Pembuatan Peta Geomorfologi Menggunakan Data DEM.pdf PDF

Title Pembuatan Peta Geomorfologi Menggunakan Data DEM.pdf
Author Aryadi Nurfalaq
Pages 18
File Size 5.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 509
Total Views 641

Summary

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo DATA DEM DALAM ANALISIS MORFOMETRI (Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T) 3.1 Morfometri Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai aspek pendukung morfografi dan...


Description

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo DATA DEM DALAM ANALISIS MORFOMETRI (Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T)

3.1 Morfometri Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai aspek pendukung morfografi dan morfogenetik, sehingga klasifikasi semakin tegas dengan angka – angka yang jelas. Tabel 3.1 Pembagian kemiringan lereng berdasarkan klasifikasi USSSM dan USLE Kemiringan

Kemiringan

Klasifikasi

Klasifikasi

lereng (°)

lereng (%)

USSSM* (%)

USLE* (%)

55

> 24

> 65

> 140

Terjal

Keterangan

*USSSM = United Stated Soil System Management USLE = Universal Soil Loss Equation Tabel 3.2 Ukuran panjang lereng PANJANG LERENG (M) < 15

KLASIFIKASI Lereng sangat pendek

15 - 50

Lereng pendek

50 - 250

Lereng sedang

250 - 500

Lereng panjang

> 500

Lereng sangat panjang

Terlihat di atas pembagian kemiringan lereng dan bentuk lahan secara kuantitatif, melalui perhitungan dikelompokkan berdasarkan jumlah persen dan besar sudut lereng, untuk

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo mengetahui jumlah tersebut melalui perhitungan dari perbandingan perbedaan ketinggian dengan jarak datar yang terbentuk. Perhitungan ini daat dilihat pada rumus di bawah ini: Rumus kemiringan lereng dari peta topografi dan foto udara (Van Zuidam, 1988) sebagai berikut: S = ( h / D ) X 100 % Keterangan: S = Kemiringan lereng (%) h = Perbedaan ketinggian (m) D = Jarak titik tertinggi dengan terendah (m) Tabel 3.3 Hubungan ketinggian absolut dengan morfografi KETINGGIAN ABSOLUT

UNSUR MORFOGRAFI

< 50 meter

Dataran rendah

50 meter - 100 meter

Dataran rendah pedalaman

100 meter - 200 meter

Perbukitan rendah

200 meter - 500 meter

Perbukitan

500 meter - 1.500 meter 1.500 meter - 3.000 meter > 3.000 meter

Perbukitan tinggi Pegunungan Pegunungan tinggi

(Sumber : Van Zuidam, 1985) Tabel 3.4 Hubungan kelas relief - kemiringan lereng dan perbedaan ketinggian KELAS RELIEF

KEMIRINGAN LERENG (%)

BEDA TINGGI(m)

Datar - Hampir datar

0 - 2

140

> 1.000

pegunungan sangat curam (Sumber: Van Zuidam,1985)

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo Tabel 3.5 Kerapatan aliran (rata - rata jarak percabangan dengan Ordo pertama aliran) JENIS KERAPATAN

