Mikrobiologi virologi PDF

Title Mikrobiologi virologi
Author Luqman Alfarisa
Pages 21
File Size 681.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 56
Total Views 139

Summary

[email protected] ciptosuriantika.wordpress.com LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI-VIROLOGI “STERILISASI DAN PENGENALAN PERALATAN MIKROBIOLOGI” KELOMPOK/GELOMBANG : II/I KELAS : III B ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) DIANA ELMASARI INDAH (1204015111) MEGA PUTRI (1204015258) OKT...


Description

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI-VIROLOGI “STERILISASI DAN PENGENALAN PERALATAN MIKROBIOLOGI”

KELOMPOK/GELOMBANG : II/I KELAS : III B ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) DIANA ELMASARI INDAH (1204015111) MEGA PUTRI (1204015258) OKTAVIANI HERDIANA (1204015324) RIKA TRIWARDIANI (1204015358)

DOSEN PEMBIMBING : ELLY WARDANI

JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 1 OKTOBER 2013 Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.

Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar

dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Bekerja di laboratorium mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Sterilisasi dilakukan di dalam praktikum mikrobiologi bertujuan agar sebelum melakukan praktikum, alat-alat yang digunakan telah ter-sterilisasi agar tidak ada mikroba yang mengkontaminasi dalam praktikum yang akan dilakukan, karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil praktikum yang akan dikerjakan.

Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum tentang “Sterilisasi dan Pengenalan Peralatan Mikrobiolog” yaitu : a) Agar mahasiswa mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratoium mikrobiologi. b) Agar mahasiswa mengetahui teknik penyiapan serta penggunaan alat- alat tersebut dengan baik. c) Agar mahasiswa mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat- alat laboratorium mikrobiologi. d) Agar mahasiswa mengetahui teknik/cara sterilisasi alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi dengan benar.

Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara–cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat–alat

yang

berhubungan dengan penelitian untuk

memudahkan dalam melakukan penelitian. Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alatalat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung. Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Di samping peralatan gelas, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan. Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham untuk penelitian fermentasi. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alatalat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda. Sterilisasi merupakan Metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya, yang nyata dari kepentingan dasar di banyak keadaan. Jenis dari mikroorganisme sangat berbeda dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba, dan lebih banyak lagi, afek yang praktis dari agen ini pada adanya keadaan nyatayang sangat besar dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Banyak yang akan bertahan, contohnya, pada cuaca tertentu organisme memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat cair atau pada udara, Air, makanan, kotoran, atau ruangan berdebu. Caranya harus dirubah, oleh karena itu, dengan masalah nyata. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun pada garis besarnya tentunya prinsip dasar digaris bawahi pada umumnya digunakan cara untuk memusnahkan dan mengontrol kehidupan mikroba.

Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

BAB III METOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Pada praktikum tentang sterilisasi dan pengenalan peralatan mikrobiologi ini di lakukan di Laboratorim Mikrobiologi-virologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains di lantai dua, pada hari selasa tanggal Oktober 2013, pukul 13:01 – 15:30 WIB

B. Alat Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Inkubator 2. Oven 3. Autoklaf 4. Peralatan tranfer (Jarum tanam tajam dan jarum ose) 5. Mikropiper, makropipet, dan tip 6. Cawan petri(petri dish) 7. Tabung reaksi 8. Labu Erlenmeyer(erlenmeyer flask) 9. Beaker glass 10. Tabung durham 11. Pembakar bunsen 12. Pinset 13. Pipet piler 14. Kaca silinder 15. Pipet volume 16. Kulkas 17. LAF 18. Koloni conter 19. Shaking inkubator Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

20. Spektrofotometer 21. Laminar Air Flow 22. Drugle skay 23. dll

C. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Alkohol/etanol 2. Alumunium foil 3. Kertas pembungkus 4. Dll

D. Prosedur Kerja Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Pengenalan alat Diamati, dicatat dan dipelajari fungsi serta prosedur kerja setiap alat. 2. Metode aseptis a. Dipakai selalu jas lab selama bekerja di laboratorium b. Dibersihkan

meja

laboratorium

setiap

memulai

ataupun

mengakhiri pekerjan dilaboratorium dengan desinfektan. c. Diharuskan mencuci tangan dengan air mengalir/semprot dengan alkohol/etanol dan sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dilaboratorium d. Diharapkan jangan merokok, makan dan minum dilaboratorium e. Diperhatikan dengan hati-hati semua biakan mikroorganisme, diusahakan jangan dibawa keluar dari laboratorium dan dibersihkan dengan desinfektan apabila tercecer dilantai saat dipindahkan f. Disiapkan penyangga apabila ingin menggunakan pipet yang sama lebih dari satu kali. Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

g. Setelah semua sudah terlaksana selanjutnya melakukan sterilisasi terhadap alat-alat yang akan digunakan, dengan cara membukusnya, terus dimasukan kedalam oven dan seterusnya agar tidak ada bakteri yang menempel/terkontaminasi ketika alat tersebut akan digunakan untuk melakukan pekerjaan di laboratorium. 3. Cara Kerja Sterilisasi a. Sterilisasi kering pada oven 1. Membungkus dengan kertas bekas alat-alat yang akan disterilisasi yaitu gelas ukur, gelas kimia dan labu erlenmeyer dengan suhu 2. Memasukkan alat-alat yang akan disterilisasi ke dalam oven. b. Sterilisasi basah pada autoclaf elektrik

