Pedoman Asesmen Membaca Lanjutan PDF

Title Pedoman Asesmen Membaca Lanjutan
Author Hamidah Muniroh
Pages 28
File Size 474.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 492
Total Views 747

Summary

PEDOMAN ASESMEN MEMBACA LANJUTAN Departemen PENDIDIKAN KHUSUS Fakultas ilmu pendidikan Universitas pendidikan indonesia 2014 pedoman Asesmen Membaca Lanjutan kATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat dan karuniaNya buku ini dapat terselesaikan tepat pada w...


Description

PEDOMAN ASESMEN MEMBACA LANJUTAN

Departemen PENDIDIKAN KHUSUS Fakultas ilmu pendidikan Universitas pendidikan indonesia 2014 pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

kATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat dan karuniaNya buku ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Buku berjudul PEDOMAN ASESMEN MEMBACA LANJUTAN ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) semester ganjil yang dibina oleh dr. Endang Rochyadi, M.Pd. Buku ini berisi panduan untuk melakukan asesmen membaca lanjutan, mulai dari tahap identifikasi, tahap asesmen, dan bagaimana melakukan penilaian serta interpretasi dari hasil pekerjaan anak. Pedoman ini dibuat salah satunya untuk mengenalkan konsep asesmen pada masyarakat luas, agar lebih bijak mengambil tindakan sebelum men-judge anak yang dianggap bermasalah secara akademik, khususnya dalam hal membaca. Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan dalam penyusunan buku ini, baik dalam bentuk materil maupun moril yang tidak mampu disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak, semoga Allah Swt., memberikan ganjaran dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin. Penulis berharap semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca, dan umumnya bagi era baru dunia pendidikan. Terdapatnya kesalahan dalam tulisan ini ialah hal yang wajar sebagai konsekuensi logis dari proses pembelajaran. Karena itu penulis sangat terbuka untuk menerima kritik yang membangun. Bandung, Desember 2014

Penulis pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR — i DAFTAR ISI — ii LATAR BELAKANG — iii RUANG LINGKUP — iii

1. ASESMEN MEMBACA LANJUTAN ASESMEN — 1 MEMBACA LANJUTAN — 5

2. PROSEDUR ASESMEN TAHAP 1 (KLASIKAL) — 7 TAHAP 2 (INDIVIDUAL) — 8

3. KISI-KISI, BUTIR INSTRUMEN, SKORING, DAN TABEL KISI-KISI — 10 BUTIR INSTRUMEN — 13 SKORING — 19 TABEL — 20 DAFTAR PUSTAKA — 23 BIODATA PENYUSUN — 24

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

ii

Latar belakang Pada dasarnya, asesmen dalam pendidikan dibutuhkan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan seorang peserta didik untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan belajarnya dan dijadikan acuan dalam membuat program pembelajaran individual. Asesmen terbagi menjadi dua, yakni asesmen dalam lingkup perkembangan dan asesmen dalam lingkup akademik. Asesmen dalam lingkup perkembangan terbagi lagi ke dalam perkembangan kognitif dan bahasa, perkembangan emosi dan sosial, serta perkembangan motorik. Sedangkan asesmen dalam lingkup akademik terbagi menjadi perkembangan membaca, perkembangan menulis, dan perkembangan berhitung. Perkembangan membaca dibagi menjadi membaca permulaan dan membaca lanjutan, sama halnya dengan perkembangan menulis yang terbagi menjadi menulis permulaan dan menulis lanjutan. Adapun dalam buku ini dipaparkan pedoman asesmen untuk membaca lanjutan. Rendahnya pengetahuan tentang keunikan individu yang memiliki kebutuhan berbeda, melahirkan pandangan yang sempit sehingga menilai seorang anak yang tak mampu membaca adalah bodoh, tanpa tindak lanjut yang tepat. Padahal kebutuhan anak dapat saja bersifat temporer, dan hal ini hanya dapat diungkap melalui serangkaian proses asesmen.

Ruang Lingkup Asesmen mencakup aspek-aspek perkembangan dan akademik. Perkembangan mencakup kognitif (persepsi, bahasa & komunikasi), motorik, dan sosial emosi. Sedangkan asesmen akademik mencakup membaca (permulaan dan lanjutan), menulis, dan aritmatika.

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

iii

1 Asesmen membaca lanjutan

Asesmen Asesmen berasal dari bahasa Inggris to assess yang berarti menaksir atau taksiran. Istilah menaksir mengandung makna deskriptif atau menggambarkan sesuatu, sehingga sifat atau cara kerja asesmen sangat komprehensif. Artinya utuh dan menyeluruh. Definisi asesmen menurut para ahli dalam Soendari (2009): Wallace & Longlin (1979): Asesmen merupakan suatu proses sistematis dengan menggunakan instrumen yang sesuai untuk mengetahui perilaku belajar, penempatan, dan pembelajaran. Rosenberg (1982) Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran anak. Robert M. Smith (2002) “Asesmen adalah suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan anak, yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk menentukan layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran”.

