MODIFIKASI PERILAKU-PUNISHMENT PDF

Title MODIFIKASI PERILAKU-PUNISHMENT
Author Ahmad Mjhid
Pages 18
File Size 2.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 252
Total Views 925

Summary

MODIFIKASI PERILAKU “Punishment (Hukuman)” Ditunjukan sebagai tugas individu mata kuliah Modifikasi Perilaku Dosen Pengampu : Isnaini Budi Hastuti, M. Psi., Psikolog Disusun oleh,  AHMAD MUJAHID (171141054)  DINI ILTIZAM IZZA AZ-ZAHRO (171141069)  MUHAMMAD AJI BASKORO (171141084)  PSIKOLOGI ISLA...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MODIFIKASI PERILAKUPUNISHMENT Ahmad Mjhid

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Teori Belajar Pengkondisian Klasik Pavlov dan Pengkondisian Operan Skinner Kuswoyo Aji

Learning t heory skinner lina chaniago Teori Behaviorisme dan Win Bujang

MODIFIKASI PERILAKU “Punishment (Hukuman)”

Ditunjukan sebagai tugas individu mata kuliah Modifikasi Perilaku Dosen Pengampu : Isnaini Budi Hastuti, M. Psi., Psikolog

Disusun oleh,

 AHMAD MUJAHID (171141054)  DINI ILTIZAM IZZA AZ-ZAHRO (171141069)  MUHAMMAD AJI BASKORO (171141084)  PSIKOLOGI ISLAM – 4B

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Punishment (Hukuman)”

guna memenuhi tugas mata kuliah Modifikasi

Perilaku. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i IAIN Surakarta. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampu mata Modifikasi Perilaku, Ibu Isnaini Budi Hastuti, M. Psi., Psikolog yang telah memberikan bimbingan dan arahan untuk bisa menyelesaikan makalah ini, dan kepada teman-teman kami yang selalu memberi semangat kami dalam proses penulisan makalah ini.

Surakarta, 14 Februari 2019

Penyusun

MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2 BAB 1 ................................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3 A.

Latar Belakang ........................................................................................................................ 3

B.

Rumusan Masalah .................................................................................................................. 3

C.

Tujuan Makalah...................................................................................................................... 3

BAB II.................................................................................................................................................. 4 PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 4 A.

B.

Asal Mula Teori Punishment ................................................................................................. 4 1.

Edward Lee Thorndike (1874-1949) .................................................................................. 4

2.

John B. Watson (1878 - 1958) ............................................................................................. 5

3.

Ivan Petrovich Pavlov(1849-1936). .................................................................................... 6

4.

Burrhus Frederic Skinner (1904-1990).............................................................................. 7

5.

Punishment Menurut Islam................................................................................................ 7 Klasifikasi Punishment ........................................................................................................... 9

B. 1. Berdasarkan Prosedural Dasar ......................................................................................... 9 B. 2. Punishment Berdasarkan Kondisi .................................................................................. 10 B. 3. Punishment Berdasarkan Tingkat Perkembangan Anak.............................................. 11 B. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Punishment .......................................................... 12 B. 5. Masalah yang Timbul dari Hukuman............................................................................. 13 C.

Ilustrasi Penerapan Punishment .......................................................................................... 14

BAB III .............................................................................................................................................. 15 PENUTUP ......................................................................................................................................... 15 A.

Kesimpulan ............................................................................................................................ 15

B.

Saran ...................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 16

MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

2

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang kompleks dalam hal berperilaku, perilakunya di pengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, pola didik saat kecil, maupun sosial-budaya. Perilaku merupakan apa yang dikerjakan dan dikatakan seseorang melibatkan aktifitas yang berubah baik secara verbal maupun non verbal. Dalam hal ini diperlukan tindakan yang bertujuan untuk mengontrol perubahan perilaku tersebut agar tidak bertentangan dengan lingkungan sosial. Perubahan tersebut meliputi peningkatan, pengurangan, pemeliharaan, dan perkembangan atau perluasan dalam rangka mereduksi atau mengalihkan perilaku yang maladaptif. Melihat fenomena sosial seakan tidak ada habisnya, selama manusia masih ada dan saling berinteraksi, maka akan ada suatu fenomena di sana, baik berupa interaksi dalam hal kebaikan atau keburukan. Dalam hal ini kami mencoba membaca interaksi manusia yang selalu dilandasi perilaku, baik secara verbal maupun non verbal, namun tidak jarang perilaku yang dimunculkan seseorang disisi lain bisa merugikan bagi dirinya atau orang disekitarnya. Oleh sebab itu pada makalah kali ini penulis akan mencoba memaparkan bagaimana penjelasan mengenai Modifikasi Perilaku dengan cara memberikan punishment (hukuman), mulai dari asal mula teori punishment dari beberapa tokoh, klasifikasi, hingga ilustrasi yang kami buat sebagai gambaran nyata modifikasi perilaku dengan memberikan punishment.

