Perbedaan DNA dan RNA PDF

Title Perbedaan DNA dan RNA
Author Amalina Alfana
Pages 7
File Size 209.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 181
Total Views 440

Summary

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida. Asam nukleat kromosom yang utama ...


Description

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM

: 141810401041

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER 2014

PEMBAHASAN

Asam

nukleat

mononukleotida.

Asam

adalah

polinukleotida

nukleat

kromosom

yang terdiri

dari unit-unit

yang

adalah

utama

DNA

(deoxiribonukleat acid) dan RNA (asam ribonukleat) dalam jumlah yang kecil. DNA, Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida, berbentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetic yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel. DNA disebut asam inti karena biasanya terdapat di dalam nucleus(inti). Akan tetapi , ada pula DNA yang terdapat diluar nucleus, misalnya didalam kloroplas dan mitokondria. DNA seringkali dirujuk sebagai molekul hereditas, karena DNA bertanggung jawab untuk penurunan sifat genetika. Selama pembelahan sel, DNA dapat direplikasi dan dapat diteruskan ke keturunan selama reproduksi. DNA mempunyai sifat khas yaitu dapat melalukan penggandaan diri atau replikasi. Ini menandakan bahwa DNA merupakan molekul hidup. Benang DNA terdiri atas dua utas polinukleotida, yang basa-basanya berpasangan. Pada replikasi DNA terjadi proses sebagai berikut. a. Mula-mula, dua utas polinukleotida itu berpisah. Jembatan hydrogen yang menghubungkan basa-basa komplemen terputus. Terbentuklah masing-masing satu utas polinukleotida. b. Masing-masing basa pada nukleotida dapat meningkatkan diri pada pasangan basa komplemennya. Bahan baku nukleotida bebas terdapat di dalam sel. Jadi, nukleotida dengan basa A akan berikatan dengan nukleotida dengan basa T. sedangkan nukleotida dengan basa G akan berikatan dengan nukleotida dengan basa C, dan seterusnya T berikatan dengan A, dan C berikatan dengan G. c. Nukleotida-nukleotida

baru

itu

akan

bersambung

membentuk

polinukleotida yang komplemen dengan polinukleotida lama. d. Jadi, utas yang masing-masing membentuk pasangan yang baru yang komplemen. Ini berarti bahwa pada peristiwa replikasi tersebut dihasilkan dua DNA identic, masing-asing DNA terdiri dari utas

polinukleotida lama dan utas polinukleotida baru. Replikasi tersebut disebut replikasi semikonservatif. Sedangkan RNA (asam ribonucleat) merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetic. RNA sebagai penyimpan informasi genetic misalnya pada materi genetic virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasigenetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim) yang dapat mengkatalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain. RNA polimer nukleotida yang memiliki pita ganda atau pita tidak berpilin. Terdapat dua kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu: a. Basa purin, yang terdiri dari adenine (A) dan guanine (G) b. Basa pirimidin, yang terdiri dari sitosin (S) dan timin (T) Basa purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin, adenine (A) berapasangan dengan timin (T) melalui dua ikatan hidrogen, sedangkan guanine (G) selalu berpasangan dengan sitosin (S) melalui tiga ikatan hidrogen. Jumlah basa purin dan pirimidin dalam DNA hampir sama, ini dikarenakan basa purin dan pirimidin selalu berikatan. RNA juga terdapat basa purin dan basa pirimidin. Hanya pada RNA basa pirimidinnya tidak terdapat timin, melainkan urasil (U). Berdasarkan sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi RNA genetic dan RNA nongenetik. RNA genetic, geneticumnya terdapat pada virus, dan berfungsi layaknya DNA bagi virus maupun RNA. DNA dan RNA mempunyai beberapa sifat fisika dan kimia yang sama, sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi tiga suatu nuklotida dan posisi lima pada mononukleotida lainnya. Meskipun DNA dan RNa memiliki banyak persamaan, akan tetapi DNA dan RNA tetap memiliki perbedaan, yaitu antara lain: 1. Basa nitrogen pada RNA terdiri dari adenine (A), guanin (G), sitosin (S), dan urasil (U), sedangkan pada DNA basa nirtogennya terdiri dari adenine (A), guanine (G), sitosin (S), dan timin (T).

