EKONOMI KREATIF: Rencana Pengembangan TELEVISI & RADIO Nasional 2015-2019 PDF

Title EKONOMI KREATIF: Rencana Pengembangan TELEVISI & RADIO Nasional 2015-2019
Author Teddy K Wirakusumah
Pages 143
File Size 11.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 225
Total Views 925

Summary

RENCANA PENGEMBANGAN T V & R ADIO NA SIONAL 2015-2019 RENCANA PENGEMBANGAN TELEVISI DAN RADIO NASIONAL 2015-2019 i Edwina Triwibowo Wawan Dhewanto PT. REPUBLIK SOLUSI iv Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019 RENCANA PENGEMBANGAN TELEVISI DAN RADIO NASIONAL 2...


Description

Accelerat ing t he world's research.

EKONOMI KREATIF: Rencana Pengembangan TELEVISI & RADIO Nasional 2015-2019 teddy k wirakusumah

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Indonesia ICT Whit e Paper 2011.pdf Yan Riant o

Buku-St udi-dan-Pengembangan-Ekonomi-Kreat if-Indonesia.pdf t eddy k wirakusumah Rencana Pengembangan Video Nasional Achmad Ghazali

RENCANA PENGEMBANGAN

T V & R ADIO NA SIONAL

2015-2019

RENCANA PENGEMBANGAN TELEVISI DAN RADIO NASIONAL 2015-2019

i

Edwina Triwibowo Wawan Dhewanto

PT. REPUBLIK SOLUSI

iv

Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

RENCANA PENGEMBANGAN TELEVISI DAN RADIO NASIONAL 2015-2019

Tim Studi dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif: Penasihat Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Pengarah Ukus Kuswara, Sekretaris Jenderal Kemenparekraf Harry Waluyo, Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK Cokorda Istri Dewi, Staf Khusus Bidang Program dan Perencanaan Penanggung Jawab Poppy Saitri, Setditjen Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK M. Iqbal Alamsjah, Direktur Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media Sagit Suwidhi, Kepala Seksi Karya Kreatif Audio Tim Studi Edwina Triwibowo Wawan Dhewanto ISBN 978-602-72387-5-6 Tim Desain RURU Corps (www.rurucorps.com) Rendi Iken Satriyana Dharma Sari Kusmaranti Subagiyo Yosiinah Rachman Penerbit PT. Republik Solusi Cetakan Pertama, Maret 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

v

Terima Kasih Kepada Narasumber dan Peserta Focus Group Discussion (FGD) Abie Besman Agnes Widyanti Arie Ardianto (DJ Arie) Bowo Usodo Dadang Rahmat Hidayat Danang Sanggabuwana Dini Aryanti Putri Erina HC Tobing Gantama F Gandjar Gebyar Ahadiakbar G Gita Andriani Harsya Subandrio Hasudungan Silalahi Helmy Yahya Iqbal Ramadhan Irman Meilandi Kalamullah Ramli Marcellus Ardiwinata Prasetyo Wibowo Prita Prawirohardjo Ronni Suyanto Syaharuddin heodora Rosa Woro Widyastuti Yogi Hartarto

