Title | Fisika dasar ii mikrajuddin abdullah mei |
---|---|
Author | Fayadh Yunus |
Pages | 917 |
File Size | 27.5 MB |
File Type | |
Total Downloads | 203 |
Total Views | 893 |
KATA PENGANTAR Buku ini berisi materi Fisika Dasar II yang diajarkan di semester kedua tingkat pertama fakultas sains dan teknik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Materi utama mencakup kelistrikan, kemagnetat, gelombang, relativitas khsus, dan pengenalan teori kuantum atom. Materi tentang m...
KATA PENGANTAR Buku ini berisi materi Fisika Dasar
II yang diajarkan di semester
kedua tingkat pertama fakultas sains dan teknik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Materi utama mencakup kelistrikan, kemagnetat, gelombang, relativitas khsus, dan pengenalan teori kuantum atom. Materi tentang mekanika dan termodinamika telah dibahas dalam buku Fisika Dasar I. Penulisan ini dimotivasi oleh ketiadaan buku kuliah fisika dasar yang ditulis oleh dosen dalam negeri selama berpuluh-puluh tahun. Seperti buku Fisika Dasar I, bentuk awal buku ini berupa diktat kuliah yang dilengkapi secara terus menerus hingga mencapai bentuk seperti ini. Berbeda dengan buku sejenis, pada buku ini juga dibahas sejumlah fenomena yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep yang sedang dipelajari. Mudah-mudahan dengan pendekatan seperti ini materi kuliah Fisika Dasar menjadi lebih menarik dan mahasiswa menyadari bahwa aplikasi konsep-konsep fifika dijumpai mulai dari fenomena sederhana yang ada di sekitar kita hingga peralatan teknologi canggih. Dibandingkan dengan buku sejenis, dalam buku ini beberapa topik dibahas dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Hal ini dilakukan mengingat materi pelajaran fisika di skeolah menengah di Indonesia cukup tinggi. Jika materi dalam buku fisika dasar memiliki kesulitan yang serupa dengan materi fisika di sekolah menengah maka mahasiswa akan merasa cepat bosan. Karena di sekolah menengah para siswa telah diajarkan materi diferensial, integral, i
dan vektor maka dalam buku ini banyak dijumpai operasi semacam ini, namun tetap dalam bentuk yang dapat dipahami mahasiswa tingkat satu. Pada bab akhir juga dikenalkan metode numerik untuk menyelesaikan persoalan fisika yang tidak dapat diselesaikan atau sulit diselesaikan secara analitik. Software yang digunakan hanyalah Microsoft Excel yang dijumpai pada semua komputer. Program Wolfram Alpha yang tersedia secara gratis di internet juga diperkenalkan. Materi ini dikenalkan agar pada mahasiswa sadar bahwa penyelesaian persoalan fisika tidak semata-mata dengan metode analitikseperti yang dipelajari selama ini. Justru banyak persoalan fisika yang harus diselesaikan secara numerik. Banyak pihak yang telah terlibat secara langsung atau tidak langsung selama penyelesaian buku ini. Untuk itu penulis sampaikan terima kasih yang luar biasa. Terima kasih secara khusus kepada Istri dan anak-anak yang memberikan dukungan tanpa henti.
