Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio Televisi & Radio PDF

Title Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio Televisi & Radio
Author Dessy Fatmawati
Pages 66
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 90
Total Views 148

Summary

PENGANTAR DUNIA PENYIARAN Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio Televisi & Radio Oleh Nama` : DessyFatmawati Nim : 42130342 Kelas : 42.1A.01 Kampus : BSI Margonda Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika Jurusan Penyiaran Margonda 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang t...


Description

PENGANTAR DUNIA PENYIARAN Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio Televisi & Radio

Oleh Nama`

:

DessyFatmawati

Nim

:

42130342

Kelas

:

42.1A.01

Kampus

:

BSI Margonda

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika Jurusan Penyiaran Margonda 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan lancar. Tugas makalah yang diberi judul “Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio” ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing materi

Pengantar Dunia Penyiaran. Makalah ini menampilkan rangkuman materi yang

berkaitan mengenai perlengkapan dan jalur kerja studio yang disajikan sesuai dengan syarat yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing. Penulis berharap makalah ini mempunyai banyak rmanfaat bagi pembaca yang membutuhkan penjelasan materi mengenai perlengkapan dan jalur kerja studio. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini belum sempurna, baik dalam penyajian materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca demi menghasilkan makalah yang lebih baik.

Jakarta, 11 Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………......... i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1 B. Tujuan ........................................................................................................................... 2 C. Manfaat .........................................................................................................................3

BAB II PERLENGKAPAN DAN JALUR KERJA STUDIO A. Kebutuhan Dasar Produksi ........................................................................................... 4 B. Merancang Sistem Peralatan ........................................................................................ 5

BAB III JALUR KERJA TELEVISI A. Sejarah Televisi ............................................................................................................ 7 B. Fungsi Televisi ........................................................................................................... 10 C. Jenis Informasi pada Siaran Televisi .......................................................................... 10 D. Khalaya Sasaran pada Siaran Televisi ........................................................................ 11 E. Stasiun Pemancar Televisi ......................................................................................... 12 F. Organisasi dan SDM .................................................................................................. 17 G. Kualifikasi SDM Televisi .......................................................................................... 18 H. Teknik Siaran Televisi ............................................................................................... 23 I. Program Siaran Televisi ............................................................................................. 25 J. Strategi Penayangan ................................................................................................... 26 K. Pemasaran Program ....................................................................................................27 L. Merencanakan Jadwal Siaran Televisi ....................................................................... 28 M. Perpustakaan Audio Visual ........................................................................................ 30 N. Pusat Produksi Televisi .............................................................................................. 31 O. Prinsip Kerja Stasiun Televisi .................................................................................... 38

BAB IV JALUR KERJA RADIO A. Sejarah Radio ............................................................................................................. 41 B. Fungsi Siaran Radio ................................................................................................... 43 C. Jenis Informasi Siaran pada Radio ............................................................................. 44 D. Khalayak Sasaran pada Siaran Radio ......................................................................... 44 E. Peralatan Siaran Radio ............................................................................................... 44 F. Sistem Komputerisasi studio Radio & Pengarsipan digital siaran Radio ................. 46 G. Stasiun Pemancar Radio ............................................................................................. 48 H. Organisasi dan SDM .................................................................................................. 49 I. Kualifikasi SDM Radio .............................................................................................. 50 J. Teknik Siaran Radio ................................................................................................... 51 K. Materi Program Siaran Radio ..................................................................................... 52 L. Merencanakan Jadwal Siaran Radio ........................................................................... 54 M. Produksi Program Siaran Radio ................................................................................. 56 N. Perpustakaan Audio atau Discotique ......................................................................... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................................. 61 B. Saran ...........................................................................................................................61 C. Sumber Refrensi ......................................................................................................... 61

BAB I Pendahuluan A.

