Perencanaan Pembelajaran IPA SD PDF

Title Perencanaan Pembelajaran IPA SD
Author Fradila Rp
Pages 76
File Size 478.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 172
Total Views 692

Summary

MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Dosen Pengampu: Hermawan Wahyu Setiadi, M.Pd Disusun oleh Kelompok 9/A3-13: 1. Fradila Ratna Puspinaningrum (13144600092) 2. Asti Ramadhani (13144600110)...


Description

MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Dosen Pengampu: Hermawan Wahyu Setiadi, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 9/A3-13: 1. Fradila Ratna Puspinaningrum

(13144600092)

2. Asti Ramadhani

(13144600110)

3. Sulistiyani

(13144600117)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA NOVEMBER 2015

Perencanaan Pembelajaran IPA SD

Halaman i

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah, serta nikmat-Nya yang tak terhingga sehingga kita dapat menyelesaikan makalah Perencanaan Pembelajaran dengan judul “Perencanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam”. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami, diantaranya: 1. Allah SWT yang telah memberikan segalanya kepada penulis, 2. Bapak Hermawan Wahyu Setiadi, M.Pd selaku pengampu Mata Kuliah Perencanan Pembelajaran yang membimbing dan mengarahkan kami sehingga tugas ini dapat diselesaikan, 3. Orang tua kami maupun orang-orang yang ikut serta membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan tugas ini, baik dalam dukungan moril maupun materil yang telah diberikan kepada kami. Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atas hasil makalah ini. Dan semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua, Aamiin.

Yogyakarta, 10 November 2015 Penyusun

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ iv A. Latar Belakang ....................................................................................... iv B. Rumusan Pembelajaran............................................................................ v C. Tujuan Penulisan .................................................................................... vi BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 1 A. Hakikat IPA............................................................................................. 1 B. Konsep dan Prinsip IPA........................................................................... 2 C. Hakikat Pembelajaran IPA ....................................................................... 4 D. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA .................................................... 6 E.

Model-Model Pembelajaran IPA............................................................ 10

F.

Lingkungan sebagai Sumber Belajar IPA ............................................... 14

G. Perangkat Pembelajaran IPA SD ............................................................ 16 H. Pengembangan Silabus IPA ................................................................... 17 I.

Pengembangan RPP IPA ....................................................................... 18

J.

Media Pembelajaran IPA ....................................................................... 21

K. Pengembangan Bahan Ajar IPA ............................................................. 24 L.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran IPA ............................ 33

M. Penilaian dalam Pembelajaran IPA ........................................................ 35 N. Remediasi dalam Pembelajaran IPA ...................................................... 47 O. Contoh Silabus dan RPP ........................................................................ 57 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 69 A.

Kesimpulan ........................................................................................ 69

B.

Saran .................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 70

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari psysical sciences dan life sciencies. Yang termasuk psysical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi dan seterusnya). James Conant (1997:14) mendefinisikan sains sebagai "suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebh lanjut. Kemudian A.N Whitehead (1999:15) menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/fakta (orde observasi), dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional). IPA

(sains)

berupaya

membangkitkan

minat

manusia

agar

mau

meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun demikian dari segi waktu, jarak semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan "sains hari ini adalah teknologi hari esok merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah". Bahkan kini sains dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, disatu sisinya mengandung hakikat sains (the nature of science) dan sisi lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology). Tingkat sains dan teknologi yang ingin dicapai oleh uatu bangsa biasanya digunakan sebagai tolok ukur untuk kemajuan bangsa itu. Apalagi di masa yang

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman iv

akan datang (abad 22), kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA di Sekolah Dasar hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berfikir ilmiah. Fokus program pengajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka dimana mereka hidup.

B. Rumusan Pembelajaran Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa hakikat IPA? 2. Bagaimana konsep dan prinsip IPA? 3. Mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar? 4. Apa hakikat pembelajaran IPA? 5. Apa saja teori belajar dalam pembelajaran IPA? 6. Apa saja model pembelajaran dalam pembelajaran IPA? 7. Bagaimana media pembelajaran IPA? 8. Bagaimana lingkungan sebagai sumber belajar IPA? 9. Bagaimana perangkat pembelajaran IPA? 10. Bagaimana pengembangan silabus IPA? 11. Bagaimana pengembangan RPP IPA? 12. Bagaimana pengembangan bahan ajar IPA? 13. Bagaimana pengembangan Lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran IPA? 14. Bagaimana penilaian dalam pembelajaran IPA? 15. Bagaimana remediasi dalam pembelajaran IPA?

