Oleh: Nursupiamin PDF

Title Oleh: Nursupiamin
Author Jurnal Al-Khwarizmi
Pages 12
File Size 157.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 131
Total Views 190

Summary

PENGEMBANGAN KAJIAN ANGKA 19 Oleh: Nursupiamin Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah STAIN Palopo e-mail: [email protected] Abstrak: Manusia diciptakan oleh Allah swt dengan memiliki akal dan pikiran. Hal ini dimaksudkan agar manusia berperan dalam menggali dan memanfaatkan segala b...


Description

PENGEMBANGAN KAJIAN ANGKA 19 Oleh: Nursupiamin Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah STAIN Palopo e-mail: [email protected]

Abstrak: Manusia diciptakan oleh Allah swt dengan memiliki akal dan pikiran. Hal ini dimaksudkan agar manusia berperan dalam menggali dan memanfaatkan segala bentuk ciptaan Allah swt sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Dengan potensi yang dimilikinya tersebut, manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat melakukan aktivitas studi dan penelitian yang seharusnya mampu memahami kebenaran Al-Qur’an. Bagi seorang muslim dalam melakukan interpretasi terhadap al-Qur’an merupakan hal dalam memahami pesan yang Allah swt berikan sebagai petunjuk dalam berjalan di muka bumi ini. Posisi manusia dengan segala kehebatannya hanya dapat memaknainya pada taraf relatif saja, sementara derajat kesempurnaan hanyalah merupakan rahasia Allah swt. Jika memandang matematika yang syarat dengan angka-angka, simbol-simbol dan rumus-rumus, maka dengan sendirinya siapapun dapat memandang matematika sebagai ilmu yang memerlukan kemampuan memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang sudah disepakati. Kata Kunci: Pengembangan, Angka 19

I.

Pendahuluan Manusia diciptakan oleh Allah swt dengan memiliki akal dan pikiran. Hal ini dimaksudkan agar manusia berperan dalam menggali dan memanfaatkan segala bentuk ciptaan Allah swt sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur‟an. Dengan potensi tersebut, manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat melakukan aktivitas studi dan penelitian yang seharusnya mampu memahami kebenaran Al-Qur‟an. Definisi al-Qur‟an menurut Ali ash-Shabuni (dalam Mashuri Sirojuddin Iqbal dan Ahmad Fudloli, 1989 : 3) adalah kalamullah (firman Allah) yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan yang dapat dipercaya yaitu malaikat Jibril, yang ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan kepada kita secara mutawwatir, serta diperintahkan membacanya, diawali dengan surat al-Fatihah/1 dan diakhiri dengan surat an-Nas/114. Al-Qur‟an adalah kitab suci yang menurut Komaruddin Hidayat (1996 : 15) memiliki dua karakter; yaitu Karakter Sentrifugal dan Karakter Sentripetal. Karakter pertama adalah karakter al-Qur‟an yang membuka ruang penafsiran bagi siapapun yang membacanya. Al-Qur‟an menyediakan dirinya untuk ditafsiri dengan varian (metodologi) yang beragam. Sementara karakter 9

