Pasar Uang Syariah PDF

Title Pasar Uang Syariah
Author Chairul Lutfi
Pages 31
File Size 235.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 53
Total Views 160

Summary

PASAR UANG SYARIAH Oleh : Chairul Lutfi, S.HI., SH Praktisi Hukum Ekonomi Syariah / Staf Ahli Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Pendahuluan Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh bank, baik yang besar maupun yang kecil, pada dasarnya bukanlah karena kerugian yang dideritanya, ...


Description

PASAR UANG SYARIAH Oleh : Chairul Lutfi, S.HI., SH Praktisi Hukum Ekonomi Syariah / Staf Ahli Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI)

Pendahuluan Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh bank, baik yang besar maupun yang kecil, pada dasarnya bukanlah karena kerugian yang dideritanya, melainkan karena lebih kepada ketidakmampuan bank tersebut untuk memenuhi likuiditasnya.1 Untuk mengatasi hal tersebut, Pasar uang (money market) adalah dimana di dalamnya diperdagangkan surat-surat berharga jangka pendek. Pasar uang (maney market) adalah pasar yang terdiri dari lembaga lembaga keuangan dan pedagang pedagang uang dan kredit jangka pendek yang mempunyai uang yang akan dipinjamkan atau ingin meminjam uang; pertemuan antara permintaan dan penawaran dana jangka pendek (Kamaruddin, 2007). Pengertian jangka pendek secara konvensional ditafsirkan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun (Sunariyah,2003:11). Wujud pasar finansial berupa institusi dimana individu atau unit organisasi yang surplus finansialnya atau dana jangka pendeknya beriteraksi dengan para debitur yang memerlukan atau kekurangan dana yang sifatnya juga jangka pendek. Dewasa ini, pertemuan antara kreditor dengan debitor jangka pendek dapat berlangsung dalam suatu sistem yang super canggih. Unit perusahaan yang mensuplai dana jangka pendek pada pasar finansial biasanya bank komersial atau institusi non keuangan yang mempunyai kelebihan dana.2 Pasar uang syariah juga mempunyai fungsi yang sama dengan pasar uang kovensional namun dalam operasionalnya pasar finansial syariah tersebut dijalankan berdasarkan syariah. Ada beberapa prinsip dasar yang tidak bisa ditinggalkan

dalam

kita

merancang

bangun

pasar

finansial

syariah.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, UUP AMP YKPN,Yogyakarta, 2002.h.3112. Hafasnudin, Rancang Bangun Pasar Finansial Syariah, Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 1, No. 2. Juli 2008 Hlm.156 1

2

1

A. Pengertian Pasar Uang 1.

Pasar Uang Konvensional Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan

demand

dan

supply

asing diperlukan untuk

dana

jangka

pendek.

membayar kegiatan

Dalam

pasar

uang, valuta

ekspor impor, hutang luar

negeri. Pasar uang adalah sebuah pasar untuk pemberian pinjaman-pinjaman jangka pendek (kurang dari satu tahun). Pasar uang digunakan oleh perusahaanperusahaan untuk

membeli

dan mengirimkan barang-barang persediaan

(inventory), dan oleh perusahaan-perusahaan yang membantu membiayai jual-beli secara kredit untuk membiayai kredit konsumen, oleh bank-bank untuk membiayai kekurangan-kekurangan cadangan sementara dan oleh pemerintahpemerintah untuk menembatani jurang antara penerimaan-penerimaan pajak dan pembelanjaan-pembelanjaan. Pasar uang bukanlah sebuah tempat (seperti saham) tetapi suatu kegiatan.3 Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Pasar uang bersama pasar modal sering kali diartikan sama, padahal kedua jenis pasar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Pasar uang adalah : 1. pasar yang menyediakan sarana peng alokasian dan pinjaman dana jangka pendek, karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. 2. Transaksi dalam pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasi. Sehingga pasar uang ini sering pula disebut dengan pasar abstrak karena pelaksanaan transaksi tidak dilakukan di tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal. 3. Berkaitan dengan itu pasar uang merupakan pasar yang tidak terorganisasi (unorganized market)4 Pasar uang (money market) adalah pasar di mana di dalamnya

3

Dudley G. Lucket, edisi ke 2, Uang dan Perbankan, (Jakarta: Erlangga, 1981), hlm.

