Pendidikan di Denmark PPI Denmark PDF

Title Pendidikan di Denmark PPI Denmark
Author Hani Laily
Pages 20
File Size 146.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 696
Total Views 991

Summary

Pendidikan di Denmark PPI Denmark [email protected] 1 Pendahuluan Denmark bukanlah negara yang populer sebagai tujuan belajar mahasiswa Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya kerjasama antara pemerintah dan institusi-institusi pendidikan di Indonesia dengan pihak Denmak, juga kurangny...


Description

Pendidikan di Denmark

PPI Denmark [email protected]

1

Pendahuluan Denmark bukanlah negara yang populer sebagai tujuan belajar mahasiswa Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya kerjasama antara pemerintah dan institusi-institusi pendidikan di Indonesia dengan pihak Denmak, juga kurangnya informasi tentang pendidikan di Denmark di kalangan mahasiswa Indonesia. Padahal pendidikan di Denmark tidak kalah baik dengan pendidikan di negara-negara Eropa lainnya. Karena itu, terlepas dari tujuan formal pembuatan paper ini sebagai sarat keikutsertaan kongres PPI International yag berlangsung di London tanggal 23 Oktober 2010, kami kami menganggap pembuatan paper ’Pendidikan di Denmark’ sebagai tantangan yang menarik. Kami merasa sudah saatnya berbagi pengalaman tentang pendidikan di Denmark agar masyarakat pendidikan di Indonesia lebih terinformasi tentang sistem pendidikan di negara ini. Namun ketika benar-benar hendak mulai mengerjakannya, kami menyadari bahwa topik Pendidikan di Denmark adalah topik yang luas. Kami merasa harus menentukan sub-topik yang lebih sempit supaya bisa memberi penjelasan dengan lebih fokus. Karena tidak ada ketentuan yang jelas dari pihak panitia tentang fokus bahasan tersebut, kami memutuskan untuk menekankan pembahasan pada ’kelebihan dan kekurangan pendidikan tinggi di Denmark’ berdasarkan pengalaman mahasiswa Indonesia di Denmark. Walaupun kami tidak hendak memfokuskan diri pada informasi umum yang bisa diakses di internet, kami mulai paper dengan menyarikan informasi dasar tentang Denmark dan Jenjang Pendidikan di Denmark. Baru kemudian diikuti dengan bagian utama yaitu Plus dan Minus Pendidikan di Denmark. Hal-hal praktis yang sebaiknya diketahui seperti bahasa, biaya hidup, akomodasi, transportasi dan kesehatan kami sampaikan di bagian Apendix. Penting untuk diperhatikan paper ini dimaksudkan sebagai pemberian info global dan appetizer. Bagi yang tertarik, informasi lebih mendalam bisa diakses di links yang telah diberikan. Semoga paper ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Bila ada yang ingin ditanyakan, jangan ragu untuk menghubungi [email protected]

2

Daftar Isi

Pendahuluan..................................................................................................................... 2 Sekilas tentang Denmark................................................................................................. 4 Jenjang Pendidikan.......................................................................................................... 5 Plus Minus Pendidikan di Denmark............................................................................... 10 Apendix-Pengetahuan Praktis Hidup di Denmark........................................................ 17 Penutup............................................................................................................................. 20

3

Sekilas tentang Denmark Denmark terletak di region Scandinavia (Eropa Utara) dengan luas 43.098 km2 (sedikit lebih kecil provinsi Jawa Timur) dan jumlah penduduk 5.511.451 (Denmark’s Ministry of Foreign Affairs, 2010). Sekitar 90,1% penduduk Denmark adalah orang Denmark (Danes) dan sekitar 9,9% imigran dan keturunannya (Denmark’s Ministry of Foreign Affairs, 2009). Sehubungan dengan luas, komposisi penduduk dan sejarahnya, Denmark bisa dikatakan negara yang homogen. Masyarakatnya dibentuk berdasarkan peraturan yang dibuat secara konsensus, sehingga secara umum Denmark merupakan negara yang stabil dan terorganisasi dengan baik. (European Union Report on Education in Denmark 2008-2009). Prinsip-prinsip dasar kehidupan di Denmark adalah kebebasan berdasarkan persamaan dan saling mempercayai di antara anggota masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut mendasari seluruh kegiatan bernegara di Denmark, termasuk di bidang pendidikan. Lebih lengkap di: http://www.denmark.dk/en (website resmi pemerintah denmark ttg Denmark) http://en.wikipedia.org/wiki/Denmark

Sumber: www.Wesfalia.com 4

Jenjang Pendidikan di Denmark Secara umum jenjang pendidikan di Denmark adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Jenjang Pendidikan di Denmark [diambil dari website Danish Agency for International Education (http://en.iu.dk/)] 5

Pra-pendidikan dasar: Vuggestue/daycare/tempat penitipan anak (usia 0.5-3 tahun) Merupakan tempat penitipan anak. Kegiatan utamanya adalah merawat anak dan menanamkan rutinitas sehari-hari yang akan jadi dasar kegiatan di TK dan selanjutnya.

