MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR PDF

Title MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Author satriawati satriawati
Pages 107
File Size 5.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 461
Total Views 505

Summary

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan 1. prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR satriawati whaty SAMUDRA BIRU

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BELAJAR & PEMBELAJARAN (Teori dan Implement asi 2020) AKHIRUDDIN AKHIRUDDIN

ST RAT EGI BELAJAR MENGAJAR sat riawat i what y PENGEMBANGAN KET ERAMPILAN BERPIKIR KRIT IS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASI… juli anda

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta 1.

2.

3.

4.

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan 1. prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (Pasal 1 ayat [1]). Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 2. memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. Penerbitan ciptaan; b. Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya; c. Penerjemahan ciptaan; d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan; e. pendistribusian ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman ciptaan; h. Komunikasi ciptaan; dan i. Penyewaan ciptaan. (Pasal 9 ayat [1]). Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang 3. Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/ atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (Pasal 113 ayat [3]). Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang 4. dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). (Pasal 113 ayat [4]).

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Jusmawati, S.Pd., M.Pd. Satriawati, S.Pd., M.Pd. Irman R, S.Pd., M.Pd. Prof. Dr. Abdul Rahman, M.Pd. Prof. Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd.

Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar © Jusmawati, dkk. viii + 96 halaman; 15.5 x 23 cm. ISBN: 978-623-261-137-5 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun juga tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I, November 2020. Penulis

Editor Sampul Layout

: Jusmawati, S.Pd., M.Pd. Satriawati, S.Pd., M.Pd. Irman R, S.Pd., M.Pd. Prof. Dr. Abdul Rahman, M.Pd. Prof. Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd. : Akhiruddin, S.Pd., M.Pd. : M. Hakim : Chairi

Diterbitkan oleh: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI) Jln. Jomblangan Gg. Ontoseno B.15 RT 12/30 Banguntapan Bantul DI Yogyakarta Email: [email protected] Website: www.samudrabiru.co.id WA/Call: 0812-2607-5872

PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat petunjuk dan kehendak-Nya jualah sehingga buku yang berjudul Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar dapat terwujud di depan pembaca. Salam dan taslim semoga tercurahkan kepada para Nabi, para Rasul, dan keluarganya serta orang-orang yang salih, dan secara khusus kepada Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah yang telah berjihad dalam upaya menyebarkan kebenaran dan mengamalkan kebajikan. Jihad dalam hal ini mengandung arti yang luas, tidak hanya berperan secara fisik, tetapi juga segala upaya yang dilakukan manusia demi kemaslahatan umat yang dilandasi keikhlasan dan hanya mengharap rida Allah SWT, termasuk menulis dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat, Insya Allah. Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia membulatkan tekadnya untuk mengembangkan budaya belajar yang menjadi prasyarat berkembangnya budaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku ini berisikan model-model pembelajaran yang baik diterapkan di sekolah dasar, buku ini disusun untuk membantu dalam memahami pengetahuan keaktifan belajar. Dalam buku

Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar

v

ini tidak sedikit hambatan yang tim penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan buku ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Semoga buku ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Tentunya, tiada gading yang tak retak, sejumlah kelemahan tentu melekat di dalam penulisan ini. Dengan penuh suka hati dan tangan terbuka penulis menanti kritik dan saran dari pada handai taulan, para pemikir dan pemerhati pendidikan terhadap segala salah, cacat, dan cela buku ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing kita semua dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Makassar, 14 September 2020 Penulis

vi

Jusmawati, S.Pd., M.Pd., dkk.

DAFTAR ISI PRAKATA ............................................................................................v DAFTAR ISI ..................................................................................... vii BAB I PEMBELAJARAN ................................................................................ 1 A. Belajar ................................................................................................1 B. Pembelajaran ................................................................................... 5 C. Ciri–Ciri Pembelajaran .................................................................13 BAB II HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ................................................... 15 A. Hasil Belajar ....................................................................................15 B. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik...................17 C. Unsur-Unsur Hasil belajar...........................................................18 D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................20 BAB III MODEL PEMBELAJARAN ................................................................23 A. Pengertian Model Pembelajaran ............................................... 23 B. Jenis-Jenis Model Pembelajaran ............................................... 25 BAB IV METODE PEMBELAJARAN .............................................................. 51 A. Pengertian Metode Pembelajaran ..............................................51 B. Macam-Macam Metode Pembelajaran .................................... 52 C. Fungsi Metode Belajar .................................................................62 D. Tujuan Metode Pembelajaran .................................................... 63 Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar

vii

BAB V MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING ....................................... 65 A. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving 65 B. Indikator Model Pembelajaran Creative Problem Solving ..66 BAB VI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA .......................77 A. Pakemi .............................................................................................79 B. CTL ...................................................................................................79 C. Metode Collaborative Learning .................................................80 D. Metode Quantum Learning .........................................................80 E. Metode Realistic Mathematics Education (RME) ...................81 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................83 INDEKS .............................................................................................85 TENTANG PENULIS ......................................................................... 91

viii

Jusmawati, S.Pd., M.Pd., dkk.

