Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari PDF

Title Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Author Hartia Maulida
Pages 24
File Size 408 KB
File Type PDF
Total Downloads 58
Total Views 789

Summary

Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari Oleh: Hartia maulida 105331108916 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar 2016/2017 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang M...


Description

Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh: Hartia maulida 105331108916

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar 2016/2017

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Banyak berkat yang Ia berikan tetapi sering kita lupakan. Karya tulis ilmiah ini dibuat dalam jangka waktu tertentu, sehingga penulis bersyukur karena dapat menyelesaikannya sesuai dengan yang diharapkan. Bahasa adalah alat komunikasi manusia dan keberadaannya sangat penting, maka penulis membuat karya tulis ilmiah yang membahas perkembangan bahasa indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang harus di kembangkan pada era globalisasi ini. Oleh karena itu, makalah ini berjudul “Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari.” Penulis menyadari bahwa terselesaikannya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut telah membantu penulis dengan cara memberikan dukungan dan pengarahan agar makalah ini dapat disusun dengan baik. Mereka telah memberikan dukungan moral yang sangat berarti bagi penulis. Tanpa mereka,karya tulis ilmiah ini tidak dapat disusun dengan baik. Penulis mendapatkan banyak pengetahuan baru dan bimbingan dengan menulis makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Muh.Arief Muhsin selaku Dosen . 2. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 3. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan. Karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstrukstif dari para pembaca dan pengguna karya tulis ilmiah ini. Saran dan kritik tersebut diperlukan demi perbaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap dengan adanya saran dan kritik dari para pembaca, maka karya tulis ilmiah ini menjadi lebih baik. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Makassar, 30 September 2016

Penulis

ABSTRAK Penulisan karya ilmiah ini merupakan karya tulis individu.Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bagi para pembaca karya ilmiah ini.Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah: (a) pengumpulan referensi dari dari para ahli bahasa, (b) Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kualitatif, terjadi peningkatan kualitas proses belajar yaitu perubahan sikap murid yang ditandai dengan: (a) Meningkatnya cara berbahasa seseorang, (b) Keaktifan seseorang dalam mengungkapkan pendapat, (c) Semakin banyak orang yang memperhatikan cara berbahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari dari zaman ke zaman telah mengalami kemajuan.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................

i

ABSTRAK ......................................................................................................

ii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................

1

B. RumusanMasalah .........................................................................

2

C. Tujuan Penelitian .........................................................................

2

D. Manfaat Penelitian .......................................................................

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bahasa ........................................................................

3

B. Pengaruh Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari..........................

3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Data dan Sumber Data ........................................................

5

B. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

5

C. Teknik Analisis Data ...................................................................

6

BAB IV PEMBAHASAN A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia ..................................

7

B. Pengertian Globalisasi ................................................................

10

C. Dampak Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi…… 12 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................

18

B. Saran ...........................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. ...

19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu manusia sudah mengenal bahasa, namun bahasa pada zaman dahulu masih menggunakan bahasa isyarat.Seiring berjalannya waktu bahasa mulai berkembang hingga saat ini. Seseorang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi,berinteraksi dengan sesama manusia. Perkembangan bahasa terjadi karena seseorang menggunakan akal dan pikirannya. Di Negara-negara yang sedang berkembang, tentunya memerlukan begitu banyak hal

untuk mendukung perkembangan negara mereka. Negara-negara tersebut saling

meningkatkan berbagai kemampuan mereka dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat moderen, kemudian secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilainilai yang ada di masyarakat. Khususnya terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat terutama bahasa indonesia, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi).Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Tidak hanya itu, semakin pesatnya globalisasi di Negara kita ini juga memberikan dampak terhadap pola dan penggunaan bahasa Indonesia. Seperti dengan banyaknya penggunaan bahasa-bahasa yang berlebihan. Dari penjelasan tentang Latar Belakang Masalah maka penulis tertarik untuk memilih judul “Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari” yang diharapkan dapat menunjang pengetahuan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia? 2. Apa dampak perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi ? 3. Bagaimana cara menyikapi perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi? C. Tujuan Karya Ilmiah Pembuatan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia dan dampak dari perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi. Selain itu pembuatan karya tulis ilmiah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris oleh bapak Muh.Arief Muhsin S.pd,M.pd D.Manfaat Karya Ilmiah Agar pembaca dapat mengetahui sejearah perkembangan bahasa Indonesia dan dampak dari perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bahasa Indonesia Menurut Harun Rasyid, Mansyur,dan Suratno (2009:126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunannya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan. Lain halnya menurut Owen (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu sebagai kode yang di terima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui simbol-simbol yang di kehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.menurut Keraf Smrapradhipa (2005), ia memberikan dua pengertian mengenai bahasa, yakni : 1. Meyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia. 2. Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. B. Pengaruh Bahasa Terhadap Kehidupan Sehari-hari Dalam perkembangannya, bahasa telah mengalami berbagai perubahan. Dulu hanya berupa isyarat samapai tercipta suatu harmonisasi bahasa yang indah dengan terdengarnya suara dari alat ucap manusia. Menurut sabriani (1963) mempertanyakan bahwa apakah bahasa mempengaruhi kehidupan dan perilaku manusia atau tidak ? sebenarnya ada variabel lain yang berada di variable bahasa dan perilaku.variabel tersebut adalah variable realita. Jika hal ini benar, maka terbukalah peluang bahwa belum tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku dan kehidupan manusia,bisa jadi realita atau keduannya. Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain yakni bahasa dan perilaku kehidupan sehari-hari, perlu di buktikan kebenarannya. Selain itu, perlu juga di cermati bahwa istilah perilaku kehidupan menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk ke perilaku penutur bahasa yang dalam artian komunikasi mencakup pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis. Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang di maksud dengan sisitem simbol adalah hubungan sisitem dan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang di sebut dengan sisitem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan

konvensional tetapi di tentukan oleh sifat dan ciri tertentu yang di miliki benda atau sasuatu yang di maksud. Contohnya dalam bahasa Indonesia kata cecak memiliki hubungan kasual dengan referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu di sebut cecak Karena suaranya kedengaran seperti cak-cak-cak. Oleh karena itu, kata cecak disebut kata bukan simbol.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS DATA DAN SUMBER DATA 1. Jenis Data.

Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan terhadap berbagai macam literatur yang berkaitan dengan tujuan penelitian seperti dokumen, artikel, buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. 2. Sumber data Penelitian Pustaka Penelitian pustaka (library research) yaitu menelaah berbagai buku, koran, situs internet, majalah, dan artikel yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam karya tulis ilmiah ini di gunakan dua jenis pengumpulan data,yaitu: 1.Observasi Adapun bentuk observasi yang di lakukan adalah menggunakan referensi dari internet maupun karya-karya dari para ahli bahasa salah satunya dari karya bapak Muh.Arief Muhsin.

2.Metode penelitian kepustakaan Metode penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian penilitian ini dilakukan oleh penuli dengan membaca serta mengkaji berbagai macam literatur yang relevan dan berhubungan langsung dengan masalah penelitian yang dijadikan sebagai landasan teoritis

C. TEKNIK ANALISIS DATA Data yang terkumpul kemudian di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif merupakan proses kegiatan yang mengungkapkan secara logis,sistematis,dan empiris terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita untuk di rekonstruksi guna mengungkapkan kebenaran,agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan ilmu pengetahuan. sedangkan analisis secara kuantitatif adalah suatu kegiatan mengungkapkan fakta dari suatu masalah tertentu berdasarkan ukuran jumlah atau banyaknya suatu data yang di dukung dengan angka-angka tertentu dengan alat statistik dalam mengolah data.

BAB IV PEMBAHASAN A. Sejarah Pekembangan Bahasa Indonesia Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara. Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-peninggalan misalnya: •

Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380



Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.



Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.



Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.



Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688. Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

1.

Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.

2.

Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia

3.

Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal

dari luar 4.

indonesia.

Bahasa resmi kerajaan.

Menurut prof. Dr. Slametmulyana ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu: 1.

Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan

bahasa perdagangan. Dengan bantian para pedagang, bahasa melayu disebarkan keseluruh pantai nusantara terutama di kota-kota pelabuhan. Bahasa melayu menjadi bahasa penghubung antar individu. 2.

Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di

kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus), seperti dalam bahasa jawa, bali maupun sunda.

3.

Faktor psikologis, yaitu Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela

menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional, semata-mata didasarkan pada keinsyafan akan manfaatnya, ada keikhlasan mengabaikan semangat dan rasa kesukuan karena sadar akan perlunya kesatuan dan persatuan. 4.

Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam

arti yang luas. Jika bahasa itu tidak mempunyai kesanggupan untuk dapat dipakai menjadi bahsa kebudayaan dalam arti yang luas, tentulah bahasa iu tidak akan berkembang menjadi bahasa yang sempurna, pada kenyataaannya dapat dibuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat dipakai untuk merumuskan pendapat secara tepat dan mengutarakan perasan secara jelas. Sehubungan dengan hal diatas, kita wajib bersyukur atas kerelaan bahasa-bahasa daerah lainnya yang telah membelakangkan bahasa ibuya demi cita-cita yang lebih tinggi, yakni citacita nasional. Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Tiga bulan menjelang sumpah pemuda, tepatnya 15 agustus 1926, soekarno dalam pidatonya menyatakan bahwa perbedaan bahasa diantara suku bangsa Indonesia tidak akan menghalangi persatuan, tapi semakin luas bahasa Melayu (bahasa Indonesia) itu tersebar, makin cepat kemerdekaan Indonesia terwujud. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar: 1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia. 2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. 3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa

Indonesia. Ikrar para pemuda ini di kenal dengan Nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 Bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia”, (pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia di pakai oleh berbagai lapisan masyarakat indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia di resmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi seharihari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya. Meskipun demikian , bahasa indonesia di gunakan di gunakan sangat luas di perguruan-

perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan. Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa ...


Similar Free PDFs