Title | MODUL II KARAKTERISTIK BJT |
---|---|
Pages | 8 |
File Size | 1.6 MB |
File Type | |
Total Downloads | 7 |
Total Views | 49 |
MODUL II KARAKTERISTIK BJT AgungPrastyo (13116052) Asisten : M. Daniel Firdaus (13115003) TanggalPercobaan: 25/09/2018 EL3102 - Praktikum Elektronika LaboratoriumDasarTeknikElektro InstitutTeknologi Sumatera Abstrak-Transistor merupakan komponen yang jenis muatan penghantar listriknya, yaitu paling ...
MODUL II KARAKTERISTIK BJT AgungPrastyo (13116052) Asisten : M. Daniel Firdaus (13115003) TanggalPercobaan: 25/09/2018 EL3102 - Praktikum Elektronika LaboratoriumDasarTeknikElektro InstitutTeknologi Sumatera
Abstrak-Transistor merupakan komponen yang paling penting dalam dunia elektronika, yang kita ketahui umumnya, transistor adlah komponen utama dalam pembentukan memori perangkat keras. Transistor terdapat dua jenis, yakni transistor NPN dan transistor PNP. Katakunci: BJT, NPN, PNP, Karakteristik, dan transistor.
jenis muatan penghantar listriknya, yaitu bipolar dan unipolar. Dalam hal ini akan kita pelajari transistor bipolar. Transistor bipolar terdiri atas dua jenis, bergantung susunan bahan yang digunakan, yaitu jenis NPN dan PNP. Simbol hubungan antara arus dan tegangan dalam transistor ditujukkan oleh gambar berikut ini.
`
I.
PENDAHULUAN
Transistor, tentu kita sudah tahu dengan komponen ini, komponen yang sangat penting karena sering digunakan sebagai penguat, switching, modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.Transistor sendiri berfungsi sebagai keran listrik berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan outputnya (FET), yang memungkinkan pegaliran listrik yang sangat akuran dari sumber listriknya. Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C).
Gambar 1. Transistor BJT NPN
Transistor berdasarkan jenis muatan pengahntar listriknya yakni ada transistor bipolar dan transistor unipolar. Yang akan kita pelajari pada modul ini adalah transistor bipolar. Transistor bipolar terdiri dari dua jenis, yakni transistor NPN dan ransistor PNP. Gambar 2. Transistor BJT PNP
II.
LANDASAN TEORI
Transistor BJT Transistor merupakan salah satu komponen elektronika paling penting. Terdapat dua jenis transistor berdasarkan
Terdapat suatu hubungan matematis antara besarnya arus kolektor (IC), arus Basis (IB), dan arus emitor (IE), yaitu beta () = penguatan arus DC untuk common emitter, alpha ()= penguatan arus untuk common
basis, dengan hubungan matematis sebagai berikut.
Karakteristik sebuah transistor biasanya diperoleh dengan pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian dengan konfigurasi common emitter (kaki emitter terhubung dengan ground), seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 4. Grafik karakteristik transistor Ic-Vbe
Dari kurva di atas juga dapat diperoleh transkonduktansi dari transistor, yang merupakan kemiringan dari kurva di atas, yaitu :
Kurva Karakteristik IC – VCE
Gambar 3. Contoh rangkaian percobaan karakteristik transistor
Dari Terdapat dua buah kurva karakteristik yang dapat diukur dari rangkaian diatas, yaitu:
Karakteristik IC - VBE Karakterinstik IC – VCE
Arus kolektor juga bergantung pada tegangan kolektor-emitor. Titik kerja (mode kerja) transistor dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu daerah aktif, saturasi, dan cutoff. Persyaratan kondisi ketiga mode kerja Mode
IC
VBE VCB
Bias BC Bias B-E
kerja
Aktif
=VBE+VC ~0.7V 0 =.IB B
Saturasi Max
~ 0V
Cut-Off ~ 0
=VBE+VC B 0
Kurva Karakteristik IC – VBE Arus kolektor merupakan fungsi eksponensial , sesuai dengan persamaan : dari tegangan / = . Persamaan ini dapat digambarkan sebagai kurva sperti ditunjukkan pada gambar berikut :
VCE
Reverse Forward
~0.7V Forward Forward 0.7V...