Kampus Ganesa
Mei 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI Bab 1 ELEKTROSTATIKA: HUKUM COULUMB DAN HUKUM GAUSS
1
1.1 Gaya Coulomb Antar Muatan Titik
4
1.2.Gaya Coulomb oleh sejumlah muatan
10
1.3 Gaya Listrik oleh Benda Kontinu
14
1.4 Medan Listrik
22
1.5 Medan Listrik yang dihasilkan distribusi muatan
29
1.6 Perhitungan Medan Dengan Metode Integral
42
1.7 Garis Gaya Listrik
64
1.8 Hukum Gauss
65
1.9 Contoh Aplikasi Hukum Gauss
70
1.10 Beberapa Fenomena Khusus
86
Soal-Soal
107
iii
Bab 2 POTENSIAL LISTRIK DAN KAPASITOR
124
2.1 Definisi Energi Potensial
124
2.2 Potensial Listrik
130
2.3 Potensial listrik oleh sebuah partikel
131
2.4 Potensial listrik yang dihasilkan banyak partikel
132
2.5 Potensial momen dipol
137
2.6 Potensial listrik pelat tak berhingga
143
2.7 Potensial Listrik sekitar kawat Lurus
146
2.8 Mencari medan dari potensial
148
2.9 Bahan dielektrik
153
2.10 Teorema usaha energi
160
2.11 Satuan elektronvolt
161
2.12 Kapasitor
162
2.13 Kapasitor pelat sejajar
164
2.14 Memperbesar kapasitansi kapasitor
165
2.15 Kapasitor satu bola konduktor
168
2.16 Kapasitansi dua bola konduktor konsentris
169
2.17 Kapasitor dua silinder konsentris
170
2.18 Kapasitor variabel
171
2.19 Rangkaian kapasitor
174
2.20 Energi yang yersimpan dalam kapasitor
181
2.21 Pengosongan kapasitor
184
2.22 Pengisian kapasitor
188
2.23 Topik Khusus I: Pembangkit Marx
191
2.24 Topik Khusus II: Nanokapasitor dan blokade Coulomb
195
2.25 Topik Khusus III: Suparkapasitor
197
iv
Soal-Soal
200
Bab 3 LISTRIK ARUS SEARAH
208
3.1 Arus listrik
208
3.2. Arus pada percabangan
210
3.3 Sumber potensial listrik
212
3.4 Hambatan listrik
214
3.5 Kebergantungan hambatan pada suhu
216
3.6 Kebergantunag hambatan pada tegangan
217
3.7 Hambatan komersial
219
3.8 Potensiometer
222
3.9 Konduktivitas listrik
223
3.10 Hubungan konduktivitas dan resistivitas
226
3.11 Rangkaian hambatan listrik
227
3.12 Hambatan batang dengan penampang tidak konstan
233
3.13 Rangkaian yang mengandung hambatan dan sumber tegangan
235
3.14 Hambatan dalam sumber tegangan
238
3.15 Loop
239
3.16 Rangkaian lebih dari satu loop
242
3.17 Jembatan Wheatstone
248
3.18 Daya listrik
253
3.19 Pengukuran arus listrik
260
3.20 Hambatan listrik lapisan Bumi
266
3.21 Industri logam
271
Soal-Soal
276
Bab 4 KEMAGNETAN
282
4.1 Gaya antar kutub magnet permanen v
282
4.2 Mengapa kutub magnet cenderung mengambil arah utara-selatan?
285
4.3 Sudut deklinasi
287
4.4 Sudut inklinasi
293
4.5 Domain magnet
295
4.6 Garis gaya magnetik
298
4.7 Tidak ada muatan magnetik
299
4.8 Medan magnet
299
4.9 Gaya Lorentz
303
4.10 Definisi satu tesla
306
4.11 Gaya Lorentz pada muatan yang bergerak
306
4.12 Pembelokkan lintasan muatan dalam medan magnet
309
4.13 Spektrometer massa
311
4.14 Massa isotop
315
4.15 Siklotron
316
4.16 Efek Hall
318
4.17 Bremstrahlung
319
4.18 Aurora
321
Soal-Soal
324
Bab 5 MEDAN MAGNET INDUKSI
331
