PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PDF

Title PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pages 7
File Size 431.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 312
Total Views 498

Summary

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Nama: Ahmad Aldi Ach. Radly Wildani Email: [email protected] [email protected] Abstrak Suatu bangsa dapat dikatakan besar jika bangsa tersebut memiliki karakter baik dan kuat yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakatnya. Melihat banyaknya potensi yang di...


Description

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Nama:

Ahmad Aldi Ach. Radly Wildani

Email: [email protected] [email protected]

Abstrak Suatu bangsa dapat dikatakan besar jika bangsa tersebut memiliki karakter baik dan kuat yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakatnya. Melihat banyaknya potensi yang dimiliki oleh masyarakat dari suatu bangsa tentu harus dikembangkan melalui eksperimen-eksprimen baik dalam bentuk berinteraksi dengan individual maupun kelompok. Sehingga dari hasil eksperimen-eksperimen tersebut menjadi suatu langkah yang strategis dalam upaya untuk mengembangkan dan membentuk karakter masyarakat dari suatu bangsa tersebut. Salah satu bentuk atau eksperimen yang tepat untuk mengembangkan dan membentuk karakter masyarakat tersebut adalah melalui jalur pendidikan yang dimulai sejak pendidikan dasar usia dini. Namun dalam upaya ini seringkali tidak berjalan lancar dan menemukan persoalan. Persoalan yang terjadi biasanya ada pada media pembelajaran dan proses pemahaman dari metode pendidikan yang diberikan. Sehingga perlu adanya suatu media dan pengajaran yang inovatif, menyenangkan dan tidak membosankan serta sesuai dengan nilai-nilai yang sekiranya sesuai dengan anak pada usia dini. Dalam masyarakat terdapat banyak unsur yang dapat digunakan menjadi media pembelajaran, misalnya taman bermain kanak-kanak. Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mewakili kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Sejak anak lahir pendidikan sudah dimulai, pendidikan berlangsung secara alami dengan memerhatikan aspek kematangan (maturation) dan memberi kesempatan pada anak untuk menggunakan seluruh inderanya. Pembelajaran semacam ini merupakan pembelajaran yang paling baik, karena pengalaman-pengalaman sensorial yang dialami anak usia dini merupakan dasar semua pembelajaran.

METODE Dalam proses penulisan artikel ini, kami menggunakan metode pengutipan dan pemahaman dari beberapa referensi buku dan jurnal yang kami dapatkan. ISI/PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini The National for the Education of Young Children (NAEYC) mendefinisikan pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang melayani anak usia lahir hingga 8 tahun untuk kegiatan setengah hari maupun penuh, baik dirumah ataupun institusi luar (Carol Seefeldt et al., 1998: 13). NAEYC juga berperan sebagai lembaga yang memberikan panduan dalam menjaga mutu program pembelajaran anak usia dini yang berkualitas yaitu program yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan keunikan individu. Pembagian rentang usia berdasarkan keunikan dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangannya di Indonesia, tercantum buku kurikulum dan hasil belajar anak usia dini yang terbagi ke dalam rentang tahapan (Depdiknas, Puskur, 2002: 1): 1. Masa bayi berusia lahir – 1 bulan 2. Masa “toddler” atau balita usia 1-3 tahun. 3. Masa prasekolah usia 3-6 tahun. 4. Masa Kelas B TK usia 4-5/6 tahun (Cathy Malley, 2004). B. Tujuan PAUD Tujuan PAUD adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuan PAUD anntara lain: 1. Kesiapan anak memasuki pendidikan lebih lanjut 2. Mengurani angka mengulang kelas 3. Mengurangi angka putus sekolah (DO) 4. Mempercepat pencapaian wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun 5. Meningkatkan mutu pendidikan 6. Mengurangi angka buta huruf muda 7. Memperbaiki derajat kesehatan dan gizi anak usia dini 8. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)1 C. Rencana Kegiatan Pembelajaran PAUD merujuk pada konsep pengembangan kurikulum adalah: kurikulum dikembangkan oleh lembaga dengan merujuk pada standar yang disusun oleh pemerintah, kurikulum PAUD untuk membentuk karakter anak dilakukan melalui pembiasaan: nilai moral dan agama, emosi sosial membangun kemampuan dasar: kongintif, fisik, emosi sosial, bahasa, kurikulum PAUD menggunakan pendekatan holistic curriculum mencakup semua aspek perkembangan, proses belajar dilaksanakan secara integrated learning mencakup semua konsep pengetahuan

1

Susianty Selaras Ndari, Chandrawaty, Telaah Kurikulum Anak Usia Dini, (Jawa Barat: Edu Publisher, 2018), hlm. 7-8.

