PERAN KONSELING DALAM KEPERAWATAN PDF

Title PERAN KONSELING DALAM KEPERAWATAN
Author Joni Agam
Pages 20
File Size 608.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 61
Total Views 278

Summary

I. DEFINISI KONSELING Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan seorang pebimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya. Agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalah dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERAN KONSELING DALAM KEPERAWATAN Joni Agam

Related papers PSIKOLOGI KONSELING dr.kiki art hur

MAKALAH T ENTANG KONSELING DAN PSIKOT ERAPI sesi damayant i Konsult asi Ranijah Rani

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

I.

DEFINISI KONSELING

Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan seorang pebimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya. Agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalah dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Konseling lebih menekan pada pengembangan potensi individu yang terkandung dalam dirinya, baik dari aspek intelektual, afektif, sosial, emosional dan religius. Sehingga individu akan lebih berkembang dengan nuansa yang lebih bermakna, harmonis, sosial, dan bermanfaat. Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin consilium artinya „dengan‟ atau „bersam‟a yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari sellan yang berarti menyerahkan atau menyampaikan.

IA. DEFINISI KONSELING MENURUT BEBERAPA PENDAPAT 1. Menurut British Association of Counselling (1984) yang dikutip oleh Mappiare (2004) Konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.

2. Menurut Burk dan Stefflre (1979) yang dikutip Latipun (2001) Konseling mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih dengan klien, hubungan yang terbentuk biasanya bersifat individu ke individu, kadang juga melibatkan lebih dari satu orang suatu misal keluarga klien. Konseling didesain untuk menolong klien dalam memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap suatu masalah yang sedang mereka hadapi melalui pemecahan masalah dan pemahaman karakter dan perilaku klien.

1

3. Menurut Pietrofesa, Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare (2004) Konseling merupakan suatu proses dengan adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dari hati kehati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas hubungan.

4. Menurut Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) Konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. Orang sering kali menggunakan jasa konseling ketika berada di titik transisi, seperti dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke perceraian, keinginan untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan persetujuan kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan institusi sosial.

5. Menurut James F. Adam Konseling adalah Suatu pertalian timbal balik antara 2 orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan denfgan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang.

6. Menurut Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101) Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhankebutuhan yang akan datang.

2

7. Jones (Insano, 2004 : 11) Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorangseorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

8. Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukanmelalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

9.

Winkel (2005:34) Konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingandalam usaha membantukonseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagaipersoalan atau masalah khusus.

10. Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ) Konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.

11. Gibson ( 1985 ) Konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

12. Menurut Edwin C. Lewis ( 1970 ) dalam Abimanyu dan Manrihu ( 1996:9 ) Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah ( klien ) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui 3

interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat ( konselor ) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan perilakuperilaku yangmemungkinkannya berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan lingkungannya.

13. Menurut Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974) Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang individu,masing-masing disebut konselor dan klien. Dilakukan dalam suasana yang profesionalBertujuan dan berfungsi sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.

14. Smith, dalam Shertzer & Stone(1974) a. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan b. Bantuan diberikan dengan meng interpreswtasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana yang dibuat.

15. Division of Conseling Psychologi Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatanhambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu.

16. Menurut Mc. Daniel, (1956) Konseling adalah Suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.

17. Gerald Corey Yaitu terapi yang ditujukan untuk perbaikan susunan kepribadian manusia, yang termasuk dalam : penyembuhan gangguan emosional, penyesuaian diri terhadap lingkungan, pencapaian aktulisasi diri, pengendalian rasa cemas yang berlebihan dan

4

tidak beralasan, dan pergantian perilaku maladaptif dengan pembelajaran perilaku adaptif.

18. Bernard dan Fuller Yaitu usaha yang dilakukan untuk mengubah pola pandang seseorang terhadap dirinya sendiri, orang lain ataupun lingkungan fisik, serta untuk membantunya mencapai indentitas sebagai pribadi untuk menentukan langkah – langkah yang dapat memupuk perasaan berharga, berarti dan bertanggung jawab.

19. Rickey L. George dan TS Criastian. Merupakan usaha yang dilakukan untuk membantu seseorang dalam masalah psikologis

untuk

mencapai

kemudahan

dalam

perubahan,

perbaikan dan

pemeliharaan perilaku. Konseling juga ditujukan sebagai usaha agar seseorang mampu menyelesaikan masalahnya sehingga mampu mengambil keputusan dan menjalin hubungan interpersonal serta mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.

20. Edmund Griffith Williamso. Merupakan bagian komprehensif dalam usaha menolong individu agar dapat tumbuh, memilih dan menetapkan tujuannya serta dapat menyelesaikan masalah pribadinya yang memiliki hubungan erat dengan lingkungan sosial.

IB. TUJUAN DILAKUKAN KONSELING 1. Untuk membantu seseorang dalam memecagkan masalah. 2. Membantu untuk meningkatkan kemampuan dan keefektifan individu dalam mengambil keputusan. 3. Membantu seseorang untuk mengurangi dan mengendalikan perasaan takut, tertekan demi mencapai kesehatan mental. 4. Mengubah perilaku negatif menjadi positif dan segala perilaku yang merugikan seseorang dan lingkungannya.

