PERAN PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT PDF

Title PERAN PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT
Author Akhmad Alvian Nanda
Pages 22
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 539
Total Views 770

Summary

“PERAN PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT” Oleh : Akhmad Alvian Nanda 115030700111016 PRODI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 ABSTRAK Program perpustakaan desa merupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah yang mengacu pada U...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERAN PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT Akhmad Alvian Nanda

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

T RIYANA PERPUS alby N.M

Analisis Sist em Pendidikan Luar Sekolah Program T BM.docx Indri Ajeng Set yoningrum PENINGKATAN MINAT BACA MELALUI PERPUSTAKAAN Kalbin Salim

“PERAN PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT”

Oleh : Akhmad Alvian Nanda

115030700111016

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

ABSTRAK Program perpustakaan desa merupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014. Pembentukan perpustakaan desa di seluruh wilayah Indonesia dimaksudkan untuk mendukung upaya pemerintah mengembangkan kehidupan masyarakat. Perpustakaan Desa diperuntukkan bagi masyarakat dan dikelola oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi.

perpustakaan Desa/Kelurahan adalah “perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan,yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan”.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 menyebutkan bahwa hanya 20% orang Indonesia yang memiliki kesukaan membaca sedangkan 80% sisanya ialah lebih menyukai menonton TV dan mendengarkan radio. Minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu. Peran perpustakaan desa sangat sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam segi jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Oleh karena itu, hendaknya perpustakaan desa dalam melakukan pengadaan koleksi melalui perencanaan yang matang dengan mengutamakan unsur kualitas koleksi dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Kata Kunci : Perpustakaan Desa, Minat Baca.

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................

i.

ABSTRAK........................................................................................................................

ii.

DAFTAR ISI....................................................................................................................

iii.

BAB

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................

4

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................

4

D. Manfaat Penulisan.......................................................................................

4

E. Visi dan Misi...............................................................................................

5

BAB II PEMBAHASAN A. Perpustakaan Desa.....................................................................................

6

B. Minat Baca.................................................................................................

8

C. Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan Desa........

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................

14

B. Saran..........................................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................

16

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemerintahan desa adalah bagian dari sistem pemerintahan negara Indonesia, yang memiliki struktur terdiri atas desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi dan pemerintahan pusat. Tugas pokok dan fungsi pemerintah desa adalah menyelenggarakan pemerintahan, kemasyarakatan, dan pembangunan. Tugas pokok itu kemudian dijabarkan dalam pelayanan umum dan perlindungan kepada seluruh lapisan masyarakat. Semua potensi yang ada di setiap desa perlu secara terus menerus dan teratur dikembangkan dan diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa merupakan lembaga pemerintahan dengan wilayah hukum yang berada pada posisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Setiap desa di seluruh wilayah nusantara mempunyai kedudukan dan posisi yang sangat strategis karena menyatu dengan masyarakat dalam kehidupan desa yang harmonis, selaras dan seimbang. Sebuah kehidupan dengan nilainilai, norma, budaya, adat-istiadat, kekerabatan, kearifan lokal, dan nuansa religius serta keramahan lingkungan. Desa sebagai penyelenggara pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan perlu dilengkapi, difasilitasi, dan didukung dengan pembentukan lembaga-lembaga layanan sosial dan layanan publik. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat. Salah satu lembaga untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat yaitu perpustakaan. Menurut definisi UU No. 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

1

Menurut Prof. Dr. Sulistyo Basuki sebuah perpustakaan dibangun dan dibentuk dengan maksud : 1. Menjadi tempat mengumpulkan / menghimpun informasi dalam arti aktif, perpustakaan tersebut mempunyai kegiatan yang terus menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk dikoleksi. 2. Sebagai

tempat

mengolah

atau

memproses

semua

bahan

perpustakaan dengan metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi, dan kelengkapan lainnya baik secara manual maupun menggunakan

sarana teknologi informasi, pembuatan

perlengkapan lain agar semua koleksi mudah digunakan. 3. Menjadi tempat menyimpan dan memelihara sehingga terdapat kegiatan mengatur, menyusun, menata, memelihara, dan merawat.

Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya manusia. Tinggi rendahnya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi

perpustakaan

yang

dimiliki.