4

N. Gregory Mankiw, makroekonomi. Ed.6, (Jakarta: erlangga, 2006), hlm. 291

158-160

2

diperdagangkan surat-surat berharga jangka pendek.5 Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana pengalokasian dan pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga yang diperjualbelikan biasanya kurang dari satu tahun. Karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Pelaku utama dalam pasar uang: 1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi. 2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public menerbitkan commercial paper. 3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.6 Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembagalembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang secara tidak langsung juga sebagai sarana pengendali moneter yang dilakukan oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Pelaksanaan operasi pasar terbuka di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter yaitu untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan SBPU berfungsi sebagai piranti ekspansi moneter yaitu menambah jumlah uang yang beredar. Dalam sistem perekonomian pasar uang juga dibutuhkan karena banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Oleh karena itu pasar uang juga berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara penerimaan dan Zainul Arifin,Drs.MBA., Dasar-Dasar Manajeman Bank Syari‘ah, Pustaka Alvabet.III, Jakarta,2005, h.169. 6 Amanita Novi Yushita, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Handout Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 182 5

3

pengeluaran dana. Bagi para investor, pasar uang terutama untuk mencari keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk memperoleh pendapatan bunga.7

2.

Pasar Uang Syariah Pasar uang adalah tambahan kunci dari sistem perbankan, pasar uang

adalah di mana media dan instrumen jangka pendek yang diperdagangkan adalah berbeda dari utang dan pasar modal, yang berkaitan investasi jangka panjang. Bank tergantung pada pasar uang untuk mengelola likuiditas mereka. Sementara manajemen likuiditas bukan satu-satunya penggunaan pasar uang untuk bank, itu adalah yang paling penting (Onal, 2013). Pasar uang sekuritas didominasi, dengan pengecualian dari Amerika Serikat, dana sedang disalurkan melalui penggunaan surat berharga jangka pendek seperti treasury bills dan surat berharga, sebagian besar pasar uang, termasuk Malaysia yang didominasi perbankan (Bacha, 2008). Pasar uang memiliki keterkaitan dengan kedua pasar modal dan perbankan; telah menjadi jalan yang ideal bagi bank sentral untuk melakukan operasi moneter. Sebagai hasil dari hubungan ini, setiap perubahan dalam kebijakan moneter dari sebuah perusahaan akan selalu merasa di pasar uang. Ini adalah tingkat pendek bunga / yield, yang berasal dari perdagangan pasar uang yang pertama merespon implementasi kebijakan bank sentral. Sebuah pasar antar bank yang berfungsi dengan baik akan memberikan alokasi yang diinginkan dari cadangan bank dalam sistem perbankan di tingkat diputuskan oleh bank sentral (Onal, 2013).8 Peningkatan jumlah instrumen pasar uang di pasar uang syariah meningkat eksposur bank Islam untuk berbagai risiko seperti likuiditas, dan risiko kredit (Ridzwan et al., 2006). Pasar uang Islam adalah bagian integral dari fungsi sistem perbankan Islam, pertama, dalam memberikan lembaga keuangan syariah dengan fasilitas pendanaan dan menyesuaikan portofolio dalam jangka pendek,

7

Amanita Novi Yushita, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Handout Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 182-183 8 Muhammad M Ma‘aji, dkk., Performance of Asset and Commodity-Based Securities in Malaysia’s Islamic Inter-Bank Money Market, Journal of Islamic Banking and Finance December 2014, Vol. 2, No. 2, pp. 01-13, hlm. 3

4

dan kedua, melayani sebagai saluran untuk transmisi kebijakan moneter . Instrumen keuangan dan investasi antar bank akan memungkinkan bank surplus untuk menyalurkan dana ke bank defisit, dengan demikian mempertahankan mekanisme pendanaan dan likuiditas yang diperlukan untuk mempromosikan stabilitas sistem (IIMM, 2014).9 Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syari‘ah (PUAS) merupakan kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antarbank berdasarkan prinsip syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing. Peserta PUAS terdiri dari Bank Syariah, UUS, dan Bank Konvensional. Bank Syariah dan UUS dapat melakukan penempatan dan dan atau penerimaan dana dengan menggunakan instrumen PUAS yang ditetapkan oleh BI. Bank konvensional hanya dapat melakukan penempatan dana ke dalam instrumen PUAS yang ditetapkan oleh BI. Peserta PUAS wajib melaporkan transaksi PUAS kepada BI sesui ketentuan BI yang berlaku.10

B. Sejarah Pasar Uang Syariah Dalam teori keuangan, kinerja pasar uang dan pasar saham yang seharusnya berkorelasi negatif (Friedman, 1988). Peningkatan suku bunga akan diikuti oleh peningkatan biaya kesempatan memegang uang tunai, dan itu akan memicu efek substitusi pada saham dan surat berharga tanpa bunga lainnya. Pada saat yang sama, kenaikan suku bunga di pasar akan meningkatkan tingkat diskonto dalam model valuasi yang tercermin pada tingkat bebas risiko nominal, karena itu mengarah ke hubungan terbalik antara tingkat suku bunga dan harga saham (Maysami dan Koh, 2000 ). Perubahan suku bunga berkorelasi positif dengan pertumbuhan uang beredar dan perluasan sektor riil (Mishkin, 2004), dan itu mengarah ke peningkatan arus kas perusahaan dan harga saham, tetapi ketika tingkat peningkatan kas aliran tidak sama dengan peningkatan tingkat diskonto serta dalam bebas risiko tingkat nominal (DeFina, 1991), peningkatan tingkat Muhammad M Ma‘aji, dkk., Performance of Asset and Commodity-Based Securities in Malaysia’s Islamic Inter-Bank Money Market, hlm.4 10 Lihat NO: 37/DSN-MUI/X/2002 Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syari‘ah 9

