Pengertian, Persamaan dan perbedaan Hadits, Sunnah,Khabar dan Atsar DOCX

Title Pengertian, Persamaan dan perbedaan Hadits, Sunnah,Khabar dan Atsar
Author Khamisna Maulidia
Pages 12
File Size 40.1 KB
File Type DOCX
Total Downloads 374
Total Views 407

Summary

A. Pendahuluan Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini sebagai pemelihara kelangsungan makhluk hidup dan dunia seisinya. Dalam rangka itulah Allah membuat sebuah undang-undang yang nantinya manusia bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Manakala ia bisa mematuhi perundang- undangan yang telah ditu...


Description

A. Pendahuluan Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini sebagai pemelihara kelangsungan makhluk hidup dan dunia seisinya. Dalam rangka itulah Allah membuat sebuah undang-undang yang nantinya manusia bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Manakala ia bisa mematuhi perundang- undangan yang telah dituangkan dalam kitab suci Al-Qur'an. Pada kitab suci Al-Qur'an , telah dicakup semua aspek kehidupan, hanya saja berwujud teks yang sangat global sekali, sehingga dibutuhkan penjelas sekaligus penyempurnaannya. Sehingga Allah mengutus seorang nabi untuk menyampaikannya. Dari sang nabi inilah yang selanjutnya lahir yang namanya hadits, yang mana kedudukan dan fungsinya sangat banyak sekali. B. PENGERTIAN HADITS, SUNNAH, KHABAR dan ATSAR 1. Pengertian Hadits a. Pengertian Hadits secara Etimologis Hadits menurut bahasa (etimologi), berarti khabar, jadid dan qarib. Khabar artinya "berita". Jadid , artinya "baru" , lawan dari qadim , yang berarti "lama" . Qarib ,berarti "dekat" , atau "belum lama terjadi," seperti dalam kalimat : ِ م َ ل ْ س ِ ال ْ ي ِ ف ُ ث ْ ي ِ د َ ح َ و ُ ه (dia orang baru/belum lama mengenal Islam).1 Di samping pengertian tersebut, M.M. Azami mendefinisikan bahwa kata 'hadits'(Arab: al-hadits), secara etimologi (lughawiyah), berarti 'komunikasi', 'kisah', 'percakapan': religius atau secular, historis atau kontemporer.2 b. Pengertian Hadits secara Terminologis Secara terminologis, para ulama, baik muhaditsin, fuqaha, ataupun ulama ushul, merumuskan pengertian hadits secara berbeda-beda. Perbedaan pandangan tersebut lebih disebabkan oleh terbatas dan luasnya objek tinjauan masing-masing, yang tentu saja mengandung kecenderungan pada aliran ilmu yang didalaminya.3 1 Prof.Dr.H.M.Noor Sulaiman PL, Antologi Ilmu Hadits,. Hal : 1 2 Drs.M.Solahudin,M.Ag & Agus Suyadi, Lc.M.Ag. Ulumul Hadis.Bandung: Pustaka Setia. 2008. Hal : 13 3 Endang Soetari.Ilmu Hadis: Kajian Riwayah dan Dirayah.Bandung: Mimbar Pustaka. 2005. Hal : 2. 1...


Similar Free PDFs