B. Rumusan Masalah 

Bagaimana Penjelasan Asal Mula Teori Punishment (Hukuman)?



Bagaimana Penjelasan Klasifikasi Punishment?



Bagaimana Ilustrasi Penerapan Punishment di Lingkungan Perusahaan?

C. Tujuan Makalah  Memahami Teori Punishment dari Beberapa Tokoh  Memahami Klasifikasi Punishment  Memahami Penerapan Modifikasi Perilaku melalui Punishment di Lingkungan Perusahaan

MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

3

BAB II PEMBAHASAN A. Asal Mula Teori Punishment Pada modifikasi perilaku, punishment diartikan sebagai sebuah teknik yang memiliki maksud spesifik. Saat analis behavior berbicara mengenai punishment, mereka menunjuk sebuah proses dimana konsekuensi dari sebuah tingkah laku dapat menghasilkan penurunan kejadian tingkah laku dikemudian hari. Hal ini sangat berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang mengenai makna dari punishment. Dalam pemakai yang umum, punishment dapat berarti banyak hal, kebanyakan dari pengertian tersebut tidak menyenangkan. Banyak orang mengartikan punishment sebagai tindakan kejahatan pada orang lain. Orang yang tidak familiar dengan definisi punisment sebagai sebuah teknik, akan percaya bahwa penggunaan punishment dalam memodifikasi perilaku adalah salah dan berbahaya. Pengertian yang salah mengenai penggunaan teknik punishment sebagai sebuah hal yang kejam dan jahat pada proses modifikasi perilaku adalah salah karena penggunaan punishment dalam sebuah terapi memiliki tujuan spesifik yang bertujuan untuk mencapai target perilaku. Berikut tokoh yang menjadi peletak dasar behaviour dan menelurkan teori punishment. 1. Edward Lee Thorndike (1874-1949) Riset yang dilakukan Thorndike menggunakan ayam sampai dengan riset yang terakhir dia menggunakan kucing. Dari hasil risetnya Thorndike kemudian meringkasnya dalam disertasi doktornya, yang berjudul “ Animal Intellegence : An Experimental Study of the Associative Process in Animals,” dan kemudian dikembangkan dan dipublikasikan dalam bentuk buku berjudul “Animal Intellegence” (1911). Ide dasar yang dikemukakan dalam dokumen ini mendasari semua tulisan Thorndike dan hampir semua teori belajar. Eksperimen Thorndike adalah pengembangan dari kaida efek, yang menyatakan bahwa apabila tindakan diikuti oleh perubahan yang memuaskan dalam lingkungan tersebut, kemungkinan tindakan itu akan diulangi dalam situasi yang sama akan meningkat. Namun apabila perilaku diikuti oleh perubahan yang tidak akan diulangi akan menurun. Dengan demikian, Thorndike memperlihatkan bahwa konsekuensi perilaku

MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

4

seseorang saat ini memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang pada masa mendatang. 1

