Title | PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES |
---|---|
Author | Desy Dwi Frimadani |
Pages | 27 |
File Size | 51.8 KB |
File Type | DOCX |
Total Downloads | 194 |
Total Views | 963 |
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES Oleh Sehar Trihatun (16709251043) Desy Dwi Frimadani (16709251050) A. Instrumen Non Tes Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat lap...
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES Oleh Sehar Trihatun (16709251043) Desy Dwi Frimadani (16709251050) A. Instrumen Non Tes Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan daripada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009: 147). Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen nontes untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa tes jawabannya adalah salah atau benar, sedangkan instrumen sikap atau nontes jawabannya tidak ada yang salah atau benar tetapi bersifat positif dan negatif (Sugiyono, 2009: 174). Instrumen non tes digunakan untuk mengukur kepribadian, perilaku, sikap atau respon seseorang terhadap suatu hal. Setiap waktu kita terikat dengan kegiatan menilai perilaku dan sikap seseorang meskipun terkadang kita tidak menyadarinya. Ketika kita mengatakan bahwa Joni anak yang baik, Tomi anak yang nakal, Susi anak yang tidak pandai bergaul, sebenarnya kita sedang membuat penilaian terhadap kepribadian. Kita menggunakan evaluasi informal tersebut untuk memutuskan dengan siapa kita ingin bekerjasama dan siapa yang harus kita hindari, atau dapat juga membantu kita dalam menerapkan strategi-strategi yang sesuai dengan kepribadian seseorang (Cecil, 2010: 372). Dalam konteks pendidikan, tentunya mengetahui kepribadian siswa akan sangat berguna dalam menerapkan praktek pembelajaran yang 1...