Latar Belakang

Sekarang ini telah masuk di jaman era komunikasi, yang di dalamnya sarat dengan penggunaan teknologi komunikasi yang makin lama makin canggih. Oleh karena itu manusia harus bisa beradaptasi terhadap Iptek yang berkembang disekitar kehidupannya agar tidak disebut orang yang ketinggalan jaman. Pepatah mengatakan bahwa, Siapa yang menguasai pengetahuan dan teknologi komunikasi serta memanfaat-kannya dalam kehidupannya, maka dialah pemenangnya.Dunia penyiaran Televisi dan Radio, saat ini berkembang sangat pesat seiring dengan tingkat peradaban manusia dan kemajuan teknologi komunikasi. Sejak Indonesia memasuki era reformasi, dunia penyiaran menjadi medium informasi tercepat, interaktif langsung berhubungan dengan masyarakat. Ciptono Setyobudi mengatakan bahwa keberadaan perkembangan arus informasi, sebenarnya berjalan secara alamiah sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Alfin Tofler dalam bukunya “The Third Wave”, menjabarkan siklus peradaban manusia dalam tiga kategori utama, yaitu pertama ditandai dengan penemuan-penemuan di bidang pertanian, kedua dengan revolusi industri, dan ketiga dikembangkannya revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi[i]. Pada peradaban ketiga inilah yang sekarang menjadi sorotan seluruh dunia maupun bangsa Indonesia agar tidak tertinggal dengan negara-negara lain. Sebelum tahun 1990-an, tepatnya pada 24 Agustus 1962, relative penonton mengenal tontonan siaran baik hiburan maupun berita dari Televisi Republik Indonesia (TVRI). Kemudian pada tahun 1989, Pemerintah akhirnya mengizinkan didirikannya stasiun televisi swasta di Indonesia. Mulai dari Rajawali Citra Televisi (RCTI), lalu disusul lagi oleh beberapa stasiun televisi swasta lainnya, yakni Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), dan Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR), yang kini sudah mengudara secara nasional. Dan belakangan, banyak sekali bermunculan stasiun-stasiun televisi lokal (daerah). Menurut Undang-undang penyiaran No. 32 tahun 2003, stasiun penyiaran swasta merupakan stasiun yang berbentuk badan hukum, bersifat komersil dan memiliki bidang usaha menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Sumber pembiayaan stasiun penyiaran swasta berasal dari iklan dan usaha lain yang sah yang terkait penyelenggaraan penyiaran. Stasiun penyiaran swasta hanya dapat menyelenggarakan satu siaran dengan satu saluran pada satu cakupan wilayah.

Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu, menguasai waktu, tetapi tidak menguasai ruang. Artinya, siaran dari suatu media televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang), tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali (tidak menguasai waktu)[ii]. Kelebihan televisi dibandingkan dengan media massa lainnya adalah adalah karena media televisi merupakan media yang menyampaikan informasi dengan menggunakan audio (suara) dan visual (gambar). Dan untuk menghasilkan kualitas prima agar gambar dan suara bisa diterima baik di masing-masing pesawat televisi (audien), maka diperlukan komunikasi dan juga teknologi yang baik. Berdasarkan pemahaman umum mengenai televisi, tentu saja televisi tak akan berarti apa-apa tanpa adanya program acara. Program dihasilkan melalui gagasan dan konsep (pra produksi). Kemudian gagasan diwujudkan melalui proses syuting (produksi) dan penyuntingan serta evaluasi (pasca produksi). Seluruh proses tersebut, tentunya memiliki standar atau tata cara pelaksanaan kerja yang baku atau tata laksana kerja. Tata laksana kerja ini disebut dengan SOP (Standard Operation System).Fred Wibowo mengatakan, SOP merupakan langkah atau tahapan-tahapan yang secara konseptual dirancang dalam perencanaan[iii]. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memproduksi program acara adalah, pertama materi produksi, kedua sarana produksi, ketigabiaya produksi, keempat organisasi pelaksanaan produksi, dan kelima adalah tahap pelaksanaan. Kelima hal ini yang menjadi acuan atau standar dalam pembuatan program acara televisi. Salah satu yang juga berperan penting dalam penyajian suatu program acara adalah sebuah studio. Ciptono Setyabudi juga mengatakan, studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun televisi. Sebagai sub-sistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program-program regular baik yang bersifat live event atau recording program. Kadang studio juga merupakan barometer prestis sebuah stasiun televisi.

