Pekan Suci PDF

Title Pekan Suci
Author Lioba Soera
Pages 205
File Size 2.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 586
Total Views 888

Summary

Pekan Suci Buku Imam dan Pelayan Liturgi Disertai Katekese Liturgi Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta 2014 PEKAN SUCI Buku Imam dan Pelayan Liturgi Disertai Katekese Liturgi KOMISI LITURGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA 2014 DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Katekese Liturgi Pekan Suci 4 Minggu Palma 7 Hari-...


Description

Pekan Suci Buku Imam dan Pelayan Liturgi Disertai Katekese Liturgi

Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta 2014

PEKAN SUCI Buku Imam dan Pelayan Liturgi Disertai Katekese Liturgi

KOMISI LITURGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA 2014

DAFTAR ISI Kata Pengantar

2

Katekese Liturgi Pekan Suci

4

Minggu Palma

7

Hari-hari dalam Pekan Suci

33

Senin Dalam Pekan Suci

34

Selasa Dalam Pekan Suci

37

Rabu Dalam Pekan Suci

40

Kamis (Dalam Pekan Suci) Misa Krisma

43

Katekese Liturgi Trihari Paskah

56

Kamis Putih

59

Jumat Agung

86

Sabtu Suci

126

Hari Minggu Paskah Misa Vigili Paskah

128

Hari Raya Paskah

199

KATA PENGANTAR Dalam pertemuan dekenat dan paroki di Keuskupan Agung Jakarta ini, Komisi Liturgi senantiasa ditanya apakah menyediakan buku semacam pedoman pelaksanaan upacara- upacara selama Pekan Suci baik bagi imam, para petugas liturgi maupun umat. Baru sekarang ini Komisi Liturgi KAJ mencoba untuk menyusun buku yang diharapkan oleh banyak paroki dengan kekhususan untuk imam dan para pelayan liturgi. Tentu saja buku ini disusun berdasarkan buku resmi terbitan Komisi Liturgi KWI. Semua bacaan dikutip dari sumber resmi KWI. Sedangkan nyanyian-nyanyian yang disarankan dalam buku untuk imam dan para pelayan liturgi ini diambil dari Puji Syukur dengan harapan agar umat turut berpartisipasi aktif dalam liturgi resmi Gereja ini. Kami juga mencoba membuatkan beberapa catatan ringkasan di akhir setiap bagian, berharap dapat membantu pemahaman umum secara butir-butir yang perlu mendapat perhatian. Harapan kami di Komisi Liturgi, semoga buku ini sungguh dapat menjawab kebutuhan umat untuk merayakan Misteri Penyelamatan Allah yang dihayati, dikenang dan dihadirkan dalam Pekan Suci dengan baik. Segala kritik dan saran mohon disampaikan kepada Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta di email [email protected]. Semoga dari kritik saran tahun ini, kami dapat menyusun kembali revisinya dan menjadi dasar untuk menyusun buku umat.

Salam Liturgi, RD Sridanto Aribowo Nataantaka Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kata Pengantar

2

MASA PRAPASKAH DAN PASKAH TH.2014 - 2020 TAHUN

Rabu Abu

PASKAH

Kenaikan Tuhan

Pentakosta

Tahun Liturgi

2014

05 Maret

20 April

29 Mei

08 Juni

A

2015

18 Februari

05 April

14 Mei

24 Mei

B

2016

10 Februari

27 Maret

05 Mei

15 Mei

C

2017

01 Maret

16 April

25 Mei

04 Juni

A

2018

14 Februari

01 April

10 Mei

29 Mei

B

2019

06 Maret

21 April

30 Mei

09 Juni

C

2020

26 Februari

12 April

21 Mei

31 Mei

A

Keterangan: Tahun Liturgi A - Injil Matius. Tahun Liturgi B - Injil Markus. Tahun Liturgi C - Injil Lukas.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kata Pengantar

3

KATEKESE LITURGI PEKAN SUCI 1. Pekan Suci adalah pekan terakhir dalam Masa Prapaskah atau sepekan sebelum Hari Raya Paskah. Dalam Pekan Suci, Gereja merayakan misteri keselamatan yang diwujudkan oleh Yesus Kristus sebagai Mesias pada hari-hari terakhir hidupNya, ketika Ia memasuki Yerusalem (seri Dokumen Gereja no. 71, Jakarta Februari 2007, no. 27, hal. 14.)