vi

Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

Kata Pengantar Ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penggerak yang penting untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Ekonomi kreatif adalah ekonomi yang digerakkan oleh sumber daya terbarukan dan tersedia secara berlimpah di Indonesia, dimana kita memiliki sumber daya manusia kreatif dalam jumlah besar, sumber daya alam terbarukan yang berlimpah dan sumber warisan budaya yang unik dan beragam. Ketiganya menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kita, secara bersama-sama telah meletakkan dasar pengembangan ekonomi kreatif yang akan membawa bangsa menuju pembangunan ekonomi yang berkualitas. Kesinambungan upaya pengembangan ekonomi kreatif diperlukan untuk memperkuat ekonomi kreatif sebagai sumber daya saing baru bagi Indonesia dan masyarakat yang berkualitas hidup. Bagi Indonesia, ekonomi kreatif tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga memajukan aspek-aspek nonekonomi berbangsa dan bernegara. Melalui ekonomi kreatif, kita dapat memajukan citra dan identitas bangsa, mengembangkan sumber daya yang terbarukan dan mempercepat pertumbuhan inovasi dan kreativitas di dalam negeri. Di samping itu ekonomi kreatif juga telah memberikan dampak sosial yang positif, termasuk peningkatan kualitas hidup, pemerataan kesejahteraan dan peningkatan toleransi sosial. Televisi dan radio sebagai salah satu dari 15 subsektor di dalam industri kreatif, dapat dideinisikan secara terpisah, yaitu televisi yang merupakan kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi secara berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara dan gambar yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan, serta radio yang merupakan kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi secara berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan. Saat ini masih ada masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan industri kuliner di Indonesia, termasuk didalamnya jumlah dan kualitas orang kreatif yang masih belum optimal, ketersediaan sumber daya alam yang belum teridentiikasi dengan baik, keseimbangan perlindungan dan pemanfaatan sumber daya budaya, minimnya ketersediaan pembiayaan bagi orang-orang kreatif yang masih kurang memadai, pemanfaatan pasar yang belum optimal, ketersediaan infrastruktur dan teknologi yang sesuai dan kompetitif serta kelembagaan dan iklim usaha yang belum sempurna. Dalam upaya melakukan pengembangan konten televisi dan radio di Indonesia, diperlukan pemetaan terhadap ekosistem televisi dan radio yang terdiri dari rantai nilai kreatif, pasar, nurturance environment, dan pengarsipan. Aktor yang harus terlibat dalam ekosistem ini tidak terbatas pada model triple helix yaitu intelektual, pemerintah dan bisnis, tetapi harus lebih luas dan melibatkan komunitas kreatif dan masyarakat konsumen karya kreatif. Kita memerlukan quad helix model kolaborasi dan jaringan yang mengaitkan intelektual, pemerintah, bisnis dan komunitas. Keberhasilan ekonomi kreatif di lokasi lain ternyata sangat tergantung kepada pendekatan pengembangan yang menyeluruh dan berkolaborasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

vii

Buku ini merupakan penyempurnaan dari Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 yang diterbitkan pada tahun 2009, di mana televisi dan radio merupakan salah satu bagian dalam industri kreatif. Dalam melakukan penyempurnaan dan pembaruan data, informasi, telah dilakukan sejumlah Focus Discussion Group (FGD) dengan semua pemangku kepentingan baik pemerintah, pemerintah daerah, intelektual, media, bisnis, orang kreatif, dan komunitas industri televisi dan radio secara intensif. Hasilnya adalah buku ini, yang menjabarkan secara rinci pemahaman mengenai konten televisi dan radio dan strategi-strategi yang perlu diambil dalam percepatan pengembangan konten televisi dan radio lima tahun mendatang. Dengan demikian, masalah-masalah yang masih menghambat pengembangan konten televisi dan radio selama ini dapat diatasi sehingga dalam kurun waktu lima tahun mendatang, menciptakan konten televisi dan radio yang berkualitas serta berdaya saing secara berkelanjutan sebagai landasan yang kuat untuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.

Salam Kreatif

Mari Elka Pangestu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

viii

Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

Daftar Isi Kata Pengantar

vii

Daftar Isi

xi

Daftar Gambar

xiii

Daftar Tabel

xv

Ringkasan Eksekutif

xvi

BAB 1 PERKEMBANGAN TELEVISI DAN RADIO DI INDONESIA

1

1.1 Deinisi dan Ruang Lingkup Televisi dan Radio

2

1.1.1 Deinisi Televisi dan Radio

2

1.1.2 Ruang Lingkup Pengembangan Televisi dan Radio

4

1.2 Sejarah dan Perkembangan Televisi dan Radio 1.2.1 Sejarah dan Perkembangan Televisi dan Radio Dunia 1.2.2 Sejarah dan Perkembangan Televisi dan Radio Indonesia

8 8 14

BAB 2 EKOSISTEM & RUANG LINGKUP INDUSTRI TELEVISI DAN RADIO INDONESIA 25 2.1 Ekosistem Televisi dan Radio