2. John B. Watson (1878 - 1958) Pada tahun 1912 ia menulis karya utamanya yang dikenal sebagai ‘behaviorist’s manifesto’, yaitu “Psychology as the Behaviorists Views it”. Dalam karyanya ini Watson menetapkan dasar konsep utama dari aliran behaviorisme. 1). Psikologi mempelajari stimulus dan respons (S-R). Yang dimaksud dengan (S) adalah seluruh obyek di lingkungan, termasuk perubahan jaringan dalam tubuh. (R) adalah apapun yang dilakukan sebagai jawaban terhadap stimulus, mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat tinggi, juga termasuk pengeluaran kelenjar. Respon ada yang overt (terlihat secara langsung) dan covert (tersembunyi dan tidak secara langsung), learned dan unlearned. 2). Watson tidak percaya unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku. Perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting. Pandangan ini bersifat deterministik, perilaku manusia ditentukan oleh faktor eksternal, bukan berdasarkan free will (kehendak bebas). 3.) Watson melihat sebuah kerangka mindbody, sebagai pandangan sederhana. Baginya, mind mungkin saja ada, tetapi bukan sesuatu yang dipelajari ataupun akan dijelaskan melalui pendekatan ilmiah. Ia hanya mengakui body sebagai obyek studi ilmiah. Penolakan dari consciousness, soul atau mind ini adalah ciri utama behaviorisme dipegang kuat oleh para tokoh aliran ini. [Pada titik ini sejarah psikologi mencatat pertama kalinya sejak jaman filsafat Yunani terjadi penolakan total terhadap konsep soul dan mind. Pandangan ini di awal mendapat reaksi keras, namun pada akhirnya behaviorisme justru menjadi populer. 4). Sejalan dengan fokusnya terhadap ilmu yang obyektif, psikologi harus menggunakan metode empiris. Dalam hal ini metode psikologi adalah observation, conditioning, testing, dan verbal reports. 5). Secara bertahap Watson menolak konsep insting, mulai dari karakteristiknya sebagai refleks yang unlearned, hanya milik anak-anak yang tergantikan oleh habit, dan akhirnya ditolak sama sekali kecuali simple reflex seperti bersin, merangkak, dan lain-lain. Rodhi Zamzami, “Penerapan Reward dan Punishment dalam Teori Belajar Behaviourisme”. Ta’limuna. Vol. 4, No. 1, Maret 2003, hlm. 4 1

MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

5

Sumbangan utama Watson adalah ketegasan pendapatnya bahwa perilaku dapat dikontrol dan ada hukum yang mengaturnya. Jadi psikologi adalah ilmu yang bertujuan meramalkan perilaku. Pandangan ini dipegang terus oleh banyak ahli dan diterapkan pada situasi praktis. Dengan penolakannya pada mind dan kesadaran, Watson juga membangkitkan kembali semangat obyektivitas dalam psikologi yang membuka jalan bagi riset-riset empiris pada eksperimen terkontrol.2

3. Ivan Petrovich Pavlov(1849-1936). Pavlov pada mulanya belajar untuk menjadi pendeta, namun kemudian berubah pikiran dan berkonsentrasi untuk mempelajari fisiologi

hingga

mengantarkan Pavlov untuk meraih hadiah Nobel pada tahun 1904. Pada tahun 1941 bukunya yang berjudul Conditioned Reflexes and Psychiatry diterbitkan. Hergenhann dan Olson dalam buku Theories of Learning mengutip pernyataan Pavlov sebagai berikut; “Apakah ada dasar …. Untuk membedakan antara apa yang disebut oleh fisiologi sebagai koneksi temporer dengan apa yang oleh psikologi disebut asosiasi? Keduanya sama; keduanya berpadu dan saling menyerap. Psikolog tampaknya mengakui hal ini sebab mereka (setidaknya sebagian dari mereka) telah menyatakan bahwa eksperimen dengan refleks yang dikondisikan telah menghasilkan dasar yang kukuh untuk psikologi asosiatif, yakni psikologi yang menganggap asosiasi sebagai basis dari aktivitas psikis. Fungsi penguatan berbeda untuk pengkondisian klasik dan

instrumental. Untuk

pengkondisian instrumental, penguatan dihadirkan kepada hewan setelah respons dibuat. Pavlov melakukan percobaan teori plazima klasik terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersyarat (S-C) sehingga terjadi reaksi bersyarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Dalam hal ini individu tidak menyadari adanya pengendalian dari luar. Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini

2

Ibid., 5 MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

6

adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.3

4. Burrhus Frederic Skinner (1904-1990) Karya Skinner terfokus pada penempatan subjek dalam situasi yang dikendalikan dan pada pengamatan perubahan perilaku mereka yang dihasilkan oleh perubahan sistematis konsekuensi perilaku mereka. Skinner terkenal karena dia mengembangkan dan menggunakan alat yang lazim disebut sebagai kotak Skinner. Kotak Skinner berisi alat yang sangat sederhana untuk mempelajari perilaku binatang, biasanya tikus dan merpati. 4 Skinner membuat perbedaan dua jenis perilaku : respondent

behavior

(perilaku responden) yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali, dan operant behavior (perilaku operan), yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenal tetapi dilakukan sendiri oleh organisme. Respons yang tidak terkondisikan (bersyarat) atau unconditioned response adalah contoh dari perilaku responden, karena respons ini ditimbulkan oleh stimuli yang tak terkondisikan. Dalam teori belajar Skinner mengatakan bahwa; belajar akan berlangsung sangat efektif apabila : (1) informasi yang akan dipelajari disajikan secara bertahap; (2) pembelajar segera diberi umpan balik (feedback) mengenai akurasi pembelajaran mereka, yakni setelah belajar mereka segera diberi tahu apakah mereka sudah memahami informasi dengan benar atau tidak. Dan (3) pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri.