PADA SKALA 1: 25.000

KARAKTERISTIK

MEMILIKI KERAPATAN HALUS

Kurang dari 0,5 cm

Tingkat

limpasan

air

permukaan tinggi, batuan memiliki porositas buruk SEDANG

0,5 cm - 5 cm

Tingkat

limpasan

permukaan

air

sedang,

batuan memiliki porositas sedang KASAR

Lebih besar dari 5 cm

Tingkat

limpasan

permukaan

air

rendah,

batuan memiliki porositas baik dan tahan terhadap erosi. (Sumber: Van Zuidam, 1985) 3.2 Pembagian Satuan Geomorfologi Daerah penelitian terbagi atas tiga satuan geomorfologi, yaitu: 1. Satuan Geomorfologi Pedataran Sangat Landai 2. Satuan Geomorfologi Landai 3. Satuan Geomorfologi Agak Curam a. Satuan Geomorfologi Pedataran Sangat Landai Satuan geomorfologi ini memiliki luas yang meliputi 30% keseluruhan dari daerah penelitian. Satuan geomorfologi ini letaknya berada di Utara daerah penelitian Pola pengaliran pada satuan geomorfologi ini adalah parallel, dan elevasinya berkisar 500–550 mdpl, serta slopenya 2–7% (20–40). Bentuk lembah sungai pada satuan geomorfoloogi ini berbentuk U yang menandakan bahwa pada satuan ini tahap erosi yang berkembang relatif dewasa cenderung berarah lateral. Adapun litologi yang menyusun morfologi pedataran ini adalah batupasir dan breksi.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo b. Satuan Geomorfologi Landai Satuan geomorfologi ini memiliki luas yang meliputi 40% keseluruhan daerah penelitian yang letaknya berada pada bagian tengah, Timur Laut, dan Tenggara daerah penelitian. Pola pengaliran pada satuan geomorfologi ini adalah dendritik. Elevasinya berkisar 550 – 600 mdpl, dan slopenya 7 – 15 % (40 – 80). Litologi yang menyusun morfologi landai ini didominasi breksi vulkanik muda, dan batulempung. Bentuk lembah sungai pada satuan ini berbentuk U yang menandakan bahwa pada satuan ini tahap erosi yang berkembang relatif dewasa cenderung berarah lateral. c. Satuan Geomorfologi Agak Curam Satuan geomorfologi ini memiliki luas yang meliputi 30% dari daerah penelitian. Satuan geomorfologi ini berada di bagian utara dan selatan daerah penelitian. Elevasinya sekitar 600 – 650 mdpl, dan slopenya sekitar 15 – 30% (80 – 160), dengan pola pengliran dendritik, dan bentuk lembah U-V. Litologi yang menyusun satuan geomorfologi ini adalah breksi volkanik muda.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 3.3 Pengolahan Data DEM Data yang digunakan dalam latihan ini adalah citra SRTM resolusi 90 meter Kota Makassar dan data vector Kota Makassar. Data DEM ini telah dikonversi kedalam format XYZ dimana X dan Y adalah posisi (Bujur, Lintang) dan Z adalah elevasi (m). Data dalam file (*.xls) dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut:

a. Membuka ArcMap 10.2 Untuk membuka aplikasi ArcMap 10.2, dapat dilakukan dengan klik ganda pada icon ArcMap 10.2 atau melalui Start Menu: Start  All Program  ArGIS  ArcMap 10.2.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

b. Memasukkan Data (XYZ) dan Data Vektor Klik Icon add data

kemudian tampil jendela add data. Pilih file data XYZ (DEM Mks.xlsx) kemudian

tekan tombol add. Setelah jendela add data tertutup, maka data DEM akan tampil dalam jendela utama ArcMap 10.2.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

c. Plot Data XYZ Klik kanan layer data XYZ pada jendela layerDisplay XY Data, kemudian sesuaikan datanya/kolomnya (X fieldX, Y fieldY, Z fieldZ). Selanjutnya atur sistem koordinatnya menjadi WGS 1984.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo d. Eksport Data Klik kanan data hasil plot pada layerDataExport Data. Pada jendela Output feature class atur direktori file output hasil ekspor (DEM_Mks.shp).

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

e. Interpolasi Data XYZ Buka ArctoolboxSpatial Analyst ToolsInterpolationIDW, maka muncul jendela IDW. Pada kolom Input point feature pilih DEM hasil eksport (DEM_Mks.shp). Pada Z value field pilih Z, pada kolom Output raster pilih direktori file hasil interpolasi, kemudian tekan OK.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo Kemudian potong citranya sesuai dengan langkah – langkah yang telah pelajari sebelumnya.

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Tugas 

Buatlah Peta Geomorfologi Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan berdasarkan tabel 3.3.



Kumpul pada pertemuan selanjutnya.



Dicetak pada kertas A4.

Referensi Zuidam, R.A. Van., 1985. Aerial Photo-Interpretation Terrain Analysis and Geomorphology Mapping. Smith Publisher The Hague, ITC....


Similar Free PDFs