5.1 Hukum Biot Savart
331
5.2 Gaya antara dua kawat berarus listrik
370
5.3 Definisi satu ampere
373
5.4 Hukum Ampere
373
Soal-Soal
399
Bab 6 GGL INDUKSI dan INDUKTANSI vi
410
6.1 Fluks magnetik
410
6.2 Hukum Faraday
416
6.3 Contoh aplikasi hukum Faraday
418
6.4 Hukum Lentz
422
6.5 Dinamo
428
6.6 Induktansi
432
6.7 Rangkaian induktor
442
6.8 Memperbesar induktansi
446
6.9 Energi medan magnet
448
6.10 Transformator
453
6.11 Daya trafo
459
6.12 Topik Khusus
464
Soal-Soal
470
Bab 7 ARUS BOLAK-BALIK
480
7.1 Arus bolak-balik
481
7.2. Arus bolak-balik sinusoidal
483
7.3. Tegangan rata-rata
485
7.4. Tegangan root mean square (rms)
486
7.5. Daya dan daya rata-rata
489
7.6. Tegangan bolak balik pada dua ujung hambatan
491
7.7. Tegangan antara dua ujung kapasitor
492
7.8. Tegangan antara dua ujung induktor
497
7.9. Disipasi daya pada kapasitor dan induktor
501
7.10 Diagram fasor
503
7.11 Operasi trigonometri dengan diagram fasor
506
7.12 Rangkaian arus bolak-balik
510 vii
7.13 Filter
529
7.14 Faktor daya
535
Soal-soal
538
Bab 8 BESARAN GELOMBANG
545
8.1 Definisi gelombang
545
8.2 Gelombang transversal dan longitudinal
548
8.3 Besaran-besaran gelombang
548
8.4 Persamaan gelombang
553
8.5 Hubungan antara kecepatan gelombang dan sifat medium
557
8.6 Energi yang dibawa gelombang
574
8.7 Kebergantungan intensitas pada jarak
576
8.8 Muka gelombang
579
8.9 Prinsip Huygens
580
8.10 Gelombang bunyi
581
Soal-Soal
594
Bab 9 GEJALA GELOMBANG
602
9.1 Pemantulan gelombang
602
9.2 Pembiasan
606
9.3 Superposisi
614
9.4 Difraksi
636
9.5 Polarisasi
642
9.6 Dispersi
643
9.7 Efek Doppler pada gelombang bunyi
646
9.8 Efek Doppler pada gelombang elektromagnetik
657
9.9 Pencarian Extrasolar Planet
659
9.10 Getaran kolom pipa organa
663 viii
9.11 Ultrasonik
667
9.12 9.12 Modulasi
670
Soal-Soal
674
Bab 10 SIFAT OPTIK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
680
10.1 Laju perambatan gelombang elektromagnetik
681
10.2 Spektrum gelombang elektromagnetik
684
10.3 Pemantulan cahaya
690
10.4 Pembiasan cahaya
703
10.5 Sudut kritis untuk pembiasan
709
10.6 Fiber optik
713
10.7 Pembiasan cahaya oleh lapisan sejajar
716
10.8 Pembiasan oleh permukaan bola
719
10.9 Pebiasan oleh prisma
724
10.10 Indeks bias
730
10.11 Interferensi cahaya
737
10.12 Difraksi cahaya
763
10.13 Daya resolusi
768
10.14 Interferensi lapisan tipis
774
10.15 Lapisan anti pantul
784
10.16 Polarisasi cahaya
790
Soal-Soal
799
Bab 11 TEORI RELAVITAS KHUSUS
804
11.1 Transformasi Galileo
804
11.2 Penjumlahan kecepatan Einstein
809
11.3 Transformasi Lorentz
815
11.4 Kontraksi Lorentz
818 ix
11.5. Dilatasi waktu
823
11.6 Simultanitas
826
11.7 Relativitas massa, momentum, dan energi
831
11.8 Penurunan persamaan energi kinetik relativitas
839
Soal-Soal
841
Bab 12 PENGENALAN TEORI KUANTUM ATOM
846
12.1 Penemuan sinar katoda
846
12.2 Pengukuran e/m elektron
849
12.3 Percobaan Millikan
851