Børnehave/Taman Kanak-Kanak (3-6 tahun) Di TK, anak-anak belum diajarkan membaca dan menulis. Kegiatan difokuskan pada kegiatankegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik, bahasa dan sosial anak, seperti bermain, bercerita dan berjalan-jalan bersama. Selama TK, kebiasaan dan rutinitas yang telah ditanamkan di tempat penitipan anak terus diperkuat.

Pendidikan Dasar (usia 7-16 tahun) Terdiri dari kelas 1-9 (wajib diikuti oleh semua anak yang tinggal di Denmark) dan kelas 10 (Pilihan. Diperuntukkan bagi murid yang belum siap secara akademis dan atau secara mental untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi) Pendidikan dasar di selenggrakan di sekolah negeri (folkeskole) dan swasta. Sekitar 88% murid bersekolah di folkeskole. Sebelum masuk pendidikan dasar, terdapat kelas 0 yang merupakan peralihan dari TK ke pendidikan dasar Materi ajar diberikan secara bertahap. Ada yang diberikan di seluruh tahun ajaran, ada yang hanya diberikan di kelas 1-7, 4-10 dan 8-10. Lebih jelas tentang mata pelajaran bisa dilihat di: http://en.wikipedia.org/wiki/Danish_Folkeskole_Education Metoda pendidikan dasar diarahkan agar murid memiliki kepercayaan diri dan mandiri. Hal ini dicapai lewat komunikasi terbuka antara murid, orang tua dan sekolah. Pertemuan antara orang tua dan sekolah (biasanya melibatkan murid yang bersangkutan) diadakan minimal setahun dua kali. Tidak ada ujian dan pemberian nilai sampai kelas 8 (masalah ini sedang menjadi bahan perdebatan di Denmark), hanya pemberian tugas-tugas. Prinsip penggunaan teknologi informasi diterapkan sejak dini. Luasnya penggunaan internet di masyarakat Denmark memungkinkan guru untuk meng-upload tugas di internet sehingga orang tua juga bisa melihat tugas-tugas yang diberikan guru kepada anak mereka. Salah satu fokus pendidikan dasar di Denmark adalah pengembangan kemampuan sosial anak dan mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang benar-benar mengerti hak dan tanggung jawabnya. Prinsip-prinsip utama yang diterapkan adalah nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan menjunjung tinggi persamaan.

6

Pendidikan Menengah Terdiri dari:

-Gymnasium/SMU (3 tahun) dan sekolah-sekolah setingkat Gymnasium mengorientasikan diri pada bidang tertentu (3 tahun)

yang

Gymnasium (STX) Fokus pendidikan di gymnasium adalah mempersiapkan anak didik untuk mengikuti pendidikan tinggi. Sejak 2005, pendidikan di Gymnasium menawarkan 3 pilihan arah studi: bahasa, sains dan creative studies. Pelajar bisa mengkombinasikan pelajaran-pelajaran dari ketiga bidang tersebut.

Sekolah setingkat Gymnasium yang mengorientasikan diri pada bidang tertentu Seperti juga Gymnsium hanya saja lebih memfokuskan diri di bidang tertentu, misalnya (lihat bagan Jenjang Pendidikan di Denmark): HHX (sejenis SMEA di Indonesia), HTX (sejenis STM di Indonesia). Walaupun kurikulum di sekolah-sekolah ini mengandung praktek, tetapi muatan teori tetap tinggi karena tujuan utama pendidikan ini adalah mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi (universitas/college) dengan jurusan yang sesuai.