2. Masa Prapaskah, diawali Rabu Abu, berlangsung selama 40 hari dan berakhir pada hari Kamis Putih dalam Pekan Suci. Dalam Perayaan Kamis Putih, Gereja mengenangkan Ekaristi, Malam Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus bersama para rasulNya. Di sinilah Gereja mengawali Trihari Paskah Kristus: sengsara - wafat dan kebangkitanNya, yakni Jumat Agung, Sabtu Paskah, dan memuncak pada perayaan Malam Paskah dan berakhir pada Ibadat Sore pada hari Minggu Paskah. (Pedoman Tahun Liturgi dan Penanggalan Liturgi, dalam Bina Liturgia 2F, no. 19, hal. 504.)

3. Kristus telah menyelamatkan umat manusia dan memuliakan Allah secara paripurna dalam misteri Paskah: Dialah Anak Domba sejati yang menghapus dosa dunia. Dengan wafatNya, Ia menghancurkan kematian kita; dan dengan kebangkitanNya, Ia memulihkan kembali kehidupan kita. (Prefasi Paskah I, dalam buku Tata Perayaan Ekaristi, 2005, no. 14, hal. 61). Oleh karena itu perayaan Trihari Paskah, sengsara-wafat-kebangkitan Tuhan merupakan puncakTahun Liturgi. (Pedoman Tahun Liturgi nomer 18.) 4. Hari-hari mulai dari Senin sampai dengan Kamis dalam Pekan Suci diutamakan dari semua Hari Raya.(Pedoman Tahun Liturgi no.16.A) Maka hari-hari itu dapat dikatakan sebagai: Senin suci, Selasa suci, Rabu suci dan Kamis suci, sebelum Perayaan Kamis

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Pekan Suci

4

Putih untuk mengenangkan Malam Perjamuan Terakhir dan mengawali Trihari Paskah Kristus. Kamis pagi sering juga dikenal dengan Kamis Krisma karena biasanya Misa Krisma diselenggarakan keuskupan pada hari Kamis pagi. Baptis dan Krisma juga Misa Ritual Sakramen lainnya dan sakramentali tidak diperbolehkan pada hari-hari ini, demikian juga misa arwah dan Misa untuk berbagai keperluan. Untuk hari-hari biasa (Senin Kamis) dalam pekan suci, menurut tingkat perayaannya merupakan hari raya. Pada hari-hari ini Gereja ikut serta dalam misteri penderitaan, sengsara dan wafat Kristus di salib, belum saatnya perayaan kebangkitan Kristus. Maka tidak diperbolehkan misa arwah, karena perayaan Ekaristi untuk arwah orang beriman pada pemakamannya sangat berkaitan erat dengan kebangkitannya dengan, dalam dan bersama Kristus; pada hal Gereja baru merayakan kebangkitan Kristus nanti pada perayaan Malam Paskah. Boleh mengadakan upacara pemakaman tetapi tidak dalam Misa.(PUMR no.381). 5. “Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas, yaitu; mengenangkan atau mempersiapkan pembaptisan dan membina tobat” (KL 109). Dalam tradisi Gereja Masa Prapaskah menjadi masa untuk “Retret Agung”. Tradisi Gereja mencatat masa Prapaskah adalah saat yang penting bagi para katekumen untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin. Persiapan ini mencapai puncaknya ketika katekumen menerima Sakramen Baptis pada Malam Paskah Vigili. Bagi umat beriman lainnya masa ini adalah juga masa tobat. Dalam masa tobat ini, umat beriman melaksanakan “Retret Agung” merenungkan misteri sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Tobat ditandai dengan pantang dan puasa. Karena itu sepanjang masa prapaskah, kegiatan pendalaman iman, puasa, pantang, dan amal amat dianjurkan.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Pekan Suci