Pengembangan Kajian Angka 19 ...| 10

kedua, al-Qur‟an selalu menjadi ruang kembali dari setiap penafsiran. Sebagaimana yang dikutip pada pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/788/isikandungan-alquran.html tentang kesempurnaan Al-Quran juga diakui oleh Edward Gibbon, seorang pakar Barat yang mengatakan bahwa “AlQuran adalah sebuah kitab agama, yang membahas tentang masalah-masalah kemajuan, kenegaraan, perniagaan, peradilan, dan undang-undang kemiliteran dalam Islam. Isi Al-Quran sangat lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, sampai soal pekerjaan sehari-hari, mulai dari masalah rohani sampai hal-hal jasmani, mulai dari pembicaraan tentang hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada pembicaraan tentang akhlak dan perangai serta hukum siksa di dunia.” Bagi seorang muslim dalam melakukan interpretasi terhadap al-Qur‟an merupakan hal dalam memahami pesan yang Allah swt berikan sebagai petunjuk dalam berjalan di muka bumi ini. Posisi manusia dengan segala kehebatannya hanya dapat memaknainya pada taraf relatif saja, sementara derajat kesempurnaan hanyalah merupakan rahasia Allah swt. Al Qur‟an telah memberikan kepada manusia kunci ilmu pengetahuan tentang dunia dan akhirat serta menyediakan peralatan untuk mencari dan meneliti segala sesuatu agar dapat mengungkap dan mengetahui keajaiban dari kedua dunia itu (Afzalur Rahman, 1992: 12). Secara umum beberapa konsep dari disiplin ilmu telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an, salah satunya adalah matematika. Konsep dari disiplin ilmu matematika serta berbagai cabangnya yang ada dalam Al-Qur‟an di antaranya adalah masalah logika, pemodelan, statistik, teori graf, dan lain-lain. Matematika yang biasanya diidentikkan dengan istilah ilmu pasti. Berbicara tentang ilmu pasti, tentunya gelar tersebut sepantasnya dijuluki untuk kitab umat Islam yaitu Al-Quran. Hal ini disebabkan, Al-Quran tidak ada keraguan apapun di dalamnya. Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Baqarah/2:2 berikut:          

Terjemahnya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Departemen Agama RI, 2007 : 2). Jika memandang matematika yang syarat dengan angkaangka, simbol-simbol dan rumus-rumus, maka dengan sendirinya siapapun dapat memandang matematika sebagai ilmu yang

11 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 1, Maret 2015, Hal. 9 – 20.

memerlukan kemampuan memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang sudah disepakati. Dalam keterkaitannya dengan matematika, Al-Quran dapat menjelaskan tentang perkalian dan perhitungan bilangan dalam berbagai peristiwa dalam berbagai konteks (Afzalur Rahman, 2000: 100). Saat ini tidak dapat dipungkiri dengan munculnya berbagai aplikasi matematika, mulai dari teknologi yang sederhana hingga ke teknologi modern baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam disiplin ilmu yang membutuhkan banyak perhitungan. Sebagaimana yang tertera pada The World Book Encyclopedia (dalam Herry Sukarman, 2002 : 4-5) menyebutkan bahwa matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan manusia yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Matematika merupakan salah satu ilmu yang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus atau teorema. Matematika adalah salah satu ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan ilmu pengetahuan yang lain. Matematika memiliki fungsi membantu dalam mengkaji alam sekitar sehingga dapat dikembangkan menjadi teknologi untuk kesejahteraan umat manusia. Banyak konsep matematika yang sudah diteliti oleh pakar Matematika Islam. Dalam sejarah matematika Islam abad pertengahan, biasa disebut Matematika Islam atau Matematika Arab. Matematikawan Islam mengembangkan sistem numeralia letak nilai desimal yang mencakup pecahan desimal, menyusun studi aljabar dan mulai mempertimbangkan hubungan antara aljabar dan geometri, mempelajari dan memajukan teori geometri Yunani yang dicetuskan Euklides, Archimedes, dan Apollonius, dan membuat kemajuan besar dalam geometri bidang dan bola. Sebagaimana yang dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika_Islam_abad_pertengahan yang diakses tanggal 24 November 2014. Selain itu, terdapat konsep bilangan biner dalam Al-Quran seperti yang terkandung dalam kata La Ilaha illallah (tidak ada Tuhan melainkan Allah), konsep simetri baik yang berkaitan dengan tubuh mahluk hidup maupun yang berkaitan dengan angka nol, rahasia angka ganjil khususnya angka 17, dan masih banyak lagi tentunya. Salah satu korelasi matematika dan Al-Qur‟an yang banyak diteliti adalah rahasia angka ganjil. Pada tulisan ini peneliti tertarik melihat posisi angka 19 dan rahasia angka tersebut dalam Al-

