Pengenalan Ciri Kelamin Ikan PDF

Title Pengenalan Ciri Kelamin Ikan
Author Nuralim Paturakhman
Pages 16
File Size 346.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 10
Total Views 158

Summary

Laporan Praktikum ke-2 Hari/Tanggal : Kamis, 22 September 2016 M.K. Fisiologi Reproduksi Kelompok :1 Organisme Akuatik Nama Asisten : Nandhira Fitri Muhamad Ardiansyah Surya Ramadhani Cahyo AndikaYudi S.S Nining Pengenalan Ciri Kelamin Ikan Husnul Hanif M C14140001 Dani Prasetyo C14140017 M. Gustila...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pengenalan Ciri Kelamin Ikan Nuralim Paturakhman

Related papers 150 Hasil Perairan. Kevin Pranat a

Budidaya Ikan1 yuli sabet h Budi daya ikan jilid 1 Armaz Dauz

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Laporan Praktikum ke-2 M.K. Fisiologi Reproduksi Organisme Akuatik

Hari/Tanggal : Kamis, 22 September 2016 Kelompok :1 Nama Asisten : Nandhira Fitri Muhamad Ardiansyah Surya Ramadhani Cahyo AndikaYudi S.S Nining

Pengenalan Ciri Kelamin Ikan

Husnul Hanif M Dani Prasetyo M. Gustilatov Nuralim P Yanuardhi Prabu Mauliza Yanti Muhammad Irfan Leugita Diah

C14140001 C14140017 C14140021 C14140035 C14140041 C14140063 C14140086 C14140088

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

PENDAHULUAN Latar Belakang Reproduksi adalah salah satu aspek biologis yang memiliki peranan dalan diferesiasi seksual hinga dihasilkan individu baru bertujuan untuk melestarikan keturunan.Pengetahuan tentang ciri-ciri reproduksi bertujuan untuk mengetahui perubahan atau tahapan-tahapan kematangan gonad dan mengetahui perbandingan ikanikan yang akan atau tidak melakukan reproduksi. Pengetahuan tentang ciri reproduksi ikan secara keseluruhan tidak akan berhasil apabila tidak diiringi dengan pengetahuan anatomi reproduksi baik untuk kelamin jantan maupun kelamin betina. Pada ikan memiliki ciri khusus yang membedakan jantan dan betina. Ikan dapat dengan mudah untuk dikenali perbedaan jenis kelaminnya dengan cara melihat organ reproduksi seperti lubang genital, gonad, beserta salurannya yang disebut dengan sebagai pembeda jenis kelamin primer. Sedangkan pembeda ciri kelamin melaui bentuk, warna, dan ciri khusus tampak luar dapat disebut dengan pembeda jenis kelamin secara sakunder (Pulungan 2015). Akuakultur dalam prosesnya sangat membutuhkan ilmu yang berhubungan langsung dengan reproduksi dari ikan itu sendiri. Dimulai dari ciri masing-masing ikan serta tingkat kematangan gonadnya. Penting juga bagi pembudidaya mengetahui kematangan gonad yang optimal untuk mengahasilkan bibit ikan yang baik pula. Pada ikan, gonad adalah organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin yang terletak berdekatan dengan anus memanjang ke depan mengisi rongga badan (Makmur dan Prasetyo 2006). Perbedaan kelamin pada ikan yang dilihat dengan ciri kelamin sekunder dapat dikenali secara langsung dengan melihat morfologi ikan itu sendiri secara sekilas. Umumnya untuk ikan hias, ikan jantan memiliki warna yang menarik serta sirip yang lebih indah dibandingan dengan ikan betina. Sedangkan untuk ikan konsumsi, masingmasing dari jenis ikan memiliki perbedaan tersendiri yang membedakan kelamin jantan maupun betina yang dapat dilihat dari bentuk tubuh dan ciri pada tubuh. Pada ikan konsumsi lebih mudah dikenali perbedaan kelamin melalui ciri primer yang langsung dilihat dari lubang genitalnya. Sedangkan pada ikan hias ada beberapa jenis ikan yang sampai umur tertentu belum bisa dibedakan ciri kelaminnya (Pulungan 2015). Pembedaan jenis kelamin pada akuakultur sangat penting dilakukan dan diketahui karena berhubungan langsung dengan manajemen induk untuk proses pemijahan. Pada budidaya ikan konsumsi, pembedaan jenis kelamin digunakan untuk mencari induk yang berkualitas serta meningkatkan profit melalui perkembangan rekayasa kelamin ikan. Sedangkan untuk ikan hias, ilmu pembedaan jenis kelamin ikan berguna dalam meningkatkan ikan jantan yang memiliki harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan ikan betina.

