Pembahasan Studi Kasus PT Mitra Reality PDF

Title Pembahasan Studi Kasus PT Mitra Reality
Author annisa saqiva
Course Pengauditan
Institution Universitas Brawijaya
Pages 11
File Size 201.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 175
Total Views 433

Summary

ANNISA SAQIVA185020300111049STUDI KASUS PT MITRA REALTYKASUS I Sebut dan jelaskan secara singkat beberapa prosedur awal yang bisa Anda lakukan agar dapat memberikan laporan rekomendasi kepada Partner KAP apakah akan menerima atau menolak tawaran penugasan audit dari PT Mitra Realty! Hubungkan dengan...


Description

ANNISA SAQIVA 185020300111049

STUDI KASUS PT MITRA REALTY KASUS I

1. Sebut dan jelaskan secara singkat beberapa prosedur awal yang bisa Anda lakukan agar dapat memberikan laporan rekomendasi kepada Partner KAP apakah akan menerima atau menolak tawaran penugasan audit dari PT Mitra Realty! Hubungkan dengan standar auditing dan peraturan lain yang mungkin terkait!

Jawaban: Dalam pemberian laporan rekomendasi, auditor dapat melakukan langkah – langkah dalam penerimaan perikatan terlebih dahulu. Tahapan dalam penerimaan perikatan adalah sebagai berikut: 1. Evaluasi integritas manajemen  Berdasarkan keterangan, terlihat adanya management turnover yang signifikan pada divisi marketing yang mana mereka lah yang bertanggung jawab atas penandatanganan kontrak dan penerimaan uang atas hasil sewa tenat – tenant kecil ditambah lagi mereka mengundurkan diri disaat persewaan tenang – tenant kecil cukup meningkat. Disini integritas manajemen perlu dipertanyakan.  Berdasar hasil audit laporan keuangan tahun 2018 yang dilakukan oleh KAP Umar dan rekan ditemukan kesalahan saji material berupa kesalahan pencatatan nilai asset tetap senilai Rp 25.064.000.000 yang mengakibatkan ketidaksesuaian perhitungan depresiasi senilai Rp 104.000.000. Perusahaan tidak menanggapi dan menolak untuk melakukan penyesuaian atas ketidaksesuaian tersebut.  Dilihat dari sikap Direktur yang mengabaikan kesalahan saji material dan enggan menerima hasil audit yang apa adanya menandakan kurangnya integritas dan sikap kooperatif dari Direktur yang mewakili perusahaan.  Dengan dihapuskannya fungsi pengawasan internal membuat pengendalian internal juga akan semakin lemah dan kemungkinan fraud terjadi semakin

tinggi.

Dibuktikan

dengan

staff

marketing

seringkali

melakukan

kesepakatan di bawah tangan secara langsung dengan tenant.

2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa 

Pemakai laporan keuangan PT Mitra Realty adalah pemegang saham, pemerintah (untuk urusan pajak), dan Bank sebagai kreditur. Risiko audit ini cukup tinggi mengingat banyak transaksi di bawah tangan yang tidak diakui dalam laporan keuangan, apabila terjadi pemeriksaan dari kantor pajak maka akan menjadi masalah karena seharusnya pendapatan perusahaan lebih tinggi dari yang dilaporkan.



Laporan keuangan tahun 2019 yang akan diaudit masih kurang lengkap, yaitu kurang laporan perubahan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