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman v

16. Bagaimana contoh silabus Mata Pelajaran IPA SD? 17. Bagaimana contoh RPP Mata Pelajaran IPA SD?

C. Tujuan Penulisan Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hakikat IPA. 2. Untuk mengetahui konsep dan prinsip IPA. 3. Untuk mengetahui mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar. 4. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran IPA. 5. Untuk mengetahui apa saja teori belajar dalam pembelajaran IPA. 6. Untuk mengetahui apa saja model pembelajaran dalam pembelajaran IPA. 7. Untuk mengetahui media pembelajaran IPA. 8. Untuk mengetahui lingkungan sebagai sumber belajar IPA. 9. Untuk mengetahui perangkat pembelajaran IPA. 10. Untuk mengetahui pengembangan silabus IPA. 11. Untuk mengetahui pengembangan RPP IPA. 12. Untuk mengetahui pengembangan bahan ajar IPA. 13. Untuk mengetahui pengembangan Lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran IPA. 14. Untuk mengetahui penilaian dalam pembelajaran IPA. 15. Untuk mengetahui remediasi dalam pembelajaran IPA. 16. Untuk mengetahui contoh silabus Mata Pelajaran IPA SD. 17. Untuk mengetahui contoh RPP Mata Pelajaran IPA SD.

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman vi

BAB II PEMBAHASAN

A. HAKIKAT IPA Sains berasal dari kata science istilah yg mengacu pada masalah-masalah ke alaman (nature). Secara sederhana sains didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam. Sains juga merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang merupakan produk dari proses ilmiah. Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro Darmojo, 1992:3). Selain itu, Nash 1993 (Hendro Darmojo, 1992:3) dalam bukunya The Nature of Science, menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkutan paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi di alam ini. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (Winaputra,

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman 1

1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjunya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kmpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Kesimpulan: Dari uraian di atas sains adalah ilmu pengetahuan yang: 1. Mempunyai objek. 2. Menggunakan metode ilmiah.

B. KONSEP DAN PRINSIP IPA Sebenarnya sains bukan hanya sebuah produk, melainkan juga sebagai proses

yang menghubungkan system, metode atau proses pengamatan,

pemahaman dan penjelasan tentang alam, seperti yang ditulis dalam salah satu situs internet yang menyatakan bahwa sains merupakan suatu system yang saling berhubungan dari metode-metode atau proes-proses yang digunakan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan alam semesta. (Science is also an articulated system of menthods or processes used to investigate, understand and explain the natural wordl) (http:www2.edafac.usyd. edu. Au/ methods/ science/ scienceprocesses.htm1). Lebih jelas Carin dn Sund (1989) menyebutkan bahwa unsur-unsur sains terdiri dari tiga macam, yaitu proses, produk, dan sikap.

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman 2



Proses, atau metode yang meliputi pengamatan, membuat hipotesis, merancang dan melakukan percobaan,



pemahaman kealaman lainnya.



postulat-postulat dan sebagainya.

mengukur

dan proses-proses

Produk, meliputi prinsip-prinsip, hukum-hukum, teori-teori, kaidah-kaidah,

Sikap, misalnya mempercayai, menghargai, menanggapi, menerima, dan sebagainya. Setiap Pembelajaran IPA dimulai dengan judul yang mengacu pada masalah

utama yang diajarkan dalam unit. Dalam kurikulum, konsep telah diberikan langsung pada setiap pembelajaran; misalnya satu unit pembelajaran biasanya berlangsung kurang lebih 80 menit, tetapi mungki dua kali lIPAt drinya yang dalam hal ini sudah termasuk pratikumnya. Pada pembelajaran IPA sekolah dasar diperlukan pengetahuan dasar mengenai konsep yang terkandung dalam setiap unit pelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai sudah barang tentu, guru IPA memberitahu kepada peserta didik tujuan-tujuan yang diharapkannya, yang kemudian akan menjadi capaian setelah pelajaan selesai. Bila topik yang akan dibahas itu berhubungan dengan praktik IPA, maka guru IPA perlu lebih awal mengkondisikan persiapan-persiapan dalam menyediakan peralatan/bahan apa saja yang diperlukannya. Berikutnya guru hendaknya menentukan langkah-langkah pembelajarannya seperti: (1) bagaimana memulai pembelajaran yakni pengenalan masalah/topik pembelajaran, (2) bagaimana membuat siswa mengerti tentang konsep yang dipelajarinya, (3) bagaimana

mengaplikasikan

konsep

sesuai

kehidupan

sehari-hari,

(4)

menyimpulkan pelajaran/memberikan rangkuman ataupun ringkasan dan (5) memberikan tindak lanjut, misalnya pekerjaan rumah. (Usman, 2010: 19)