26

2.1.1 Deinisi Ekosistem Televisi dan Radio

26

2.1.2 Peta Ekosistem Televisi dan Radio

29

2.2 Peta dan Ruang Lingkup Industri Televisi dan Radio

44

2.2.1 Peta IndustriTelevisi dan Radio

44

2.2.2 Ruang Lingkup Industri Televisi dan Radio

50

2.2.3 Model Bisnis di Industri Televisi dan Radio

52

BAB 3 KONDISI UMUM TELEVISI DAN RADIO DI INDONESIA

57

3.1 Kontribusi Ekonomi Televisi dan Radio

58

3.1.1 Berbasis Produk Domestik Bruto (PDB)

60

3.1.2 Berbasis Ketenagakerjaan

61

ix

3.1.3 Berbasis Aktivitas Perusahaan

62

3.1.4 Berbasis Konsumsi Rumah Tangga

63

3.1.5 Berbasis Nilai Ekspor

64

3.2 Kebijakan Pengembangan Televisi dan Radio

66

3.3 Struktur Pasar Televisi dan Radio

68

3.3.1 Televisi

68

3.3.2 Radio

74

3.4 Daya Saing Televisi dan Radio

77

3.5 Potensi dan Permasalahan dalam Pengembangan Televisi dan Radio

77

BAB 4 RENCANA PENGEMBANGAN TELEVISI DAN RADIO INDONESIA

81

4.1 Arahan Strategis Pengembangan Ekonomi Kreatif 2015—2019

82

4.2 Visi, Misi, dan Tujuan Pengembangan Televisi dan Radio

83

4.2.1 Visi Pengembangan Televisi dan Radio

84

4.2.2 Misi Pengembangan Televisi dan Radio

84

4.2.3 Tujuan Pengembangan Televisi dan Radio

85

4.3 Sasaran dan Indikasi Strategis Pengembangan Televisi dan Radio

85

4.4 Arah Kebijakan Pengembangan Televisi dan Radio

87

4.4.1 Arah Kebijakan sumber daya manusia kreatif di industri Televisi dan Radio yang mampu menghasilkan konten yang berkualitas dan berdaya saing

88

4.4.2 Arah Kebijakan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya budaya bagi industri Televisi dan Radio Indonesia secara berkelanjutan

88

4.4.3 Arah Kebijakan industri Televisidan Radio yang berkualitas dan berdaya saing secara berkelanjutan

88

4.4.4 Arah Kebijakan pembiayaan yang sesuai, mudah diakses, dan kompetitif

88

4.4.5 Arah Kebijakan perluasan pasar di dalam dan luar negeri yang berkualitas dan berkelanjutan

88

4.4.6 Arah Kebijakan infrastruktur dan teknologi yang tepat guna, mudah diakses, dan kompetitif

88

4.4.7 Arah Kebijakan kelembagaan yang kondusif dan mengarusutamakan kreativitas dalam pengembangan industri Televisi dan Radio Indonesia 4.5 Strategi dan Rencana Aksi Pengembangan Televisi dan Radio

x

89 89

Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

4.5.1 Mendorong dan memfasilitasi peningkatan jumlah lembaga pendidikan ilmu komunikasi di setiap provinsi di Indonesia

89

4.5.2 Mendorong peningkatan standar mutu lembaga pendidikan ilmu komunikasi yang sudah ada di Indonesia

89

4.5.3 Mendorong peningkatan jumlah sebaran lembaga sertiikasi media yang diakui secara nasional/dan internasional di setiap provinsi di Indonesia

89

4.5.4 Menegaskan kewajiban penetapan kode etik profesi di tingkat nasional dan global dalam dunia usaha

89

4.5.5 Memberikan jaminan perlindungan kerja terhadap para pelaku kreatif di industri televisi dan radio

90

4.5.6 Memfasilitasi penelitian untuk mengidentiikasi dan mengembangkan sumber daya budaya lokal yang merupakan inspirasi dalam pengembangan konten kreatif televisi dan radio

90

4.5.7 Mengembangkan sistem pengarsipan (isik dan nonisik) terkait penelitian dan informasi sumber daya budaya Indonesia sebagai bahan sumber inspirasi konten lokal televisi dan radio