Pengembangan Kajian Angka 19 ...| 12

Qur‟an. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam tulisan ini adalah penentuan posisi angka 19 dalam matematika pada sistem bilangan asli, bilangan ganjil, dan bilangan prima. II. Kajian Teoritis a. Himpunan Bilangan Himpunan adalah sekumpulan objek yang berbeda yang mempunyai syarat tertentu dan jelas. Objek yang dimaksud dapat berupa bilangan, manusia, hewan, tumbuhan, negara dan sebagainya. Objek ini selanjutnya dinamakan anggota atau elemen dari himpunan itu. Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan anggota suatu himpunan sangat penting. Hal ini dikarenakan untuk membedakan mana yang menjadi anggota himpunan dan mana yang bukan merupakan anggota himpunan. Inilah yang kemudian dinamakan himpunan yang terdefinisi dengan baik (well-defined set). Himpunan merupakan konsep dasar dari semua cabang matematika dimana Gerorg Cantor dianggap sebagai bapak teori himpunan. Berikut dipaparkan beberapa catatan yang berkaitan dengan himpunan, yaitu : 1) Himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf besar A, B, C, H, K dan sebagainya. 2) Untuk menyatakan suatu himpunan digunakan simbol “{….}”. 3) Untuk melambangkan anggota himpunan biasanya menggunakan huruf kecil a, b, c, x, y dan sebagainya. 4) Penulisan anggota dalam suatu himpunan hanya sekali saja atau serumpun saja. Misalnya: tidak boleh menuliskan himpunan sebagai {1, a, b, 8, b}. Demikian pula tidak boleh menyatakan himpunan sebagai {bunga, kambing, sapi, kerbau, sapi, tumbuhan}. 5) Untuk menyatakan anggota suatu himpunan digunakan lambang “” (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang “” (baca: bukan anggota). Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }, dan K = {{}}, maka 3  A , 5  A , {a, b, c}  R, c  R, {}  K, dan {}  R. Dalam menyajikan himpunan, ada 4 cara yang dapat digunakan yaitu : 1) Enumerasi (Mendaftarkan anggota-anggotanya). Misalkan himpunan empat bilangan asli pertama, ditulis A = {1, 2, 3, 4}, himpunan lima bilangan genap positif pertama, ditulis B = {4, 6, 8, 10}, dan sebagainya.

13 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 1, Maret 2015, Hal. 9 – 20.

2) Simbol-simbol Baku. Berikut dipaparkan beberapa simbol baku dari beberapa himpunan, yaitu : P = himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3, ...} N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ...} Z = himpunan bilangan bulat ={...,-2, -1, 0, 1, 2,...} Q = himpunan bilangan rasional R = himpunan bilangan riil C = himpunan bilangan kompleks Himpunan yang universal disebut dengan himpunan semesta, disimbolkan dengan U atau S. Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 2, 3, 4}. 3) Notasi Pembentuk Himpunan. Cara ini biasa dinotasikan dengan { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }. Misalnya : A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5. Maka A dapat dinyatakan { x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5} atau A = { x | x  P, x < 5 } yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4} 4) Diagram Venn. Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}. Jika disajikan dengan menggunakan diagram Venn tampak sebagai berikut: U

A 1 3

B 2 5

7 8 6

4

Jumlah anggota dalam suatu himpunan disebut kardinal dari suatu himpunan, dinotasikan: n(A) atau A . Misalnya B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8. Himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null set), dinotasikan:  atau {}. Misalkan E = { x | x < x }, maka n(E) = 0. Sebelum penulis memaparkan teori dasar himpunan bilangan asli, bilangan ganjil, dan bilangan prima, terlebih dahulu dipaparkan bilangan bulat. Z merupakan simbol baku untuk menyatakan himpunan bilangan bulat yaitu {...,-2, -1, 0, 1, 2,...}. Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan bulat positif {1, 2, 3, 4, 5, …}, 0, dan bilangan bulat negatif {…,-5,-4,-3,-2,-1}. Di dalam bilangan bulat terdapat beberapa himpunan bilangan, diantaranya yaitu : 1) Bilangan genap dan ganjil. Himpunan bilangan genap ditulis {…, -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6,…} dimana anggota-anggotanya