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman 3

C. HAKIKAT PEMBELAJARAN IPA 1. Belajar Mengajar IPA Model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman berlangsung (Learning by doing). Model belajar ini memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak sendiri. Dikutip oleh Tisno Hadisubroto dalam bukunya Pembajaran IPA sekolah Dasar (1996:28), Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil (sejak lahir) sampai berumur 12 tahun. Efesiensi pengelaman langsung pada anak tergantung pada konsistensi antara hubungan metode dan objek yang dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep tertentu hanya bila ia telah memiliki struktur kognitif (skemata) yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat hirarkhis dan integratif. 2. IPA untuk Sekolah Dasar IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting, tetapi IPA yang bagaimanakah yang paling tepat untuk anak-anak? Oleh karena struktur kognitif anak-anak tidak dapat disbanding dengan struktur kognitif ilmuwan, pada hal mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembang kognitifnya. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Carin, 1993:5) adalah: (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang di amati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjdi, (4) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga coba-coba dn melakukan

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman 4

kesalahan, gagal dan mencoba lagi. Ilmu pengetahuan Alam tidak menyediakan semua jawaban untuk semua masalah yang kita ajukan. Dalam IPA anak-anak dan kita harus tetap bersikap skeptis sehingga kita selalu siap memodifikasi model-model yang kita punyai tentang alam ini sejalan dengan penemuan-penemuan baru yang kita dapatkan. Setiap guru harus memahami akan alasan mengapa suatu mata pelajaran yang diajarkan perlu diajarkan di sekolahnya. Demikian pula halnya dengan guru IPA, baik sebagai guru mata pelajaran maupun sebagai guru kelas, seperti halnya di Sekolah Dasar. Ia harus tahu benar kegunaan-kegunaan apa saja yang dapat diperoleh dari pelajaran IPA. 3. Tujuan Kurikuler Pembelajaran IPA Berbagai alasan yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan di dalam suatu kurikulum sekolah yaitu: (1) Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya hal itu tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi, dan disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah IPA. Orang tidak menjadi insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai imu pengetahuan alam, (2) Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis; misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. Sebagai contoh hal berikut ini: “Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?” anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini, (3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belakang, (4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaita dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Perencanaan Pembelajaran IPA

Halaman 5

Aplikasi teori perkembangan kognitif pada pendidikan IPA adalah sebagai berikut: 1. Konsep IPA dapat berkembang baik, hanya bila pengalaman langsung mendahului pengenalan generalisasi-generalisasi abstrak. Metode seperti ini berlawanan dengan metode tradisional, dimana konsep IPA diperkenalkan secara verbal saja. 2. Daur belajar yang mendorong perkembangan konsep IPA sebagai berikut: a. Eksplorasi, yaitu kegiatan dimana anak mengalami atau mengindar objek secara langsung. Pada langkah ini anak memperoleh informasi baru yang adakalanya bertentangan dengan konsep yang telah dimilikinya. b. Generalisasi, yaitu menarik kesimpulan dari

beberapa

informasi

(pengalaman) yang tampaknya bertentanga dengan yang telah dimiliki anak. c. Deduksi, yaitu mengaplikasikan konsep baru (generalisasi) itu pada situasi kondisi baru. Proses berpikir

berkembang

melalui tahap-tahap daur blajar ini

mendorong perkembngan berpikir sietiko-dedukatif, yakni anak dapat menganalisis objek IPA dari pemahaman umum hingga pemahaman khusus. (Usman, 2010: 4)

D. TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA Teori belajar yang menonjol di dalam pembelajaran IPA adalah teori kognitivisme dan teori konstruktivisme. Teori kognitivisme menguraikan perkembangan

kognitif

dari

bayi

sampai

dewasa.

Sedangkan


Similar Free PDFs