Perpustakaan

sebagai

sistem

pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak, dan karya rekam lainnya. Serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya. Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Program perpustakaan desa merupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014. Pembentukan perpustakaan desa di seluruh wilayah Indonesia

dimaksudkan

untuk

mendukung

upaya

pemerintah

mengembangkan kehidupan masyarakat. Perpustakaan Desa diperuntukkan bagi masyarakat dan dikelola oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat yang hidup di era modern saat ini. Setiap unsur masyarakat membutuhkan 2

informasi dalam kehidupan sehari-harinya guna menunjang proses kehidupan yang bermartabat dan sejahtera. Salah satu cara mendapatkaan informasi ialah dengan membaca. Membaca merupakan kegiatan paling penting bagi manusia dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Dengan membaca seseorang akan mendapatkan suatu informasi dan pengetahuan yang baru. Pengetahuan tersebut dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun hanya sekedar digunakan sebagai tambahan informasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 menyebutkan bahwa hanya 20% orang Indonesia yang memiliki kesukaan membaca sedangkan 80% sisanya ialah lebih menyukai menonton TV dan mendengarkan radio. Minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu ( Sutarno, 2006 : 27 ). Eduard Kimman seorang peneliti Barat mengelompokkan minat baca orang Indonesia sebagai berikut : 1. Golongan yang membaca sekali-kali 2. Golongan yang senang dengan cerita bergambar 3. Golongan yang membaca korann atau majalah karena hanya ingin mengetahui informasi tertentu, misalnya mencari lowongan pekerjaan, iklan, dan berita ringan. 4. Golongan yang membaca buku, untuk menimba ilmu yang terkandung di dalamnya. Kebiasaan membaca harus dipupuk

sebagai kebutuhan hidup

sehingga mampu menjadi budaya. Beberapa faktor yang dapat menjadi pendorong seseorang dalam membaca ialah tersedianya bahan bacaan yang memadai, bervariasi, dan mudah ditemukan, serta dapat memenuhi keinginan pembacanya. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat baca masyarakat : 1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi. 2. Tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam. 3. Adanya keinginan untuk memperbarui informasi secara aktual. 3

Koleksi

bahan

bacaan

yang

berkualitas

akan

mendukung

ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan untuk membaca. Oleh karena itu, kualitas koleksi harus diutamakan oleh perpustakaan dalam pengadaan koleksi, karena koleksi merupakan unsur yang paling penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Koleksi-koleksi yang bervariasi, lengkap, dan menarik akan membuat masyarakat terus termotivasi untuk membaca, yang nantinya akan menumbuhkembangkan minat bacanya sehingga tercipta budaya baca di masyarakat.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penulisan makalah ini adalah : Bagaimana Peran Perpustakaan Desa Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini ialah : a. Mengetahui,

mendeskripsikan

dan

menganalisis

pelaksanaan

Perpustakaan Desa. b. Mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis peran Perpustakaan Desa dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini meliputi dua bagian, yaitu : 1. Kontribusi Akademis Dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman baru di bidang ilmu perpustakaan. 2. Manfaat Praktis Memberikan gambaran tentang peran Perpustakaan Desa dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

4

BAB II PEMBAHASAN

A. Perpustakaan Desa A.1 Pengertian Perpustakaan Desa Menurut Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001, perpustakaan Desa/Kelurahan adalah “perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan

dan

mendukung

kegiatan

pendidikan

masyarakat

pedesaan,yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan”. Apabila kita analisis secara sederhana, ada 3 (tiga) unsur pokok dalam Perpustakaan Desa, yaitu: a) Perpustakaan sebagai sebuah sarana, b) Perpustakaan sebagai pendukung pendidikan, c) Perpustakaan Desa bersifat terintegrasi dengan pembangunan Desa.

A.2 Pembentukan Perpustakaan Desa Perpustakaan Desa/Kelurahan sebagai lembaga pendidikan non formal dan lembaga penyedia informasi di masyarakat Desa/Kelurahan harus memiliki kinerja yang baik dan didukung dengan manajemen yang memadai,

sehingga

seluruh

aktivitasnya

mengarah

para

upaya

pencapaian tujuan yang telah dicanangkan. Untuk

mengelola

sebuah

perpustakaan

Desa/Kelurahan

diperlukan kemampuan manajemen yang baik, agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Untuk itu biasanya dalam perpustakaan desa ini dibutuhkan seorang pustakawan yang mengerti dan paham akan bidang kerja/bidang yang ditangani oleh lembaga induknya. Sehingga kebutuhan akan “pustakawan khusus” adalah penting. 6

Berikut

beberapa

hal

penting

dalam

penyelenggaraan

perpustakaan desa : A. Manajemen Sumber Daya Manusia B. Manajemen Koleksi C. Manajemen Layanan D. Manajemen Pemasaran / Promosi Penanganan perpustakaan memerlukan seorang “ahli” dalam bidang/subyek yang ditangani. Hal ini akan mempermudah perpustakaan dalam memberikan apa yang menjadi tuntutan dan kebutuhan pemakainya. Menurut Sumardji (1998:83) Staffing atau pengisian jabatan didefinisikan sebagai pengisian jabatan dalam struktur organisasi dengan cara mengidentifikasikan kebutuhan tenaga kerja, mendaftar tenaga kerja yang ada, merekrut, memilih, menempatkan, promosi, menilai, memberi imbalan dan melatih orang yang diperlukan. Fungsi staffing ini juga sangat erat kaitannya dengan fungsi pengorganisasian. Proses pengolahan dalam perpustakaan khusus pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan perpustakaan pada umumnya. Hanya biasanya dalam proses pengolahan dituntut untuk lebih memberhatikan kecepatan dalam temu kembali informasi dan penyajian. Sehingga terkadang dalam klasifikasi contohnya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter perpustakaan tersebut. 1. Pengolahan bahan pustaka Perpustakaan memiliki fungsi sebagai lembaga pelayanan informasi (information service) bertindak sebagai penghubung antara dua dunia, yaitu masyarakat sebagai pengguna dan sumber-sumber informasi, baik cetak maupun non cetak. Oleh karena itu setiap bahan pustaka atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sedapat mungkin harus disediakan oleh perpustakaan. Disamping itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap informasi atau koleksi yang berbentuk apapun mudah diakses oleh semua masyarakat yang memerlukan. Agar informasi atau bahan pustaka Sutarno (2004 : 45) menjelaskan

