MODUL BAHASA INDONESIA XII KD 3 7 NILAI NILAI DALAM BUKU PENGAYAAN 2019 PDF

Title MODUL BAHASA INDONESIA XII KD 3 7 NILAI NILAI DALAM BUKU PENGAYAAN 2019
Author Dedi Artanto
Pages 16
File Size 325.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 332
Total Views 538

Summary

NILAI-NILAI DALAM BUKU PENGAYAAN BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun Oleh DEDI ARTANTO, S.Pd NIP 198611282011011002 SMA NEGERI 1 RANDANGAN 2019 1 DAFTAR ISI PENDAHULUAN .......................................................................................................................................


Description

NILAI-NILAI DALAM BUKU PENGAYAAN BAHASA INDONESIA KELAS XII

Disusun Oleh DEDI ARTANTO, S.Pd NIP 198611282011011002

SMA NEGERI 1 RANDANGAN 2019

1

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .............................................................................................................................................................. 3

A. Identitas Modul....................................................................................................................................................... 3 B. Kompetensi Dasar ................................................................................................................................................. 3 C. Deskripsi Singkat Materi .................................................................................................................................... 3 D. Petunjuk Belajar ..................................................................................................................................................... 3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ................................................................................................................................ 8 Mengidentifikasi Isi Surat Lamaran Pekerjaan ............................................................................................... 8

A. Capaian Pembelajaran......................................................................................................................................... 5 B. Sub Capaian PembelajaranUraian Materi .................................................................................................. 5 C. Uraian Materi........................................................................................................................................................... 5 1. Hakikat fiksi dan non fiksi ...................................................................................................................... 5 2. Ciri-ciri fiksi dan non fiksi ......................................................................................................................... 5 3. Jenis Fiksi Dan Non Fiksi............................................................................................................................ 6 4. Unsur-unsur karya fiksi dan non fiksi ................................................................................................. 6 5. Menilai isi buku fiksi dan non fiksi ....................................................................................................... 7 6. Menyusun laporan penilaian isi buku ............................................................................................. 10

D. Rangkuman............................................................................................................................................................ 11 E. Penugasan .............................................................................................................................................................. 12 F. Kunci jawaban ...................................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................ 16

2

PENDAHULUAN A. Identitas Modul Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas

: XII

Alokasi waktu

: 10 x 45 menit

Judul modul

: Nilai-nilai dalam buku pengayaan

B. Kompetensi Dasar

3.7. Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. 4.7. Menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis C. Deskripsi Singkat Materi Selamat, sekarang kalian sudah kelas XII. kelas XII merupakan penentu akhir kalian sekolah di sini. Setelah kalian mempelajari struktur teks editorial, selanjutnya kalian akan mempelajari cerita fiksi. Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Walaupun berupa hasil kerja imajinasi, khayalan, tidak benar jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, melainkan penghayatan dan perenungan secara intens, perenungan terhadap hakikat hidup dan kehidupan, perenungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Nurgiyantoro, 2015:5). D. Petunjuk Belajar Untuk membantu memahami materi ajar ini perhatikan petunjuk belajar berikut: 1. Bacalah pendahuluan, kompetensi dasar, deskripsi materi dan tetujuk belajar dengan seksama 2. Bacalah isi materi bahan ajar ini sembari menggunakan pengalaman saudara dalam menilai buku fiksi. 3. Cobalah mengamati contoh cerita fiksi pada bagian uraian materi 4. Buatlah catatan penting atau semacam penanda(garis bawah/perwanaan tertentu) pada keseluruhan bagian materi ajar yang belum sesuai dengan benar, menurut pemahaman Anda. 5. Kerjakanlah setiap latihan atau tugas dan tes formatif secara runtut dan optimal. 3

6. Anda dapat menambah informasi tentang materi ini dengan membaca referensi lain yang relefan

4

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi cerita fiksi, diharapkan peserta didik mampu menilai isi, menusun laporan hasil diskusi buku fiksi dan non fiksi

B. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

3.7. Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.

4.7. Menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis C. URAIAN MATERI 1. Hakikat fiksi dan non fiksi Dalam

bahasa

Indonesia

kata fiksi diartikan

sesuatu

yaang

dibentuk,

sesuatu yang dibuat, atau sesuatu yang diimajinaksikan. Dengan arti-arti kata tersebut, pengertian

cerita fiksi adalah

karya

sastra

berisi

berbagai

cerita

rekaan

atau yang didasari fantasi dan bukan berdasarkan atas kejadian nyata. Non-fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (sering kali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan.[1] Sebuah karya yang pengarangnya mengklaim tanggung jawab kebenaran namun tidak jujur maka adalah suatu penipuan sastra; suatu cerita yang pengarangnya tidak mengklaim tanggung jawab kebenaran maka diklasifikasikan sebagai fiksi.[1] Non-fiksi, yang dapat disajikan baik secara obyektif maupun subyektif, secara tradisional merupakan satu dari dua pembagian utama dari narasi (khususnya dalam penulisan prosa);[2] pembagian tradisional lainnya adalah fiksi, yang berkontras dengan non-fiksi dalam hal penyampaian informasi, peristiwa, dan karakter yang sebagian kecil atau besar merupakan hasil imajinasi 2. Ciri-ciri karya fiksi dan non fiksi a. Ciri-ciri karya fiksi 

Fiksi bersifat rekaan atau imajinasi dari pengarang.



Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya.

5



Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak.



Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku.

b. Ciri-ciri karya non fiksi 

Bersifat Fakta. ...



Menggunakan Bahasa Denotatif. ...



Menyajikan Informasi Baru atau Penyempurnaan. ...



Ditulis Menggunakan Metode Ilmiah. ...



Menggunakan Bahasa Baku. ...



Isi Buku Bisa Dibuktikan. ...



Ditulis oleh Penulis Khusus. ...



Memberikan Informasi Keilmuan

3. Jenis-jenis karya fiksi dan non fiksi a. Jenis karya fiksi 

Cerpen



Novel



Fabel



Legenda

b. Jenis karya non fiksi 

Karya ilmiah



Skripsi



Tesis



Laporan



Makalah

4. Unsur unsur karya fiksi dan non fiksi a. Unsur karya non fiksi 

Cover buku



Kata pengantar



Daftar isi



Isi buku



Daftar pustaka



Glosarium



Indkes

6

b. Unsur-unsur karya fiksi 

Unsur intrinsik; tema, tokoh, amanat, sudut pandang, penokohan, alur dan latar.



Unsur ekstrinsik; Bahasa, lingkungan penulis, dan nilai-nilai dalam karya sastra. Nilai nilai karya sastra meliputi nilai agama, moral, budaya, social, dan pendidikan. 1) nilai agama adalah nilai yang berkaitan dengan aturan atau ajaran yang bersumber dari agama tertentu. 2) Nilai moral adalah nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak, perangai atau etika. 3) Nilai budaya adalah nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/ tradisi/ adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah 4) Nilai social adalah nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat. 5) Nilai pendidikan adalah nilai yang berkenaan dengan sifat dan hal yang penting dan berguna bagi manusia untuk proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang ke arah yang lebih baik

5. Menilai isi buku fiksi dan non fiksi a. Menilai buku fiksi Cermati berikut! Negeri 5 Menara Novel karya Ahmad Fuadi ini sudah difilmkan. Tokoh utama di dalam novel ini adalah Alif. Ia lahir di Minangkabau. Sejak kecil, Ia mempunyai cita-cita menjadi seperti B. J. Habibie. Oleh karena itu, setelah SMP Ia berencana melanjutkan SMU di Padang. Ia berharap dapat kuliah di jurusan yang diinginkannya. Amak Alif berkeinginan Ia menjadi penerus Buya Hamka. Hal ini membuat impian Alif kandas. Orang tuanya menawari untuk sekolah agama atau pergi ke pondok pesantren. Alif sempat kesal, namun Ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Akhirnya, Ia masuk pondok. Pamannya memberi saran untuk masuk ke Pondok Pesantren modern Gontor di Jawa Timur. Awalnya Alif menjalaninya dengan setengah hati, namun akhirnya Ia tetap ingin melanjutkan di pondok posantren karena mendengar kalimat bahasa Arab “Man Jadda Wajada” yang artinya adalah barang siapa bersungguh-sungguh pasti bisa. 7

Di pondok, Ia memiliki teman baru yang berasal dari berbagai daerah. Mereka adalah Raja, Dulmajid, Said, Atang dan Baso. Mereka habiskan waktu sehari-hari dengan hafalan Al-Qur’an, belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris siang malam. Pada tahun pertama, mereka merasa berat namun tahun-tahun berikutnya mereka jalani dengan penuh warna dan pengalaman. Suatu hari Baso keluar dari pondok, hal ini menggugah semangat Alif dan temantemannya untuk segera lulus dan menjadi orang sukses serta mewujudkan impiannya untuk pergi ke benua Eropa dan Amerika. Akhirnya, impian merekan terwujud. Alif berada di Amerika, Atang di Afrika, Raja di Eropa, Baso di Asia, Said dan Dulmajid di Indonesia. Anda dianjurkan untuk tidak meremehkan suatu impian karena Allah Maha Mendengar. Perhatikan kalimat-kalimat berikut! 1. Ceritanya menarik dan membuat pembaca penasaran untuk mengetahui lebih lanjut kehidupan di dunia pesantren. Di dalam novel ini banyak dijumpai motivasi. 2. Bagian klimaks ceritanya kurang menonjol dan penjelasan mengenai kehidupan beberapa tokoh dalam novel tersebut kurang. Pernyataan-pernyataan tersebut berisi penilaian kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada novel “Negeri 5 Menara”. Penilaian kelebihan pada kalimat satu pada