2

Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder pada ikan.

METODE Waktu dan Tempat Praktikum Fisiologi Reproduksi Organisme Akuatik dilakukan pada Kamis, 15 September 2016 pukul 07.00-10.00 WIB, bertempat di Laboratorium Babakan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah akuarium, aerator, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ikan hias dan ikan konsumsi air tawar. Prosedur Kerja Persiapan Wadah Akuarium diisi air dengan volume 2/3. Kemuadian ikan yang diamati dimasukkan kedalam akuarium. Selanjutnya dilakukan pengamtan ciri primer dan sekunder jenis kelamin dari masing-masing ikan. Ikan hias dibedakan jenis kelaminya dengan melihat bentuk dan warna sirip serta organ lainya, sedangkan pada ikan konsumsi dibedakan dengan melihat lubang genitalnya. Apabila ikan cukup besar dapat dialin atau di striping maka ikan tersebut telah matang gonad dengan syarat ikan tersebut memiliki gonad vesikular terminalis.

3

HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan Mas (Cyprinus carpio)

a

b

a b Gambar 1. Ciri kelamin jantan (a) dan betina (b) pada ikan mas (Cyprinus carpio). Menurut Pudjirahaju et al (2008), ikan mas (Cyprinus carpio) adalah jenis ikan air tawar yang paling tinggi produksinya di Indonesia. ikan mas merupakan ikan yang berasal dari Cina dan hidup dikolam-kolam air tawar, danau, serta perairan umum lainnya yang tidak terlalu deras, dan sangat peka terhadap perubahan kualitas lingkungan. Ikan mas sulit hidup pada perairan yang miskin oksigen sehingga dalam pemeliharaannya perlu memperhatikan kadar oksigen dalam air. Karena tingkat produksinya yang tinggi, ikan mas perlu disiapkan benih-benih yang banyak. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan pemijahan buatan. Sebelumnya kita harus mengetahui perbedaan baik secara primer maupun sekunder ciri ikan mas jantan maupun betina. Secara primer, perbedaan antara ikan mas jantan dan betina yaitu terlihat pada jumlah lubang urogenitalnya. Ikan mas jantan memiliki 2 lubang, sedangkan ikan mas betina memiliki 3 lubang. Ikan mas juga memiliki ciri seks sekunder yaitu dimorfisme. Ikan mas betina pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan mas jantan, hal inilah yang menjadi alasan mengapa pada ikan mas sering diterapkan budidaya ikan mas monoseks betina agar didapat keuntungan yang lebih banyak (Maswardi 2000). Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)

a

a b Gambar 2. Ciri kelamin jantan (a) dan betina (b) pada Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus), yang termasuk kelompok Crustacea ini memiliki dua bagian tubuh yang terbagi menjadi kepala dada (Chepalotorax) serta badan (abdomen). Menuurut Lukito dan Prayugo (2007), Chepalotorax memiliki 14 somit yang mengalami fusi, masing-masing dengan sepasang kaki gerak. Kaki gerak