5. Punishment Menurut Islam Al-Qur’an menjelaskan berkaitan dengan hukuman yang biasa disebut dalam bentuk uslub, seperti lafadz ‘iqab, adzab, dan rijz. Kata tersebut terdapat dalam beberapa ayat al-qur’an seperti : Q.S. Ali Imron/3:21 yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah SWT dan membunuh

para nabi yang memang tak

dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa pedih”

3 4

Ibid., 6 Ibid. MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

7

Q.S. Al-Baqarah/2:65 yang artinya “Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari sabtu, lalu kami berfirman kepada mereka: jadilah kamu kera yang hina”. Secara prinsip hadiah sebagai bentuk motivasi dan hukuman menjadi sebuah sanksi pengingat atas kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Menggunakan istilah yang sama dengan bentuk penerapan yang berbeda. Maka islam memberikan pedoman atas batasan dan aturan bagaimana cara memberikan hadiah dan hukuman kepada manusia sehingga tidak melewati batasan. Rasulullah SAW, menjelaskan dalam hadisnya “dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda : suruhlah anakanak kalian mengerjakan sholat sejak mereka berusia tujuh tahun, pukullah mereka jika melalaikannya ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (H.R. Abu Daud). Melihat hadist diatas bahwa setiap orangtua harus mendidik anaknya misalnya shalat secara konsisten. Jika anak tidak mau mengerjakan shalat, maka anak melanggar ketentuan aturan yang telah disepakati, dan anak berhak untuk mendapat hukuman dengan cara dipukul. Aturan memukul sebagai bentuk hukuman juga harus dalam kategori mendidik. Misalnya memukul pada bagian tubuh yang aman yaitu tangan dan pantat sehingga anak tahu kesalahan yang telah ia perbuat.5 Dalam agama Islam pun sejatinya ada konsep besar yang menjadi turunan perilaku manusia, yakni konsep Surga dan Neraka. Sehingga Punishment secara etimologi yang mengendung arti hukuman, siksaan, perlakuan yang kasar. Berbeda dengan reward, yang merupakan bentuk reinforcement yang bersifat positif, maka punishment merupakan bentuk reinforcement negatif. Walau begitu keduanya merupakan hal yang memang dilakukan untuk menumbuhkan motivasi. Tujuannya agar seseorang tak melakukan yang bertentangan dengan norma yang dipercaya sebagai kebenaran. Menurut Hofi Anshari, dalam bukunya pengantar ilmu pendidikan, dia mengatakan bahwa punishment adalah tindakan terakhir terhadap pelanggaranpelanggaran yang telah berkali-kali dilakukan seseorang. Setelah pemberitahuan dan peringatan dengan tegas maka tindakan selanjutnya adalah dengan memberikan punishment. Suwarno dalam bukunya pengentar ilmu pendidikan

Wahyu Setiawan, “Reward an Punishment dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Al-Murabi Vol. 4 No. 2, Januari 2018, hlm. 194 5

MODIFIKASI PERILAKU – PUNISHMENT (HUKUMAN)

8

berpendapat, bahwa punishment atau hukuman merupakan bentuk tindakan seseorang dalam memberikan atau mengadakan nestapa dan penderitaan dengan sengaja kepada anak yang menjadi asuhan kita, dengan harapan agar penderitaan itu betul-betul dirasakan siswa, untuk menuju ke arah kebaikan.

B. Klasifikasi Punishment B. 1. Berdasarkan Prosedural Dasar Ada dua variasi prosedural dasar dari punishment, yaitu: 1. Positif Punishment Punishment positif adalah kejadian suatu perilaku yang diikuti penyajian stimulus yang tidak menyenangkan dan membuat tingkahlaku yang tidak diinginkan tidak muncul kembali dimasa yang akan datang. o Kejadian suatu perilaku. o Diikuti oleh penyajian stimulus yang tidak disukai (aversive stimulus). o Dan, sebagai hasilnya, tingkah laku tersebut cenderung untuk tidak muncul kembal...


Similar Free PDFs