aspek alur cerita dan dinyatakan pada kalimat satu. Adapun penilaian kekurangan terdapat pada kalimat dua. Penilaian kekurangan berdasarkan pada aspek alur cerita. Penilaian kekurangan dari sebuah karya fiksi harus menitik beratkan pada unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung pada karya fiksi tersebut. Contoh:

1. Tema yang dipaparkan penulis menarik, karena memaparkan kehidupan agama yang sarat dengan pesan-pesan baik dapat dipetik dari isi cerita (penilaian kelebihan aspek tema dan amanat) 2. Cerita ceren ini kurang menarik karena syarat dengan kisah-kisah yang mengandung nilai kekerasan.

b. Menilai buku non fiksi PEMENANG DI ATAS PEMENANG Buku ini membahas tentang bagaimana seorang pemenang berpikir, bagaimana cara seorang pemenang beraksi, bagaimana cara seorang pemenang menyikapi keadaan di lingkungan sekitar. Dimana masyarakat harus dapat merubah mind set, tidak hanya yang kaya yang dapat 8

berkuasa yang mempunyai harta dapat bebas membeli segalanya. Namun masyarakat biasa bahkan kalangan bawah juga dapat menjadi penguasa yang mempunyai tahta dan harta. Karena dengan tekad dan usaha, kita dapat mencapai apa yang kita inginkan. Kita juga harus berfikir think out of the box . Jika seseorang ingin meraih kesuksesan penting untuknya keluar dari zona nyaman atau kebiasaan yang selalu dilakukan. Dan tidak semua hal dipandang ketika telah menjadi sebuah hasil, kita juga memerlukan latihan. Latihan itu berupa proses menuju kesuksesan, tidak ada manusia yang secara tiba-tiba bisa menjadi sukses tanpa adanya proses perjalanan panjang kecuali mereka yang berlatar belakang mempunyai kekayaan berlebih. Bayangkan saja jika seorang David Beckam yang sekarang telah sangat sukses dalam bidang olah raga sepak bola. Namun dia selalu melakukan Free Kick 700 kali per hari, proses itulah yang membuat dia menjadi pemain sepak bola hebat. Untuk menuju kesuksesan seseorang dirasa memerlukan penasihat untuk dirinya, namun tidak semua nasihat baik dan harus kita ikuti. Kita sendiri juga harus pandai menyikapi hal ini. Apakah nasehat yang diberikan orang lain itu baik untuk diri kita sendiri atau malah lebih baik memilih keputusan terbaik sendiri tanpa nasehat orang lain? Di zaman teknologi yang semakin menjamur ini mengharuskan kita untuk berpikir lebih cerdas dan kreatif. Bagaimana cara menyikapi persaingan teknologi yang ada di lingkungan sekitar. Tidak hanya kreativitas yang dapat dituntut dalam menyikapi hal tersebut namun sikap ikhlas membuat kreativitas semakin meningkat. Ketika seseorang memulai sebuah perbuatan dengan ikhlas pasti akan ada penyelesaiannya. Di saat itu kita telah dapat menyikapi pertumbuhan dan perkembangan teknologi pada lingkungan sekitar. Kita pasti tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk lingkungan sekitar. Setelah kita tahu apa kebutuhan tersebut tinggal bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut dan mengembangkan ide untuk mengimplementasikannya. Secara umum, buku ini membahas tentang dasar-dasar dari cara seseorang menjadi sukses. Mulai dari cara menyelesaikan permasalahan real pada kehidupan. Cakupan yang ada di dalam buku ini dapat diimplementasikan oleh semua kalangan mulai dari kalangan menengah kebawah, mahsiswa. Di Dunia ini ada banyak para pemenang namun masih banyak yang menjadi pemenang di atas para pemenang. Pada bab tujuh ini anggaplah yang menjadi sebagai pemenang di atas pemenang itu ialah diri kita, “Kalau Kita terlahir miskin bukan salah Kita, tapi kalau Kita mati miskin, itulah salah Kita”. So, Don’t give to live this life, there’s a will there’s a way . ingatlah bahwa Allah berfirman dalam QS.13; AL-RA’AD ayat 11: “sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.” Perhatikan kalimat berikut 1. Ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat contoh “saat saya usia 21

tahun” sebaiknya menjadi “ saat saya berusia 21 tahun atau saat usia saya 21 tahun”, ada juga beberapa bahasa yang kurang dimengerti dan tidak ada footnote/catatan kaki (Kekurangan buku). 9