-Vocational Education dan pendidikan kejuruan lain yang setingkat dengannya (3-4 tahun) Pendidikan kejuruan terdiri dari teori dan praktek (magang/ apprenticeship), yang minimal memakan setengah dari seluruh waktu pendidikan. Lulusannya dianggap siap untuk bekerja di bidang yang bersangkutan. Contoh pendidikan jenis ini adalah pendidikan untuk menjadi tukang kayu dan bangunan, gardener, pekerja salon, atau yang memfokuskan diri di bidang sosial dan kesehatan masyarakat. Pendidikan kejuruan merupakan bagian sangat penting dari sistem pendidikan di Denmark. Tradisi magang berakar kuat dari abad pertengahan dan saat ini sudah terorganisasi dan terstandarnisasi dengan sangat baik. Ijazah Vocational Education bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan jangka pendek di akademi profesi atau pun college (dengan bidang yang sama)

Pendidikan tinggi Terdiri dari:

-Ehrvervsakademier/Akademi Profesi (2-2.5 tahun) -Professionhøjskoler/University College/ Pendidikan Tinggi Profesi (3-4.5 tahun) Terdapat lebih dari 150 institusi pendidikan tinggi khusus di Denmark. Sekitar sepertiga dari jumlah ini menyediakan pendidikan berorientasi profesi jangka pendek dan sekitar dua pertiga menyediakan pendidikan berorientasi profesi jangka menengah (medium). Banyak dari college-

7

college ini hanya memiliki 400-600 mahasiswa yang mendalami bidang-bidang tertentu. Collegecollege ini biasanya bekerja sama dengan college-college lain dan universitas.

-Universitas/ research-based education: -Bachelor (3 tahun) -Master (2 tahun) -Phd (3 tahun) Denmark memiliki 11 universitas. Lima universitas memiliki fakultas yang berbeda (multi-faculties) dan 6 lainnya bergerak khusus di bidang tertentu seperti engineering, pendidikan, ilmu pengetahuan alam, pertanian, farmasi atau pendidikan bisnis.

Program Bachelor dan Master Program Bachelor dan Master biasanya terintegrasi. Total pendidikan 5 tahun (terdiri dari bachelor 3 tahun dan master 2 tahun). Program Master International berlangsung selama 2 tahun (mahasiswa international biasanya bergabung di tahun ke-4 pendidikan mahasiswa lokal). -Kuliah dan project Implementasi dari kurikulum di tiap universitas dapat bervariasi, namun secara umum mata kuliah yang diajarkan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Selain mata kuliah, komponen wajib lain adalah “proyek” yang harus dikerjakan secara berkelompok. Proyek ini biasanya implementasi dari sistem “Problem Based Learning” atau PBL (mengenai PBL akan dibahas di sub bab tersendiri). Sistem kredit yang digunakan adalah ECTS (European Credit Transfer and Accumulation System). -Evaluasi dan sistem penilaian Secara teknis, evaluasi dari mata kuliah wajib berupa ujian akhir, yang dapat berupa ujian tertulis ataupun lisan. Sedangkan evaluasi dari mata kuliah pilihan dapat berupa ujian khusus seperti mata kuliah wajib, dan dapat pula terintegrasi dengan ujian proyek. Sistem penilaian di Denmark secara umum dapat dibagi dua: lulus atau tidak lulus, dan sistem nilai yang memiliki beberapa tingkatan [reference]. Sistem Penilaian terdiri dari: 12, 10, 7, 4, 2, 0 and –3 Penjelasan lengkap ttg system penilaian bisa dilihat di: http://eacea.ec.europa.eu/education/eurydice/documents/eurybase/eurybase_full_reports/DK_EN. pdf halaman 98 -Project Based Learning (PBL)

8

PBL adalah sistem belajar di mana mahasiswa (atau kelompok mahasiswa) diarahkan untuk bekerja dengan suatu masalah yang terkait dengan satu mata kuliah (atau dengan tema umum satu semester). Mereka harus mendefinisikan masalah tersebut, menganalisis, mencari solusi, kemudian mengevaluasi solusi tersebut dan mendokumentasikan proyek dalam sebuah laporan. Proyek dan laporannya akan dipresentasikan dan diuji di akhir semester. Penerapan PBL tergantung dari universitas yang bersangkutan. Ada yang menerapkan pada hanya beberapa topik atau mata kuliah dalam satu semester, ada yang menerapkannya untuk seluruh topik dalam satu semester. Universitas di Denmark yang menerapkan PBL untuk seluruh proses pendidikan dari Bachelor sampai Master adalah Aalborg University (AAU) di North Jutland. AAU merupakan salah satu dari sedikit universitas di dunia yang menerapkan PBL secara total sebagai metoda pendidikannya. Lebih jelas ttg penerapan PBL di Aalborg University bisa dilihat di: http://ppidenmark2010.wordpress.com/2010/10/02/pendidikan-di-denmark-jenjang-s1-s3beberapa-tulisan-dari-anggota-ppi-denmark/ Artikel: Problem-based Learning oleh Satya Ardhy Wardhana