5

diskonto akan menurunkan harga saham (Maysami dan Koh, 2000). Hubungan ini muncul sebagai akibat dari penerapan rezim suku bunga. Di sisi lain, ketika ketidakpastian pengembalian ekuitas yang tinggi dan mengakibatkan kinerja pasar saham yang lebih rendah, investor segera mengalihkan dananya ke pasar uang melalui

investasi

pada

instrumen

pendapatan

tetap.

Itu

wajar

untuk

mengasumsikan bahwa investasi di pasar uang jauh lebih aman daripada investasi di pasar saham, ketika pasar volatile. Kedua pasar uang dan pasar saham diyakini memainkan peran penting dalam transmisi kebijakan moneter dan fiskal di negara.11 Aktor utama di pasar uang adalah bank, di mana mereka dapat bertindak sebagai penerbit instrumen keuangan, pembeli atau penjual. Sebelum tahun 1992, hanya bank konvensional ada di industri perbankan Indonesia. Tapi sejak tahun 1992, bank-bank Islam telah muncul ke dalam sistem perbankan Indonesia dan rezim sistem moneter ganda mulai berlaku. Tidak seperti bank konvensional, ide dasar bank syariah adalah untuk menghapuskan sistem bunga dan menerapkan sistem bagi hasil-rugi. Dalam sistem bagi hasil-loss, return dihitung berdasarkan pendapatan riil dari klien. Dalam sistem ini, pertumbuhan uang beredar dalam perekonomian harus mengikuti pertumbuhan output terjadi. Dengan demikian, di daerah di mana aktor dominan adalah bank syariah, diharapkan pasar uang harus memiliki kinerja yang independen atas pergerakan suku bunga pasar. Sistem moneter ganda menyiratkan bahwa Bank Indonesia sebagai regulator yang bertanggung jawab untuk mengelola kebijakan moneter ganda; kebijakan konvensional moneter melalui Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan kebijakan moneter Islam melalui Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), sekaligus (Ascarya, 2012).12

11

Gandhi Anwar Sani and Imam Wahyudi, Interdependence between Islamic capital market and money market: Evidence from Indonesia, Borsa Istanbul Review, Volume 14, Issue 1, March 2014, hlm. 2, lihat di http://www.sciencedirect.com/ diakses pada tanggal 9 Januari 2016 12 Gandhi Anwar Sani and Imam Wahyudi, Interdependence between Islamic capital market and money market: Evidence from Indonesia, Borsa Istanbul Review, Volume 14, Issue 1, March 2014, hlm.3, lihat di http://www.sciencedirect.com/ diakses pada tanggal 9 Januari 2016

6

C. Urgensi Pasar Uang dalam Ekonomi Islam Pasar uang memainkan peran penting dalam membantu pemerintah dan perusahaan sinkronisasi arus kas keluar dan arus masuk, dan bantuan regulator mengontrol suplai uang. Pemerintah bisa mendapatkan uang tunai cepat dari penjualan

Treasury

Bills

untuk

membiayai

kewajiban

segera

dalam

mengantisipasi hasil pajak. Demikian pula, perusahaan-perusahaan besar dapat memiliki akses dekat dengan uang tunai cepat dari pasar uang untuk memenuhi kewajiban mereka segera (pembayaran misalnya gaji, tagihan listrik masyarakat, dll) untuk mengantisipasi hasil penjualan '. Bank sentral, di sisi lain, dapat mengatur pasokan uang melalui 'operasi pasar terbuka' dalam pasar uang. Bertindak sebagai agen untuk mendistribusikan surat berharga pemerintah, bank sentral menjual surat berharga pemerintah dalam jumlah besar jika kebijakan yang diinginkan adalah untuk mengurangi jumlah uang beredar, atau alternatif membeli obligasi pemerintah dari masyarakat jika kebijakan tersebut untuk meningkatkan pasokan uang.13 Pada dasarnya pasar uang syariah dan pasar uang konvensional memiliki beberapa fungsi serupa. Di antaranya adalah fungsi pengaturan likuiditas. Jika bank syariah memiliki kelebihan likuiditas, ia dapat menggunakan instrumen pasar uang untuk menginvestasikan dananya. Jika mengalami kekurangan likuiditas, ia dapat menerbitkan instrumen yang dapat dijual untuk mendapatkan dana tunai. Namun terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya yaitu pada mekanisme penerbitan dan sifat instrumen itu sendiri. Dalam pasar uang konvensional, instrumen yang diterbitkan adalah instrumen utang, yang dijual dengan diskon dan didasarkan atas perhitungan bunga. Adapun pasar uang syariah lebih kompleks dan lebih mendekati mekanisme dalam pasar modal.14

