PENGARUH BIT DEPTH DALAM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PDF

Title PENGARUH BIT DEPTH DALAM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Author Riski Mardhianto
Pages 6
File Size 155.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 20
Total Views 504

Summary

PENGARUH BIT DEPTH DALAM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Riski Mardhianto 1) S1 / Jurusan Teknik Informatika. Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani, Bandung. Telp: (022) 7100124 Email: [email protected] Abstrak : Bit Depth pada dasarnya adalah sebuah ukuran parimeter dalam...


Description

PENGARUH BIT DEPTH DALAM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Riski Mardhianto 1) S1 / Jurusan Teknik Informatika. Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani, Bandung. Telp: (022) 7100124 Email: [email protected]

Abstrak : Bit Depth pada dasarnya adalah sebuah ukuran parimeter dalam tingkat ketajaman suatu citra digital, masih banyak orang awam yang menyepelekan ukuran sebuah Bit Depth dalam pengolahan sebuah Citra Digital yang mana mungkin salah satu alasan membuat hasilnya kurang maksimal. Pada Jurnal ini penulis akan mencoba memberikan sebuah perbandingan rinci tentang Bit Depth dan pengaruhnya dalam pengolahan Citra Digital yang mana diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan memperbaiki kualitas dari hasil Pengolahan Citra Digital menjadi lebih maksimal.

Kata Kunci : Teknik Informatika, Pengolahan Citra, Citra Digital, Bit Depth, 8 Bit, 16 Bit, 24 Bit, 32 Bit, True Color.

1. PENDAHULUAN Bit Depth atau dalam Bahasa Indonesia adalah Kedala a Bit adalah sebuah ukuran warna pada pengolahan Citra Digital yang digunakan untuk mengindikasikan banyaknya bit atau titik yang digunakan untuk warna pada satu pixel atau kotak pada sebuah bitmapped image atau video frame buffer, atau banyaknya bit yang dipakai oleh setiap komponen warna pada satuan pixel. Dewasa ini Bit Depth umumnya terbagi menjadi 16 Bit dan 32 Bit, namun tahukah bahwa sebenarnya Bit Depth tidak hanya terdiri dari 16 dan 32 Bit , melaikan 8 Bit, 16 Bi t, 24 Bit dan 32 Bit. Masing – masing ukuran Bit Depth memiliki karakteristik tersendiri dan dapat dibedakan, namun dengan semakin berkembangnya teknologi membuat sebuah Bit Depth menjadi salah satu aspek penting dalam Pengolahan Citra Digital yang mana berimbas pada hasil pengolahan gambar atau Image Prossesing yang dihasilkan akan maksimal atau tidak. Didalam Jurnal ini penulis akan menjabarkan secara rinci dan singkat tentang perbedaan dan kegunaan Bit Depth dalam Pengolahan Citra Digital. Lingkup utama yang menjadi sorotan penulis dalam Jurnal ini adalah : 1) Memahami fungsi Bit Depth dalam Pengolahan Citra Digital, 2) Perbandingan Karakteristik setiap Bit Depth 3) Pro dan Kontra dalam Penggunaan Bit Depth yang tinggi.

2. METODE PENELITIAN Disini penulis menggunakan teknik penelitian Grounded Research yang mana penulis mengambil data melalui berbagai Citra Digital yang sama namun dalam ukuran Bith Depth berbeda yang ada dan telah ditentukan sebelumnya.

2.1 Pengertian Bith Depth Setiap Citra Digital terdiri dari pixel-pixel yang membentuk Citra tersebut, Pixel adalah sebuah kotak terkecil pada Citra Digital yang terdiri dari 1 warna dan tersusun secara horizontal dan vertical untuk membentuk sebuah Citra Digital yang utuh, didalam pixel terdapat Bit – bit warna yang disebut dengan Bit Depth, Bit Depth merupakan informasi jumlah warna yang ada pada tiap pixel tersebut, semakin besar angka Bit Depth maka semakin banyak informasi warna yang tersedia pada tiap pixel sehingga warna yang dihasilkan akan semakin akurat dan tajam. Satuan yang digunakan dalam Bit Depth ini adalah Bit dimana 1 Bit terdiri dari 2 informasi, contoh: 0 atau 1, salah atau benar. Dengan begitu dalam sebuah Citra Digital dengan Bit Depth 1 Bit maka informasi warna yang ada pada Citra tersebut hanya 2 warna saja. Apabila gambar digital memiliki Bit Depth sebesar 2 Bit maka informasi warna yang ada pada Citra tersebut adalah 2 × 2 yaitu sebanyak 4 jumlah warna. Sebagai contoh bisa dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1 : Tabel contoh jumlah warna dalam satuan Bit Depth [1]

Pewarnaan dalam Bit Depth menggunakan RGB Color atau singkatan dari Red Green Blue Color, yang mana RGB adalah 3 warna primer yang digunakan untuk memproses sebuah Citra Digital sehingga menampilkan Citra dengan warna mirip aslinya, jadi gampangnya adalah jumlah Bit Depth sama dengan jumlah besar bit warna dari RGB Color yang digunakan Citra Digital tersebut.