5

IC. FUNGSI KONSELING Konseling memiliki fungsi tersendiri bagi satiap aspek kehidupan seseoarang, diantaranya adalah : 1. Fungsi Pencegahan Konseling dilakukan untuk mencegah kembali timbulnya masalah atau gangguan – gangguan psikologis pada diri klien.

2. Fungsi Penyesuaian Diadakaannya sutu konseling berfungsi untuk membantu seseoang dalam menyeseukain diri terhadap perubahan lingkungannya yang disebabkan oleh : perubahan biologis klien, perubahan psikologis klien, dan perubahan sosial yang terjadi pada diri klien.

3. Fungsi Perbaikan Konseling yang dilakukan seseorang berfungsi untuk memperbaiki perilaku-perilaku klien yang menyimpang dan merugikan dirinya sendiri dan orang di sekitarnya.

4. Fungsi Pengembangan Konseling berfungsi untuk membantu klien dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan klien dalam menghadapi dan mengatasi masalah.

ID. PERBEDAAN KONSELING PENGEMBANGAN (ORIENTASI BARU) DAN KONSELING GAYA LAMA

konseling

pengembangan

(orientasi konseling gaya lama

baru) 1. Bersifat pedagogis 2. Melihat

potensi

1. Bersifat klinis klien

bukan

kelemahan 3. Beriontasi pengembangan potensi positif klien

2. Melihat kelemahan klien 3. Beriontasi

pemecahan

masalah

klien 4. Konselor serius 6

4. Mengembirakan klien

5. Klien sering tertutup

5. Dialog konselor menyentuh klien;

6. Dialog menekan perasaan klien

klien terbuka

7. Klien sebagai objek

6. Bersifat humanistik – religius 7. Klien sebagai subjek memegang peranan,

memutusakan

tentang

dirinya 8. Konselor

hanya

membantu

dan

memberi alternatif – alternatif

II.

PERAN KONSELING DALAM KEPERAWATAN A. Konselor Konselor yaitu orang yang memerlukan konseling terhadap masalah yang dialami untuk mengambil keputusan yang sianggap terbaik bagi dirinya. Konseling adalah kegiatan percakapan tatap muka dua arah antara klien dengan petugas kesehatan (perawat) yang bertujuan memberikan bantuan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penyakit, sehingga klien mampu mengambil keputusan sendiri mengenai trapiotik apa yang terbaik bagi dirinya. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual B. Tujuan Perawat Sebagai Konselor Perawat sebagai konselor mempunyai tujuan membantu klien dalam memilih keputusan yang akan diambil terhadap penyakit yang dideritanya. Untuk mempermudah didalam mengambil keputusan klien wajib mempertanyakan langkah – langkah yang akan diambil terhadap dirinya.

7

C. Syarat Seorang Konselor 1. Perawat konselor perlu memiliki dan memenuhi persyaratan antara lain : 2.

Mempunyai minat dan sikap positif terhadap penyakit yang diderita

3.

Memiliki pengetahuan teknis mengenai perjalanan suatu penyakit

4. Menguasai dasar – dasar teknis konseling 5. Memiliki keterampilan 6. Kepribadian serta sikap yang kondesif untuk terciptanya interaksi yang adekuat antara konselor dengan klien sangat diperlukan di dalam mempermudah melakukan proses pelayanan keperawatan secara profesional. D. Sikap Yang Diperlukan Konselor Sikap seorang konselor di dalam melakukan pelayanan terhadap kilen di waktu terjadinya konseling anrata lain : sabar, ramah, empati dan terbuka, menghargai pendapat klien, duduk sejajar dan memposisikan dirinya sejajar dengan klien, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah mengerti, tidak menilai dan bisa menerima klien apa adanya, mempu membina hubungan antara konselor dengan klien, dapat menemukan kepercayaan dari klien yang dibantunya, memberikan informasi yang lengkap dan rasional kepada klien, menghindari pemberian info yang berlebihan, hanya memberikan informasi yang dibutuhkan oleh klien, membantu klien untuk mengerti dan mengingat. E. Peran perawat : 1. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. 2. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. 3. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu. 4. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan.

8

III.

PERBEDAAN

ANTARA

KONSELING,

PENDIDIKAN

KESEHATAN

DAN

PSIKOTERAPI IIIA.