2. Dapat memberikan motivasi kepada para pembaca, banyak gambar di dalam buku ini, covernya juga menarik minat pembaca, kertas dan cetakannya bagus dan menarik (Kelebihan buku). Cuplikan teks tersebt menyatakan suatu penilaian terhadap isi buku nonfiksi, yang meliputi kelebihan atau kelemahannya. 6. Menyusun laporan hasil penilaian buku fiksi dan non fiksi a. Hakikat laporan Diskusi merupakan sebuah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran. Biasanya diskusi dilakukan untuk membicarakan atau membahas suatu permasalahan dengan maksud untuk mencari solusi atau penyelesaian dari permasalahan yang sedang dibahas. Jadi, jika kamu dan teman-teman hanya berbincang-bincang biasa mengenai sebuah buku yang baru kalian baca bukan termasuk ke dalam diskusi ya Squad. Dalam sebuah diskusi formal, akan menghasilkan laporan hasil diskusi. Laporan hasil diskusi ini merupakan hasil dari kegiatan diskusi yang berbentuk laporan tertulis. Laporan diskusi ini tidak hanya memuat hasil rumusan yang telah didiskusikan, tetapi juga memuat rincian-rincian mulai dari topik diskusi hingga pada lampiran peserta yang menghadiri diskusi. b. Struktur laporan hasil diskusi Struktur Teks Laporan Hasil Diskusi 1) Pendahuluan Pertama kita tulis bagian pertama yaitu latar belakang pelaksanaan diskusi, alasan mengapa diadakannya diskusi. Setelah itu kita tulis tujuan diskusi, apa yang akan dicapai dari diskusi yang diadakan. Setelah tujuan, kemudian langkahlangkah persiapan diskusi kita tulis apa saja yang perlu disiapkan dalam diskusi seperti pokok-pokok yang disampaikan dalam diskusi oleh narasumber, topik yang dibahas dalam diskusi. Topik yang dibahas harus berkesinambungan dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. 2) Uraian Pelaksanaan Setelah pendahuluan, kita tulis tempat dan waktu pelaksanaan diskusi (hari, tanggal, bulan, tahun, jam dan tempat dilaksanakannya diskusi). Lalu kita tulis jumlah peserta dan sebagian besar peserta yang ikut diskusi berasal dari mana. Kemudian kita narasikan jalannya diskusi seperti apa, dimulai dari pembukaan diskusi, pengenalan moderator, lalu moderator yang memperkenalkan narasumber, kemudian narasumber menyampaikan materi, setelah itu sesi tanya jawab bersama peserta diskusi dan jumlah penanya berapa orang. Setelah itu tulis rumusan hasil diskusinya. Rumusan hasil diskusi biasanya berupa ringkasan selama diskusi. 3) Penutup Pada bagian ini kita tulis kesimpulan dari diskusinya dan saran-saran bagi narasumber maupun peserta ataupun saran bagi yang lain.

10

D. Rangkuman 1. Fiksi diartikan

sesuatu

sesuatu yang diimajinaksikan.

yaang

dibentuk,

Dengan

arti-arti

sesuatu yang dibuat, kata

tersebut,

atau

pengertian

cerita fiksi adalah karya sastra berisi berbagai cerita rekaan atau yang didasari fantasi dan bukan berdasarkan atas kejadian nyata. Non-fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (sering kali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan. [1] Sebuah karya yang pengarangnya mengklaim tanggung jawab kebenaran namun tidak jujur maka adalah suatu penipuan sastra; suatu cerita yang pengarangnya tidak mengklaim tanggung jawab kebenaran maka diklasifikasikan sebagai fiksi. 2. Unsur unsur karya fiksi dan non fiksi a. Unsur karya non fiksi meliputi; cover buku, kata pengantar, daftar isi, isi buku, daftar pustaka, glosarium, dan indkes b. Unsur-unsur karya fiksi meliputi; 

Unsur intrinsik; tema, tokoh, amanat, sudut pandang, penokohan, alur dan latar.



Unsur ekstrinsik; Bahasa, lingkungan penulis, dan nilai-nilai dalam karya sastra. Nilai nilai karya sastra meliputi nilai agama, moral, budaya, social, dan pendidikan.

3. Struktur laporan hasil diskusi a. Pendahuluan b. Uraian pelaksanaan c. Penutup

11

E. Penugasan 1. Karya fiksi “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” – Tere Liye

Novel ini mengisahkan kehidupan kakak beradik Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan...


Similar Free PDFs