Perda Tentang Karakter Khas Bangunan Dan Kawasan Dikota Solo PDF

Title Perda Tentang Karakter Khas Bangunan Dan Kawasan Dikota Solo
Author Bimo Hernowo
Pages 17
File Size 2.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 788
Total Views 835

Summary

PERDA TENTANG KARAKTER KHAS BANGUNAN DAN KAWASAN DIKOTA SOLO oleh: Bimo Hernowo Isu tentang diperlukannya Perda tentang ciri khas bangunan di Solo, merupakan sebuah fenomena yang menarik dan wujud perhatian warga kota baik di kalangan dewan dan pemkot terhadap pentingnya perlindungan karakter khusus...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Perda Tentang Karakter Khas Bangunan Dan Kawasan Dikota Solo Bimo Hernowo

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Bab 3 Gambaran Umum Kawasan Pariwisat a Kot a Surakart a.docx Prat omo Aji

Dislokasi Ident it as Agama dan Budaya Perkot aan: Perkembangan Kampung Wisat a di Kot a Yogyakart a Zaenuddin Hudi Prasojo Konservasi ARSIT EKT UR Kot a Yogyakart a V. Reni Vit asurya

PERDA TENTANG KARAKTER KHAS BANGUNAN DAN KAWASAN DIKOTA SOLO oleh: Bimo Hernowo Isu tentang diperlukannya Perda tentang ciri khas bangunan di Solo, merupakan sebuah fenomena yang menarik dan wujud perhatian warga kota baik di kalangan dewan dan pemkot terhadap pentingnya perlindungan karakter khusus kota bagi pengembangan kota Solo sebagai kota budaya. Kepedulian kalangan yang melontarkan gagasan ini perlu mendapat dukungan dan acungan jempol, karena jika Perda tentang ciri khas bangunan dan kawasan kota Solo bisa disusun dan disyahkan maka akan menepatkan masa depan kota Solo menjadi lebih berkarakter budaya dan mungkin menjadi salah satu pionir gerakan secara nyata perlindungan cagar pusaka budaya mendahului kota-kota lain. Karakter masyarakat solo yang selalu menyambut ide-ide yang muncul di media melalui komunitas-komunitas kecil baik di kampung dan maupun pada diskusi lepas di setiap sudut kota termasuk di wedangan atau angkringan dan warung-warung serta pos kamling tanpa disadari sering menjadi karakter pendukung proses sosialisasi suatu kebijakan yang mempunyai dampak tak kalah hebatnya. Adanya Perda tentang ciri khas bangunan dan kawasan kota berikut perlindungannya yang mendorong penataan dan penetapan karakter kawasan sebagai tempat budaya dengan memperhatikan aspek-aspek potensi dan masalah sosial serta latar eksistensi historis dinilai penting dan akan mendapat banyak dukungan kalangan masyarakat Solo. Disamping dapat mendukung upaya pembentukan kawasan yang memiliki jadi diri hal ini juga berakibat meningkatnya nilai tambah potensi kota baik dari segi ekonomi maupun proses perkembangan budaya. Bangunan Tradisional Bangunan tradisi tidak bisa langsung menjadi jati diri suatu kota tanpa melalui proses alami perkembangan dan tantangan sejarah, ini terbukti banyak kawasan di Solo yang menjadi berkarakter khusus justru karena adanya proses transformasi sosial yang tercermin dalam bentuk zoning denah dan tipologi bangunan, hal ini bisa kita temukan di kawasan Laweyan dimana setiap rumah pengrajin batik memiliki tempat khusus untuk membuat batik di bagian belakang rumah secara sosio-ekonomi-sejarah dan arsitektur memiliki ciri khas yang menarik untuk di paparkan ataupun kawasan pecinan pasar gedhe yang kebanyakan berfungsi sebagi rumah dagang (ruko bahasa sekarang) dengan karakter atap menarik yang biasa ditemukan di Cina, Jepang dan Korea. Anggapan joglo menjadi jati diri bangunan di Solo seperti diungkapkan oleh kebanyakan masyarakat awam sepertinya juga akan sangat menarik untuk dibicarakan dan ketika dahulu salah satu ada salah satu penjabat di Jawa tengah yang mengatakan bahwa karakter bangunan di Jawa tengah adalah joglo, hal ini bisa dikatakan benar ketika melihat jumlah secara acak mengenai bentuk atap, akan tetapi suatu pernyataan seperti ini belum bisa dipertanggung jawabkan secara keilmuan karena belum di didasarkan pada analisis keilmuan dan cenderung dididasarkan karakter dominan optikal atau cara pandang berdasarkan kecenderungan ataupun tren. Karena sebenarnya ciri khas yang dominan di Solo adalah adanya karakter khusus kawasan dan bukan semata-semata satu bentuk bangunan saja. Karakter Kawasan Karakter kawasan sangat ditentukan sejarah kawasan dimana suatu ciri khas kawasan terbentuk secara alami oleh kegiatan sejarah yang telah terjadi dalam masyarakat kawasan bersangkutan yang mendorong timbulnya suatu ciri dominan dalam kawasan. Jadi unsur sejarah dan perencanaan potensi menjadi kata kunci kasus ini. Hal ini bisa di lihat di Kawasan Pasar gede dengan karakteritas kawasan pecinan yang didominasi oleh bangunan dengan ciri khas arsitektur cina, kawasan Laweyan dengan kawasan pengrajin batik kawasan rumah loji dengan atap model mansard atau atap terpancung dan jendela khas stained glass dsb, dan kawasan sepanjang jalan sudirman atau kawasan balai kota dengan bangunan yang dulunya cenderung bentuk kolonial karena dipengaruhi kegiatan kawasan saat itu. Karakter kampung kauman memiliki karakter khusus dengan bangunan gaya priyayi dan Islam. Karakter bangunan di kawasan Kraton dan Baluwarti yang berkarakter sebagai kawasan kraton kaum priyayi dengan bangunan tradisional jawa, kawasan desa sekitar Solo misalnya di kawasan bekonang yang cenderung bercirikan khas rumah gaya petani dengan ciri khas rumah tradisional jawa dengan tobong-nya semacam bangunan untuk membakar batu bata dan genteng, disamping beberapa bangunan industri pengrajin gamelan serta minuman keras dari gaya tiongkok ciu yang tak kalah menariknya.