Pengembangan Kajian Angka 19 ...| 14

merupakan bilangan yang habis dibagi dengan 2. Sedangkan himpunan bilangan ganjil ditulis {…, -5, -3, -1, 1, 3, 5, …} dimana anggota-anggotanya merupakan bilangan yang apabila dibagi 2 tersisa -1 atau 1. 2) Di dalam setiap anggota bilangan bulat mempunyai unsur invers, dimana jika kedua bilangan bulat dikatakan saling invers jika kedua bilangan tersebut dijumlahkan hasilnya sama dengan 0 (Nol). Misalnya 2+ (-2) = 0. 3) Bilangan Asli. Bilangan asli adalah bilangan bulat yang dimulai dari satu yang dinotasikan N = { 1, 2, 3, 4, 5, … }. 4) Bilangan Prima. Bilangan prima adalah bilangan yang mempunyai 2 faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri yang dinotasikan dengan {2, 3, 5, 7,11,13, …}. b. Angka 19 Matematika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Matematika dapat juga dikatakan sebagai ilmu yang tidak terlepas dari alam dan agama. Hal ini dapat terlihat dalam Al-Qur‟an, dimana alam semesta ini banyak mengandung rahasia tentang fenomena-fenomena alam yang hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang benar mengerti arti kebesaran Allah swt (Hairur Rahman, 2007 : 1). Dalam matematika, angka 19 merupakan anggota himpunan terbilang bilangan asli, bilangan ganjil dan bilangan prima. Jika dikorelasikan dengan Al-Qur‟an, angka ini memiliki fenomena tersendiri yang diungkap Rashad Khalifa seorang sarjana pertanian Mesir yang menyingkap tabir rahasia angka 19 yang terkandung dalam Al-Qur‟an secara matematika sebagaimana yang dikutip di mediametafisika.com, yaitu sebagai berikut : 1) Setiap surat di dalam Al-Qur‟an dimulai dengan bacaan Basmalah yang berbunyi “Bismillaahirrahmaanirrahiim”. Dalam aksara Arab, jumlah huruf di dalam bacaan Basmalah terdiri dari 19 huruf. Dimana 19 dapat dinyatakan sebagai 1 x 19. 19 huruf tersebut adalah ba, sin, mim, alif, lam, lam, hha, alif, lam, ro, ha, mim, nun, alif, lam, ro, ha, ya, dan mim. 2) Kalimat Basmalah terdiri dari 4 kelompok kata : ism, Allaah, Ar-rahmaan, dan Ar-rahiim. Dalam Al-Qur‟an, kata ismu yang artinya nama disebutkan sebanyak 19 kali. Dimana 19 dapat dinyatakan sebagai 1 x 19. Sedangkan kata Allaah dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 2698 kali dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 142 x 19. Kata Ar-rahmaan yang artinya Maha Pengasih, dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak

15 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 1, Maret 2015, Hal. 9 – 20.

3)

4) 5) 6)

7)

8)

9)

10)

11)

12) 13) 14)