4 pada thorax mencakup mata, antena, dan antenula, mulut, serta 5 pasang kaki jalan. Lobster air tawar memiliki 2 pasang antena, satu pasang berukuran lebih panjang dari yang lainnya. Sesuai dengan namanya, lobster ini hidup di perairan tawar seperti danau, rawa, atau sungai air tawar. Lobster jenis ini memiliki ciri khusus yaitu seksual dimorfisme. Jenis kelamin jantan dan betina pada lobster dapat dibedakan secara pasti jika telah mencapai 2 bulan dengan panjang total rata-rata 5 sampai dengan 7 cm. ciri primer yang menjadi perbedaan antara jantan dan betina. Lobster jantan memiliki tonjolan di dasar tangkai kaki kelima jika dihitung dari kaki jalan bawahmulut yang biasa disebut pethasma. Lobster betina memiliki lubang bulat yang terletak pada dasar kaki ketiga yang disebut thelicum. Capit jantan dan betina pada lobster pun dapat menjadi acuan pembedaan, yaitu pada lobster jantan capitnya berukuran 2-3 kali lebar buku pertama (tangkai capit), sedangkan capit lobster betina yaitu sama atau berukuran 1,5 kali ukuran buku pertama (Sari 2005). Ikan Guppy (Poecilia reticulate)

Gambar 3. Ciri kelamin jantan dan betina pada ikan Guppy (Poecilia reticulate) Ikan guppy atau dikenal dengan nama latin Poecilia reticulata merupakan ikan hias dengan ukuran tubuh yang relatif kecil. Ikan guppy berhabitat diperairan sungai dan danau-danau yang umumnya berair tenang. Ikan ini memiliki ciri kelamin primer dan sekunder yang membedakan antara jantan dan betina. Ciri sekunder pada ikan jantan guppy yaitu memiliki tubuh yang ramping dengan warnanya yang lebih cerah dan corak yang lebih indah serta sirip punggung lebih panjang dengan kepala yang berukuran lebih besar. Sedangkan untuk ciri primernya ikan guppy mempunyai gonopodium yang merupakan modifikasi sirip anal yang berfungsi untuk injeksi sperma. Pada guppy betina secara umum memiliki warna yang kurang menarik dengan tubuh agak gemuk dan membulat. Selain itu, ikan guppy betina tidak memiliki gonopodium yang memudahkan membedakan antara keduanya (Sari 2005).

5 Ikan badut (Amphiprion percula)

Gambar 4. Perbedaan kelamin jantan (kanan) dan betina (kiri) pada ikan badut (Clownfish) lkan badut (Amphiprion percula)adalah ikan hias air asin dari subfamili Amphiprioninae. Ikan badut merupakan ikan karang tropis yang hidup di perairan hangat pada daerah terumbu dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih.Terdapat sekitar 28 spesies dikenali, salah satunya berada di genus Premnas, sementara sisanya di genus Amphiprion. Ikan badut berwarna kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman .Ikan badut biasa hidup berkelompok dalam suatu rumpun anemon laut, hubungan simbiosis yang dibuat antara ikan badut dengan anemon laut adalah saling menguntungkan. Cara membedakan ikan clownfish tergolong cukup sulit karena memiliki ukuran tubuh yang kecil serta berkelamin hermaprodit. Tetapi umumnya ikan betina memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. Ketika betina clwonfish mati, ikan jantan dominan akan berubah kelamin menjadi betina dan akan mencari pasangan jantan, hal ini dikenal sebagai sequential hermaphroditism (perubahan kelamin secara berurutan) (Sahandi 2011). Ikan Sumatra (Puntius tetrazona)

Gambar 5. Ciri kelamin jantan (atas) dan betina (bawah) pada ikan sumatera Ikan sumatera atau yang dikenal dengan nama latin Puntius tetrazona adalah ikan asli Indonesia dengan ciri tubuh berwarna kekuningan dengan garis hitam vertikal. Ikan ini sering didapati pada sungai-sungai dangkal berarus sedang, yang jernih atau keruh. Ikan sumatra menyukai pH antara 6.0–8.0,Ikan sumatra juga didapati di rawarawa, yang mengindikasikan bahwa ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan kualitas air. Ikan sumatera memiliki kebiasaan memijah dengan menempelkan telurnya disubtrat tanaman air seperti tanaman eceng gondok. Sama