1. Mengisi wadah autoklaf dengan alat-alat yang akan disterilkan.

2. Menutup rapat autoklaf. 3. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 2 jam pada suhu 121°C. c. Sterilisasi basah pada autoclaf manual

1. Mengisi autoklaf dengan air hingga dasar yang berlubang. 2. Meletakkan autoklaf di atas tungku kompor gas kemudian menyalakannya.

3. Menutup rapat mulut labu erlenmeyer dengan kertas yang di dalamnya terdapat media yang akan disterilkan.

4. Memasukkan kedium yang akan disterilkan ke dalam autoklaf, kemudian menutup autoklaf dengan mengeraskan sekrupnya.

5. Membiarkan kerang pengatur tempat keluar uap air tetap terbuka hingga semua udara terdesak keluar kemudian Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

menutup kerang hingga tekanan uap di dalam autoklaf naik sampai 2 atm dan suhu 121oC, selama 15-30 menit.

6. Setelah sterilisasi selesai, menunggu autoklaf hingga dingin sebelum membukanya, dan membuka keran air secara perlahan-lahan.

Tetapi pada praktikum mikrobiologi-virologi di lab mikrobiolog-virologi autoclaf manual digunakan sebagai alat untuk destruksi dari hasil-hasil pengembiakan bakteri.

Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sterilisasi a. Pengertian Sterilisasi Pengertian sterilisasi adalah proses pembebasan alat atau bahan baik berupa padat atau cairan dari segala bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. b. Jenis-jenis Sterilisasi Jenis-jenis sterilisasi berdasarkan cara sterilisasi dapat di bedakan atas : 1. Sterilisasi secara fisik 2. Sterilisasi secara kimia 3. Sterilisasi secara mekanik 4. Sterilisasi secara gas mikroksidal 5. Sterilisasi dengan serangan membran Sterilisasi umumnya di lakukan dengan autoklaf untuk yang menggunakan panas bertekanan. Cara lain yang kini dikembangkan adalah sterilisasi basah untuk produk-produk yang tidak tahan panas . c. Proses Sterilisasi Berikut beberpa contoh proses sterilisasi yang sering dilakukan dalam sekala praktikum laboratorium maupun dalam sekala pabrik, diantara yaitu: 1. Sterilisasi Kering Sterilisasi kering atau sterilisasi panas kering dapat diterapkan dengan cara pemanasan langsung, melayangkan di atas nyala api, pembakaran dan sterilisasi dengan udara panas (oven). Sterilisasi kering terbagi dua yaitu: a) Api Api digunakan untuk mensterilisasi peralatan seperti jarum inokulasi, cawan petri, kaca objek, pinset, mulut tabung Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

biakan, spatel dan lain-lain. Sesudah disterilkan peralatan tersebut

harus

didinginkan

terlebih

dahulu

sebelum

dipergunakan, khusus untuk jarum inokulasi dan pipet setelah dipijarkan atau dipanaskan di atas api, selanjutnya didinginkan dalam larutan alkhol 70% kemudian dibakar kembali untuk menghilangkan sisa alkohol, setelah itu dinginkan lagi di dalam larutan alkhol dan dibiarkan/diangin-anginkan dan tidak perlu dibakar lagi. b) Sterilisasi dengan udara panas kering Sterilisasi kering merupakan sterilisasi dengan udara panas. Alat yang digunakan adalah oven. Cara ini umum dilakukan untuk mensterilkan peralatan gelas seperti cawan petri, tabung reaksi, dan alat-alat gelas lainnya. Prinsip kerja dari alat ini lebih sederhana yaitu pintu oven dibuka dan semua alat-alat yang akan disterilkan disusun rapi. Setelah itu pintu oven ditutup, suhu diseting pada angka 160-180oC selama 1-2 jam. Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan atau alat yang disterilkan. 2. Sterilisasi Basah Sterilisasi basah atau sterilisasi panas lembab dapat diterapkan dengan

cara

pemanasan

menggunakan

uap

air

dengan

tekanan(autoklaf) pada suhu yang tinggi, sterilisasi basah ini biasanya digunakan pada alat-alat yang tidak tahan panas, pada sterilisasi basah ini menggunakan suhu 1210 selama 30 menit pada autoklaf digital.