Program PhD. Program PhD di Denmark berlangsung selama 3 tahun, namun dalam kenyataan banyak mahasiswa PhD yang membutuhkan waktu ½ - 1 ½ tahun lebih lama. Selama melaksanakan program tersebut mahasiswa : •

membuat Study Plan di awal program Phd yang merupakan rencana detil tentang apa yang akan dikerjakan selama program PhD. Penulisan study plan harus mengacu pada format aturan yang dibuat oleh Doctoral/Phd. School di fakultas yang bersangkutan. Apabila rencana studi itu dianggap memenuhi syarat dan telah disetujui oleh Phd. School, mahasiswa yang bersangkutan resmi terdaftar sebagai PhD student. Study plan ini wajib di-update setiap 6 bulan. Phd. School akan memberi masukan ttg kekurangan apa saja yang harus diselesaikan untuk report selanjutnya. Masukan ini akan dibicarakan bersama antara mahasiswa Phd. yang bersangkutan dan supervisornya.



melakukan riset mandiri di mana yang bersangkutan mengambil inisiatif mengembangkan tema riset dan pembimbing berfungsi sebagai teman berdiskusi



mengikuti kuliah, seminar, workshop sejumlah setara dengan 30 ECTS/ semester. Jenis dan topik kuliah, serta waktu mengikuti kuliah tersebut (misal di awal, tengah atau akhir program Ph.D) dibicarakan bersama dengan supervisor.

Biasanya mahasiswa harus melaksanakan hal-hal berikut sebagi bagian dari Phd.:

9



kewajiban mengajar/menyebarkan ilmu setara dengan 15 ECTS/ ½ semester penuh. Dalam prakteknya dapat pula berupa menjadi pembimbing group work, asisten di laboratorium atau guide bagi murid SMA saat universitas mengadakan open house.



melaksanakan penelitian di laboratorium atau grup lain di luar Denmark, dengan tujuan memperluas network dan mendapatkan kemampuan tertentu.

Selama masa Ph.D nya mahasiswa diharapkan menghasilkan setidak 2 published paper. Bentuk tesis yang berupa kumpulan paper (seperti paper) juga banyak ditemui. Komponen pendidikan Ph.D di Denmark disarikan dengan baik dalam brosur yang dapat didownload di: di http://studyindenmark.dk/files/phd-opportunities-revised.pd Lebih lengkap tentang pengalaman mengikuti program Phd di Denmark bisa dilihat di: http://ppidenmark2010.wordpress.com/2010/10/02/pendidikan-di-denmark-jenjang-s1-s3beberapa-tulisan-dari-anggota-ppi-denmark/ Artikel: Phd di Denmark oleh Budi J. Hidayat Artikel: Phd di Denmark oleh Benhur Nainggolan

Lebih lengkap tentang Pendidikan Di Denmark secara umum: http://ppidenmark2010.wordpress.com/2010/10/02/pendidikan-di-denmark-jenjang-s1-s3beberapa-tulisan-dari-anggota-ppi-denmark/ Artikel: Pendidikan di Denmark oleh Arsy Adiguna Christensen

10

Plus dan Minus Pendidikan di Denmark (berdasarkan pengalaman beberapa mahasiswa dan mantan mahasiswa master dan Phd. Indonesia di Denmark )

Sisi positif pendidikan di Denmark Menghargai waktu Ini adalah hal pertama dan tersulit yang mungkin harus dipelajari mahasiwa Indonesia. Seperti juga di beberapa negara lain, pada dasarnya sistem kehidupan di Denmark adalah timebased. Semua kegiatan mendapat jadwal dan alokasi waktu yang berhubungan dengan jumlah jam kerja orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Penduduk Denmark akan sebisa mungkin berusaha memenuhi jadwal dan alokasi waktu tersebut. Apabila tidak bisa, maka rescheduling dan penambahan alokasi waktu harus dibicarakan dan disepakati oleh semua pihak yang bersangkutan. Hal ini berlaku pula di dunia pendidikan. Dosen dan mahasiwa harus sepakat dengan waktu kerja mereka dan masing-masing pihak akan berusaha menepati kesepakatan tersebut. Di awal semester, dosen akan mengeluarkan jadwal kuliah, tanggal libur, tanggal ujian, apa saja bab-babnya, serta link download slide kuliah dan soal latihannya. Apabila ada keberatan soal waktu atau lainnya, mahasiswa harus segera menyampaikannya sehingga bisa dilakukan rescheduling yang disepakati bersama. Sebagian besar dosen akan mengajar tepat waktu. Demikian juga biasanya mahasiwa datang tepat waktu dan menyerahkan tugas tepat waktu. Biasanya mahasiwa tidak lagi bisa mengumpulkan tugas setelah deadline kecuali ada kesepakatan khusus dengan dosen ybs. Ada juga dosen yang menuntut tugas dikumpulkan ke alamat e-mail dosen yang sudah disettting sedemikian rupa sehingga apabila pengiriman melewati deadline, maka tugas itu akan langsung ditolak alias tidak lulus.

