Penegakan Hukum terhadap Kegiatan Pertambangan Liar Batu Sinabar di Maluku DOCX

Title Penegakan Hukum terhadap Kegiatan Pertambangan Liar Batu Sinabar di Maluku
Author Taza Ratna
Pages 8
File Size 264.4 KB
File Type DOCX
Total Downloads 238
Total Views 493

Summary

Penegakan Hukum terhadap Kegiatan Pertambangan Liar Batu Sinabar di Maluku Taza Ratna Atika [email protected] ABSTRAK Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualit...


Description

Penegakan Hukum terhadap Kegiatan Pertambangan Liar Batu Sinabar di Maluku Taza Ratna Atika [email protected] ABSTRAK Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Kegiatan penambangan batu sinabar mengakibatkan pencemaran merkuri terhadap lingkungan sekitar penambangan. Oleh karena itu, Komando Daerah Militer XVI/Pattimura bersama dengan dokter Jossep F William dari Medicus Foundation, Bandung Jawa Barat menggelar sosialisasi bahaya merkuri di lokasi tambang liar batu sinabar yang terletak di Gunung Tembaga, perbatasan antara Desa Iha dan Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku pada 19 Mei 2017. Sosialisasi itu sebagai langkah awal sebelum penutupan tambang yang belum ada kepastian dari pemerintah daerah. Tambang Gunung Tembaga mulai beroperasi Januari 2013 dengan jumlah petambang liar kini sekitar 1400 orang, terdapat sekitar 500 lubang penggalian. Dalam sebulan setiap lubang menghasilkan 6000 kilogram batu sinabar. Batu sinabar digunakan sebagai bahan baku produksi merkuri. Kandungan merkuri rata-rata 80 persen dari bobot batu. Batu sinabar, jika sudah ditambang dan dibiarkan di areal terbuka, akan rentan mencair ketika terpapar sinar terik dengan temperature minimal 25 derajat celcius. Pengolahan batu sinabar menjadi merkuri dilakukan di Pulau Ambon, bahkan melibatkan pihak asing, yakni warga China, dan Korea Selatan, seperti di Desa Asilulu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, selain itu juga ditemukan di permukiman penduduk di Kota Ambon. Warga di lokasi itu kini dalam bahaya. Lokasi tambang Gunung Tembaga belum ditutup Pemprov Maluku, diduga ada oknum aparat negara yang turut mengambil untung dari tambang liar itu. Padahal, Presiden Joko Widodo melalui instruksinya pada 9 Maret 2017 telah melarang peredaran merkuri. Kata kunci: Ambon, Bahaya, Batu sinabar, Maluku, Merkuri, Penutupan tambang, Pertambangan liar, Sosialisasi. PENDAHULUAN A.Latar belakang Pertambangan adalah sebahagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian dan pengelolaan, pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan, dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang1 . Beberapa peraturan nasional baik berupa undang- undang, peraturan pemerintah, maupun keputusan menteri yang mengatur 1Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara....


Similar Free PDFs