90

4.5.8 Mendorong pengembangan tingkat profesionalisme wirausaha kreatif di bidang Televisidan Radio

90

4.5.9 Mengembangkan ragam serta meningkatkan kualitas standar usaha kreatif nasional di bidang Televisidan Radio

90

4.5.10 Mendorong pengembangan konten karya kreatif yang berkualitas dengan menghadirkan unsur-unsur lokal Indonesia melalui ajang penghargaan bergengsi dan festival

90

4.5.11 Memfasilitasi program pembiayaan untuk industri televisi dan radio pemula di tingkat lokal

90

4.5.12 Mendukung pembentukan bank data konten kreatif televisi dan radio di Indonesia yang dapat diakses secara global sebagai salah satu fungsi wadah pengarsipan

91

4.5.13 Memfasilitasi program Bimbingan Peningkatan Standar Mutu untuk skala Pasar global

91

4.5.14 Memfasilitasi penyebaran konten kratif lokal melalui bursa konten acara internasional

91

4.5.15 Mendorong usaha peningkatan jangkauan siaran televisi serta kualitas jaringan penyiaran televisi dan radio di Indonesia

91

xi

4.5.16 Mendukung adanya kebijakan subsidi kebutuhan fasilitas pengadaan penyiaran dan pemrograman

91

4.5.17 Mendorong terjalinnya kerjasama antara industri Televisi dan radio dengan pengembang perangkat lunak pemrograman dan penyiaran

91

4.5.18 Mendorong terciptanya penyempurnaan kebijakan terkait penyiaran yang bisa mendukung iklim lingkungan bisnis televisi dan radio menjadi lebih kondusif

91

4.5.19 Memfasilitasi pembentukan lembaga milik pemerintah yang secara aktif mendukung penciptaan konten Televisi dan radio yang berkualitas dan berdaya saing

91

4.5.20 Mengaktifkan kembali dan memfasilitasi asosiasi keprofesian media untuk berjejaring di tingkat lokal, nasional, maupun global

92

4.5.21 Memfasilitasi keikutsertaan konten kreatif Televisi dan Radio dengan memberikan subsidi atau sponsorship bagi konten kreatif yang mampu ikut serta dalam festival dan even internasional

92

4.5.22 Memberikan penghargaan bagi konten kreatif lokal maupun usaha kreatif secara berkala

92

4.5.23 Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konten kreatif karya Indonesia

92

4.5.24 Memfasilitasi pengarsipan di bidang Televisi dan Radio yang dapat memperkaya proses pengembangan konten acara kreatif

92

BAB 5 PENUTUP

95

5.1 Kesimpulan

96

5.2 Saran

97

LAMPIRAN

xii

101

Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

Daftar Gambar Gambar 1 - 1 Ruang Lingkup Konten Televisi dan Rating Penonton

7

Gambar 1 - 2 Ruang Lingkup Substansi Radiodan Rating Penonton

7

Gambar 1 - 3 Perkembangan Televisi dan Radio di Indonesia

22

Gambar 2 - 1 Peta Ekosistem Televisi dan Radio

28

Gambar 2 - 2 Ruang Lingkup Televisi

29

Gambar 2 - 3 Ruang Lingkup Radio

29

Gambar 2 - 4 Rantai Nilai Kreasi Subsektor Televisi dan Radio

30

Gambar 2 - 5 Rantai Nilai Produksi Subsektor Televisi dan Radio

32

Gambar 2 - 6 Rantai Nilai Distribusi Subsektor Televisi dan Radio

36

Gambar 2 - 7 Rantai Nilai Penyiaran Subsektor Televisi dan Radio

37

Gambar 2 - 8 Peta Pasar

38

Gambar 2 - 9 Peta Apresiasi Subsektor Konten Televisi dan Radio

39

Gambar 2 - 10 Peta Studi Subsektor Konten Televisi dan Radio

41

Gambar 2 - 11 Peta Pengarsipan Subsektor Konten Televisi dan Radio

43

Gambar 2 - 12 Peta Industri Subsektor Televisi

45

Gambar 2 - 13 Peta Industri Subsektor Radio

46

Gambar 3 - 1 Kontribusi terhadap Total Produk Domestik Bruto Industri Kreatif (BPS, 2013)