3. Menentukan kompetensi untuk melakukan audit Sebenarnya KAP Henry dan rekan telah terbiasa dengan bidang usaha PT Mitra Realty yaitu property. Namun dengan temuan – temuan yang cukup material ini dibutuhkan 3 orang untuk mengaudit perusahaan ini. 4. Evaluasi independensi auditor Karena pemilihan KAP Henry dan rekan ini berasal dari keputusan RUPS. Namun jika ditelisik, mengapa para pemegang saham memilih KAP yang berada di Jakarta sedangkan usaha ini berlangsung di Surabaya. Berarti dapat diasumsikan bahwa para pemegang saham mengenal lebih mengenai KAP Henry ini. Kemudian, PT Mitra Realty juga mengeluh atas fee audit yang terlalu tinggi dengan KAP Umar dan rekan, jika KAP Henry ini berada di Jakarta maka kemungkinan juga membutuhkan fee audit yang cukup besar karena letaknya yang berjauhan dengan kantor PT Mitra Realty. 5. Menentukan kemampuan auditor untuk menggunakan kecermatan dan keseksamaan Apabila dilihat dari waktu awal melakukan audit pendahuluan yaitu 25 Maret, sedangkan maksimal laporan keuangan auditan harus terbit setidaknya sebelum 30 April (diasumsikan laporan keuangan auditan digunakan sebagai dasar perhitungan pajak badan) maka ini terhitung waktu yang cukup singkat. Karena setelah auditor memberikan hasil auditnya, perusahaan perlu melakukan banyak perbaikan (berdasar informasi bahwa adanya perbedaan

catatan tenant outstanding dan kondisi lapangan) atas laporan keuangannya. Maka tidak memungkinkan auditor dapat melakukan audit pada PT Mitra Raeality dengan cermat dan seksama. 6. Membuat surat perikatan audit Berdasarkan hasil pertimbangan di atas, auditor dapat memutuskan untuk tidak mengambil perikatan dengan PT Mitra Realty. Menurut saya, hal paling fatal adalah tidak lengkapnya laporan keuangan yang ada untuk diaudit, kemudian waktu yang dibutuhkan untuk melakukan audit cukup singkat. Selain itu, sikap perusahaan yang kooperatif dengan proses audit berkaca dengan audit atas laporan keuangan tahun 2018 yang dilakukan oleh KAP Umar dan rekan, perusahaan tidak

mau membetulkan laporan

keuangan yang

salah.

Selanjutnya, banyak kelamahan pengendalian internal yang dilakukan oleh perusahaan pastinya karena fungsit internal control tidak difungsikan.

Langkah – langkah prosedur diatas dilakukan berdasarkan SA 210 mengenai “Persetujuan Atas Ketentuan Perikatan Audit”, yaitu auditor harus melakukan prakondisi suatu audit. Dalam prakondisi suatu audit, maka auditor harus: 

Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat diterima, dan



Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggungjawabnya.

Namun, auditor sempat tidak diberikan alasan yang kuat atas pengunduran diri dua orang petinggi divisi marketing padahal divisi tersebut yang banyak melakukan fraud.

2. Dari beberapa data keuangan yang disajikan, coba lakukan

prosedur

analitis

awal

untuk

mendapatkan

pemahaman tentang bagaimana kinerja finansial dari PT Mitra Realty!

Jawaban: Prosedur analitis yang harus dilakukan auditor yaitu 

Memahami bidang usaha klien Bidang usaha klien merupakan usaha industry pengelolaan property yang berfokus pada bidang persewaan pertokoan. Pusat kegiatan operasional perusahaan berada di Kota Surabaya.



Menilai kelangsungan usaha klien Kelangsungan usaha klien mengalami penurunan saat ini dikarenakan

imbas

dari

merebaknya

market

place

di

Indonesia yang lebih mudah untuk dicapai oleh konsumen tanpa perlu keluar rumah. Selama tiga tahun terakhir perusahaan

tidak

mampu

mencapai

target

laba

yang

diharapkan dari aktivitas operasi yang dilakukan. Selama tiga tahun terakhir perusahaan tidak mampu mencapai target laba

yang

diharapkan.

Saat

ini

perusahaan

tengah

memperbanyak open – space yang dapat diubah sesuai tema untuk memperluas pangsa pasar. 

