Title | Pengantar Hukum Indonesia |
---|---|
Author | Ratna Artha |
Pages | 333 |
File Size | 19.8 MB |
File Type | |
Total Downloads | 435 |
Total Views | 633 |
Pengantar Hukum Indonesia Pengantar Hukum Indonesia Ratna Artha Windari RAJAWALI PERS Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada DEPOK Perpustakaan Nasional: Katalog dalam terbitan (KDT) Windari, Ratna Artha Pengantar Hukum Indonesia/Ratna Artha Windari —Ed. 1, Cet. 1.—Depok: Rajawali Pers...
Accelerat ing t he world's research.
Pengantar Hukum Indonesia Ratna Artha
Related papers HUKUM ADAT Rosdalina Bukido Jurnal Negara Hukum; Vol. 4 No. 1, Juni 2013.pdf andy wiyant o
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia Ratna Artha Windari
RAJAWALI PERS Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada DEPOK
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam terbitan (KDT) Windari, Ratna Artha Pengantar Hukum Indonesia/Ratna Artha Windari —Ed. 1, Cet. 1.—Depok: Rajawali Pers, 2017. xxxx, xxx hlm., 23 cm. Bibliografi: hlm. xx ISBN 978-602-425-xxx-xx
1. xxxxxxxx
I. Judul. xxxx
Hak cipta 2017, pada penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit 2017.xxxxx RAJ Ratna Artha windari PENGANTAR HUKUM INDONESIA Cetakan ke-1, April 2017 Hak penerbitan pada PT RajaGrafindo Persada, Depok Desain cover oleh [email protected] Dicetak di Kharisma Putra Utama Offset PT RAJAGRAFINDO PERSADA Kantor Pusat: Jl. Raya Leuwinanggung, No.112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16956 Tel/Fax : (021) 84311162 – (021) 84311163 E-mail : [email protected] http: // www.rajagrafindo.co.id Perwakilan: Jakarta-14240, Jl. Pelepah Asri I Blok QJ2 No. 4 Kelapa Gading Permai Jakarta Utara Telp. 021-4527823. Bandung-40243, Jl. H. Kurdi Timur No. 8 Komplek Kurdi, Telp. 022-5206202. Yogyakarta-Perum. Pondok Soragan Indah Blok A1, Jl. Soragan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Telp. 0274-625093. Surabaya-60118, Jl. Rungkut Harapan Blok A No. 09, Telp. 031-8700819. Palembang-30137, Jl. Macan Kumbang III No. 10/4459 RT 78 Kel. Demang Lebar Daun, Telp. 0711-445062. Pekanbaru-28294, Perum De' Diandra Land Blok C 1 No. 1, Jl. Kartama Marpoyan Damai, Telp. 0761-65807. Medan-20144, Jl. Eka Rasmi Gg. Eka Rossa No. 3A Blok A Komplek Johor Residence Kec. Medan Johor, Telp. 061-7871546. Makassar-90221, Jl. Sultan Alauddin Komp. Bumi Permata Hijau Bumi 14 Blok A14 No. 3, Telp. 0411-861618. Banjarmasin-70114, Jl. Bali No. 31 Rt 05, Telp. 0511-3352060. Bali, Jl. Imam Bonjol Gg 100/V No. 2, Denpasar Telp. (0361) 8607995. Bandar Lampung-35115, Jl. P. Kemerdekaan No. 94 LK I RT 005 Kel. Tanjung Raya Kec. Tanjung Karang Timur, Hp. 082181950029.
PRAKATA
Segala puji syukur dan terima kasih tak terhingga penulis ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya penulisan buku ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Buku ini diperuntukkan sebagai sumber bacaan bagi kalangan akademisi, mahasiswa Fakultas Hukum, praktisi di bidang hukum, dan masyarakat yang memiliki ketertarikan untuk mempelajari tatanan hukum di Indonesia beserta segala Hukum Positif (Ius Constitutum) yang berlaku dari masa ke masa. Uraian materi dalam buku ini ditata sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari secara runtut dan terangkum dalam 13 (tiga belas) bab yang terdiri atas Pendahuluan berisi Konsep dasar/pengantar Tata Hukum Indonesia (Bab 1), Hukum dan Tata Hukum Indonesia (Bab 2), Sejarah Tata Hukum dan Politik Hukum Indonesia (Bab 3), Sistem Hukum Dunia (Bab 4), Hukum Adat (Bab 5), Hukum Perdata (Bab 6), Hukum Pidana (Bab 7), Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (Bab 8), Hukum Dagang (Bab 9), Hukum Agraria (Bab 10), Hukum Internasional (Bab 11), Peradilan Tata Usaha Negara (Bab 12), dan Hukum Acara (Bab 13). Tersusunnya buku ini tentu tidak terlepas dari kontribusi dan dukungan lembaga baik bersifat material maupun imaterial, dan seluruh pihak yang telah memberikan dorongan motivasi serta sumbangsih pemikiran hingga terselesaikannya buku ini.
v
Penulis menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan substansi ke depannya. Akhir kata, penulis berharap mudah-mudahan kehadiran buku ini dapat membantu efektivitas dan efisiensi pemahaman seluruh pembaca terhadap tatanan hukum di Indonesia.