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

1

McLounghlin & Lewis (1986) Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data seorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut, guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan yang obyektif. Fallen & Umansky (1988) Asesmen adalah proses pengumpulan data untuk tujuan pembuatan keputusan dan menerapkan seluruh proses pembuatan keputusan tersebut, mulai diagnosa paling awal terhadap problem perkembangan sampai penentuan akhir terhadap program anak. Mangungsong (1995) asesmen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi, data-data yang berkaitan dalam membantu seseorang mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Lerner, (1988:54) mendefinisikan bahwa asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang siswa yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa tersebut. Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di dalam melakukan asesmen sebagaimana Mary, A.Falvey, (1986) dalam Soendari (2009): Mengapa Asesmen? Moh. Amin (1995) mengemukakan tentang perlunya asesmen dalam dunia pendidikan terutama bagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Pertama, kegiatan asesmen merupakan tindak lanjut dari kegiatan deteksi (identifikasi).

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

2

Kedua, perbedaan individual. Kapan Asesmen Dilakukan? Sebelum, saat, setelah berkesinambungan).

intervensi/pembelajaran

(kontinyu--

Mampu memfasilitasi belajar siswa dan keterampilan yang diperoleh dari hasil belajar menjadi fungsional. Dimana Asesmen Dilakukan? Dalam situasi alamiah (seperti di rumah, di dalam kelas, di asrama, dansebagainya (di mana anak tinggal). Melihat perilaku situasi/lingkungan.

nyata

anak

dalam

berbagai

ragam

Bagaimana Asesmen Dilakukan? Asesmen dilakukan melalui cara-cara berikut: Observasi Mengadakan pengamatan terhadap suatu obyek, gejala, peristiwa, atau proses yang terjadi dalam suatu situasi baik yang terjadi pada manusia atau pada lingkungannya. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi verbal dengan cara mengadakan tanya jawab baik langsung atau tidak langsung dengan responden. Pada asesmen akademik, wali murid dan guru dapat menjadi narasumber. Tes

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

3

Alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan. Inventori Alat pengumpul data yang sifatnya mengukur kecenderungan karakteristik perilaku individu. Tujuan Asesmen Asesmen bertujuan untuk memperoleh data yang relevan, obyektif, akurat, dan komprehensif tentang kondisi anak. Secara spesifik, asesmen bertujuan untuk mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan- kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak. Profil anak yang ditemukan digunakan untuk menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya serta untuk memonitor kemajuannya (Sunardi & Sunaryo,2006). Menurut Moh.Amin (1995) kegiatan asesmen yang dilakukan setelah ditemukan hambatan pada anak atau setelah kegiatan deteksi diperlukan untuk:  menyaring kemampuan atau menyeleksi kemampuan anak,  untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penemuan program untuk anak. ntuk menentukan arah atau tujuan pendidikan serta kebutuhan anak,  untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan,  dan untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi pengajaran.

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

4

Fungsi Asesmen Asesmen berfungsi sbagai alat/bahan untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, dengan demikian akan diketahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajaran siswa. Asesmen digunakan untuk menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak. Hasil asesmen ini digunakan guru untuk menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis dan obyektif. Sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.

Membaca Lanjutan Membaca lanjutan merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan.Tingkatan ini disebut sebagai membaca untuk belajar (reading to learn). Pada membaca lanjutan menekankan pada pemahaman isi bacaan. Tujuan membaca di kelas tinggi, yaitu kelas 3, 4, 5 dan 6 adalah sebagai berikut:  Siswa mampu membaca bacaan dengan lancar dan dapat menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.  Siswa mampu membaca bcaan dengan lancar dan memahami isinya  Siswa dapat mencari kata-kata yang sukar dengan menggunakan kamus atau sumber-suber lain.  Siswa mampu memahami cerita, puisi dan drama serta dapat memberikan kesan.  Siswa mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata sendiri.  Siswa mampu membaca teks bacaan secara cepat dan dapat mencatat gagasan-gagasan utama.

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

5

 Siswa mampu menyerap isi cerita, puisi dan drama serta dapat memberikan tanggapan.  Siswa mampu membaca teks bacaan serta dapat mengutarakan pendapat dan tanggapan mengenai isinya.  Siswa mampu membaca sekilas suatu teks bacaan dan menemukan garis besar isinya. Teknik Membaca Lanjutan Membaca Pemahaman adalah membaca yang mengutamakan pemahaman terhadap isi untuk membaca jenis ini selalu diajarkan dikelas tinggi yaitu kelas 3,4,5 dan 6. Membaca pemahaman terdiri dari : Mencari kalimat topik, menceritakan kembali, parafrase, melanjutkan cerita dan mempraktekkan petunjuk.

