot
1023
Soal-Soal
1027
Bab 13 SULUSI NUMERIK
1039
13.1 Roda Menggelinding di Jalan
1039
13.2 Gerak Turun Melingkar dengan Gesekan
1043
13.3 Bandul Simpangan Besar
1050
13.4 Shuttlecock
1054
13.5 Dinamika Rantai Jatuh
1057
13.6 Persoalan Dua Benda
1062
INDEKS
1067
xii
Bab 1 Besaran dan Satuan
Bab 1 BESARAN DAN SATUAN Kita semua tentu sudah tahu bahwa mobil Formula 1 bergerak jauh lebih cepat daripada kuda. Tetapi berapa kali lebih cepatkah? Kita tidak dapat menjawab sebelum mendapat informasi kecepatan mobil Formula 1 dan kecepatan lari kuda. Jika diinformasikan bahwa kecepatan mobil F1 adalah 250 km/jam dan kecepatan lari kuda adalah 50 km/jam kita langsung dapat menjawab bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat daripada kuda. Pada Asian Games ke-16 di Guanzhou, lifter China Li Ping memecahkan dua rekor dunia angkat besi putri 53 kg, yaitu rekor snatch dan rekor total angkatan. Ia memecahkah rekor snatch lifter Korea Utara, Ri Song Hui, yang dibuat tahun 2002. Ia juga memecahkan rekor angkatan total yang dibuat lifter China lainnya Qiu Hongxia, yang diciptakan tahun 2006. Bagaimana kita bisa tahu bahwa Li Ping telah menciptakan rekor dunia baru? Jawabannya adalah karena beban yang berhasil diangkat para atlit tersebut dicatat nilainya. Rekor dunia snatch yang dibuat Ri Song Hui adalah 102 kg. Ketika Li Ping berhasil mengangkat snatch 103 kg maka kita langsung mengatakan bahwa Li Ping menciptakan rekor dunia baru untuk snatch. Rekor dunia angkatan total yang dibuat Qiu Hongxia adalah 226 kg. Dan ketika Li Ping berhasil melakukan angkatan total 230 kg maka kita langsung sepakat bahwa Li Ping telah menciptakan rekor dunia baru. 1
Bab 1 Besaran dan Satuan
Travis Pastrana menciptakan rekor dunia baru lompat jauh dengan mobil rely menggunakan mobil Subaru. Ia memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat tahun 2006. Bagaimana kita bisa simpulkan bahwa Pastrana telah menciptakan rekor dunia baru? Jawabannya karena jarak lompatan sebelumnya dan jarak lompatan Pastrana diukur. Jauh rekor lompatan sebelumnya adalah 171 kaki dan jauh lompatan Pastrana adalah 274 kaki. Para peneliti di Helsinki University of Technology, Finlandia menciptakan rekor dunia baru untuk pencapaian suhu terendah. Bagaimana kita bisa tahu bahwa mereka berhasil membuat rekor dunia baru? Jawabanya karena nilai suhu pada rekor sebelumnya dicatat. Berkat pengukuran nilai suhu yang mereka capai, peneliti dari Finlandia mengetahui bahwa mereka telah menciptakan rekor baru. Rekor sebelumnya untuk pencapaian suhu terendah adalah 0,00000000028 K (280 piko Kelvin (pK)) yang dicapai tahun 1993. Dari hasil percobaan tanpa kenal menyerah selama 9 tahun, para peneliti dari Finlandia berhasil mendingikan logam rhodium hingga suhu 0,0000000001 (100 pK). Percobaan dilakukan melalui tiga tahap pendinginan. Tahap pertama mendinginkan hingga 3 mili kelvin, tahap kedua mendinginkan hingga 50 mikro kelvin, dan tahap ketiga medinginkan hingga piko kelvin hingga tercapai rekor dunia tersebut. Kecepatan Formula 1 atau kuda, massa yang diangkat lifter, jauh lompatan mobil Pastrana, dan suhu yang dicapai peneliti Finlandia adalah contoh besaran Fisika. Besaran-besaran tersebut baru memiliki makna jika nilainya diberikan. Dengan adanya nilai maka semua orang akan memiliki kesimpulan yang sama. Sebagai contoh, dengan adanya nilai kecepatan mobil Formula 1 sebesar 250 km/jam dan kecepatan kuda 50 km/jam maka semua orang di dunia memiliki kesimpulan yang sama bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat dari kuda. Jika hanya disebutkan bahwa mobil Formula 1 lebih cepat dari kuda maka orang yang berbeda akan memili kesimpulan yang berbeda. Apakah dua kali lebih cepat, tiga kali lebih cepat, sepuluh kali lebih cepat, atau lainnya.
1.1 Besaran Fisika Dari penjelasan di atas kita jadi tahu bahwa besaran fisika sangat penting. Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur. Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur. Maka semuanya merupakan besaran fisika. Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak. Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh dari besaran-besaran fisika yang lainya. Contohnya...