Singaraja, Maret 2017
Ratna Artha Windari, S.H., M.H.
vi
Pengantar Hukum Indonesia
DAFTAR ISI
PRAKATA
i
DAFTAR ISI BAB 1
iii
HUKUM DAN TATA HUKUM INDONESIA
1
A. Pendahuluan
1
B.
3
Pengertian Hukum menurut Para Ahli
C. Pengertian Pengantar Hukum Indonesia dan Tata Hukum Indonesia D. Tujuan Mempelajari Tata Hukum Indonesia E.
BAB 2
8 14
Hubungan Antara Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia
16
SEJARAH TATA HUKUM DAN POLITIK HUKUM INDONESIA
20
A. Pendahuluan B.
Sejarah Tata Hukum Indonesia
21
C. Pengertian Politik Hukum Indonesia
36
D. Bentuk dan Corak Hukum dalam Pembentukan Politik Hukum
39
vii
BAB 3
BAB 4
E.
Politik Hukum Pemerintahan Hindia Belanda
40
F.
Politik Hukum Setelah Kemerdekaan
46
G. Dasar Hukum Berlakunya Keanekaragaman Hukum di Indonesia
48
SISTEM HUKUM DUNIA
50
A. Pendahuluan
50
B.
51
C. Sistem Hukum Eropa Kontinental/ Civil Law
51
D. Sistem Hukum Anglo Saxon/ Common Law
53
E.
Sistem Hukum Adat
55
F.
Sistem Hukum Islam
56
G. Sistem Hukum Masyarakat Eropa
58
HUKUM ADAT
62
A. Pendahuluan
62
B.
63 70
D. Corak Hukum Adat Indonesia
75
F.
viii
Sejarah Berlakunya Hukum Adat
C. Pengertian dan Istilah Hukum Adat E.
BAB 5
Pengertian Sistem Hukum
Dasar Hukum dan Sumber Berlakunya Hukum Adat
76
Ruang Lingkup Hukum Adat
79
HUKUM PERDATA
82
A. Pendahuluan
82
B.
82
Sejarah Hukum Perdata
C. Dasar Berlakunya Hukum Perdata di Indonesia
84
D. Pengertian Hukum Perdata
86
E.
87
Sistematika Hukum Perdata
Pengantar Hukum Indonesia
BAB 6
BAB 7
HUKUM PIDANA
123
A. Pendahuluan
123
B.
124
Pengertian dan Tujuan Hukum Pidana
C. Sejarah Hukum Pidana Indonesia
125
D. Sumber-sumber Hukum Pidana di Indonesia
141
E.
Asas-asas Hukum Pidana
142
F.
Ruang Lingkup Berlakunya Hukum Pidana
143
G. Macam-macam Pembagian Delik
150
H. Sistem Hukuman
151
I.
155
Perkembangan Hukum Pidana Indonesia
HUKUM TATA NEGARA DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
157
A. Pendahuluan
157
B.
158
Hukum Tata Negara Indonesia 1.
Pengertian Hukum Tata Negara Menurut Para Ahli
158
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan Lain
160
3.
Sumber-sumber Hukum Tata Negara
161
4.
Bentuk Produk Hukum di Indonesia
164
5.
Struktur Lembaga Negara
165
2.
C. Hukum Administrasi Negara
171
1.
Pengertian Hukum Administrasi Negara
171
2.
Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara
173
3.
Hubungan Hukum Administrasi Negara Dengan Ilmu Pengetahuan Lain
174
Teori-teori dalam Hukum Administrasi Negara
176
Keputusan Tata Usaha Negara dan Perbuatan Pemerintah Lainnya
180
4. 5.
Daftar Isi
ix
BAB 8
BAB 9
HUKUM DAGANG
185
A. Pendahuluan
185
B.
Sejarah Hukum Dagang
185
C. Pengertian Hukum Dagang
188
D. Sumber-sumber Hukum Dagang
190
E.
Hukum Perusahaan
193
F.