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

6

2 PROSEDUR ASESMEN

Tahap 1 (Klasikal) Asesmen dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu tahap klasikal atau disebut juga identifikasi dan tahap individual. Asesmen yang dilaksanakan secara klasikal, dilakukan untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang terindikasi mengalami hambatan membaca untuk kemudian diproses lebih lanjut pada asesmen tahap 2. Langkah-langkah pelaksanaan asesmen tahap 1 adalah: 1. Berikan LKS pada setiap siswa sesuai jenjang kelasnya 2. Mintalah siswa mengisi setiap soal sesuai pengetahuannya. 3. Tetapkan waktu pengerjaan soal, siswa tidak diijinkan mengerjakan soal setelah waktu habis 4. Menghitung skor dan presentase hasil LKS setiap siswa (menghitung skor jawaban yang benar, kemudian dibagi skor nilai keseluruhan dikali 100%) 5. Membuat grafik hasil asesmen keterampilan membaca lanjutan secara klasikal 6. Menafsirkan grafik, kemudian menyimpulkan posisi siswa (independent, instruction & frustration level) Kategori skor: 1) Independent Level : 76% ke atas 2) Instruction Level : 50% - 75 % 3) Frustration Level : 49% ke bawah

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

7

Tahap 2 (Individual) Setelah ditemukan siswa dengan beberapa nilai terendah pada tahap 1 (jumlah siswa bersifat opsional, tergantung kesiapan asesor dan tujuan asesmen. Paling banyak adalah seluruh siswa yang tergolong frustration level), tahap selanjutnya adalah melakukan asesmen yang secara individual. Tujuan dari proses ini adalah menemukan varian strategi dan varian error siswa tersebut. Langkah-langkahnya adalah: 1. Berikan instrumen asesmen yang sama dengan instrumen asesmen tahap 1. 2. Gunakan teknik pelaksanaan asesmen (dengan teknik observasi, analisis pola kesalahan siswa melalui wawancara diagnostik atau melacak jawaban siswa). 3. Jika pada tahap II ini siswa melakukan kesalahan yang sama dengan di tahap I, mintalah siswa menjelaskan cara Ia mengerjakan soal tersebut 4. Deskripsikan cara siswa mengerjakan soal, catat kesalahan siswa, dan strategi pemecahannya 5. Menganalisis hasil asesmen, artinya membuat deskripsi dari hasil jawaban siswa tentang keterampilan yang diaseskan, menginterpretasikan, dan membuat kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh berwujud suatu penemuan kemampuan keterampilan yang dimiliki siswa, kelemahan atau kesulitan yang dialami siswa. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan atau kesulitan siswa tentang keterampilan yang diaseskan tersebutlah asesor dapat menemukan kebutuhan belajar siswa. Apakah siswa tersebut sudah siap untuk mengikuti pelajaran yang akan diajarkan atau masih memerlukan program latihan keterampilan tertentu (prerequisit). Langkah-langkah analisis hasil asesmen: a. Menyusun/mengidentifikasi hasil kerja siswa b. Mendeskripsikan hasil kerja siswa c. Membuat kesimpulan hasil analisis

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

8

d. Membuat rekomendasi e. Merumuskan tujuan pembelajaran 6. Berdasarkan kesimpulan yang dibuat, guru/asesor membuat rekomendasi. Rekomendasi dibuat dalam rangka penyusunan program pembelajaran bagi siswa yang bersangkutan. Rekomendasi ditujukan kepada guru kelas atau guru bidang studi dan kepada orang tua sebagai anggota tim Program Pembelajaran Individual (PPI).

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

9

3 kisi-kisi, butir instrumen, skoring, dan tabel

Kisi-kisi Kisi-kisi adalah batasan-batasan konten instrumen asesmen yang akan diujikan pada anak. Kisi-kisi dibuat berdasarkan kurikulum yang berlaku pada jenjang kelas dan sekolah yang ditempati anak saat dilaksanakannya asesmen. Kemampuan membaca lanjutan sendiri adalah tahap kemampuan yang harus dimiliki oleh anak kelas III sampai kelas VI SD. Berikut ini kisi-kisi membaca lanjutan untuk anak kelas III SD yang disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP):

ASPEK KEMAMPUAN A. Kemampuan pengembangan kosa kata

SUB KEMAMPUAN

1. Kemampuan

menyebutkan kata benda

2. Kemampuan

menyebutkan kata kerja 3. Kemampuan menyebutkan kata sifat

TUJUAN a) Mampu membaca dan memahami konten / isi bacaan b) Mampu menjawab dan

JML 1

KODE A. 1

1

A. 2

1

A. 3

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

10

4. Kemampuan

menyebutkan kata ganti. 5. Kemampuan menyebutkan kata keterangan 6. Kemampuan menyebutkan kata sambung 7. Kemampuan menyebutkan kata bilangan 8. Kemampuan menyebutkan kata sandang 9. Kemampuan menyebutkan kata tanya 10. Kemampuan menyebutkan kata perintah B. Kemampuan pemahaman literal