2.2 Ukuran Bit Depth dan Perbandingannya Bit Depth terdiri dari berbagai ukuran yaitu 8 Bit, 16 Bit, 24 Bit dan 32 Bit atau biasa disebut dengan Direct Color. Direct Color adalah pixel yang mengandung bit warna lebih dari 12 Bit, setiap masing - masing ukuran Bit memiliki karakteristik dan perbedaan dengan ukuran lainnya. Setiap Gambar memiliki size ukuran dan RGB color yang berbeda. [2] berikut ini adalah karakteristik dan perbandingan dari masing-masing ukuran Bit Depth :

2.2.1 8 Bit Depth Sangat terbatas namun masih masuk kedalam Direct Color. Terdapat 3 Bits untuk setiap komponen warna R dan G, sisa 2 bit nya pada byte pixel digunakan untuk komponen warna B, yang mana menghasilkan 256 kemungkinan warna untuk setiap pixel yang ada, yang mana lebih dari cukup untuk menghasilkan citra yang hampir menyamai warna aslinya. Mata manusia memiliki keterbatasan dalam membedakan warna namun dalam Citra Digital ketajaman sebuah warna pada Citra sangat diperlukan untuk hasil yang maksimal, berikut ini adalah gambar dari Citra berukuran 8 Bit:

Gambar 2 : Citra Digital dengan 8 Bit Depth

Gambar 3 : Palet warna 256 warna.

2.2.2 16 Bit Depth Pada 16 bit direct color terdapat 4 bits (16 level kemungkinan) untuk setiap komponen R, G, dan B, ditambah 4 bits opsional untuk alpha (transparan), membuat 16 Bit Depth menghasilkan total 4,096 warna dengan 16 level transparan atau 65,536 kemungkinan warna untuk setiap pixel. Bit

Depth ini biasanya dipakai pada barang-berang elektronik kecil dengan layar warna seperti telephone genggam, dan sesekali digunakan pada tampilan hasil fotografi.

Gambar 4 : Gambar Citra Digital 16 Bit

Gambar 5 : Gambar Palet warna 4,096 warna

2.2.3 24 Bit Depth (True Color) 24 bits hampir tak berbeda karena menggunakan 8 bits untuk setiap komponen R, G, B. Pada 2018 24 Bit Color Depth digunakan disetiap layar komputer dan telepon genggam dan kebanyakan tempat penyipanan format gambar. 24 Bit Depth memberikan variasi 16,8 Juta warna total yang mana menghasilkan Citra Digital yang hampir mirip seperti aslinya, karena itulah 24 Bit Depth disebut juga dengan True Color. Meskipun 24 Bit Depth memberikan 16,8 Juta warna mamun mata manusia cuma dapat mengidentifikasi 10 Juta warna sedangkan tangga warna lebih kecil daripada apa yang manusia dapat lihat sehingga ini menjadi jauh lebih detil dari apa yang terlihat oleh mata manusia.

Gambar 6 : Gambar Palet warna 16,8 Juta Warna

2.2.4 32 Bit Depth 32 Bit Depth atau biasa disebut Deep Color untuk Bit Depth diatas 30 adalah ukuran yang menghasilkan milyaran variasi warna total pada setiap pixel yang ada. 32 Bit Depth menghasilkan 4.294.967.296 total variasi warna yang ada. 32 Bit Depth menggunakan 10 bit untuk setiap komponen R, G dan B, ditambah 2 bit untuk transparan atau alpha. Ukuran Bit Depth ini mulai banyak digunakan pada banyak perangkat Pengolah Grafis Digital, bahkan Kamera Fotografi kebanyakan sudah menggunakan 32 Bit Depth pada hasil fotonya yang tersimpan dalam format RAW. Dengan banyaknya variasi warna yang bisa didapatkan memungkinkan tingkat detail dan ketajaman warna pada Citra Digital jauh melibihi apa yang dapat dilihat manusia.

Gambar 7 : Gambar Citra Digital dengan 4.294 Milyar warna

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan ditulisnya Jurnal ini adalah untuk menambah wawasan dan memberikan informasi agar para praktisi, pembuat software khususnya mahasiswa yang mengambil skripsi pengolahan

citra agar dapat memaksimalkan potensi dari software pengolahan citranya sehingga dapat menghasilkan hasil yang memuaskan dengan resource komputer yang kecil.

4. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari Jurnal ini adalah sebagai berikut : 1. Bit Depth adalah hal yang krusial pada Pengolahan Citra Digital, sama halnya dengan resolusi. Pemiihan Bit Depth yang tepat membuat hasil Pengolahan Citra menjadi jauh lebih baik dan maksimal. 2. Semakin tinggi sebuah Bit Depth maka semakin besar juga File size (bytes) sebuah citra tersebut. Sebuah Citra Digital 16 Bit akan lebih besar daripada Citra yang sama dengan Bit Depth 8 Bit. 3. Dengan menggunakan Bit Depth yang tinggi memungkinkan untuk mendapatkan fitur visual yang lebih jelas pada gradien dan transparansi, dan Citra Digital yang ditampilkan akan memiliki warna yang jauh lebih jernih. 4. Pemilihan tinggi Bit Depth pada sebuah Citra Digital haruslah disesuaikan dengan tujuan dari Citra Digital tersebut, untuk Citra Digital yang akan digunakan untuk penganalisaan seperti Sel, Deteksi Objek, dll, ataupun untuk proses pengolahan digital, Bit Depth 16 Bit atau 24 Bit sudah lebih dari cukup. 5. Untuk penelitian permukaan tanah maupun lainnya yang memerlukan akurasi tinggi ataupun yang menggunakan lensa atau kamera seperti teleskop dibutuhkan Bit Depth diatas 24 Bit agar hasil yang didapatkan jauh lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA [1] Mohamad Borneafandri Abulga, "Bit Depth Dalam Gambar Digital dan Photoshop," 2014. [2] Dwiza Riana, Dwi H Widyantoro, and Tati L Mengko, "Extraction and classification texture of inflammatory cells and nuclei in normal pap smear images," 2015....


Similar Free PDFs