PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WARU KALTIM PLANTATION DI PENAJAM PASER UTARA PDF

Title PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WARU KALTIM PLANTATION DI PENAJAM PASER UTARA
Author Adam Han
Pages 15
File Size 734.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 113
Total Views 315

Summary

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 425-438 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WARU KALTIM PLANTATION DI PENAJAM PASER UTARA Ela Suparinah 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji &...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WARU KALTIM PLANTATION DI PENAJAM PASER UTARA Adam Han

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ST UDI T ENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA T ERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI … chaerfinanda pramudika

PENGARUH BAURAN PEMASARAN T ERHADAP KEPUT USAN PEMBELIAN Nina Indriast ut y Bismillah Lapoan Nurul Ihsan

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 425-438 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WARU KALTIM PLANTATION DI PENAJAM PASER UTARA Ela Suparinah 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji & menganalisis hubungan Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yakni variabel Mutasi (X1) dan Promosi Jabatan (X2) sebagai variabel bebas. Variabel kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden. Untuk memperoleh data dalam bentuk statistik menggunakan software SPSS versi 20. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa hasil koefisien Y = 7.719+0.602+X1+0.190, menunjukan Mutasi (b1 = 0.602), dan Promosi Jabatan (b2 = 0.190) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 64,9% dan korelasi determinan sebesar 42.2%. Pengujian hipotesis secara keseluruhan Uji F (Uji Simultan) dengan memperlihatkan nilai Fhitung adalah 24.431 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena pada perhitungan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 < 0.05, sehingga membuktikan hipotesis berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan maka (H0 ditolak dan Ha diterima).Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diketahui bahwa Mutasi merupakan faktor yang pailing berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Dengan memperlihatkan nilai thitung variabel Mutasi adalah 4.377. Dengan nilai tingkat signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini berarti Mutasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis secara parsial diterima H0 ditolak dan Ha diterima. Kata Kunci : Mutasi dan Promosi Jabatan, Kinerja Karyawan Pendahuluan Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memenfaatkan karyawan atau pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber Daya Manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Salah satu melalui pengembangan karyawan dengan kebijakan Mutasi dan Promosi Jabatan. Pengembangan karir melalui Mutasi karyawan ditujukan agar karyawan mempunyai kemampuan yang lebih tingga 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

dari kemampuan yang dimiliki sebelumnya sehingga dapat mengetahui fungsi dan peran serta tanggung jawabnya didalam lingkungan kerja. Mutasi dilakuakan guna memberikan penghargaan dengan kerja keras karyawan selama bekerja sesuai dengan bidangnya dan layak dinyatakan untuk naik jabatan atau dipromosikan melalui penilaian kinerja Seorang karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan selalu menginginkan adanya promosi yang mengalami perubahan dari sebelumnya. Karyawan yang bekerja di setiap perusahaan sering berfikir apa yang mengharuskan mereka memperoleh promosi jabatan dan bagaimana cara agar promosi itu dapat diraih. Promosi jabatan dalam perusahaan membuktikan bahwa perusahaan tersebut menginginkan karyawan yang bertanggungjawab atas pekerjaan yang telah diberikan. Adanya promosi jabatan ini karyawan lebih giat lagi dalam bekerja serta dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki melalui jabatan yang baru sehingga bisa memberikan perkembangan yang baik untuk perusahaan. PT. Waru Kaltim Plantation adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Astra Agro Lestari Tbk, bergerak dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Mutasi Karyawan yang dilaksanakan di Perusahaan PT Waru Kaltim Plantation mengalami suatu permasalahan yang dimana mutasi tempat kerja yang dilakukan perusahaan tersebut membuat banyaknya karyawan lebih memilih mengundurkan diri karena berbagai hal yang dikeluhkan oleh karyawan yang terkena mutasi, dengan demikian Kebijakan mutasi perusahaan tersebut mengalami kendala karena karyawan tidak mengikuti prosedur perusahaan. Penerapan promosi jabatan yang dilakukan Perusahaan PT Waru Kaltim Plantation tidak sesuai dengan kelayakan seorang karyawan untuk dipromosikan. Pada kenyataanya promosi jabatan yang diberikan karyawan banyak dengan proses kekeluargaan dan adanya promosi jabatan yang kurang tepat sehingga karyawan tersebut kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan berujung dengan menurunkan kembali jabatan tersebut karna menyalah gunakan jabatan yang telah diberikan oleh perusahaan, karyawan yang akan mendapatkan promosi harus bisa memenuhi syarat dan kebijakan yang diberikan oleh perusahaan. Kinerja karyawan yang dimaksud merupakan penyelesaian pekerjaan yang berkualitas, tepat waktu disertai dengan kualitas dan kuantitas serta mutu yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai memenuhi standar yang baku bila mengacu pada hasil pekerjaan yang telah ditetapkan dan dicapai secara maksimal termasuk pada Perusahaan Perkebunan Minyak Kelapa Sawit PT Waru Kaltim Plantation. Dalam kaitannya pada perusahaan perkebunan minyak kelapa sawit PT Waru Kaltim Plantation Kabupaten Penajam Paser Utara, menerapkan perkembangan karyawan melalui mutasi karyawan dan promosi karyawan yang mempengaruhi kinerja karyawan yang didalamnya terdapat loyalitas dari seorang karyawan terhadap perusahaan tersebut.