13

Seif I. TAG EL-DIN, Capital and Money Markets of Muslims: The Emerging Experience in Theory and Practice, Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies, 1-2 (2007), hlm 55 lihat di http://www.asafas.kyoto-u.ac.jp/ diakses pada tanggal 9 Januari 2016 14 Nurul Huda Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hubungan Kausalitas Pasar uang syariah dengan konvensional Volume 5 Nomor 1, April 08 / Rabiul Awal 1429 H, hlm.53

7

D. Karakteristik Pasar Uang Karakteristik pasar uang yaitu15: 1. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial 2. Memeprtemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit 3. Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek 4. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun 5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai. Selain memiliki 'kurang dari satu tahun jatuh tempo' instrumen pasar uang memiliki tiga karakteristik umum: (1) bahwa mereka biasanya dijual dalam denominasi yang sangat besar hampir tidak dapat diakses oleh rumah tangga dan usaha kecil; (2) bahwa mereka biasanya memiliki risiko gagal bayar yang rendah dan (3) bahwa mereka memiliki pasar sekunder yang sangat aktif dan likuid. Menjadi pasar grosir dengan transaksi besar, biasanya lebih dari $ 1 juta, pasar uang modern lebih cocok untuk broker dan dealer dalam kamar perdagangan bank-bank besar dan rumah-rumah broker atau melalui jaringan elektronik yang kompleks, daripada investor skala kecil dan individu. Risiko rendah terkait dengan pasar uang ini terutama disebabkan tingkat investasi yang relatif rendah pengembalian dibandingkan dengan tingkat pasar modal. Pembeli surat berharga pasar uang (peminjam) tidak terutama tertarik dengan prospek pengembalian yang tinggi. Sebaliknya, itu adalah daya tarik menemukan pengganti yang baik untuk memegang uang tunai menganggur untuk jangka waktu yang singkat yang membuat efek pasar uang 'sangat menarik bagi pembeli. Ketika penggunaan produktif bagi surplus kas masih dalam proses untuk bekerja, membayar investor ke gudang kas surplus mereka sementara pada instrumen pasar uang sampai 15

Amanita Novi Yushita, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Handout Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 183

8

penggunaan produktif dimulai. Pasar uang karena itu sama-sama penting bagi ekonomi Islam, tidak sedikit untuk mengendalikan dan mengatur pasokan uang dalam perekonomian. Masalah ahli hukum utama dengan instrumen uang konvensional berkaitan dengan struktur berbasis utang pra-dominan mereka. Meskipun demikian, kebangkitan baru-baru di obligasi syariah jangka pendek (sukuk atau sertifikat), tampaknya telah mengisi kesenjangan yang signifikan di pasar keuangan Islam berkembang. Bank sentral Islam - seperti di Sudan, Pakistan dan Malaysia - juga telah mengembangkan instrumen pasar uang yang sah atas dasar musharakah untuk membantu mengatur uang beredar dalam perekonomian. Sementara sangat relevan untuk urusan pasar uang jangka pendek, sukuk masih dapat melakukan fungsi instrumen pasar modal, tergantung pada kematangan sakk atau sertifikat. Menurut (Akuntansi dan Audit Organisasi Lembaga Keuangan Islam) AAOIFI ini standar syariah, sukuk investasi termasuk sukuk kepemilikan aset yang disewakan, kepemilikan layanan, murabahah, salam, istishna ', mudarabah, musharakah, badan investasi, dan bagi hasil, irigasi dan kemitraan pertanian.16

E. Instrumen Pasar Uang Konvensional dan Pasar Uang Syariah 1) Instrumen Pasar Uang Konvensional Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang ada beberapa macam,yaitu17: 1. Treasury Bills Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan.

16

Seif I. TAG EL-DIN, Capital and Money Markets of Muslims: The Emerging Experience in Theory and Practice, Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies, 1-2 (2007), hlm 55 lihat di http://www.asafas.kyoto-u.ac.jp/ diakses pada tanggal 9 Januari 2016 17 Amanita Novi Yushita, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Handout Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 184-186

9

T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi bagi lembaga keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan dana. Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana investasi instrumen pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan, yaitu: a. Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank Sentral) b. Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan c. Kemungkinan terjadi kerugian apabila inv...


Similar Free PDFs