5

6. Paralel dengan masa ini, suasana tobat juga dibangun dalam ruang ibadat. Seluruh dekorasi dan suasana diusahakan untuk membantu umat semakin menghayati nilai-nilai Prapaskah. “Dalam Masa Prapaskah tidak diperkenankan menghias altar dengan bunga; bunyi alat-alat musik diperkenankan hanya untuk mengiringi nyanyian…” (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya – PPP 17).

7. Sejak awal Masa Prapaskah sampai Malam Paskah, “Alleluya” tidak dipakai dalam semua ibadat;juga pada hari raya dan pesta yang ada dalam Masa Prapaskah. (PPP 18) 8. Pada Sabtu sore sebelum Minggu Prapaskah V, salib diselubungi sampai sesudah Ibadat Jumat Agung, patung orang kudus lainnya diselubungi sampai sebelum Misa Vigili Paskah. Semua devosi kepada orang kudus sementara ditiadakan, umat beriman diajak untuk berkonsentrasi pada inti iman Kristiani, yaitu Misteri Sengsara, Wafat, dan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Pekan Suci

6

MINGGU PALMA Hari Minggu Palma mengawali perayaan Pekan Suci. Gereja memperingati dan merayakan Yesus masuk ke kota Yerusalem sebagai raja untuk menyempurnakan Misteri PaskahNya. Perayaan Minggu Palma menghubungkan perayaan kemenangan Kristus Raja dengan pewartaan penderitaannya. Kedua aspek misteri Paskah ini harus dinyatakan secara jelas baik dalam perayaan maupun dalam katekese. Sejak dulu kala prosesi atau perarakan, untuk mengenangkan Yesus Kristus memasuki kota Yerusalem, diperingati dengan penuh sukacita dan memiliki corak populer. Dengan daun palma di tangan atau dedaunan lain, yang telah diberkati, umat beriman kristiani menjalani peristiwa ini untuk menyertai Tuhan Yesus, seperti anakanak Ibrani yang menyongsongNya dengan seruan: “Hosanna, sembah sujud”. Hanya ada satu prosesi daun palma di setiap gereja. Kaum beriman dapat menyimpan daun palma ini di rumah sebagai kesaksian iman akan Yesus Kristus, raja Almasih, yang mereka rayakan dalam prosesi palma. Perayaan Hari Minggu Palma memiliki keunikan tersendiri. Perayaan diawali dengan penuh kegembiraan dan sukacita untuk menyambut Kristus sebagai raja. Tetapi setelah selesai perarakan, dalam Ekaristi seluruhnya umat beriman diajak untuk merenungkan misteri sengsara dan wafat Tuhan, baik dalam doa maupun pembacaan kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus, yang diambil dari Injil Sinoptik. Karena hal inilah hari Minggu Palma disebut juga hari Minggu Sengsara. Yesus masuk ke kota Yerusalem dengan penuh keagungan dan semarak, untuk kemudian Ia mengalami sengsara, wafat dan dimakamkan, lalu bangkit dengan mulia pada hari ketiga. Kisah Sengsara Tuhan dibawakan dengan meriah. Dianjurkan untuk membacakan atau menyanyikannya secara tradisional oleh tiga