12.4 Model atom Thomson
856
12.5 Percobaan Rutherford
858
12.6 Model atom Rutherford
859
12.7 Energi atom Rutherford
860
12.8 Model atom Bohr
863
12.9 Energi spektrum atom hidrogen
867
12.10 Keadaan dasar dan eksitasi
869
12.11 Deret spektrum atom hidrogen
870
12.12 Efek Zeeman
873
12.13 Kaidah seleksi
880
12.14 Larangan Pauli
881
12.15 Kulit dan subkulit
882
12.16 Konfigurasi elektron
883
12.17 Spektrum sinar-X
883
12.18 Hukum Moseley
888
12.19 Energi vibrasi molekul
889
12.20 Energi rotasi molekul
892 x
Soal-Soal
896
INDEKS
xi
Ban 1 Elektrostatika
Bab 1 ELEKTROSTATIKA: HUKUM COULUMB DAN HUKUM GAUSS Newton menemukan bahwa dua buah massa saling tarik-menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan perkalian dua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya. Fenomena ini dikenal dengan hukum gravitasi Newton. Gaya inilah yang mengikat benda-benda di alam semesta sehingga tetap bersatu membentuk alam yang stabil. Jika tidak ada gaya tarik tersebut maka benda-benda di alam semesta (galaksi, bintang, planet, satelit, dan lain-lain) akan bergerak tanpa terkontrol sehingga dapat menyebabkan saling menjauh atau saling bertumbukan. Hukum Kepler tentang gerak planet merupakan konsekuansi logis (implikasi) dari hukuk Gravitasi Newton. Fenomena gaya gravitasi Newton telah kita pelajari cukup panjang di buku pertama, khususnya dalam Bab 7. Pertanyaan yang sama dapat dikenakan pada materi. Semua materi disusun oleh molekul, atom, atau partikel atomik. Sebagian partikel tersebut bermuatan listrik. Pertanyaan adalah gaya apakah yang mengikat partikel-partikel tersebut sehingga menyatu dan membentuk materi yang sangat stabil dan kuat? Apakah antar partikel bermuatan listrik bekerja semacam gaya? Coulomb adalah orang pertama yang menjawab pertanyaan ini. Menurut Coulomb, muatan listrik saling menghasilkan gaya yang menyerupai gaya yang dilakukan oleh massa. Dua buah muatan listrik saling mengerjakan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian dua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya. Dengan demikian, bentuk persamaan gaya untuk muatan listrik persis 1
Ban 1 Elektrostatika sama dengan persamaan gaya untuk massa. Namun, yang berbeda adalah pada gaya gravitasi hanya ada satu jenis massa, yaitu massa positif. Sedangkan muatan listrik terdapat dua jenis, yaitu muatanh positif dan muatan negatif. Akibatnya, gaya gravitasi hanya memiliki satu jenis gaya, yaitu gaya tarik. Pada muatan listrik, terdapat dua jenis gaya, yaitu gaya tarik dan gaya tolak, bergantung pada jenis muatan yang saling melakukan gaya. Sifat ini diilustrasikan pada Gambar 1.1. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa: a) dua muatan sejenis, yaitu muatan yang sama-sama positif atau sama-sama negatif melakukan gaya tolak-menolak, dan b) dua muatan yang tidak sejenis, yaitu positif dan negatif, saling melakukan gaya tarik-menarik.