(bahasa, matematika, sains, ilmu sosial, seni) kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain.2 D. Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa terpisahkan dengan pendidikan. Di mana ada pendidikan di situlah terdapat pembelajaran. Pendidikan dan pembelajaran adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan akan tercapai apabila kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan maksimal. Pengembangan suber daya manusia merupakan proses peningkatan pengetahuan keterampilan dan kemampuan anggota masyarakat. Jalan utama untuk meningkatkan kualitas manusia adalah menambah pengetahuan.3 Dalam konteks ini, untuk dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang baik seseorang perlu mengetahui dan memahami teori-teori pembelajaran. Sebab dengan mengetahui teori pembelajaran seseorang akan lebih mengerti bagaimana melaksanakan kegiatan pembelajaran.4 Kegiatan untuk menunjang pembelajaran yang baik bisa dilakukan di kelas, kelas ditaman kanak-kanak memiliki keunikan tersendiri. Anak Usia Dini tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama. Mereka senang bergerak, bermain, dan berbicara. Untuk itu kelas di Paud cenderung ramai, ada anak yang berjalan, bermain, atau berteriak. Guru zaman dahulu akan menyuruh anak untuk duduk manis, kedua tangan terlipat, diatas meja dan mendengarkan E. Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini Pengelolaan taman kanak-kanak merupakan usaha optimalisasi belajar melalui pengaturan anak, sarana, kegiatan, dan waktu. Tujauannya adalah agar kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan rencana pembelajaran yang telah dibuat guru dapat dilaksanakan dengan baik. Jika semua anak menunjukkan perilaku belajar sama seperti apa yang direncanakan oleh guru diharapkan pembelajaran akan tercapai. Sebaliknya, jika jika banyak perilaku anak yang menyimpang dari rencana pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran akan terganggu.5 F. Performance Guru Anak Usia Dini Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Bab III tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dinyatakan bahwa: pendidik anak usia dini adalah professional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan, dan perlindungan anak didik.

2

Mukhtar Latif, dkk,Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: KENCANA, 2016), hlm. 12. Eko Ariwidodo, Relevansi Pengetahuan Masyarakat tentang Lingkungan dan Etika Lingkungan dengan Partisipasinya dalam Pelestarian Lingkungan, dalam jurnal Nuansa, Vol. 11, No.1, Juni 2014, hlm 5. 4 M Fadillah, Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2014), hlm. 1-2. 5 Dadan Suryana, Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak, (Jakarta: KENCANA, 2016), hlm. 224. 3

Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada PAUD. Tenaga kependidikan terdiri atas pengawas/penilik, kepala sekolah, pengelola, administrasi, dan petugas kebersihan. Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya. Kompetensi guru, yaitu kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.  Prinsip-prinsip mengajar guru, yaitu: 1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi. 2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, 3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik. 4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya. 5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulangulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas. 6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi antara mata pelajaran dan/atau praktek nyata dalam kehidupan sehari hari. 7. Guru harus terus menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya. 8. Guru harus dapat mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaan tersebut6. G. Jenis Media Pembelajaran Anak Usia Dini 1. Media Pembelajaran Sederhana Media pembelajaran sederhana yaitu media pembelajaran yang bahan baku untuk pembuatannya mudah didapat dan murah harganya, cara pembuatannya mudah, dan pemanfaatannya dalam pembelajaran mudah diterapkan. Jenis media pembelajaran sederhana meliputi : a. Media peembelajaran sederhana 2 dimensi : media grafis, media papan dan media cetak.