Indikasi Kemungkinan Kesalahan Indikasi kemungkinan kesalahan dapat dilakukan dengan membandingkan data keuangan perusahaan pada tahun ini dan tahun sebelumnya, yaitu: a. ROE (Return of Equity) merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih bagi para investor dengan menggunakan modal sendiri. ROE pada PT Mitra Realty pada tahun 2018 sebesar 8,38% dengan rasio industri 22,10% sedangkan pada tahun 2019 sebesar 10,38% dengan rasio industry 28,5% yang mengartikan bahwa 1 rupiah dari ekuitas pemegang saham dapat diolah menjadi 0,1 rupiah laba bersih perusahaan. Melihat rasio perbandingan industry serta nilai ROE menandakan

bahwa perusahaan kurang efektif dalam menghasilkan laba. b. ROA (Return on Asset) merupakan rasio profitabilitas yang

menunjukkan

presentase

keuntungan

yang

diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah asset. ROA pada PT Mitra Realty pada tahun 2018 sebesar 3,56% dengan rasio industri 7,20% sedangkan pada tahun 2019 sebesar 5,46% dengan rasio industry 8,8% yang mengartikan bahwa walaupun nilai ROA masih dibawah rasio industry namun nilai ROA cukup efektif mengelola asetnya untuk menghasilkan laba yang lebih besar. c. Account receivable turnover menunjukkan berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan atas piutangnya pada suatu periode. Pada PT Mitra Realty nilai account receivable turnover adalah 7,48 dengan rasio industry sebesar 8,14. Nilai ini lebih rendah dari rasio industry menunjukkan keadaan yang tidak baik yang dapat memperbesar kemungkinan adanya piutang tak tertagih. d. Average collection period merupakan perputaran piutang harian untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu. Pada PT Mitra Realty tahun 2019 nilai average collection period adalah 49 hari dengan rasio industry sebesar 44 hari mengalami. Menunjukkan ratarata pengumpulan piutang sebesar 49 hari berarti kuang baik karena diatas rasio industry dikarenakan semakin besar nilainya semakin buruk. e. Debt to equity adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas). Pada PT Mitra Realty tahun 2019 menunjukkan nilai sebesar 0,90 dengan nilai rasio industry 2,58 yang berarti bahwa modal perusahaan sebesar 90% dapat melunasi utang

perusahaan. Sedangkan pada tahun 2018 memiliki nilai 1,35 dari rasio industry sebesar 2,06. f. Pada laporan laba rugi terjadi peningkatan drastic pada penjualan

namun

perusahaan

menyebutkan

bahwa

penjualan sedang menurun karena terkena imbas market place.persediaan yang mengalami penurunan sebesar 35 hari dari tahun 2016. g. Debt to equity adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas). Pada PT Mitra Realty tahun 2017 menunjukkan nilai sebesar 0,96 dengan nilai rasio industry 2,58 yang berarti bahwa modal perusahaan sebesar 96% dapat melunasi utang perusahaan. Sedangkan pada tahun 2016 memiliki nilai 88% dari rasio industry sebesar 206%. h. Current ratio adalah rasio likuditas yang merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Pada PT Mitra Realty tahun 2019 nilai current rationya adalah 0,82 dengan nilai rasio industri 1,2. Yang berarti setiap Rp. 1 utang lancar akan di tanggung oleh Rp. 0,82 aktiva lancar. Tidak ada standar khusus mengenai current ratio namun ratio perbandingannya lebih baik 2:1. 

Pengurangan Pengujian Rinci Setelah

mengindikasi

kemungkinan

kesalahan,

terdapat

indikasi penyajian salah saji yang tidak wajar dari data keuangan PT Mitra Realty. Sehingga perlu adanya pengujian rinci pada akun piutang, utang, dan pendapatan usaha apakah terjadi salah saji atau tidak. Dan pada rasio keuangan banyak rasio keuangan yang masih dibawah rasio industry dan terdapat rasio keuangan yang melampaui jauh dari rasio industy.