B.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah yang bertema Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio yaitu merupakan salah satu bentuk tugas dari mata kuliah Pengantar Dunia Penyiaran. Selain itu, perkembangan era komunikasi saat ini membuka peluang bagi tenaga kerja di bidang penyiaran yaitu penyedia informasi yang akan disajikan melalui media komunikasi yang ada baik melalui media cetak maupun elektronik seperti radio dan televisi. Oleh karena itu sangat tepat bila sumber daya manusia Indonesia sebagian dipersiapkan menjadi orang – orang yang memiliki kompetensi di bidang komunikasi pada umumnya dan secara khusus pada bidang Penyiaran dan Produksi Program Radio, TV dan Film.

C.

Manfaat

Materi yang terdapat di dalam makalah ini diharapkan memberikan pengetahuan tentang peralatan dan jalur kerja studio pemancar radio dan proses penyiarannya serta bagaimana mendisain dan memproduksi informasi sebagai materi yang akan disiarkan melalui media radio. Pada bidang pertelevisian dan perfilman, tenaga kerja dituntut memiliki pengetahuan tentang peralatan studio TV dan film dan proses penyiaran informasinya serta bagaimana mendisain program dan memproduksinya sampai siap untuk disiarkan melalui media TV dan film. Agar dapat bekerja dengan baik, seorang tenaga kerja perlu pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada bidang penyiaran radio, TV dan film. Di samping menguasai pengetahuan yang telah disebutkan, agar memiliki kompetensi standar sebagai SDM penyiaran radio, TV dan film mahasiswa/i sangat perlu belajar melalui praktek langsung di kampus maupun di luar kampus, untuk pembentukan skills dan sikap sebagai seorang SDM penyiaran.

BAB II Perlengkapan dan Jalur Kerja Studio A.

Kebutuhan Dasar Produksi

Dalam merumuskan sistem peralatan teknik stasiun penyiaran perlu dipertimbangkan hal- hal yang mencakup aspek produksi, aspek penyiaran dan aspek pendukung siaran lainnya[iv]. Pertimbangan teknik yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut: 1. Aspek Produksi Aspek Produksi dengan pertimbanganya antara lain: a. Jenis dan ukuran program, misalnya : news, talk show, music (besar, sedang, kecil) atau drama (besar, sedang, kecil) dan lain-lain, b. Ukuran (luas lantai) studio misalnya : ukuran kecil (50m2 - 300m2), menengah (350m2 - 500m2), dan besar (600m2 - 1000m2), c. Tipe produksi, misalnya: rekaman saja (taping) atau termasuk siaran langsung (live), d. Hasil produksi apakah full kompetitif (target komersial)atau tidak, ini merupakan kaitanya dengan mutu dan pengadaan peralatan yang menghasilkan effek, daya tarik, audio/visual dan peningkatan mutu seperti vision mixer, sound mixer, lighting stytem dan peralatan pasca produksi (editing, dubbing, mixing dan lain-lain), e. Perkiraan volume produksi dan lokasi produksi (di studio saja atau termasuk luar studio), bagaimanakah tingkat mobilitas yang diinginkan (tinggi, sedang, rendah) dan anggaran (budget) yang akan dialokasikan untuk pengadaan peralatan[v]. 2. Aspek Penyiaran Aspek penyiaran dengan pertimbanganya antara lain : a. Apakah kegiatanya menyiarkan saja atau dengan kegiatan produksi terbatas. b. Menyiarakan saja artinya menerima bahan siap siar dari luar (program provider,production house). c. Apakah ada kemungkinan pengolahan kembali (readiting atau pasca produksi) bahan siaran yang diterima dari pihak luar (production house). d. Berapa besar kegiatan atau volume pasca produksi yang akan dilakukan.

e. Produksi terbatas bisa berarti bahwa hanya memproduksi program tertentu dengan volume kecil, misalnya : berita atau talk show. f. Tipe siaran (hasil rekaman atau live). g. Siaran dari studio saja atau termasuk dari luar. h. Perkiraan waktu siaran dan durasi jam siaran. 3. Aspek Pendukung Dalam melaksanakan kegiatan produksi dan penyiaran dibutuhkan peralatan teknik lainya sebagai pendukung, biasanya disebut teknik umum antara lain : pembangkit daya listrik dan diesel, alatdekorasi dan konstruksi, alat transportasi, dan lain-lain. Pertimbangan utama dalam pengadaan peralatan teknik umum terutama adalah harus mampu mendukung kegiatan produksi dan penyiaran secara efektif dan efesien.