426

Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara. Rumusan Masalah Sebagamaimana yang telah diuraikan di dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah mutasi dan promosi jabatan secara simultan, parsial dan variabel manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara ? Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisis besarnya Pengaruh antara Mutasi dan Promosi Jabatan secara simultan, parsial dan variabel manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara. Kerangka Dasar Teori Teori dan Konsep Menurut (Yudistira, 2012 : 6) Teori dan konsep sangat diperlukan dalam setiap penelitian yang bersifat ilmiah atau untuk dijadikan landasan bagi hipotesis yang dilakukan. Konsep adalah istilah yang dipakai untuk mengekspresikan sebuah ide yang dibentuk dari hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan, agar masalahnya manjadi jelas tidak terjadi salah tafsir selain yang dimaksudkan. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut (Fahmi, 2016 : 1) Manajemen Sumber Daya Manusia (human resource management) adalah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik, mengembangkan,dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Mutasi Mutasi karyawan umumnya merupakan tidak lanjut dari penilaian prestasi kerja karyawan yang ada dalam sebuah perusahaan yang dicapai oleh karyawan yang bersangkutan. Mutasi menurut (Hasibuan, 2014 : 102) mutasi adalah perubahan posisi/ jabatan/ pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam satu organisasi Promosi Jabatan Promosi merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau karyawan karena pekerjaannya dinilai baik oleh pejabat yang berwewenang. Menurut (Fahmi, 2016 : 88) Promosi adalah suatu kenaikan pada posisi seorang karyawan dari posisi sebelumnya ke posisi yang lebih tinggi. Promosi tersebut bisa berupa kenaikan jabatan dari posisi rendah ke posisi yang lebih tinggi. 427

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Kinerja Karyawan Dalam perusahaan akan berjalan semua yang ada pada visi dan misi dengan adanya seorang karyawan, mengingat pentingnya kinerja karyawan maka manajemen perlu mempelajari manajemen kinerja dan semua aspek yang terkait. Menurut (Mangkunegara 2007 : 67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksnakan tuganya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui dimensi-dimensi diantaranya menurut Dharma (2004:24) pengukuran kinerja harus mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini, yang juga menjadi bahan penulisan. a. Kuantitas, berkaitan dengan jumlah yang harus diselsaikan atau dicapai. b. Kualitas, berkaitan dengan mutu yang harus dihasilkan baik berupa kerapian kerja dan ketelitian kerja atau tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan. c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai apa tidak dengan waktu yang direncanakan. Definisi Konsepsional a. Mutasi adalah pemindahan tempat atau pergantian jabatan yang merupakan kebijakan perusahaan dilakukan untuk memperluas wawasan serta menghilangkan rasa jenuh karyawan dalam ruang lingkup pekerjaan pada suatu perusahaan. b. Syarat-syarat promosi jabatan berupa kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerjasama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif dan pendidikan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan lebih baik kedepannya pada perusahaan tersebut. b. Kinerja karyawan adalah suatu pencapaian atau hasil pekerjaan sesuai tanggungjawab yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas sesuai tujuan perusahaan melalui kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu dalam bekerja. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2012 : 23) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode kuantitaif digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan. Definisi Operasional Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis memberikan batasan penelitian secara operasional dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: 1. Mutasi, adapun indikatornya yaitu : Mutasi Tempat dan Mutasi Jabatan 2. Faktor Kebijakan Promosi Jabatan, adapun indikatornya yaitu : Kejujuran, Disiplin, Prestasi Kerja, Kerjasama, Kecakapan dan loyalitas. 3. Kinerja Karyawan, adapun indikatornya yaitu: Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja dan Ketepatan Waktu Populasi dan Sample 428

Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan lapangan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara Departemen Panen yaitu sebanyak 70 populasi. Sampel dalam penelitian seluruh karyawan lapangan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara Departemen Panen yaitu sejumlah 70 pegawai. Sampling Teknik yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan menggunakan jenis sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu : Kuesioner, Dokumentasi dan Wawancara. Hasil Penelitian dan Pembahasan Teknik Analisi Data Uji Validitas dan Realibilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner dan Suatu instrument dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian Butiran Pe rnyataan X1a X1b X1c X1d

Variable X1 Mutas i R Tabe l R Hitung 0,196 0,696 0,196 0,815 0,196 0,753 0,196 0,665

