Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI Kelas Tinggi.docx DOCX

Title	Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI Kelas Tinggi.docx
Author	Iswatun Khoiriah
Pages	3
File Size	26.9 KB
File Type	DOCX
Total Views	23

Summary

Description

Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI Kelas Tinggi Dewasa ini, siswa MI khususnya pada jenjang kelas tinggi perlu model pembelajaran PKn yang berbeda dengan kelas rendah. Karena karakteristik anak SD/MI telah mengalami perkembangan baik psikis, fisik, maupun kemampuan berpikirnya. Model pembelajaran kelas tinggi, diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk siap menghadapi realitas kehidupan nyata yang berkembang di masyarakat. Model pembelajaran Pkn pada jenjang kelas tinggi ini memfokuskan pada pembelajaran tentang hak asasi manusia (HAM). Tema ini dipandang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam sistem pemerintahan demokratis karena kehidupan berdemokrasi hampir tidak dapat terpisahkan dengan prinsip-prinsip HAM. A. Pengertian Model Pembelajaran Pkn Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (dalam Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.1 B. Model Pembelajaran HAM untuk Kelas Tinggi Berbagai model pembelajaran HAM yang dapat diterapkan pada jenjang MI kelas tinggi meliputi: 1. Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.2 2. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.3 3. Pembelajaran Inkuiri 1 Aninditya sri Nugraheni. Handout strategi pembelajaran, (2014). Hal. 5. 2 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 79 3 Ibid,…, hal. 54...