60

Gambar 3 - 2 Kontribusi Terhadap Total Tenaga Kerja Industri Kreatif (BPS, 2013)

61

Gambar 3 - 3 Kontribusi Terhadap Total Unit Usaha Bruto Industri Kreatif (BPS, 2013)

62

Gambar 3 - 4 Kontribusi Terhadap Total Konsumsi Rumah Tangga (BPS, 2013)

63

Gambar 3 - 5 Total Ekspor Subsektor Televisi dan Radio (BPS, 2013)

64

Gambar 3 - 6 Perbandingan Ekspor dan Impor Tahun 2010-2013 (dalam Ribu Rupiah) (BPS, 2010-2013)

65

xiii

Gambar 3 - 7 Perkembangan Stasiun Televisi Nasional (Wikipedia, 2011)

68

Gambar 3 - 8 Radio Market Competitiveness dan Concentration (Nastiti, 2011)

75

Gambar 3 - 9 Proporsi Penikmat Media Elektronik dan Cetak (Menkominfo, 2011)

76

Gambar 3 - 10 Diagram Daya Saing Televisi dan Radio

77

Gambar 4 - 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Televisi dan Radio 2015-2019

83

xiv

Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

Daftar Tabel Tabel 3 - 1 Kontribusi Ekonomi Subsektor Televisi dan Radio 2010-2013

58

Tabel 3 - 2 Tabel Kebijakan Subsektor Televisi dan Radio

66

Tabel 3 - 3 Daftar Stasiun Televisi Jaringan

69

Tabel 3 - 4 Daftar Stasiun Televisi Berlangganan

70

Tabel 3 - 5 Market Share Stasiun Televisi Jaringan

71

Tabel 3 - 6 Daftar 5 Acara dengan Rating Tertinggi

72

Tabel 3 - 7 Daftar Hak Siar Ekslusif Siaran Olahraga

73

Tabel 3 - 8 Market Share Industri Radio di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar

74

Tabel 3 - 9 Potensi Permasalahan dalam Pengembangan Televisi dan Radio

77

xv

Ringkasan Eksekutif Pergeseran makna dari televisi dan radio dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah perkembangan teknologi, sosial dan budaya, bahkan kebutuhan politik. Hal ini menambah keragaman fungsi televisi dan radio itu sendiri dari masa ke masa yang tentunya akan mempengaruhi bagaimana kita akan mengembangkan televisi dan radio sebagai bagian dari ekonomi kreatif di Indonesia. Pemahaman mengenai deinisi dan ruang lingkup televisi dan radio dalam konteks ekonomi kreatif akan menjadi penentu dalam perencanaan pengembangan televisi dan radio di Indonesia pada periode 5 tahun mendatang. Dalam merumuskan deinisi dan ruang lingkupsebagai salah satu kegiatan ekonomi kreatif, perlu dirumuskan secara holistik dengan mempertimbangkan segala aspek yang memaknai subsektor televisi dan radio yang memiliki fungsi media secara luas. Secara umum, cakupan deinisi dan ruang lingkup televisi dan radio dalam konteks ekonomi kreatif lebih difokuskan ke dalam kegiatan yang memiliki unsur kreatif, yaitu yang berkaitan dengan konten acara televisi dan radio. Untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh dan mendalam mengenai industri kreatif, maka perlu dilakukan pemetaan ekosistem dari subsektor televisi dan radio terhadap kondisi ideal, yaitu suatu kondisi yang diharapkan terjadi dan merupakan best practices dari industri kreatif televisi dan radio yang berjalan di negara-negara yang sudah maju dan berdaya saing, dan kondisi aktual dari industri kreatif televisi dan radio di Indonesia untuk memahami dinamika yang terjadi di Indonesia. Pemahaman antara kondisi ideal subsektor televisi dan radio dengan kondisi aktual dari subsektor televisi dan radio dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan dari industri kreatif subsektor televisi dan radio sehingga dapat berkembang dengan baik, dengan mempertimbangkan potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (tantan...


Similar Free PDFs