PAPER PERBEDAAN TEORI HI DOCX

Title PAPER PERBEDAAN TEORI HI
Author Syafna Alifia Khanza
Pages 8
File Size 27.7 KB
File Type DOCX
Total Downloads 48
Total Views 613

Summary

NAMA : SYAFNA ALIFIA KHANZA NPM : 187610265 PRODI : HUBUNGAN INTERNATIONAL PERBEDAAN TEORI HUBUNGAN INTERNATIONAL A. REALISM – NEOREALISM Realisme dan neo-realisme adalah dua dari sekian banyak teori-teori dalam Hubungan Internasional yang kita pelajari. Meskipun kedua teori tersebut berakar dari to...


Description

NAMA : SYAFNA ALIFIA KHANZA NPM : 187610265 PRODI : HUBUNGAN INTERNATIONAL PERBEDAAN TEORI HUBUNGAN INTERNATIONAL A. REALISM – NEOREALISM Realisme dan neo-realisme adalah dua dari sekian banyak teori-teori dalam Hubungan Internasional yang kita pelajari. Meskipun kedua teori tersebut berakar dari topik yang sama, namun masing-masing dari topik tersebut memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas dari realisme maupun neo-realisme. Dalam paper ini, saya akan membahas tentang pandangan kedua teori tersebut terhadap sifat dasar manusia, sistem internasional, agenda utama dari masing-masing teori, aktor-aktor dalam hubungan internasional, serta stabilitas internasional dan perdamaian. Dari segi pandang kaum realis, mereka berpendapat bahwa manusia memiliki hasrat atau dorongan untuk menjadi pemimpin atas manusia lainnya. Dorongan manusia atas keinginan untuk menjadi pemimpin ini bisa dilihat dari adanya perebutan kekuasaan yang pernah terjadi semenjak ratusan tahun yang lalu. Manusia berpikir bahwa dengan memiliki kekuasaan di tangan maka mereka akan mampu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dan menghilangkan dominasi dari manusia lainnya. Dalam prakteknya, perebutan kekuasaan yang mereka lakukan tidak selalu berjalan sesuai dengan peraturan, seperti contohnya kudeta. Disamping memiliki hasrat untuk menjadi seorang pemimpin, manusia juga memiliki kekhawatiran yang berlebih atas apa yang mereka miliki, baik dari segi materi maupun kekuasan, dan keselamatan diri mereka sendiri. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika manusia sering memiliki pemikiran buruk terhadap orang-orang di sekitar mereka yang dianggap mampu untuk mengambil alih kepemilikan mereka atau menghilangkan nyawa mereka. Manusia juga memiliki sifat pesimis dalam menghadapi suatu permasalahan, seperti yang diungkapkan oleh Morgenthau (Jackson & Sorensen, 1999 : 88). Berdasarkan sifat-sifat manusia yang negatif inilah, permasalahan yang ada selalu menjurus ke konflik atau peperangan. Sedangkan, kaum neo-realis yang diwakili oleh Kenneth Waltz, memiliki argumen yang berbeda dari kaum realis. Mereka berpendapat...


Similar Free PDFs