B.

Merancang Sistem Peralatan

Terdapat sejumlah hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang system peralatan pada stasiun penyiaran yang mencakup : persyaratan umum, konfigurasi peralatan, tim perencana atau konsultan dan spesifikasi teknik peralatan. 1. Persyaratan Umum Persyaratan umum yang perlu diperhatikan dalam merancang sistem peralatan, baik peralatan produksi, penyiaran maupun teknik umum, yang diantaranya adalah : a. Memenuhi persyaratan internasional dan nasional b. Adanya jaminan kontinuitas dukungan suku cadang (biasanya sekitar 10 tahun) dan layanan purnajual c. Mempunyai daya tahan ( Realiability ) yang tinggi d. Kemudahan memperoleh suku cadang e. Praktis dalam pengoperasian dan pemeliharan f. Pengalaman pengguna sebelumnya g. Peralatan yang digunakan kompetitor h. Kemudahan pengembangan sistem peralatan dikemudian hari (upgrading) sejalan dengan peningkatan kebutuhan. 2. Konfigurasi Peralatan Berdasarkan kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya, disusun daftar kebutuhan peralatan dengan disertai gambar secara block diagram (garis besar) mencakup : a. Peralatan produksi antara lain terdiri atas : Camera system (studio kamera dan ENG/EFP kamera), video system, audio system, editing (and dubbing) system, VCR system, lighting system, master control,

production control, communication control, communication system, mobile production unit, maintenance equipment, dan lain-lain. b. Peralatan penyiaran antara lain meliputi : sending VCR system, continuity studio equipment, camera system, audio system, video system, lighting system, master control (bersama dengan bagian produksi) dan peralatan transmisi seperti pemancar, microwave link, up and down link. c. Peralatan pendukung meliputi : pembangkit daya listrik stationary (PLN, generator sets), pembangkit daya listrik mobile/portable (Mobile generator sets) sebagai kelengkapan mobile production unit atau small silent generator set, alat pendingin (AC) untuk studio dan ruang peralatan, alat komunikasi stationary atau portable: handy talky, mobile phone, computer untuk computer grafis. 3. Tim Perencana atau Konsultan Untuk menghasilkan rencana, pembangunan studio dan sistem peralatan yang optimal biasanya dibentuk tim perencana. Tim perencana setidaknya berasal dari tiga bidang utama yaitu: a. Tenaga ahli di bidang perencanaan gedung studio b. Tenaga ahli di bidang peralatan televisi (peralatan produksi dan penyiaran/transmisi) c. Tenaga ahli di bidang program televisi. Di samping itu, dapat pula dilibatkan ahli di bidang lain sebagai narasumber atau pada tahap sesuai kebutuhan (kemajuan proses perencanaan). 4. Spesifikasi Teknik Peralatan Secara garis besar spesifikasi teknik peralatan mencakup antara lain : frekuensi dan tegangan listrik yang dibutuhkan, peralatan serta toleransi yang diizinkan (PLN : 220volt/50hz), kondisi lingkungan : temperatur dan kelembaban lingkungan di mana peralatan dapat berfungsi secara normal, ukuran fisik peralatan (volume dan berat), karakteristik ( parameter ) video dan audio secara lengkap yang mencerminkan mutu atau klasifikasi peralatan.

BAB III Jalur kerja Televisi A.

Sejarah Televisi

Berawal di tahun 1876 George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelomban\ g listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda. Kemudian prinsip televisi dikemukakan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884. berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis. Pada tahun 1888 Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian. Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama kali dibuat oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun pada tahun 1897. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi cikal bakal televisi layar tabung. Kemudian barulah di tahun 1900

istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris. Tujuh tahun kemuidan (1907) Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar. Tak lama tahun 1927 Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi. Pada tahun 1928 Vladimir Kozma Zworykin mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat dan menyelesaikan studi doktornya di Universitas Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli 1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Dia bekerja di perusahaan elektronik RCA dan selama 1930 hingga 1940-an, perusahaan itu memanjakannya dengan menguras dana US$ 150 juta untuk produksi teknologi televisi. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menci...


Similar Free PDFs