MODUL PRAKTIKUM PDF

Title MODUL PRAKTIKUM
Author lindesi yanti
Pages 16
File Size 673.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 152
Total Views 686

Summary

MODUL PRAKTIKUM FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF PENYUSUN: Lindesi Yanti, S.Pd, S.Kep, M.Kes AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA PALEMBANG 2015/2016 KATA PENGANTAR Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah penulis mampu menyusun modul praktikum Kepe...


Description

MODUL PRAKTIKUM FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF

PENYUSUN: Lindesi Yanti, S.Pd, S.Kep, M.Kes

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA PALEMBANG 2015/2016

KATA PENGANTAR Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah penulis mampu menyusun modul praktikum Keperawatan komplementer. Modul ini disusun sebagai salah

satu

media

pembelajaran

mata

ajar

keperawatan

Keperawatan Medikal Bedah I Penyusunan modul praktikum ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan. Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis juga menyadari modul praktikum ini masih belum sempurna, dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak terutama dari Senior dan sejawat keperawatan demi perbaikan buku ajar ini. Penulis berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan keperawatan. Akhir kata penulis memohon kepada Allah, SWT agar selalu mendapatkan petunjuk dan ridhoNya, serta selalu berada di jalanNya.

Palembang, 06 Januari 2015 Penulis

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………......................................

i

VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI ...... ……………………

ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

iii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………

iv

TATA TERTIB PRATIKUM ……………………………………………….

1

MATERI ……………………………………………………………………..

1

A. Tujuan pembelajaran ………………………………................

1

B. Pokok Bahasan ………………………………………………….. C. Materi ……………………………………………………………….

1. Pengertian ……………………………………………………. 2. Indikasi Dan Kontraindikasi ………………………………. 3. Jenis-jenis ……………………………………………………. a. Perkusi Dan Vibrasi …………………………………….

1 2 2 3 3

b. Postural Drainage ………………………………………

4

c. Posisi Untuk Drainage Postural ………………………

7

d. Hal Yang Perlu Diperhatikan …………………………..

8

Prosedur Perkusi Dan Vibrasi ………………………………………….

9

as MODUL PRAKTIKUM FISIOTERAPI DADA

A.

TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Umum

:

Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan tindakan fisioterapi dada pada pasien.

2. Tujuan Khusus : Mahasiswa mampu : a.

Menjelaskan pengertian fisioterapi dada

b.

Menyebutkan jenis-jenis tindakan fisioterapi dada

c.

Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada

d.

Menyiapkan peralatan fisioterapi dada

e.

Menyebutkan cara/ langkah tindakan fisioterapi dada  clapping dengan tepat 

vibrasi dengan tepat

 postural drainage dengan tepat  latihan batuk efektif dengan tepat B.

POKOK BAHASAN  Pengertian fisioterapi dada  Jenis-jenis tindakan fisioterapi dada  Indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada  Peralatan  Cara/ langkah tindakan fisioterapi dada

C.

MATERI 1. Pengertian Tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan

seperti

penyakit

paru-paru

(Bronkhitis kronis), Asma dan Emfisema.

obstruksi

kronis

2. Indikasi dan kontra indikasi Indikasi 1) Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada : 

Pasien yang memakai ventilasi



Pasien yang melakukan tirah baring yang lama



Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasi



Pasien dengan batuk yang tidak efektif .

2) Mobilisasi sekret yang tertahan : 

Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh sekret



Pasien dengan abses paru



Pasien dengan pneumoni



Pasien pre dan post operatif



Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

Kontra indikasi untuk postural drainase : 1. Tension pneumotoraks 2. Hemoptisis 3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akut dan aritmia. 4. Edema paru 5. Efusi pleura yang luas

3. Jenis-jenis a. Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual

untuk

melepaskan

lendir

dan

meningkatkan

pengaliran mukus serta sekret dari paru-paru pada klien dengan masalah-masalah paru-paru tertentu.  Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding dada dalam irama yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk. Pergelangan tangan dalam posisi fleksi dan ekstensi selama pengetukan.

 Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi. b. Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkialbidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat membuang sekret dari trakea. Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase postural. Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusat yang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi meminta

risiko

dokter

spasme untuk

bronkus,

mulai

perawat

memberikan

dapat terapi

bronkodilator pada klien selama 20 menit sebelum dranase postural. Klien

pada

pengobatan

antihipertensi

tidak

mampu

mentolerir perubahan postur yang diperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan tetap membersihkan jalan napasnya. Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa postur perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh, posisi miring `trendelenderg’ untuk mengalirkan labus bawah lateral harus dilakukan dengan klien berbaring miring datar atau posisi miring semi Fowler's bila ia bernapas sangat pendek (dispnea).

c. Posisi untuk Drainase Postural  Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien duduk di kursi, bersandar pada bantal

 Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja

 Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut

 Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di atas kepala pada posisi Trandelenburg, dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30 cm (12 inci). Letakkari bantal di

belakang punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal

 Bronkus Lobus Kanan Tengah Minta klien berbaring miring ke kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci). Letakkan bantal di belakang punggung dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal

 Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Bawah Minta

klien

berbaring

terlentang

dengan

posisi

Trandelenburg, kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci). Biarkan lutut menekuk di atas bantal

 Bronkus Lobus Lateral Kanan Bawah Minta

klien

berbaring

miring

ke

kiri

pada

posisi

Trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci)

 Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci)

 Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung

 Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri Minta klien berbaring tengkurap dalam posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci)

d. Hal yang perlu diperhatikan : 1) Batuk dua atau tiga kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi. 2) Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter 3) Jika harus menghirup bronkodilator, lakuanlah 15 menit sebelum drainage 4) Lakukan laihan nafas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.

DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004 Kozier, B. Fundamentals of nursing. St.Louis: Mosby. 2011. Potter F, Fundamental Of Nursing. St. Louis:Mosby. 2012 Dewit & O neill, Fundamental Concept and Skill For Nursing, Lipincott, 2010.

PROSEDUR PERKUSI (CLAPPING) DAN VIBRASI Nama NIM/Kelas NO

: : NILAI

ASPEK YANG DINILAI 0

1

Menyiapkan alat : 1. Celemek/perlak 2. Bengkok 3. Lysol 4. Masker 5. Handscoen 6. Handuk/tissue 7. Sarung tangan

2

Persiapan perawat dan pasien : 1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan. 2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan duduk tegak.

3

Persiapan lingkungan : 1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien 2. Ciptakan lingkungan yang tenang Prosedur 1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan

4

2. Menjelaskan prosedur perkusi dan vibrasi. Klien dianjurkan melakukan pernapasan diafragmatik. Posisi klien sebaiknya posisi drainase. 3. Melakukan perkusi pada dinding rongga dada selarna 1-2 menit  Kosta paling bawah sampai ke bahu pada bagian belakang  Kosta paling bawah sampai ke kosta atas pada bagian depan  Jangan melakukan perkusi di atas tulang belakang, ginjal, hepar, limpa, dan skapula atau sternum. 4. Menganjurkan klien menarik napas dalam perlahan-lahan, lalu lakukan vibrasi sambil klien mengeluarkan napas perlahan-lahan dengan bibir dirapatkan. 5. Meletakkan 1 tangan pada area yang ingin divibrasi dan letakkan tangan yang lain di atasnya.

1

2

6. Menegangkan otot-otot tangan dan lengan sambil melakukan tekanan sedang dan vibrasi tangan dan lengan. 7. Mengangkat tekanan pada dada ketika klien menarik napas. 8. Menganjurkan klien batuk dengan menggunakan otot abdominalis setelah 3-4 vibrasi. 9. Memberi klien istirahat beberapa menit 10. Mengauskultasi adanya perubahan pada bunyi napas. 11. Mengulangi perkusi dan vibrasi secara bergantian sesuai kondisi klien, biasanya 15-20 menit. 12. Mendokumentasikan prosedur dan respons klien dalam catatan klien 5

Evaluasi : 1. Mukus menjadi encer 2. Sekret dapat keluar 3. Klien merasa nyaman TOTAL : Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100 2x

Palembang. ........./......../..... TTD

VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI A. Visi Menjadi institusi pendidikan Diploma III keperawatan yang kompetitif dan menghasilkan lulusan yang disiplin, terampil dengan unggulan kegawadaruratan di tingkat regional tahun 2020. B. Misi 1. Menghasilkan lulusan yang disiplin, berpengetahuan dan terampil dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kekhususan kegawatdaruratan 2. Menerapkan dan mengembangkan kurikulum berbasis KKNI dan SNPT dengan kemajuan IPTEK dan kebutuhan dunia kerja. 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan melaluii kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Menjalin kerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri untuk mempercepat perwujudan visi Akper Kesdam II/Sriwijaya. C. Tujuan Institusi 1. Tersediannya

lulusan

berpengetahuan

dan

perawat

yang

memiliki

kedisiplinan

terampil

dalam

memberikan

asuhan

keperawatan dengan kehususan kegawadaruratan 2. Tersediannya kurikulum institusi berbasis KKNI dan SNPT dengan mengikuti kemajuan IPTEK dan Kebutuhan dunia kerja 3. Terlaksannnya

penelitian

kesehatan

dengan

mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan 4. Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud implementasi penelitian untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal 5. Tersediannya SDM baik secara kualitas maupun kuantitas untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan pendidikan yang baik. 6. Tersediannya sarana dan prsarana yang memadai dalam proses penyelenggaraan pendidikan. 7. Menjalin kerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri untuk mempercepat perwujudan visi Akper Kesdam II/Sriwijaya.

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai 2. Mahasiswa menggunakan pakaian laboratorium lengkap dengan nametag, bagi mahasiswa yang tidak menggunakan pakaian laboratorium tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum 3. Mahasiswa harus menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam praktikum 4. Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan untuk : a. Makan dan minum b. Bersenda gurau c. Mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan materi praktikum d. Mengerjakan hal lain yang tidak berkaitan dengan praktikum. 5. Seluruh mahasiswa harus ikut serta secara aktif didalam praktikum. 6. Setelah selesai praktikum mahasiswa harus mengembalikan kembali alat-alat yang digunakan dalam keadaan utuh, dan bersih kepada penanggungjawab laboratorium. Jika terjadi kerusakan alat selama praktikum yang disebabkan oleh kelalaian mahasiswa, mahasiswa diwajibkan untuk mengisi formulir kesediaan mengganti, dan secepatnya mengganti alat tersebut. 7. Setelah

praktikum

mahasiswa

wajib

mengikuti

test

pasca

praktikum 8. Kehadiran mahasiswa dalam praktikum harus 100%. Apabila mahasiswa tidak dapat mengikuti praktikum karena sakit, atau alas an lain, diwajibkan untuk mengirim surat keterangan yang sah dan harus diserahkan dalam 1 minggu.

LINDESI YANTI, S.Pd, S.Kep, M.Kes

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA

Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No.1 PALEMBANG...


Similar Free PDFs