6 halnya dengan kebannyakan ikan hias lain, ciri utama untuk membedakan jantan atau betina dari ikan ini adalah dari warnanya. Ikan jantan memiliki warna kemerahan di sekitar ujung mulutnya. Perut nya juga lebih ramping dan warna lebih cerah. Sedangkan untuk betina, disekitar mulutnya tak ada warna Kemerahan serta bagian warna tubuh tidak terlalu mencolok (Sihabbudin 2013). Kepiting bakau (Scylla Serrata)

Gambar 6. Ciri kelamin jantan (b) dan betina (a) pada kepiting bakau Kepiting bakau (Scylla serrata) hidup pada hampir seluruh perairan pantai terutama pantai yang ditumbuhi mangrove, perairan dangkal sekitar ekosistem mangrove, estuari dan pantai berlumpur. Kepiting bakau memiliki peranan ekologis dalam ekosistem mangrove dan merupakan salah satu komoditi perikanan yang bernilai ekonomis penting. (Siahainenia 2009). Perbedaan kepiting jantan dan betina terletak pada ruas abdomennya. Ruas abdomen kepiting jantan berbentuk seperti segitiga. Cheliped berukuran besar dan lebih panjang dari ukuran karapaks yakni dapat mencapai dua kali panjang karapaks. Tutup abdomen berbentuk segitiga dan agak meruncing. Bila tutup abdomen dibuka tidak nampak lobang pada thorachic sternum. Pada betina berbentuk sedikit membulat dan lebih melebar. Cheliped lebih pendek dari karapaks. Tutup abomen berbentuk stupa dan agak membulat. Bila abdomen dibuka nampak lobang bukaan kelamin bulat besar pada thorachic sternum. Pada pra-dewasa kelamin bu- kaan kecil seperti celah. Bila tutup abdomen dibuka, nampak empat pasang pleopod yang ditumbuhi rambut- rambut yang panjang dan padat. Pada individu pradewasa kelamin ram- but pendek dan jarang (Siahainenia L. 2009).

7

Ikan Cupang (betta sp.)

Gambar 7. Ciri kelamin jantan (bawah) dan betina (atas) pada ikan cupang Ikan cupang (Betta sp.) merupakan ikan yang memiliki banyak bentuk atau dikenal dengan Polymorphisme. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai estetika dan nilai komersial ikan hias cupang (Yustina et al 2002). Perbedaan ciri kelamin ikan cupang antara ikan jantan dan ikan betina dapat dengan mudah diketahui melalui pengamatan ciri kelamin secara sekunder, dimana pada ikan cupang jantan memiliki ciri-ciri seperti tubuh langsing, gerakan sangat agresif/lincah (dalam hal ini betina juga ada yg lincah), ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) lebar dan panjang, warna lebih cerah dan menarik, berbeda dengan ikan cupang betina yang cenderung memiliki tubuh gempal (berisi), gerak lambat, ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) yang cenderung pendek, serta warna kurang cerah dan menaraik (Zairin et al 2001). Induk cupang akan mulai memijah pada umur 5-6 bulan dengan fekunditas berkisar 408-815 butir per ekorinduk (Diani et al 2010) untuk kebiasaan pemijahanya sendiri, ikan cupang jantan akan cenderung membuat gelembunggelembung udara (bublle nest) sebelum melakukan pemijahan, hal ini bertujuan untuk mengerami telur yang akan di keluarkan oleh ikan cupang betina saat proses pemijahan. Ikan platy (Xiphophorus maculates)

a b Gambar 8. Ciri kelamin jantan (a) dan betina (b) pada ikan platy Ikan platy (Xiphophorus maculates), berasal dari daerah selatan terutama dimexico dan Honduras. Ciri kelamin primer yaitu ciri primer pada ikan platy jantan mempunyai gonopodium yang terletak di dekat sirip anal, sedangkan ikan platy betina