Kemampuan menjawab pertanyaan tersurat dalam teks

1. Kemampuan menentukan

menjelaskan konten / isi yang mengandung unsur fakta pada bacaan

a) Mampu membaca dan memahami konten / isi bacaan b) Mampu menjawab dan menjelaskan konten / isi yang mengandung unsur fakta pada bacaan a) Mampu membaca

1

A. 4

1

A. 5

1

A. 6

1

A. 7

1

A. 8

1

A. 9

1

A. 10

4

B. 1114

1

B. 15

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

11

C. Kemampuan pemahaman interpretasi

D. Kemampuan membaca kritis

ide pokok suatu teks

dan memahami konten / isi 2. Kemampuan bacaan menentukan b) Mampu hubungan menjawab sebab akibat dan 3. Kemampuan menjelaskan menentukan konten / isi karakteristik yang tokoh mengandung unsur sekuen / urutan-urutan pada bacaan 1. Kemampuan a) Mampu menyebutkan membaca kalimat yang dan termasuk fakta memahami atau opini konten / isi bacaan a) Kemampuan b) Mampu memutuskan menjawab apakah dan bacaan menjelaskan yang tertera konten / isi sesuai yang dengan mengandung sistem nilai, unsur sekuen / moral, dan urutan-urutan etika yang pada bacaan berlaku c) Mampu menjawab dan menjelaskan konten / isi yang mengandung unsur argumen / kemungkinan pada bacaan

1

B. 16

1

B. 17

2

B. 1819

1

B. 20

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

12

Butir Instrumen Instrumen adalah alat tes (dalam membaca lanjutan berupa serangkaian soal tertulis) yang siap diujikan pada anak. Instrumen dibuat berdasarkan kisi-kisi. ASPEK KEMAMPUAN

SOAL

KEMAMPUAN FAKTA SEKUEN ARGU- BOBOT MEN  1

1. Kemampuan pengembangan kosa kata a. Menyebutkan kata benda

Adik sedang bermain boneka di kamar. Lingkarilah satu kata dari kalimat di atas yang termasuk ke dalam kata benda!

b. Menyebutkan kata kerja

Ayah sedang membaca koran di taman. Lingkarilah satu kata dari kalimat di atas yang termasuk ke dalam kata kerja!



1

c. Menyebutkan kata sifat

Putri Aulia sangat baik hati. Lingkarilah satu kata dari kalimat di atas yang termasuk ke dalam kata sifat!



1

d. Menyebutkan kata ganti.

Caca, Cici, dan Cucu sedang



1

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

13

e. Menyebutkan kata keterangan

f. Menyebutkan kata sambung

g. Menyebutkan kata bilangan

belajar membaca lanjutan. Kata ganti apakah yang tepat untuk kata yang bergaris bawah? a. Dia b. Mereka c. Kalian d. Aku Pak Petani sedang mencangkul di sawah. Lingkarilah satu kata dari kalimat di atas yang termasuk ke dalam kata keterangan tempat! Ibu pergi ... pasar setiap hari Minggu Kata sambung yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ... a. pada b. di c. ke d. dalam Maya mempunyai delapan buah pensil Manakah yang termasuk kalimat bilangan pada kalimat di atas?



1



1



1

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

14

h. Menyebutkan kata sandang

i.

j.

Pesulap itu tampil di depan ... penonton yang banyak dan ramai Kata sandang yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ... a. si b. para c. sang d. tuan Menyebutkan Manakah yang kata tanya termasuk kalimat tanya? a. Bibi sedang mencuci baju b. Pak Karta sedang bermain tenis meja c. Di mana sepatu adik? d. Tolong ambilkan piring di dapur! Menyebutkan Manakah yang kata perintah termasuk kalimat tanya? a. Bibi sedang mencuci baju b. Pak Karta sedang bermain tenis meja c. Di mana sepatu adik?



1



1



1

pedoman Asesmen Membaca Lanjutan

15

B. Kemampuan pemahaman literal (Kemampuan menjawab pertanyaan tersurat dalam teks)

d. Tolong ambilkan piring di dapur! Hewan apakah si Kulomang itu? Siapakah yang menantang si Kulomang untuk lomba lari? Apa fungsi cangkang bagi Kulomang?



1



1



1

Bagaimana cara si Kulomang mengalahkan si Rusa?



2

C. Kemampuan interpretasi a. Kemampuan menentukan ide pokok suatu teks b. Kemampuan menentukan hubungan sebab akibat c. Kemampua...


Similar Free PDFs