Perlu Perda Pada dasarnya Perda Perlindungan ciri khas dan karakter kawasan serta pendukung Citra kawasan sangatlah diperlukan untuk mejaga eksistensi Budaya Kota seperti di Solo. Supaya tidak terjebak pada pembatasan kreatifitas penciptaan fasilitas kota maka penangan secara detail tentang isi Perda perlu melibatkan banyak kalangan masyarakat, budayawan, seniman dan akademisi pakar bidang ini sebab pengembangan ide-ide baru sangat diperlukan karena diyakini secara alami dapat menambah warna wajah dan ciri khas Kawasan Kota dalam sepanjang sejarah pembangunan kota Solo menjadi lebih berbudaya..

Copyright(C)2007 Bimo Hernowo, Email: arsiteksejarawan(at) yahoo.com

Indigenous Architecture Study Group Rotterdam

& ASM-Arsitek Sejarawan Muda

Srimanganti Lor Kraton Kasunanan Surakarta (Foto Bimo Hernowo 2002)

Kori Brojonolo Kraton Kasunanan Surakarta (Foto Bimo Hernowo 2003)

Kawasan Pasar Gedhe (Foto Bimo Hernowo 2002)

Kawasan Pasar Gedhe (Foto Bimo Hernowo 2002)

Kawasan Pasar Gedhe (Foto Bimo Hernowo 2002)

Kawasan Pasar Gedhe (Foto Bimo Hernowo 2002)

Bangunan Bekas Markas Kodim Solo (foto Bimo Hernowo 2003)

Kawasan bangunan Kolonial Beteng Vastenburg , Solo (foto Bimo Hernowo 2002)

View publication stats...


Similar Free PDFs