2. Gula pentose dalam RNA adalah ribose, sedangkan pada DNA gula pentosanya berupa deoksiribosa. 3. Bentuk molekul DNA yaitu berbentuk helix ganda, sedangkan bentuk molekul pada RNA berupa pita ganda atau pita tidak berpilin. 4. DNA dapat ditemukan di dalam nucleus, mitokondria, dan kloroplas. Sedangkan RNA dapat ditemukan d dalam nucleus, sitoplasma, kloroplas, dan mitokondria. 5. DNA memiliki kadar yang tetap, sedangkan RNA tidak. Pada umumnya ukuran molekul RNA lebih pendek daripada ukuran molekul DNA. Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur helix beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick. DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap membentuk DNA heliks ganda dan berpilin. Seutas polinukleotida tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas asam fosfat, gula, dan basa nitrogen (basa purin dan basa pirimidin). Apabila seutas polinukleotida hanya tersusun atas asam fosfat dan gula saja disebut nukleosida. Biasanya asam fosfat digambarkan dalambentuk lingkaran, gula deoksiribosa dalam bentuk segi lima, dan basa nitrogen dengan bentuk persegi empat. DNA berfungsi memberikan informasi atau ketetangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya. Terdapat tiga macam RNA yaitu RNA-d (m-RNA) merupakan polinukleotida tunggal berbentuk linier atau memanjang yang mengandung urutan basa tertentu. Panjang pendeknya RNA-d berhubungan dengan panjang pendeknya polipeptida yang akan disusun. Yang kedua yaitu RNA-t, RNA-t adalah RNA pembawa yang berfungsi membawa asam amino yang akan disintesis menjadi polipeptida ke dalam ribosom. RNA-t merupakan molekul berukuran kecil yang terdiri dari 75-90 unit nukleotida. Sedangkan RNA yang ketiga yaitu RNA-r. RNA-r merupakan penyusun ribosom.berbeda dengan RNA-d dan RNA-t, RNA-r belum diketahui strukturnya secara jelas. RNA-r berfungsi sebagai adaptor atau penyelaras pada proses sintesis polipeptida.

DNA biasanya terletak didalam kromosom, sedangkan letak dari RNA tergantung dari macamnya. Yang pertama RNA-d yang terdapat didalam nucleus, RNA-d dicetak oleh salah satu pita DNA yang berlangsung di dalam nucleus. Yang kedua yaitu RNA-t, RNA-t terdapat di sitoplasma. Dan yang ketiga yaitu RNA-r, yang terdapat di dalam ribosom. Pada sekelompok virus, misalnya pada bakteriofag (bacteriophage, berarti pemakan bakteri atau phage yang berarti saja), RNA merupakan bahan genetic dari virus tersebut. RNAberperan sebagai penyimpan informasi genetic, seperti DNA pada organisme hidup lainnya. Saat virus bakteriofag ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke dalam sitoplasma sel korban. Kemudian RNA korban tadi ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru. Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetic karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini,RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk triplet, tiga urutan basa N, yang dikenal degan nama kodon. Setiap kodon berlasi dengan satu asam amino, monomer yang menyusun protein. Adapun cara untuk menentukan DNAdan RNA yaitu: 1. Secara spektroskopi Pengukuran absorpsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spectra purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.tiap bentuk RNA memiliki berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA. Pada bakteri hampir semua RNA terdapat di dalam sitoplasma. 2. Jaringan hewan dan alkali hangat RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang larut dalam asam. DNA sulit dipecah atau dirusak oleh alkali. 3. Metode Feligen Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, sedangkan pada RNA tidak berubah menjadi merah. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA di dalam bagian-bagian sel.

4. Metode Schnider Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan DNA dapat di uji oleh reaksi kalorimetri dan dengan difenilanin yang akan bereaksi dengan purin deoksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribose.

Gambar perbedaan DNA dan RNA apabila dilihat dari strukturnya, DNA memiliki struktur double heliks, sedangkan struktur RNA merupakan benang nukleotida tunggal.

DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A. 2010. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Kimball, John W. 1983. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi. Jakarta : Erlangga....


Similar Free PDFs