Persamaan dan Perbedaan Konseling dan Psikoterapi

A. Persamaan Konseling

dan

Psikoterapi

merupakan

suatu

usaha

profesional

untuk

membantu/memberikan layanan pada individu-individu mengenai permasalahan yang bersifat psikologis. Dengan kata lain Konseling dan Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada klien untuk suatu perubahan tingkah (behauvioral change), kesehatan mental positif (positive mental health), pemecahan masalah (problen solution), keefektifan pribadi (personal effectiveness), dan pembuatan keputusan (decision making). Dengan demikian seorang konselor perlu didukung oleh pribadi dan keterampilan yang dapat menunjang keefektifan konseling. Konseling dan psikoterapi pada dasarnya berurusan dengan proses yang sama. Pada dasarnya tujuan-tujuan konseling dan psikoterapi adalah sama, yaitu eksplorasi diri, pemahaman diri dan perubahan tindakan atau perilaku. Tujuan keduanya menghilangkan perilaku merusak diri (self defeating) pada klien.Baik konseling maupun psikoterapi memberi penekanan pentingnya perkembangan pembuatan keputusan dan ketrampilan pembuatan rencana oleh klien.

B. Perbedaan Konseling lebih fokus pada konseren, ihwal, masalah, pengembangan, pendidikan dan pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih memfokuskan pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian dan pengobatan. Konseling dan psikoterpai berbeda tujuan, bahwa tujuan psikoterapi adalah mengatasi kelemahan-kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis, mencakup pembedahan psikis (psycho-surgery) dan pembedahan otak. Sedangkan konseling dilakukan untuk membantu klien menjadi sesorang yang berfungsi secara sempurna, fully functioning person.

9

IIIB.

Perbedaan Konseling dan Pendidikan Kesehatan 1. Definisi Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesehatan secara optimal (Notoatmodjo, 1993). Semua petugas kesehatan mengakui bahwa pendidikan kesehatan penting untuk menunjang program kesehatan lainnya. Stuart (1968) dalam defenisi yang dikemukakan, dikutip oleh staf jurusan PK-IP FKMUI (1984) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah komponen program kesehatan dan kedokteran yang terdiri atas upaya terencana untuk mengubah perilaku individu, keluarga dan masyarkat yang merupakan cara perubahan berfikir, bersikap dan berbuat dengan tujuan membantu pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan promosi hidup sehat (Suhila, 2002). Menurut Grout pendidikan kesehatan adalah upaya menterjemahkan sesuatu yang telah diketahui tentang kesehatan kedalam perilaku yang diinginkan dari perseorangan ataupun masyarakat melalui proses pendidikan, sedangkan menurut Nyswander pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan perseorangan dan masyarakat. Bila dilihat dari defenisi-defenisi pendidikan kesehatan tersebut tidak jauh berbeda dan keduanya menekankan pada aspek perubahan perilaku individu dan masyarakat dalam bidang kesehatan (Effendy, 1995). 2. Tujuan Pendidikan Kesehatan Secara umum tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu dan masyarakat di bidang kesehatan (Notoatmodjo, 1997). Menurut Effendi (1995), tujuan pendidikan kesehatan yang paling pokok adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara perilaku sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan pendidikan kesehatan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat sosial

10

ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, dan ketersediaan waktu dari masyarakat. Materi yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat sehingga dapat langsung dirasakan manfaatnya. Sebaiknya saat memberikan pendidikan kesehatan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dalam bahasa kesehariaannya dan menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman serta menarik perhatian sasaran (Walgino, 1995). Metoda yang dipakai dalam pendidikan kesehatan hendaknya dapat mengembangkan komunikasi dua arah antara yang memberikan pendidikan kesehatan terhadap sasaran, sehingga diharapkan pesan yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami. Metoda yang dipakai antara lain: curah pendapat, diskusi, demonstrasi, simulasi dan bermain peran.

IV.

TEORI-TEORI YANG DIGUNAKAN DALAM KONSELING IVA.

TEORI KONSELING PSIKOANALISIS (PSIKOANALISA) Tokoh paling terkenal dari teori psikoanalisa ini adalah Sigmund Freud. Psikoanalisa dapat dipandang sebagai teori kepribadian ataupun metode psikoterapi. Psikoanalisa dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di bidang psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental, hingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia. Hipotesis pokok psikoanalisa menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebahagian besar ditentukan oleh motif-motif tak sadar, sehingga Freud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuat peta ketidaksadaran manusia.

IVB.

TEORI GESTALT FREDERICK PERLS Terapi Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Perls adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. Terapi gestalt berfokus pada apa dan bagaimana-nya tingkah laku dan pengalaman disini dan sekarang dengan memadukan (mengintegrasikan) 11

bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan tak diketahui. Tugas utama terapis adalah membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaannya disini dan sekarang dengan menyadarkannya atas tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami saat sekarang. Oleh karena itu terapi Gestalt pada dasarnya non interpratatif dan sedapat mungkin, klien menyelenggarakan terapi sendiri.

IVC.

TEORI TRAIT AND FACTOR WILLIAMSON Teori ini tergolong pada pandangan kognitif atau pendekatan rasional.Pendekatan ini mencoba secara intelektual dan rasional menerangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi klien, cara pemecahan kesulitan-kesulitan serta proses konselingnya didekati secara logis rasional. Konseling dengan pendekatan trait and factor yang dipelopori oleh Williamson ini disebut pula konseling yang mengarahkan (directive counselin...


Similar Free PDFs