Ke s impulan Valid Valid Valid Valid

Butiran Pe rnyataan X2a X2b X2c X2d X2e X2f X2g X2h X2i X2j X2k X2l Butiran Pe rnyataan Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

Variabe l X2 Promos i R Tabe l R 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 R Tabe l R 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196 0,196

Ke s impulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Ke s impulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Hitung 0,759 0,667 0,818 0,851 0,841 0,876 0,896 0,850 0,827 0,857 0,647 0,348 Hitung 0,793 0,841 0,821 0,819 0,837 0,900

Sumber: Data diolah 2018

429

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal p-plot (Ghozali, 2011:161) dengan ketentuan: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar Uji Normalitas

Sumber: Data diolah 2018 Dari gambar grafik diatas menunjukan pola grafik yang normal, terlihat dari titik distribusi data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Artinya data berdistribusi normal dan asumsi kenormalan terpenuhi. 2. Uji Autokorelasi Menurut Singgih Santoso (2012:242) untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut : a. Jika angka D-W di bawah -2, berarti autokorelasi positif b. Jika angka D-W di atas +2, berarti autokorelasi negatif c. Jika angka D-W di antara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi Tabel Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbinl Square the Estimate Watson 1 .649a .422 .404 a. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data diolah 2018

430

3.438

2.132

Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Berdasarkan table di atas output SPSS menghasilkan D-W = 1,518. Hal ini berarti nilai DW diantara -2 sampai +2, artinya tidak ada autokorelasi pada model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011 : 139). Dasar Analisis : a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika ada pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah 2018 Dapat dilihat bahwa nilai-nilai residunya menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas. 4. Multikolinieritas Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Toleance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi Multikolinieritas (Ghozali.2001) Tabel Uji Multikolinieritas Variable Penelitian VIF Tollerance Mutasi (X1) 1,095 0,913 Promosi (X2) 1,095 0,913 Sumber: Data diolah 2018 Dapat dilihat bahwa semua variabel yang digunakan mempunyai nilai VIF dari variabel lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik lebih kecil dari 10(VIF < 10), berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Sedangkan nilai tolerance dari variabel lingkungan kerja 431

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

fisik dan lingkungan kerja non fisik lebih besar dari 0.10 (Nilai tolerance > 0,10), berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen. Regresi Linier Berganda 1. Persamaan Regresi Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients Model

Unstandardized Coefficients

Coefficientsa Standardized T Coefficients

B

Beta

Std. Error

Sig.

Collinearity Statistics Tolera VIF nce

(Constant) 7.719 2.532 3.049 .003 1Mutasi .602 .137 .426 4.377 .000 .913 1.095 Promosi .190 .048 .381 3.919 .000 .913 1.095 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data diolah 2018 Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier sebagai berikut : Y = a +b1X1 + b2X2 +e Y = 7.719 + 0.602 X1 + 0,190 X2 2. Perhitungan Koefisien Korelasi (R) Koefisien ini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas mutasi (X1) dan promosi jabatan (X2) secara serentak terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y). Tabel Koefisien Korelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate a 1 .649 .422 .404 3.438 2.132 a. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: SPSS 20 Dari hasil yang didapatkan nilai koefisien kerelasi menunjukan bahwa nilai R = 0.649 yang berarti bahwa hubungan variabel bebas Mutasi (X1) dan Promosi Jabatan (X2) secara serentak dengan variabel terikat kinerja karyawan (Y) dalam kategori kuat. 3. Koefisien Determinasi (R2) Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai, maka semakin besar pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

432

Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Tabel Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate a 1 .649 .422 .404 3.438 2.132 a. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data diolah 2018 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Adjusted R sebesar 0.404 menunjukan bahwa variabel Mutasi (X1) dan Promosi Jabatan (X2) sebesar 64,9% sedangkan sisanya sebesar 42,2% dapat ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menunjukan apakah variabel bebas secara bersamasama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. (Sugiyono, 2016:192) Tabel Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 577.425 2 288.713 24.431 .000b 1 Residual 791.775 67 11.818 Total 1369.200 69 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi Sumber: Data diolah 2018 Hasil signifikansi nilai Fhitung adalah 11.316 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena pada perhitungan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 < 0.05, maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat simpulkan bahwa variabel bebas berupa variabel Mutasi dan Promosi Jabatan secara simultan berpengaruh positif dan signifikansi terhadap variabel terikat kinerja pegawai (Y). 5. Uji t (Parsial) Menurut Sugiyono (2016:181) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel Parsial (Uji-t) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 577.425 1 Residual 791.775 Total 1369.200 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi Sumber: Data diolah 2018

2 67 69

288.713 11.818

24.431 .000b

433

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Nilai thitung variabel Mutasi (X1) adalah 4.377 Dengan nilai tingkat signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih k...


Similar Free PDFs