57 kali dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 3 x 19. Dan kata Ar- rahiim yang artinya Maha Penyayang, dalam AlQur‟an disebutkan sebanyak 114 kali dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 6 x 19. Kata Basmalah di dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 114 kali dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 6 x 19. Dimana surah At-Taubah/9 tidak dimulai dengan Basmalah dan surah An Naml/27 mengandung Basmalah dua kali yaitu pada pembukaan surah dan pada ayat 30. Jumlah surah di dalam Al-Qur‟an seluruhnya 114 surah. Wahyu yang pertama turun terdiri atas 19 kata, dimana wahyu yang pertama ini terdapat pada surah Al-Alaq/96 : 1-5. Wahyu kedua turun terdiri atas 38 kata dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 2 x 19. Wahyu kedua terdapat pada surah Al-Qalam/68 : 1-9.. Wahyu ketiga turun terdiri atas 57 kata dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 3x 19. Wahyu kedua terdapat pada surah Al-Muddatssir/74 : 1-10. Wahyu terakhir turun terdiri atas 19 kata dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 1 x 19. Wahyu terakhir terdapat pada surah An-Nashr/110 : 1-3. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah swt merupakan wahyu ke 19. Wahyu tersebut adalah surah AlIkhlas/112. Wahyu pertama terdapat pada surah Al-Alaq/96. Surah ini terdiri dari 19 ayat (ditulis 1 x 19) atau 304 huruf (ditulis 16 x 19) jika dihitung dengan Basmalah. Surah Al-Alaq/96 adalah tempat wahyu pertama berada pada bilangan ke-19 dari 114 surat jika dihitung dari belakang ,yaitu 114 , 113, 112 ,..., 98, 97, 96. Wahyu pertama yaitu surah Al-Alaq/96 : 1-5 mengandung 76 huruf dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 4 x 19. Pertengahan Al- Qur‟an terdapat pada ayat 19 dari surah AlKahfi/18 dan angka ini dapat dinyatakan sebagai 1x 19. Terdapat 29 surah yang dimulai dengan kata yang terdiri dari huruf tunggal seperti Nun , Qof, Shod,maupun kata yang terdiri dari 2, 3, 4, 5 huruf seperti “Alif Lam Mim”, “Alif Lam Ro”, “Kaf Ha Ya ‘Ain Shod”. Kata-kata tersebut secara harfiah merupakan rahasia Allah swt dan manusia tidak mengetahui maknanya. Berikut akan dikaji beberapa kata tersebut, yaitu :

Pengembangan Kajian Angka 19 ...| 16

a. Surah Al-Baqarah/2 dimulai dengan “Alif Lam Mim”, dimana jumlah huruf Alif + Lam+ Mim di dalam surah tersebut adalah 4502 + 3202 + 2195 = 9899 = 521 x 19. b. Surah Ali „Imran/3 dimulai dengan “Alif Lam Mim” , dimana jumlah huruf Alif + Lam+ Mim di dalam surah tersebut adalah 2521 + 1892 + 1249 = 5662 = 289 x 19. c. Surah Al-A‟raf/7 dimulai dengan “Alif Lam Mim Shod” , dimana jumlah huruf Alif + Lam+ Mim + Shod di dalam surah tersebut adalah 2529 +1530 +97 = 5320 = 280 x 19. d. Surah Ar-Ra‟d/13 dimulai dengan “Alif Lam Mim Ro” , dimana jumlah huruf Alif + Lam+ Mim +Ro di dalam surah tersebut adalah 605 + 480 +260 + 137 = 1482 = 72 x 19. e. Surah Maryam/19 dimulai dengan “Kaf Ha Ya ‘Ain Shod” , dimana jumlah huruf Kaf + Ha + Ya + ‘Ain+ Shod di dalam surah tersebut adalah 137+ 175 + 343 + 117 + 26 =798 = 42 x 19. f. Surah Yaasiin/36 dimulai dengan “Yaa Sin ”, dimana jumlah huruf Yaa + Sin di dalam surah tersebut adalah 237 +48 =285= 15 x 19. g. Surah Qaaf/50 dimulai dengan “Qof ”, dimana jumlah huruf Qaf di dalam surah tersebut adalah 57 = 3 x 19. h. Surah Al-Qalam/68 dimulai dengan “Nun ”, dimana jumlah huruf Nun di dalam surah tersebut adalah 133= 7 x 19. i. Tujuh surah yang diawali dengan “Haa Mim” yaitu surat 40, 41, 42 ,43, 44, 45 dan 46, dimana jumlah huruf Ha + mim di dalam tujuh surah itu adalah 2147 =113 x 19, dengan rincin sebagai berikut: a) Surah 40 , jumlah huruf ha + mim = 64 + 380 = 444 b) Surah 41 , jumlah huruf ha + mim = 48 + 276= 324 c) Surah 42 , jumlah huruf ha + mim = 53+ 300 = 353 d) Surah 43 , jumlah huruf ha + mim = 44 + 324 = 368 e) Surah 44 , jumlah huruf ha + mim = 16 + 150 =166 f) Surah 45 , jumlah huruf ha + mim = 31 + 200 = 231 g) Surah 46 , jumlah huruf ha + mim = 36 + 225=261 Total = 444 + 324 + 353 + 368 + 166 + 231 + 261 = 2147 = 113 x 19 j. Ada 6 buah surah yang dibuka dengan “Alif Lam Mim”. Jumlah huruf Alif + Lam+ Mim pada 6 buah surah tersebut adalah 19874 = 1046 x 19, dengan rincian sebagai berikut: a) Surah Al-Baqarah/2, jumlah Alif + Lam+ Mim = 4502 + 3202 + 2195 = 9899 = 512 x 19