BAB I PEMBELAJARAN

A. Belajar Belajar merupakan hal yang kompleks karena melibatkan ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Kompleksitas belajar tersebut dapat berasal dari dua subjek yaitu guru dan siswa. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, yakni proses mental dalam menghadapi bahan pembelajaran dalam berbagai keadaan. Dari segi guru, proses belajar adalah perilaku belajar tentang suatu hal. Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada individu baik dari bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap atau tingkah laku, keterampilan, kecakapan, mental, kemampuan dan aspek–aspek lainnya yang ada pada individu belajar. Kata belajar Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2011 : 5) adalah “proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan”. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar

1

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 9), Beberapa ahli psikologi dan pendidikan telah mendefinisikan belajar sebagai berikut : 1. Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya akan lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun, guru memperhatikan stimulus yang diskriminatif dan penggunaan penguatan. 2. Gagne berpendapat bahwa belajar adalah proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. 3. Belajar menurut Piaget meliputi tiga fase yaitu fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep (Dimyati dan Mudjiono, 2006 :13-14) berpendapat bahwa Pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Menurut Jihad Asep dan Haris Abdul (2012:2), Beberapa ahli psikologi dan pendidikan telah mendefinisikan belajar sebagai berikut: 1.

Menurut Sudjana 1996 (Jihad Asep dan Haris Abdul, 2012: 2) “Balajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta

2

Jusmawati, S.Pd., M.Pd., dkk.

perubahan aspek-aspek yang ada pada indivudu yang belajar” . 2. Menurut Slameto 2003 (Jihad Asep dan Haris Abdul, 2012: 3) mengemukakan bawa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan,

sebagai

hasil

pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Baharuddin (2015:20) mendefenisikan proses “belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang sedang belajar”. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu proses belajar hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan perilaku tersebut bisa dalam hal pengetahuan, afektif, maupun psikomotoriknya. Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai belajar. “Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa – bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan (practice). Dalam bukunya Walker “Conditioning and instrumental learning” ( 1967 ). Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan orang dapat memperoleh, baik kebiasaan–kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan yang baik.

Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar

3

C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman yang lalu. Sementara itu, Darsono (2000: 14) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara individu dengan yang lain, di antara individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku seseorang terjadi akibat interaksi dengan orang lain. Proses belajar pada anak sangat dipengaruhi dari pihak keluarga, pergaulan sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan” (Ibrahim dan Syaodih, 1996 :3). Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa

belajar

merupakan

suatu

perubahan

pengetahuan,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri. Seseorang yang belajar maka responnya akan lebih baik.

4

Jusmawati, S.Pd., M.Pd., dkk.

Adapun ciri-ciri belajar sebagai berikut: 1. Adanya kemampuan baru atau adanya perubahan tingkah laku bersipat pengetahuan (kognitif) keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (apektif) 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan mantap atau dapat disimpan. 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan 4. Perubahan tidak semata-mata oleh pertumbuhan pisik/ dewasa, tidak karena kelelahan, penyakit ataupun pengaruh obat-obatan. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. B. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar

5

Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwaperistiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Pengertian Pembelajaran akan dibahas mengenai definisi dan pengertian pembelajaran secara umum dan menurut para 6

Jusmawati, S.Pd., M.Pd., dkk.

ahli. Pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara peserta didik atau siswa dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Definisi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai suatu proses oleh guru atau tenaga didik untuk membantu murid atau peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru. Pembelajaran juga menjadi sebuah upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Hal ini tentu berbeda dengan pengertian belajar, yang dapat diartikan sebagai sebuah upaya untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Bisa disimpulkan bahwa definisi pembelajaran adalah sebuah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa pembelajaran merupakan sebuah bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Model-Model Pembelajaran di Sekolah Dasar

7

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Pendidikan selengkapnya: 1. Menurut Gagne (1977) Pengertian pembelajaran menurut Gagne adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. 2. Menurut Munif Chatib Pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. 3. Menurut Warsita Arti pembelajaran menurut Warsita merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. 4. Menurut Gagne dan Briggs (1979) Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 5. Menurut Sugandi, dkk (2004) Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction yang berarti self instruction (dari internal) dan external instructions (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal, prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. 8

Jusmawati, S.Pd., M.Pd., dkk.

6. Menurut Achjar Chalil Menurut Chalil, pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 7. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pengertian pembelajaran menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 8. Menurut David Ausubel Teori belajar yaitu teori belajar bermakna, belajar dapat diklasifikasikan

dalam

dua

dimensi


Similar Free PDFs