m1
m2 F12
F21
q1
q2 F21
F12
q1
q2 F21
F12
q1
q2 F12
F21
Gambar 1.1 (atas) Dua massa hanya melakukan gaya tratik gravitasi. (bawah) Muatan memiliki sifat gaya tarik yang berbeda. Muatan sejenis (memiliki randa muatan sama) bersifat tolak-menolak dan muatan berbeda jenis (memiliki randa muatan berlawnan) bersifat tarik-menarik. Catatan: Hingga saat ini masih ada ahli fisika yang penasaran mengapa gaya gravitasi hanya ada gaya tarik? Mengapa 2
Ban 1 Elektrostatika tidak ada gaya tolak gravitasi? Kalau kita pelajari tentang kelistrikan dan kemagnetan maka kita mememukan gaya tari dan gaya total. Dua kutub magnet sejenis tolak-menolak sedangkan yang berbeda jenis tarik-menarik. Dua muatan listrik sejenis tolak-menolak sedangkan yang berbeda jenis tarik-menarik. Mengapa tidak ditemui gaya tolak gravitasi? Ada satu pelajaran berharga sari uraian di atas. Fisika berkembang karena telah ada penemuan baru dan adanya pertanyaan pada fenomena serupa. Rumus untuk gaya antar massa telah ditemukan oleh Newton. Ketika diamati fenomena gaya pada muatan listrik maka timbul pertanyaan, seperti
apa
bentuk
gaya
pada
muatan
listrik.
Coulumb
akhirnya
berhipotesis bahwa bentuk persamaan gaya antar muatan listrik serupa dengan persamaan gaya gravitasi Newton hanya dengan menukar besaran massa dengan besaran muatan listrik serta konstanta kesebandingan seperti diilustrasikan pada Gambar 1.2. Ini baru hipotesis dan mesti dibuktikan dengan eksperimen untuk menerima hipotesis tersebut. Kemudian
eksperimen
dilakukan.
Dan
ternyata
hasil
eksperimen
mendukung hipotesis yang diusulkan. Dengan demikian hipotesis tersebut diterima sebagai kebenaran ilmiah. Dan hipotesis tersebut berubah status menjadi hukum.
m1m2 F G 2 r
q1q2 F k 2 r
Gaya gravitasi Newton
Gaya listrik Coulumb
Gambar 1.2 Persamaan gaya listrik Coulumb diinspirasi oleh persamaan gaya gravitasi Newton dengan mengganti massa dengan kuatan dan konstanta gravitasi dengan konstanta yang sesuai. Eskperimen pembuktian hukum Coulomb dilakukan oleh Coulomb 3
Ban 1 Elektrostatika sendiri menggunakan neraca torsi. Neraca torsi adalah neraca yang dapat mengukur gaya yang sangat kecil. Neraca ini juga dirancang oleh Coulomb sendiri tahun 1777. Percobaan serupa dilakukan oleh Henry Cavendish tahun 1798 untuk membuktikan hukum gravitasi Newton. Pertanyaan kita selanjutnya adalah apa pentingnya gaya antar muatan listrik dan mengapa kita perlu memelajarinya?
Gambar 1.3 Neraca torsi yang digunakan oleh Coulomb untuk membuktikan bahwa gaya antara muatan listrik berbanding lurus dengan perkalian muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (en.wikipedia.org).
1.1 Gaya Coulomb Antar Muatan Titik Mari kita mulai dengan membahas gaya Coulomb antar muatan titik. Gaya antar muatan titik cukup mudah dihitung. Jika kita sekedar ingin mengetahui besar gaya tanpa perlu mengetahui arahnya maka kita cukup memerlukan informasi besar muatan dan jarak antar muatan. Besarnya gaya tarik atau gaya tolak adalah
F12
1 q1q2 4 0 r122
(1.1)
4
Ban 1 Elektrostatika dengan q1 adalah muatan partikel pertama, q2 adalah muatan partikel kedua, r12 adalah jarak antar dua muatan,
0 = 8,85 10-12 F/m disebut permitivitas ruang hampa, 1/40 = 9 109 N m2/C2. Gaya bersifat tarik-menarik jika muatan memiliki tanda berlawanan dan bersifat tolak-menolak jika dua muatan memiliki tanda muatan yang sama.
q1
r21 r1
q2
r2
Gambar 1.4 Muatan q1 dan q2 berada pada vektor posisi r1 dan r2 . Kedua muatan melakukan gaya tarik atau gaya tolak, bergantung pada jenis muatan yang dimiliki. Jika jenis muatan sama maka...