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

7

orang: yang mengambil alih peran Kristus, Penginjil dan Umat. Harus dibawakan oleh para Diakon atau Imam; atau, bila tidak ada, oleh lektor. Dalam hal ini peran Kristus dikhususkan bagi imam. Pada pewartaan Kisah Sengsara ini tidak dinyalakan lilin. Dupa, salam bagi umat dan penandaan salib pada buku ditiadakan. Hanya para diakon sebelumnya mohon berkat imam, seperti pada Pembacaan Injil. Karena manfaat rohani kaum beriman, Kisah Sengsara dibawakan seutuhnya dan bacaan-bacaan sebelumnya tidak boleh dilewati.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

8

BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI MINGGU PALMA MAKNA LITURGI : a. Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Yesus memasuki Kota Yerusalem sebagai Mesias dan merenungkan kisah sengsaraNya. b. Dua aspek liturgi ini, sekaligus berpadu dalam satu perayaan yang merupakan dasar misteri Paskah : penderitaan dan kemuliaan. UNSUR KHAS : 1. Perarakan atau upacara masuk meriah ‘triumphalis’ (yang dihiasi daun-daun palma atau daun lain yang dibawa umat) menjadi ‘ritus pembuka’. Sebelum perarakan, dibacakan Injil -- mengisahkan peristiwa Yesus masuk Yerusalem. 2. Mengenang sengsara Tuhan, karena itu sering disebut juga dengan Minggu Sengsara 3. Minggu Palma merupakan paduan dari dua perasaan kegembiraan dan kesedihan. KETENTUAN LITURGI : 1. Minggu Palma adalah pintu masuk Pekan Suci. Dapat dirayakan mulai Sabtu sore. 2. Apabila perarakan / upacara masuk meriah tidak dapat diadakan, seyogyanya diselenggarakan Perayaan Sabda untuk mengenang peristiwa Tuhan memasuki Kota Yerusalem secara meriah. 3. Prosesi hanya satu kali saja pada hari tersebut. 4. Dalam prosesi imam mendahului umat. 5. Pembawaan Kisah Sengsara harus diberi tempat istimewa dengan cara menyanyikannya atau membacakannya seturut cara tradisional yaitu oleh tiga orang sebagai Kristus, Penginjil, umat. 6. Untuk mendukung suasana liturgis yang berwarnakan penderitaan, Pembawaan Kisah Sengsara tidak didampingi (simbol-simbol) lilin dan dupa, salam, juga tanpa penandaan salib pada buku Injil dan pada diri masing-masing.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

9

7. Jika dinyanyikan, peran Kristus sebaiknya dibawakan oleh Imam selebran, diakon atau petugas yang layak. Bila dibacakan maka peran Kristus harus dibawakan oleh imam. 8. Harus ada homili. 9. Warna liturgi: MERAH (lambang pencurahan darah Kristus yang masuk Yerusalem menyongsong sengsara – wafatNya)

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

10

1. Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki Kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-Nya. Dalam semua misa, peristiwa ini hendaknya diperingati dengan salah satu cara berikut: 1) perarakan atau 2) upacara masuk meriah sebelum misa utama, 3) upacara masuk sederhana sebelum misa-misa lain. Upacara masuk meriah, tetapi bukan perarakan, dapat diadakan sebelum salah satu misa yang biasanya dihadiri oleh banyak umat. Apabila perarakan atau upacara masuk meriah tidak dapat diadakan, seyogyanya diselenggarakan perayaan sabda untuk mengenang peristiwa Tuhan memasuki Kota Yerusalem secara meriah dan untuk mengenang sengsara Tuhan. Perayaan ini dapat dilaksanakan pada hari Sabtu sore atau hari Minggu pada jam yang lebih sesuai.