Surat Berharga
204
G. Hukum Pengangkutan
214
H. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
219
I.
230
Hukum Pertanggungan
HUKUM AGRARIA
245
A. Pendahuluan
245
B.
Pengertian Hukum Agraria
246
C. Politik Agraria Menurut UUPA
248
D. Sejarah Pembentukan UUPA
250
E.
Dasar-dasar Hukum Agraria
253
F.
Hak Atas Tanah & Tata Cara Perolehannya
257
G. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
263
H. Pendaftaran Tanah
269
BAB 10 HUKUM INTERNASIONAL
x
272
A. Pendahuluan
272
B.
Pengertian Hukum Internasional
272
C. Sumber-sumber Hukum Internasional
275
D. Subjek Hukum Internasional
280
E.
286
Hukum Perdata Internasional
Pengantar Hukum Indonesia
BAB 11 PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN)
291
A. Pendahuluan
291
B.
292
Pengertian dan Dasar Hukum PTUN
C. Subjek dan Objek PTUN
293
D. Asas-asas dalam PTUN
298
E.
Kewenangan dan Susunan PTUN
299
F.
Dasar Pengujian Keputusan Tata Usaha Negara
303
G. Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara
303
H. Pembuktian
307
I.
Putusan
310
J.
Upaya Hukum
315
BAB 12 HUKUM ACARA
321
A. Pendahuluan
321
B.
Hukum Acara Perdata
322
1.
Pengertian Hukum Acara Perdata
322
2.
Sumber-sumber Hukum Acara Perdata
323
3.
Asas-asas Hukum Acara Perdata
324
4.
Susunan Badan Peradilan di Indonesia
327
5.
Pemberian Kuasa (Lastgeving)
329
6.
Proses dan Tata Cara Berperkara
331
7.
Upaya Hukum
334
C. Hukum Acara Pidana
343
1.
Pengertian Hukum Acara Pidana
343
2.
Sumber-sumber Hukum Acara Pidana
345
3.
Asas-asas Hukum Acara Pidana
348
4.
Proses Penyelesaian Perkara Pidana
352
D. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi 1.
363
Pengertian Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
363
Daftar Isi
xi
2.
Asas-asas Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
364
Dasar Hukum dan Karakteristik Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
378
Pihak yang Berhak Mengajukan Permohonan (Legal Standing)
380
5.
Beban Pembuktian dan Alat Bukti
382
6.
Prosedur dan Tata Cara Berperkara
387
3. 4.
DAFTAR PUSTAKA
404
GLOSARIUM
408
INDEKS
xii
Pengantar Hukum Indonesia
0
BAB 1 HUKUM DAN TATA HUKUM INDONESIA
A. Pendahuluan Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang berbunyi: “Ubi societas ibi ius” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “perekat” tersebut adalah hukum. Secara etimologis, istilah “hukum” (Indonesia) disebut law (Inggris) dan recht (Belanda dan Jerman) atau droit (Prancis). Istilah recht berasal dari bahasa latin rectum berarti tuntunan atau bimbingan, perintah atau pemerintahan. Rectum dalam bahasa romawi adalah rex yang berarti raja atau perintah raja. Istilah-istilah tersebut (recht, rectum, rex) dalam bahasa Inggris menjadi right (hak atau adil) yang juga berarti “hukum”. Istilah hukum dalam bahasa Latin juga disebut ius dari kata iubere, artinya mengatur atau memerintah atau hukum. Perkataan mengatur dan memerintah bersumber pada kekuasaan Negara atau pemerintah. Istilah ius (hukum) sangat erat dengan tujuan hukum, yaitu keadilan atau iustitia. Iustitia atau justitia adalah “dewi keadilan” bangsa Yunani dan Romawi Kuno. Iuris atau juris (Belanda) berarti “hukum” atau “kewenangan” (hak), dan jurist (Inggris dan Belanda) adalah “ahli hukum” atau “hakim”. Istilah jurisprudence (Inggris) berasal
1
dari kata iuris merupakan bentuk jamak dari ius yang berarti “hukum” yang dibuat oleh masyarakat atau sebagai hukum kebiasaan, ataupun yang berarti “hak” dan “prudensi” berarti melihat ke depan atau mempunyai keahlian. Dengan demikian, jurisprudence mempunyai arti ilmu pengetahuan hukum, ilmu hukum, atau ilmu yang mempelajari hukum. Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang apabila dilanggar akan mendapat sanksi. Hukum sangat dibutuhkan dalam pergaulan hidup, di mana fungsinya adalah memperoleh ketertiban dalam hubungan antar manusia, menjaga jangan sampai seseorang dapat dipaksa oleh orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak kehendaknya, dan lain-lain. Tetapi ada faktor lain selain tata tertib yang terdapat pada hukum yaitu keadilan, suatu sifat khas pada hukum yang tidak terdapat pada ketentuan-ketentuan lainnya yang bertujuan untuk mencapai tata tertib. Dalam hubungan hukum dan negara, baik hukum maupun negara muncul dari kehidupan manusia karena keinginan batinnya untuk memperoleh tata tertib. Dalam mencapai tata tertib demi keadilan maka aturan-aturan hukum mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan pergaulan hidup manusia. Perkembangan aturan-aturan hukum dalam pelaksanaannya menunjukkan adanya penggantian aturan hukum yang sedang berlaku (hukum positif). Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya lagi aturan hukum yang ada dengan kebutuhan masyarakat sehingga diperlukan aturan-aturan hukum baru yang sejenis. Aturan-aturan hukum yang akan menggantikan hukum positif selama belum diberlakukan maka dinamakan sebagai hukum yang direncanakan atau dengan kata lain disebut ius constituendum (Djamali, 2012: 3). Aturan hukum baru sebagai hukum positif dan aturan hukum lama yang sudah tidak berlaku lagi dalam ilmu pengetahuan hukum dinamakan sebagai “tata hukum”. Tata hukum akan selalu ada serta bertambah sepanjang zaman selama ada kehidupan dan perkembangan pergaulan hidup masyarakat. Hal inilah yang selanjutnya dikenal sebagai sejarah tata hukum. Dalam konteks yang demikian, Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki sejarah panjang dalam melaksanakan hukum. Perkembangan
2
Pengantar Hukum Indonesia
hukumnya pun bersifat sangat dinamis menyesuaikan perkembangan bangsa. Indonesia dalam hal ini menganut sistem hukum tertentu untuk memelihara tata tertib demi keadilan bernegara. Dengan demikian, sangat penting mempelajari hukum Indonesia dan hubungannya dengan hukum sebagai ilmu baik secara normatif maupun empiris dalam tataran tata hukum Indonesia.
B. Pengertian Hukum Menurut Para Ahli Pengertian hukum secara umum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa serta berisi perintah dan larangan yang apabila dilanggar akan mendapat sanksi. Pengertian hukum berdasarkan pendapat para ahli dapat dikemukakan sebagai berikut. 1.
Hugo de Grotius (1583-1645): Hukum adalah perbuatan tentang moral yang menjamin keadilan.
2.
Van Vollenhoven (1874-1933): Hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus-menerus dalam keadaan berbenturan tanpa henti dari gejala-gejala lain.
3.
Prof. Soedikno Mertokusumo (1924-2011): Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan sanksi.
4.
Mochtar Kusumaatmadja (1929): Hukum adalah keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat, juga meliputi lembaga (institusi) dan proses yang mewujudkan kaidah tersebut dalam masyarakat.
5.
Aristoteles (384-322 SM): Hukum adalah sesuatu yang berbeda dari sekadar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
Bab 1: Hukum dan Tata Hukum Indonesia
3
6.
Leon Duguit (1859-1928): Hukum adalah semua aturan tingkah laku para angota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh anggota masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan jika yang dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.
7.
Immanuel Kant (1724-1804): Hukum adalah keseluruhan syaratsyarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
8.
E. Utrecht (1922-1987): Hukum merupakan himpunan petunjukpetunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Apabila dilanggar akan menimbulkan tindakan tertentu dari pihak pemerintah. Hukum berfungsi sebagai alat penguasa yang memiliki kemampuan memberi atau memaksakan sanksi terhadap pelaku pelanggar hukum karena tindakan penegakan hukum saat terjadi pelanggaran merupakan monopoli penguasa.
9.
Eugen Ehrlich (1862-1922): Hukum adalah sesuatu yang berkaitan dengan fungsi kemasyarakatan dan memandang sumber hukum hanya dari legal story and jurisprudence dan living law.
10. Roscoe Pound (1870-1964): Hukum sebagai tata hukum mempunyai pokok bahasan hubungan antara manusia dengan individu lainnya, dan hukum merupakan tingkah laku para individu yang memengaruhi individu lainnya. Adapun hukum sebagai kumpulan dasar-dasar kewenangan dari putusan-putusan pengadilan dan tindakan administratif Law as a tool of social engineering. 11. Hans Kelsen (1881-1973): Hukum adalah suatu perintah terhadap tingkah laku manusia. Hukum adalah kaidah primer yang menetapkan sanksi-sanksi. 12. John Austin (1790-1859): Hukum adalah ...