8 tidak memiliki gonopodium pada ikan plati tersebut. Ciri kelamin sekunder yaitu ikan platy jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan mencolok, dan mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil daripada ikan platy yang jantan. Selain itu, platy betina memiliki warna tubuh yang lebih pudar dan kurang menarik( satyani 2005) Ikan lele (Clarias gariepinus)

Gambar 9. Ciri kelamin jantan(atas) dan betina (bawah) pada ikan lele (Clarias gariepinus) Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan ikan yang berasal dari Afrika. Dengan strain/ jenis antaralain,lele dumbo, lele sangkuriang, lele lokal, lele mutiara. Ciri kelamin primer yaitu pada ikan lele jantan alat kelaminnya tampak jelas dan memanjang kearah belakang. Sedangkan pada kelamin lele betina berbentuk oval agak besar yang digunakan sebagai tempatnya telurnya keluar. Alat kelamin pada ikan lel memiliki sistem urogenithal yang berfungsi sebagai pembuangan eni pada ikan lele betina maupun ikan lele jantan. Pada urogenithal terdapat lubang papilla yang tepatnya dibelakang dubur. Ciri kelamin sekunder yaitu pada ikan lele jantannya tubuhnya ramping, sedangkan pada ikan lele betina tubuh atau perutnya besar dan memiliki 3 lubang dibawah perutnya. Habitat lele di rawa-rawa, diperairan tawar yang berlumpur, disungai. Ikan lele mulai memijah pada musim hujan, karena adanya oksigen terlarut lebih banyak karena air yang dalam perairan tersebut lebih banyak lagi( Fujaya 2004). Ikan Corydoras panda

a b Gambar 10. Ciri kelamin jantan (b) dan betina (a) pada ikan corydoras Ikan Corydoras panda berasal dari sungai amazon, amaerika selatan. Strain/jenisnya antara lain False Julii Cory Cat (Corydoras sp.), Albino Aeneus Cory Cat (Corydoras aeneus), Swartz's Cory Cat (Corydoras schwartzi), Sterba's Cory Cat (Corydoras sterbai), Emerald Green Cory Cat (Brochis splendens), Elegans Cory Cat

9 (Corydoras elegans), Agassizi Cory Cat (Corydoras agassizi), Peppered Cory Cat (Corydoras paleatus), Panda Cory Cat (Corydoras panda), Palespotted Cory Cat (Corydoras gossei), Skunk Cory Cat (Corydoras arcuatus). Ciri kelamin primer ikan corypanda yaitu memiliki sperma,testis, sedangkan ikan kelamin betina memiliki ovarium. Perbedaannya jenis kelamin sulit untuk dibedakan. Ciri sekunder ikan corydoras yang betina memiliki kurang menarik. Sedangkan ikan corydoras yang jantan memiliki warna yang menarik dan sirip caudalnya runcing, sedangkan sirip caudal ikan Corydoras panda betina berbentuk bundar ( sulistyowati 2005). Ikan (Corydoras sp. )

Gambar 11. Corydoras jantan (kanan),betina (kiri) Corydoras merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang berasal dari daerah Amerika Selatan tepatnya di daerah hutan amazon yang sudah sejak lama dibudidayakan di Indonesia. Ada beberapa jenis ikan Corydoras di antaranya yaitu C. panda, C. splendens, C. elegans, dan C. agassizi. Ciri kelamin primer pada ikan C. panda dapat dilihat dari jumlah lubang urogenitalnya, ikan yang jumlah lubang urogenitalnya 2 adalah ikan jantan sedangkan ikan dengan lubang urogenital 3 adalah ikan betina. Ciri kelamin sekunder dari ikan ini yang dapat dengan mudah diamati adalah bentuk tubuhnya. Ikan jantan memiliki tubuh yang lebih ramping seperti torpedo serta sirip dorsalnya lebih runcing, sedangkan pada ikan betina bentuk tubuhnya lebih besar dan membulat. Ikan ini memijah secara parsial dan biasa meletakkan telurnya pada substrat di dasar perairan (Sulistyowati et al 2005). Ikan Synodontis (Synodontis eupterus)