Kemandirian dan Partisipasi Aktif Mahasiswa Mahasiswa dituntut untuk sangat mandiri dan berpartisipasi aktif di dalam dan di luar kelas. Merekalah yang menentukan sendiri arah pendidikan mereka dan metodanya. Mahasiswa mencari sendiri sebagian besar informasi dan mempelajari sendiri hal-hal yang sifatnya teknis. Kuliah diselenggarakan dengan asumsi bahwa mahasiswa sudah membaca bahan kuliah dan mencari informasi (dari buku, internet, paper, dsb.) sebelumnya. Kuliah akan berlangsung dengan cepat dan jarang mengulang apa yang pernah diajarkan sebelumnya. Mahasiswa datang ke kelas dengan membawa pertanyaan/masalah, pendapat atau kadang bantahan tentang teori yang akan disampaikan dosen. 11

Mahasiswa secara tidak langsung sering dipaksa untuk berdiskusi dengan sesama mereka dalam memecahkan persoalan melalui latihan yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan sisi penting lain yang diharapkan dari proses pendidikan, yaitu kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik Sistem belajar yang dapat merangsang partisipasi aktif mahasiswa juga diwujudkan dalam bentuk kerja kelompok dalam sebuah proyek. Bentuk dari peran aktif mahasiswa di dalam proyek akan dipaparkan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.

Peran dosen dalam sistem pendidikan Denmark Dosen merupakan adviser yang siap mendengarkan, ditanya dan memberi pendapat/masukan ttg apa mahasiswa sampaikan kepadanya. Tetapi dosen tidak akan mengambil keputusan untuk mahasiswa karena hal itu harus dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Secara singkat, peran dosen/dosen pembimbing: -

Fasilitator dalam proses belajar mandiri dan kelompok Penasehat yang memberikan motivasi dan kritik membangun

Mereka bukanlah: -

Guru yang bertanggung jawab terhadap detil proses belajar mahasiswa Pemimpin kelompok yang mengambil setiap keputusan dan menuntut mahasiswa untuk melakukan ini-itu

Nomor satu pemahaman, bukan nilai dan asal lulus Perhatian utama mahasiswa dan dosen di Denmark adalah bahwa mahasiswa mengerti tentang bahan kuliah/topik semester yang disampaikan. Latihan-latihan biasanya tidak dinilai, karena yang terpenting adalah pemahaman oleh mahasiswa yang bersangkutan. Pada dasarnya mahasiswa memiliki tanggung jawab penuh dan kebebasan untuk mengerjakan latihan atau tidak. Pada akhirnya kebanyakan mahasiswa memang memilih untuk mengerjakan latihan atau paling tidak memahaminya, karena latihan-latihan tsb. didesain untuk menunjang proyek individu atau kelompok mereka, sehingga secara tidak langsung mereka harus memiliki pemahaman melalui latihan dan tugas tersebut. Masalah absensi dalam perkuliahan hampir sama sekali tidak dipermasalahkan (terkecuali untuk beberapa course di tingkat Phd). Mahasiswa bebas untuk menentukan sendiri apakah ia akan hadir di suatu kuliah atau tidak.

Mudah mengakses informasi Ketersediaan dan kemudahan mengakses informasi memungkinkan mahasiswa di Denmark untuk mengumpulkan informasi yang cukup untuk kepentingan pendidikannya. 12

Sumber-sumber informasi dibuka seluas-luasnya. Di kampus tersedia internet yang bisa bebas diakses oleh mahasiswa. Perpustakaan online menyediakan buku-buku cukup up to date. Universitas juga berlangganan berbagai jurnal ilmiah. Umumnya mahasiswa master tak punya akses seluas mahasiswa Phd ke jurnal-jurnal tersebut, tapi tentunya setiap saat bisa minta bantuan dosen untuk mendapatkan artikel yang diperlukan. Mereka harus menyediakan waktu untuk menyarikan dan memikirkan kembali kaitan dari semua informasi tersebut (refleksi). Hasil refleksi tersebut dibawa untuk bahan berdisku...


Similar Free PDFs