Tabel perbedaan sterilisasi basah dan kering No. 1

Jenis

Alat yang

Alat yang

Suhu

Sterilisasi

digunakan

disterilkan

(0C)

Autoklaf

Tabung reaksi,

121

Basah

Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

Waktu 15

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

(manual)

spoid, labu

menit

erlenmeyer, ose Autoklaf (elektrik)

2

Kering

Oven

Lebu erlenmeyer, 121

rabung reaksi, aquades Cawan petri

160-180

3. Sterilisasi Uap Sterilisasi dengan alat ini dilakukan pada suhu 100o C dan harus diulang 3 kali berturut-turut dengan selang waktu satu hari. Cara ini disebut juga dengan sterilisasi diskontinyu atau sterilisasi bertingkat. 4. Penyaringan(filtrasi) Cara ini deperlakukan jika bahan yang akan disterilkan berupa larutan yang bersifat termolabil, larutan ini akan rusak atau terurai oleh suhu tinggi. 5. Sterilisasi dengan desinfektan Densinfektan adalah suatu bahan kimia biasanya berupa larutan yang mempunyai sifat mampu membunuh sel vegetative mikroorganisme tapi tidak membunuh endospora d. Fungsi Sterilisasi Tujuan

utama

yaitu

mematikan,

menyingkirkan

atau

mengahambat pertumbuhan mikroorganisme adalah : 1. Untuk mencegah inflasi pada manusia, hewan dan tumbuhan. 2. Untuk mencegah makanan dan lain-lain menjadi rusak. 3. Untuk mencegah gangguan kontaminasi terhadap mikroorganisme. 4. Untuk mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai.

B. Alat dan Fungsi 1. Berdasarkan prinsip kerja alat Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

15 menit

1-2 jam

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

Tabel 1 alat berdasarkan prinsip kerja No.

Nama Alat

Prinsip Kerja Alat Berdasarakan prosentase transmisi dari suatu

1.

Spektrofotometer

suspensi yanga akan diukur pada panjang gelombang tertentu. Menjaga suhu tetap konstan dengan aliran udara

2.

Inkubator

sebagai penghantarnya dan tanpa adanya pengocokan Mensterilkan alat dengan udara panas kering pada suhu tinggi dengan aliran listrik. Sebelum

3.

Oven

disterilkan cawan petri harus dibungkus terlebih dahulu dengan kertas. Makin tebal kertas yang digunakan untuk membungkus makin lama pula waktu yang diperlukan. Pemanasan dengan uap air panas bertekanan tinggi. Terdapat dua jenis autoklaf yaitu autoklaf

4.

Autoklaf

mekanik dan autoklaf otomatik. Cara kerja alat tersebut hampir sama dengan pressure cooker, sebab alat tersebut merupakan bejana yang dapat diisi air dan ditutup rapat-rapat. Ruang

steril

memindahkan 5.

Laminar Air Flow

yang biakan

digunakan

untuk

mikroorganisme,

sebelumnya harus disterilkan dulu dengan menyemprot alkhol 70%

lalu dibersihkan

dengan lap, setelah itu baru bisa digunakan Inkubasi mikroorganisme pada kondisi tertentu 6.

Shaking inkubator

dengan pengocokan dimana nutrien tersebar secara efektif

Mengutip sebagian atau seluruh dari laporan ini tanpa mengikuti alamat situs yang di ambil, merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum dan berujung pidana.

[email protected]

ciptosuriantika.wordpress.com

2. Berdasarkan fungsi alat Tabel 2 alat berdasarkan fungsinya No. 1.

Nama Alat Spektrofotometer

Fungsi Untuk mengukur optimal density (kerapatan optis) dari suatu cairan Untuk

2.

Inkubator

menginkubasi/menyimpan/memelihara

biakan

(sediaan/medium

pertumbuhan

mikroorganisme) pada suhu konstan tanpa pengocokan Untuk

memelihara/menginkubasi

biakan

mikroorganisme pada suhu optimum dengan 3.

Shaking inkubator

pengocokan sehingga inkubasi menjadi efektif karena sel-sel mikroorganiseme dapat efektif menyerap nutrisi

4.

Oven

5.

Autoklaf

6.

Laminar Air Flow

Untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti cawan petri, tabung biakan, pipet volume dan lain-lain. Untuk mensterilisasi medium/larutan kimia yang tahan terhadap suhu dan tekanan tinggi. Untuk memindahkan atau mensubculture biakan mikroorganisme. 1. Jarum tanam tajam : untuk fungi karena

7.

Peralatan transfer

memiliki banyak sel 2. Ose : untuk bakteri karena memiliki satu sel

8.

Mikropipet

9.

Cawan petri(petri dish)

10. Tabung reaksi

11. Labu erlenmeyer

Untuk memindahkan cairan yang bervolume ...


Similar Free PDFs