6

Mukhtar Latif, dkk,Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: KENCANA, 2016) hlm 15-16

b. Media pembelajaran sederhana 3 dimensi : media benda sebenarnya (asli) dan media benda tiruan (imitasi). 2. Media Pembelajaran Modern Media pembeelajaran modern yaitu media yang baahan bakunya dan alat pembuatannya sulit diperoleh dan mahal harganya, dalam pembuatan dan pemanfaatannya memerlukan keahlian khusus yang memadai. Jenis media pembelajaran ini meliputi : a. Media pembelajaran modern proyeksi : OHP, proyektor slide, proyektor opaque, proyektor film strip, LCD proyektor b. Media pembelajaraan modern non-proyeksi : radio, tape recorder, televise, VCD, DVD, video game, komputer, laptop, handphone.7 H. Strategi Mendirikan dan Mengembangkan PAUD yang Terakreditasi Untuk mendirikan lembaga PAUD dan mengembangkannya menjadi lembaga PAUD yang terakreditasi, tentunya melalui langkah dan prosedur apa saja sehingga suatu lembaga PAUD bisa didirikan dan dikembangkan menjadi PAUD yang terakreditasi. Dengan sistematika: mejawab apa itu strategi? Apa saja yang menjadi syarat pendirian lembaga PAUD? Apa saja yang harus dipenuhi sebagai syarat lembaga PAUD bisa diakreditasi? Bagaimana prosedur pelaksanaan pengajuan akreditasi? Latar belakang perlunya akreditasi lembaga PAUD? Landasan hukum akreditasi?.8

7

Usep Kustiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Malang: GUNUNG SAMUDRA, 2016), hlm. 15. 8 Ibid, hlm. 12.

KESIMPULAN A. Sejak anak lahir pendidikan sudah dimulai, pendidikan berlangsung secara alami dengan memerhatikan aspek kematangan (maturation) dan memberi kesempatan pada anak untuk menggunakan seluruh inderanya. Pembelajaran semacam ini merupakan pembelajaran yang paling baik, karena pengalaman-pengalaman sensorial yang dialami anak usia dini merupakan dasar semua pembelajaran. B. Pembagian rentang usia berdasarkan keunikan dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangannya di Indonesia, tercantum buku kurikulum dan hasil belajar anak usia dini yang terbagi ke dalam rentang tahapan (Depdiknas, Puskur, 2002: 1): 1. Masa bayi berusia lahir – 1 bulan 2. Masa “toddler” atau balita usia 1-3 tahun. 3. Masa prasekolah usia 3-6 tahun. 4. Masa Kelas B TK usia 4-5/6 tahun (Cathy Malley, 2004). C. Tujuan PAUD antara lain: 1. Kesiapan anak memasuki pendidikan lebih lanjut 2. Mengurani angka mengulang kelas 3. Mengurangi angka putus sekolah (DO) 4. Mempercepat pencapaian wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun 5. Meningkatkan mutu pendidikan 6. Mengurangi angka buta huruf muda 7. Memperbaiki derajat kesehatan dan gizi anak usia dini 8. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) D. Jenis-jenis Media Pendidikan Anak Usia Dini 1. Media Pembelajaran Sederhana a) Media peembelajaran sederhana 2 dimensi : media grafis, media papan dan media cetak. b) Media pembelajaran sederhana 3 dimensi: media benda sebenarnya (asli) dan media benda tiruan (imitasi). 2. Media Pembelajaran Modern a) Media pembelajaran modern proyeksi: OHP, proyektor slide, proyektor opaque, proyektor film strip, LCD proyektor. b) Media pembelajaraan modern non-proyeksi : radio, tape recorder, televise, VCD, DVD, video game, komputer, laptop, handphone.

DAFAR PUSTAKA Ariwidodo. Eko (2014). Relevansi Pengetahuan Masyarakat tentang Lingkungan dan Etika Lingkungan dengan Partisipasinya dalam Pelestarian Lingkungan. 11(1). 5. DOI: 10.19105 Fadillah, M. Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. 2014 Kustiawan, Usep. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang: GUNUNG SAMUDRA. 2016 Latif, Mukhtar, dkk. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: KENCANA. 2016 Ndari, Susianty Selaras. Chandrawaty. Telaah Kurikulum Anak Usia Dini. Jawa Barat: Edu Publisher. 2018 Suryana, Dadan. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta: KENCANA. 2016...


Similar Free PDFs