17 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 1, Maret 2015, Hal. 9 – 20.

b) Surah Ali „Imran/3, jumlah Alif + Lam+ Mim = 2521+ 1892 + 1249 = 5662 = 298 x 19 c) Surah Al-Ankabut/29, jumlah Alif + Lam+ Mim = 774 + 554 + 344 = 1672 = 88 x 19 d) Surah Ar-Ruum/30 , jumlah Alif + Lam+ Mim = 554 + 393 + 317 = 1254 = 66 x 19 e) Surah Luqmaan/31 , jumlah Alif + Lam+ Mim = 347 + 297 + 173 = 817 = 43 x 19 f) Surah As-Sajadah/32 , jumlah Alif + Lam+ Mim = 257 + 155 + 158 = 570 = 30 x 19 Total = 9899 + 5662 +1672 + 1254 +817 +570 = 19874 =1046 x 19 k. Ada 5 buah surah yang dimulai dengan “Alif Lam Ro”, dimana jumlah huruf Alif + Lam+ Ro pada 5 surah tersebut adalah = 9462 =498 x 19, dengan rincian sebagai berikut: a) Surah Yunus/10 , jumlah Alif + Lam + Ro = 1319 + 913 + 257 = 2489 = 131 x 19. b) Surah Hud/11 , jumlah Alif + Lam + Ro = 1370 + 794 + 325 = 2489 = 131 x 19. c) Surah Yusuf/12, jumlah Alif + Lam + Ro = 1306 + 812 + 257 = 2375 = 125 x 19. d) Surah Ibrahim/14 , jumlah Alif + Lam + Ro =585 + 452 + 160 = 1197 = 63 x 19. e) Surah Al-Hijr/15 , jumlah Alif + Lam + Ro = 493 + 323 + 96 = 912 = 48 x 19. Total = 2489 + 2489 + 2375 + 1197 + 912 = 9462 = 498 x 19

III. Metode Penelitian Kajian ini merupakan studi kepustakaan (library research), yang bermakna studi yang dilakukan dengan mengumpulkan teori dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah (Mardalis, 1989 : 28). Kajian ini bertujuan untuk menemukan teori-teori pendukung dengan masalah yang sedang dibahas guna membantu menemukan korelasi angka 19 dari pandangan matematika dan Al-Qur‟an. IV. Pembahasan Sebagaimana yang diutarakan pada kajian teoritis, angka 19 memiliki rahasia dalam Al-Qur‟an. Berikut ini peneliti memaparkan beberapa rahasia angka 19 secara matematika

Pengembangan Kajian Angka 19 ...| 18

berdasarkan posisi angka 19 pada bilangan asli (N), pada bilangan ganjil, dan pada bilangan prima. Pada himpunan bilangan asli N, angk...


Similar Free PDFs