Perdarahan Pada Kehamilan Muda DOC

Title Perdarahan Pada Kehamilan Muda
Author Cimuz Imutz
Pages 9
File Size 73.5 KB
File Type DOC
Total Downloads 117
Total Views 277

Summary

Perdarahan Pada Kehamilan Muda Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus, miscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan yang terjadi pada umur kehamila...


Description

Perdarahan Pada Kehamilan Muda Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus, miscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati TM III disebut perdarahan antepartum. Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah sesuai dengan pertimbangan masing-masing, tetapi setiap kali kita melihat terjadinya perdarahan pada kehamilan kita harus selalau berpikir tentang akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan itu sendiri. 1. Perdarahan Pada Kehamilan Muda Meliputi : A. ABORTUS Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin < 500 gram Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan disebut abortus provokatus. Abortus provokatus dibagi menjadi dua kelompok : abortus provokatus medisinalis, dan abortus provokatus kriminalis. abortus provokatus medisinalis, yaitu didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu. Disini pertimbangan dilakukan oleh minimal 3 dokter spesialis (spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit kandungan, dan spesialis jiwa). Bila perlu dapat ditambah dengan tokoh agama terkait. Setelah dilakukan terminasi kehamilan, harus diperhatikan agar ibu dan suaminya tidak trauma psikis di kemudian hari. 1. Etiologi Penyebab abortus bervariasi dan sering diperdebatkan. Umumnya lebih dari satu penyebab. Penyebab terbanyak diantaranya adalah : a. Faktor genetik. Translokasi parental keseimbangan genetik Sebagian besar abortus spontan disebabkan oleh kelainan kariotip embrio. Paling sedikit 50% kejadian abortus pada TM I merupakan kelainan sitogenetik. Kejadian tertinggi kelainan sitogenetik konsepsi terjadi pada awal kehamilan. Kelainan sitogenetik embio biasanya berupa aneuploidi dari fertilisasi abnormal. Abortus berulang bisa disebabkan oleh penyatuan dari 2 kromosom yang abnormal, dimana bila kelainannya hanya pada salah satu orang tua, faktor tersebut tidak diturunkan. b. Kelainan kongenital uterus Defek anatomik uterus diketahui sebagai penyebab komplikasi obstetrik, seperti abortus berulang, prenmaturitas, serta malpresentasi janin. Insiden kelainan bentuk uterus berkisar 1/200 sampai 1/600 perempua. Pada perempuan dengan riwayat abortus, ditemukan anomali uterus pada 27% pasien. c. Autoimun Terdapat hubungan yang nyata antara abortus berulang dan penyakit autoimun. Misalnya, pada Systematic Lupus Erythematosus (SLE) dan Atiphospholipid Antibodies (aPA). aPA merupan antibodi spesifik yang didapati pada perempuan denga SLE. Kejadian abortus spontan diantara pasien SLE sekitar 10%, dibanding populasi umum....


Similar Free PDFs