Pengolahan Limbah Industri Bengkel Kendaraan Bermotor DOCX

Title Pengolahan Limbah Industri Bengkel Kendaraan Bermotor
Author Ngapain Bulbul
Pages 6
File Size 20.3 KB
File Type DOCX
Total Downloads 385
Total Views 771

Summary

1.Pengolahan Limbah Industri Bengkel Kendaraan Bermotor Limbah akibat kegiatan perbengkelan dapat menimbulkan pencemaran terhadap tanah, air maupun udara di sekitarnya kalau tidak dikelola dengan benar. Hal ini disebabkan karena jenis limbah yang dihasilkan oleh bengkel ini berupa limbah cair, padat...


Description

1.Pengolahan Limbah Industri Bengkel Kendaraan Bermotor Limbah akibat kegiatan perbengkelan dapat menimbulkan pencemaran terhadap tanah, air maupun udara di sekitarnya kalau tidak dikelola dengan benar. Hal ini disebabkan karena jenis limbah yang dihasilkan oleh bengkel ini berupa limbah cair, padat, dan gas. Menurut Setiyono (2002) ada tiga penyebab yang membuat bengkel otomotif tampil kotor, yaitu: 1) Sumber daya manusianya kurang memahami kegiatan kerja perbengkelan. Akibatnya, sering terjadi kesalahan prosedur reparasi dan service. Akibat lebih jauh, mereka cenderung mengabaikan kedisiplinan, keselamatan dan kesehatan kerja. 2) Penataan ruangan yang kurang baik. Ukuran ruangan tidak dirancang sesuai standar, tetapi apa adanya. Ini mengganggu pekerjaan yang seharusnya bias cermat, tidak ceroboh, dan tidak asal-asalan. 3) Kesadaran lingkungan yang amat rendah, kurangnya pemahaman akan arti kesehatan lingkungan, sehingga mereka tidak mempedulikan bahaya limbah terhadap lingkungan dan pada akhirnya akan berimbas ke manusia juga. Dampak dari ketiga kekurangan tersebut, akibatnya bengkel mudah sekali menimbulkan pencemaran terhadap udara, air, dan tanah di sekitarnya. Limbah Gas Hasil pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor merupakan factor penyebab pencemaran udara. Komponen utama bahan bakar fosil ini adalah Hidrogen (H) dan Karbon (C). pembakarannya akan menghasilkan senyawa Hidro Karbon (HC), Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2) serta Nitrogen Oksida (Nox) pada kendaraan berbahan bakar mesin. Sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, gas buangannya mengandung sedikit HC dan CO tetapi lebih banyak SO-nya. Dari senyawa-senyawa itu, HC dan CO paling berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut Sarona (2001) berbagai zat pencemar yang beterbangan di udara tersebut akan sangat merugikan dan berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungannya. Akibat ini secara nyata sudah dirasakan oleh masyarakat, sebagai contoh, efek toksik pada timbel dapat mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernakan, dan sistem saraf. Menurut Setiyono (2002) salah satu penyebab timbulnya polusi udara dari kendaraan tersebt akibat kondisi penyetelan kendaraan yang kurang tepat maka pengelolahan limbah gas sangat perlu diperhatikan ialah diperlukannya bengkelbengkel yamg memiliki tenaga mekanik yang terampil dan dapat menguasai teknologi penyetelan kendaraan dengan baik, maka kendaraan dapat disetel dengan tepat sehingga komposisi bahan bakar dan udara dapat tepat dan pembakaran di mesin akan sempurna. Dengan kondisi kendaraan seperti ini timbulnya pencemaran udara yang dapat ditekan lagi....


Similar Free PDFs