MEMPERINGATI YESUS MASUK YERUSALEM Cara Pertama: Perarakan 2. Pada jam yang ditentukan, umat beriman berhimpun di kapel atau tempat yang layak di luar gedung gereja yang menjadi tujuan perarakan. Umat memegang daun palma atau ranting dedaunan. 3. Imam dan diakon, dengan mengenakan busana liturgi berwarna merah, didampingi para pelayan yang lain, menuju tempat umat berkumpul. Sebagai ganti kasula, imam dapat mengenakan pluviale; setelah perarakan selesai, pluviale ditanggalkan dan diganti kasula. 4. Sementara itu dilagukan antifon berikut, atau nyanyian lain yang sesuai.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

11

Teks tanpa lagu:

5. Kemudian imam dan umat membuat tanda salib sementara imam berkata:

Kemudian imam memberi salam kepada umat seperti biasa, dan menyampaikan kata pengantar singkat untuk mengajak umat supaya ikut-serta secara aktif dan sadar dalam perayaan hari ini, dengan katakata berikut atau yang senada:

12

Saudara-saudara terkasih, sudah sejak awal masa Prapaskah kita menyiapkan diri dengan ulah tobat dan karya amal kasih. Pada hari ini kita semua berkumpul dan bersama seluruh umat Allah mengawali misteri Paskah Tuhan kita, yakni sengsara dan kebangkitan-Nya. Untuk menggenapi misteri inilah Yesus memasuki Yerusalem, kota-Nya. Oleh karena itu, marilah dengan penuh iman dan bakti kita mengiringi Tuhan sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan itu. Dengan demikian kita memetik buah salib suci, yakni kebangkitan dan kehidupan. 6. Kemudian, sambil merentangkan tangan, imam mengucapkan salah satu dari doa-doa berikut:

I

: Marilah kita berdoa. Allah yang mahakuasa dan kekal, kuduskanlah † daun palma ini dengan berkat-Mu. Semoga kami, yang mengiringi Raja Kristus dengan penuh sukacita, diperkenankan memasuki Yerusalem abadi bersama Dia, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

13

U : Amin. Atau:

I

: Marilah kita berdoa. Ya Allah, tambahlah iman kami yang berharap pada-Mu, dan dengan murah hati dengarkanlah doa-doa kami. Semoga kami, yang hari ini memegang daun palma untuk mengelu-elukan Kristus, juga menghormati Engkau dengan hidup baik menurut semangat Kristus, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U : Amin. Lalu imam mereciki daun palma dengan air suci tanpa mengucapkan apa-apa. 7. Kemudian diakon atau, kalau tidak ada, imam sendiri memaklumkan Injil yang mengisahkan Tuhan memasuki Kota Yerusalem, menurut satu dari keempat Injil. Kalau dianggap baik, Kitab Injil dapat didupai.

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

14

Tahun A Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius: Mat. 21:1-11 Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, ”Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepadaKu. Jikalau ada orang menegur kamu, katakanlah ”Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya’.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: Katakanlah kepada putri Sion : Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Maka pergilah kedua murid itu, dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya,

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

15

lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesus pun naik ke atasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan dan di belakang Yesus berseru, ”Hosanna bagi Anak Daud ! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosanna di tempat yang mahatinggi!” Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, ”Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut, ”Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!” Demikianlah Injil Tuhan.

Tahun B Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus: Mrk. 11:1-10 Ketika Yesus dan para murid-Nya telah mendekati Yerusalem, di dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun,

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

16

Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, ”Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di kampung itu, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu, dan bawalah ke mari. Jika ada orang bertanya kepadamu ’Mengapa kamu lakukan itu’, jawablah ’Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini’. Kedua murid itu pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan. Lalu mereka melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ bertanya kepada mereka, ”Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?” Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Kedua murid tadi membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka. Kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang menghamparkan pakaian mereka di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang I

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

17

berseru, ”Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, kerajaan Bapa kita Daud! Hosanna di tempat yang mahatinggi!” Demikianlah Injil Tuhan. Atau: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Yoh. 12:12-16

Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, ”Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya, seperti ada tertulis: Jangan takut, hai Putri Sion, lihatlah Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus tidak mengerti hal itu,

Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma

18

tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah melakukannya juga untuk Dia. Demikianlah Inj...


Similar Free PDFs