Gambar 12. Ikan Synodontis jantan dan betina Ikan Synodontis (Synodontis eupterus) merupakan ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Nil di wilayah Afrika (Hermawan et al 2015). Ikan Synodontis

10 memiliki ciri kelamin primer berupa jumlah lubang urogenital yang dapat digunakan untuk membedakan ikan jantan dan betina. Ikan jantan memiliki 2 lubang sedangkan ikan betina memiliki 3 lubang. Selain itu ikan ini juga memiliki ciri kelamin sekunder, yaitu dimorfisme dan dikromatisme. Ikan jantan memiliki warna tubuh yang lebih cerah serta tubuhnya lebih ramping sedangkan pada ikan betina warna tubuhnya lebih pucat dan bentuk tubuhnya lebih besar dan membulat.

Ikan Sidat (Anguilla marmorata)

Gambar 13. Ciri kelamin jantan (a) dan betina (b) pada ikan sidat Sidat dikatakan cukup unik karena sidat saat anakan hidup pada perairan tawar hingga dewasa setelah itu untuk bertelur ikan sidat bertelur padaair laut. Saat sidat masih dalam anakan kondisi seksualnya berkelamin ganda sehingga belum dapat dipastikan apakah sidat itu jantan atau betina. Untuk dapat melihat ikan sidat tersebut jantan atau betina akan agak susah apabila hanya melihat dari bentuk tubuh saja. Karena bentuk tubuh dari ikan sidat tidak begitu berbeda jauh antara jantan atau betinanya. Maka dari itu untuk melihat jantan atau betina pada sidat maka kita dapat melihat melalui gonad sidat tersebut dengan cara membedah sidat. Dilihat pada gonadnya apa bila berwarna putih maka sidat tersebut jantan, sedangkan apabila sidat tersebut memiliki gonad berwarna kekuningan kemungkinan besar ikan itu adalah betina ( Haryono, 2008). Ikan belut (Monopterus albus)

Gambar 14. Ciri kelamin jantan (kanan panjang) dan betina (kiri pendek) pada ikan belut Monopterus albus atau belut merupakan ikan air tawar yang berasal dari Indonesia. Namun ada juga yang hidup di air payau. Strain yang banyak ditemui yakni

11 belut sawah dan belut rawa. Untuk membedakan jenis kelamin jantan dan betina belut umumnya dengan melihat ciri kelamin sekundernya. Ciri sekunder belut dapat dilihat dari hasil penelitian myang dilakukan Riani (2014) bahwa belut berjenis kelamin betina memiliki ukuran kurang dari 29 cm. Sedangkan belut kelamin jantan memiliki ukuran lebih dari 29 cm. Selain itu belut jantan memiliki warna permukaan kulit yang biasanya gelap/abu-abu, kepala bulat, tumpul dan umumnya berusia di atas 9 bulan. Sedangkan betina memiliki warna permukaan kulit lebih cerah, kepala lebih panjang, runcing dan umumnya berusia dibawah 9 tahun. Untuk mengindentifikasi ciri primer belut harus dilakukan pembelahan. Redfin albino (Ephalzeorhynchus frenatus)

Gambar 15. Ciri kelamin jantan (kiri) dan betina (kanan) pada ikan redfin albino Redfin albino (Ephalzeorhynchus frenatus) merupakan ikan hias bewarna putih yang memiliki sirip tubuh merah. K...


Similar Free PDFs