3. Dari prosedur analitis yang dilakukan, apakah ditemukan hal-hal yang

nantinya akan dijadikan acuan sebagai titik tekan pengauditan selama proses audit berlangsung ketika seandainya KAP Henry dan Rekan menerima penugasan dari PT Mitra Realty? Sebut dan Jelaskan! Jawaban: Setelah melakukan prosedur analitis, terdapat hal-hal yang ditekan dalam pengauditan, yaitu: 

Kontrol internal dari PT Mitra Realty Berdasarkan keterangan yang ada PT Mitra Reality tidak lagi menjalankan fungsi internal control, karena terjadinya penurunan penjualan sehingga divisi internal control, dialihkan menjadi marketing untuk mencari klien. Selain itu, terdapat double jobdesc bagi jabatan manajer marketing dan fungsi penagihan. Serta tenat – tenant kecil banyak dipegang oleh staf marketing dan telah terjadi kesepaktan bawah tangan antara staff marketing dan klien sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Adanya juga perbedaan antara catatan tenant outstanding dengan kondisi yang sesungguhnya atau hasil observasi.



Laporan posisi keuangan PT Mitra Realty Pada laporan posisi keuangannya, terdapat penurunan yang drastic pada piutang usaha bersih dari tahun sebelumnya namun tidak terjadi kenaikan yang signifikan pada akun kas dan setara kas. Serta ROE dan ROA yang masih dibawah rasio industry namun pendapatan usaha meningkat dan ekuitas pemegang saham meningkat sedangkan perusahaan sedang mengalami penurunan penjualan.

4. Melihat dari kondisi bisnis yang dimiliki oleh PT Mitra Realty yang telah dipaparkan di atas, sebutkan dan jelaskan beberapa akun yang nantinya akan menjadi area pengauditan utama oleh KAP (hubungkan dengan beberapa asersi manajemen terkait)!

Jawaban: Akun-akun yang akan menjadi area pengauditan: 

Pendapatan Usaha Akun penjualan pada PT Mitra Realty sebesar Rp 18.215 mengalami peningkatan dari tahun 2018. Namun perusahaan menyebutkan terjadinya penurunan penjualan akibat imbas dari market place. Berarti perlu dilihat dari asersi manajemennya yaitu pertama mengenai asersi tentang keberadaan atau keterjadian. Apakah memang terjadi penjualan pada PT Mitra Realty dan bukti terjadinya penjualan pada perusahaan. Yang kedua, asersi kelengkapan yaitu apakah semua penjualan yang terjadi sudah dilaporkan pada neraca. Yang ketiga, asersi tentang penilaian atau alokasi yaitu bagaimana perusahaan mengakui dan menilai harga saat terjadinya penjualan. Yang keempat, asersi mengenai penyajian dan pengungkapan yaitu pengungkapan pendapatan pada neraca seperti apa, mencegah terjadinya overstated pendapatan.



Beban Akun beban pada PT Mitra Realty sebesar Rp 10.222 mengalami peningkatan dari tahun 2018. Kenaikan penjualan pada neraca mempengaruhi bebannya juga. Perusahaan juga mnyebutkan sedang gencar melakukan pengembangan fasilitas gedung guna memperluas pangsa pasar. Berarti perlu dilihat dari asersi manajemennya yaitu pertama mengenai asersi tentang keberadaan atau keterjadian. Apakah memang terjadi pembelian barang atau pembayaran jasa renovasi yang dibebankan pada PT Mitra Realty dan bukti terjadinya pembelian atau pembayaran pada perusahaan. Yang kedua, asersi kelengkapan yaitu apakah semua pembelian atau pembayaran yang dibebankan yang terjadi sudah dilaporkan pada neraca. Yang ketiga, asersi tentang penilaian atau alokasi yaitu bagaimana perusahaan mengakui dan

membebankan pada pembelian barang atau beban. Yang keempat, asersi mengenai penyajian dan pengungkapan yaitu pengungkapan beban pada neraca seperti apa, jenis beban yang diperbolehkan di bebankan apa saja. 

Piutang Akun piutang pada PT Mitra Realty sebesar Rp 2.434 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2018. Penurunan ini perlu diteliti lebih dalam lagi, karena penurunan ini tidak dibarengi dengan kenaikan jumlah kas dan setara meskipun pendapatan usaha tercatat naik dari tahun 2018. Berarti perlu dilihat dari asersi manajemennya yaitu pertama mengenai asersi tentang keberadaan atau keterjadian. Apakah memang terjadi transaksi piutang pada PT Mitra Realty dan bukti terjadinya transaksi piutang pada perusahaan. Yang kedua, asersi kelengkapan yaitu apakah semua piutang yang terjadi sudah dilaporkan pada neraca. Yang ketiga, asersi tentang hak dan kewajiban, adakah hak dan kewajiban yang diatur pada perusahaan dan pelaku piutang. Yang keempat, asersi tentang penilaian atau alokasi yaitu bagaimana perusahaan mengakui dan menilai piutang. Yang kelima, asersi mengenai penyajian dan pengungkapan yaitu pengungkapan piutang pada neraca seperti apa serta jatuh tempo piutang.



