Peran Ahli Geologi Temukan Cadangan Migas Melalui Eksplorasi PDF

Title Peran Ahli Geologi Temukan Cadangan Migas Melalui Eksplorasi
Author Oppie Muharti
Pages 3
File Size 170 KB
File Type PDF
Total Downloads 411
Total Views 778

Summary

Peran Ahli Geologi Temukan Cadangan Migas Melalui Eksplorasi MigasReview, Jakarta - Minyak dan gas bumi (migas) adalah sumber daya hidrokarbon yang tidak dapat diperbaharui. Untuk menemukan dan menambah cadangan migas, praktis cara yang harus ditempuh melalui kegiatan eksplorasi. Sebab pada hakekatn...


Description

Peran Ahli Geologi Temukan Cadangan Migas Melalui Eksplorasi MigasReview, Jakarta - Minyak dan gas bumi (migas) adalah sumber daya hidrokarbon yang tidak dapat diperbaharui. Untuk menemukan dan menambah cadangan migas, praktis cara yang harus ditempuh melalui kegiatan eksplorasi. Sebab pada hakekatnya, setiap migas yang diproduksi wajib diperoleh cadangan baru sebesar migas yang diproduksi, ini yang dinamakan reserve requirement ratio (RRR). Namun, tentu saja kegiatan eksplorasi membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau pencarian, merupakan tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam dunia migas, eksplorasi atau pencarian migas merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orangorang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut. Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon, maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metodametoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Metode Seismik Salah satu metode geofisika yang dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi di bawah permukaan adalah metode seismik. Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Doddy Priambodo memaparkan pencapaian kinerja eksplorasi yang signifikan dengan menggunakan survey seismik 3D dilakukan di lapangan Akasia Bagus, Indramayu, Jawa Barat. “Ekplorasi ini terluas sepanjang sejarah eksplorasi Pertamina menggunakan seismik 3D yang dilakukan pada sepanjang 2011-2012 dengan total luas 1012 km persegi dengan durasi pekerjaan lebih cepat 3 bulan dari rencana awal dan tanpa kecelakaan kerja,” ujarnya. Selain itu, Doddy juga mengatakan, pihaknya juga telah melakukan survey seismik 2D Offshore (lepas pantai) terpanjang dalam sejarah eksplorasi di lapangan Matindok, terletak di cekungan Banggai Sulawesi dengan total panjang lintasan 3,060 km. Survey dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Oktober 2012 dan tanpa kecelakaan kerja. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran-pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifatsifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki

sifat-sifat sebagai batuan sumber, reservoir, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Setelah melakukan eksplorasi seismik, selanjutnya perlu dilakukan pengecekan data-data seismik tersebut melalui pengeboran eksplorasi. Rencana pemboran juga perlu ditentukan berbagai pertimbangan, yaitu menentukan lokasi, kedalaman akhir, latar belakang geologi, serta jenis bor yang diperlukan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kegiatan pemboran eksplorasi tiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan. Pada 2010, dilakukan pemboran eksplorasi sebanyak 90 sumur dari 126 sumur yang direncanakan. Dari jumlah itu, 27 sumur teridentifikasi kandungan migas dengan success ratio 30 persen. Jumlah pemboran itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 75 sumur dari 84 sumur yang direncanakan. Dari 75 sumur tersebut, 35 sumur teridentifikasi kandungan migas dengan sukses rasio 47 persen. Sedangkan pada tahun 2008, dilakukan pemboran 70 sumur dari 145 sumur yang direncanakan. Dari jumlah itu, teridentifikasi 34 sumur mengandung migas dengan sukses rasio 49 persen. Tingkat Success Ratio Sementara, Doddy menjelaskan status tindak lanjut sumur-sumur pemboran eksplorasi 20082012 yang dilakukan dan berada dilahan milik Pertamina EP, success ratio-nya sebesar 80 persen dari 83 sumur yang dilakukan ekplorasi. Sebanyak 20 sumur dinyatakan dry hole (kosong), 26 sumur produksi, 14 sumur tahap evaluasi, 9 sumur tahap pengembangan (POD/Plan of Development), sisanya 17 sumur dalam rencana produksi. “Temuan eksplorasi dari tahun ke tahun sebenarnya naik, di 2012 Pertamina EP menemukan hasil eksplorasi 229 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent). Hal ini diperlihatkan dari RRR telah mencapai 202 persen dengan cadangan terbukti yang ada sebesar 114 MMBOE,” terangnya. Rencana dan Realisasi Pemboran Eksplorasi Pertamina EP 2012 •Rencana Pemboran (WP&B Original) : 25 Sumur (13 Wildcat + 11 Delineasi + 1 Reentry) •Rencana Pemboran (WP&B Revisi) : 29 Sumur (14 Wildcat + 14 Delineasi + 1 TW) •Selesai : 24 Sumur (9 Wildcat + 14 Delineasi + 1TW) •Ongoing : 4 Sumur (3 Wildcat + 1 Deliniasi) Temuan Cadangan Eksplorasi Target Temuan Realiasi

223 MMBO 293 MMBO

(INPLACE) 1683 BCFG 1046 BCFG

513 MMBOE 473 MMBOE

(RECOVERABLE) 56 MMBO 1194 BCFG 262 MMBOE 95 MMBO 777 BCFG 229 MMBOE

Success Ratio

131%

62%

92%

169%

65%

87%

Biaya Ekplorasi Kegiatan eksplorasi Pertamina EP pada 2013 menargetkan melakukan pemboran sebanyak 28 sumur. Adapun target survey seismic 2D eksplorasi sebanyak 817 km serta survey seismik 3D adalah 1488 km persegi. Jumlah studi yang akan dilaksanakan pada 2013 adalah 6 studi. Tentu untuk melakukannya paling tidak membutuhkan biaya yang cukup besar. Doddy juga mengatakan, Pertamina EP telah mengalokasikan anggaran sebesar US$300 juta untuk melakukan kegiatan eksplorasi migas tersebut. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) biaya eksplorasi migas sejak 2002-2012 tercatat mencapai US$1,327 miliar. Biaya tersebut merupakan total biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Kontraktor Kontrak kerja Sama (KKKS), perlu diketahui biaya tersebut tidak dimasukkan dalam cost recovery. Sehingga, nilai tersebut menjadi tanggungan KKKS, karena tidak menghasilkan cadangan migas komersial untuk dikembangkan dan tidak dapat diproduksi. Besarnya resiko kegiatan menemukan cadangan migas, terkadang menjadi pertimbangan bagi perusahaan migas untuk melakukan eksplorasi. Tetapi, begitu cadangan tersebut ditemukan dan memiliki nilai komersial, tentu menjadi barang rebutan bagi siapapun. (anovianti muharti)...


Similar Free PDFs