bahwa

di

perpustakaan

dapat

dimanfaatkan

atau

diketemukan kembali dengan mudah, maka dibutuhkan system 7

pengelolaan dengan baik dan sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials) atau pelayanan teknis (technical service). Kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan biasanya mencakup beberapa kegiatan : Pembinaan dan pengembangan koleksi, Inventarisasi, Katalogisasi, Klasifikasi, dan Kelengkapan fisik buku. 2. Pengembangan Koleksi Pengembangan koleksi (Collection development) merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan kebutuhan pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan yang mencakup kegiatan : penyusunan kebijakan pengembangan

koleksi,

pemilihan

koleksi,

pengadaan

koleksi,

penyiangan koleksi, serta evaluasi pendayagunaan koleksi. Bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan, baik yang diperoleh dengan cara pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat ke dalam buku induk atau buku inventarisasi perpustakaan, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam menyusun laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Adapun kegiatan inventarisasi ini mencakup memasukkan ke buku induk, dan memberikan stempel kepemilikan (hak milik). Perpustakaan

sebagai

suatu

system

informasi

berfungsi

menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat. Untuk itu informasi yang ada diperpustakaan perlu diproses dengan system katalogisasi (cataloging). Layanan perpustakaan merupakan upaya dari perpustakaan dalam memberikan nilai lebih kepada pemustaka dan organisasi/badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada. Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu jasa 8

perpustakaan yang pertama kali berhubungan lansung dengan pengguna perpustakaan. Aktivitas

bagian

sirkulasi

menyangkut

masalah

citra

perpustakaan, baik tidaknya perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi diberikan kepada pemakai. Jenis pekerjaan bagian Pelayanan Sirkulasi sebagai berikut : a) Pendaftaran

f) Pemungutan denda

b) Peminjaman

g) Pemberian Sanksi

c) Pengembalian

h) Statistik

d) Perpanjangan

i) Bebas Perpustakaan

e) Penagihan

j) Peraturan Perpustakaan

Sistem penyelenggaraan kegiatan layanan sirkulasi ada dua yaitu : 1. Sistem terbuka (Open Access), memungkinkan pengguna memilih dan mengambil koleksi di rak secara bebas tanpa melalui petugas. 2.

Sistem

tertutup

(Close

Access),

pengguna

didalam

memanfaatkan koleksi di rak harus melalui petugas. Pemasaran atau promosi adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah perpustakaan desa. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan sebuah perpustakaan adalah dapat dilihat dari tingkat kunjungan pengguna dan pemanfaatan informasi (koleksi) oleh pengguna. Hal yang penting yang harus dipikirkan adalah dukungan dari manajemen, karena promosi mestinya termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam proses perencanaan perpustakaan. Tugas pokok Perpustakaan Desa/Kelurahan adalah melayani masyarakat dengan menyediakan bahan pustaka/bacaan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga Perpustakaan Desa harus mampu memenuhi kebutuhan informasi. Baik kebutuhan informasi yang bersifat hiburan, berita, maupun mengenai teknologi yang telah berkembang / menyebar di masyarakat secara umum.

9

A.3 Maksud dan Tujuan Perpustakaan Desa Perpustakaan desa didirikan untuk tujuan tertentu. Secara detail, pembangunan perpustakaan desa bertujuan untuk : a. Menunjang kegiatan wajib belajar. b. Menunjang program kegiatan pendidikan seumur hidup dan literasi informasi bagi masyarakat. c. Menyediakan buku-buku pengetahuan maupun keterampilan untuk mendukung keberhasilan kegiatan masyarakat desa diberbagai bidang kerja. d. Menggalakkan minat dan budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan waktu luang untuk membaca agar tercipta masyarakat kreatif, dinamis, produktif dan mandiri. e. Menyimpan dan mendayagunakan berbagai dokumen kebudavaan sebagai sumber informasi, dan menambah wawasan pengetahuan masyarakat pedesaan. f.

Memberikan semangat dan hiburan yang sehat dalam pemanfaatan waktu senggang.

g. Mendidik masyarakat untuk memelihara dan memanfaatkan baha...


Similar Free PDFs