Utang Akun utang pada PT Mitra Realty sebesar Rp 10.980 mengalami penurunan dari tahun 2018. Penurunan ini juga harus dikroscek untuk menentukan apakah memang hasil kas dari pembayaran piutang yang dilakukan di 2019 digunakan untuk membayar utang atau bagaimana, karena jumlah kas yang justru turun padahal pendapatan naik. Apakah memang terjadi transaksi pemabayran utang oleh PT Mitra Realty dan bukti terjadinya transaksi pembayaran utang pada perusahaan. Yang kedua, asersi kelengkapan yaitu apakah

semua utang yang terjadi sudah dilaporkan pada neraca. Yang ketiga, asersi tentang hak dan kewajiban, adakah hak dan kewajiban yang diatur pada perusahaan. Permisalan jumlah sewa guna usaha (lease) yang dikapitalisasi di neraca mencerminkan nilai perolehan hak entitas atas kekayaan yang disewa-guna-usahakan (leased) dan utang sewa usaha yang bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban entitas. Yang keempat, asersi tentang penilaian atau alokasi yaitu bagaimana perusahaan mengakui dan menilai utang. Yang kelima, asersi mengenai penyajian dan pengungkapan yaitu pengungkapan utang pada neraca seperti apa serta jatuh tempo utang

5. Dengan segala analisis yang bisa dilakukan, apakah rekomendasi yang akan Anda berikan kepada Partner KAP Henry dan Rekan (saran untuk menerima atau menolak tawaran perikatan audit dari PT Mitra Realty)? Untuk menjawab pertanyaan ini, kemukakan alasan yang detail dengan juga mendasarkan pada Standar Auditing, peraturan dan Kode Etik Profesi terkait! Jawaban: Setelah melakukan analisis, saya merekomedasikan kepada KAP Henry dan rekan untuk menolak tawaran perikatan audit dari PT Mitra Realty. Menurut SA 210 mengenai “Persetujuan Atas Ketentuan Perikatan Audit” disebutkan mengenai “memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggungjawabnya.” Terlihat pada kasus diatas bahwa manajemen PT Mitra Realty ada yang ditutupi terkait manajemen

perusahaan

terutama

mengenai

kejadian

pengunduran diri 2 orang petinggi divisi marketing yang mana divisi itu terjadi banyak fraud. Selain itu, dibuktikan dengan perhitungan rasio keuangan serta laporan keuangan PT Mitra Realty.

SA

210

juga

menyebutkan

bahwa

auditor

harus

“menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan

dalam

penyusunan

laporan

keuangan

dapat

diterima”. Terlihat dari internal control yang harus diperbaiki, mengenai staff yang terjadi kesepakatan bawah tangan, adanya double jobdesk manajer marketing dan fungsi penagihan, serta tidak adanya internal audit karena dialihkan ke marketing. Dari internal control ini pun, sudah terlihat indikasi fraudulent financial reporting yang dilakukan manajemen perusahaan. Terakhir, mengenai integritas manajemen bahwa pada KAP sebelumnya mereka menolak untuk membetulkan kesalahan penilaian asset pada PT Mitra Realty, berarti menunjukkan bahwa adanya tekanan bagi auditor untuk mengeluarkan opini wajar tanpa pengeculian. Sedangkan dalam kode etik profesi akuntan mematuhi

public

disebutkan

prinsip

dasar

bahwa etika

akuntan

profesi

public

yaitu

harus

integritas,

objektivitas, kompetensi professional dan cermat kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku professional....


Similar Free PDFs