Title | EKONOMI KREATIF: Rencana Pengembangan TEKNOLOGI INFORMASI Nasional 2015-2019 |
---|---|
Author | Teddy K Wirakusumah |
Pages | 149 |
File Size | 11.9 MB |
File Type | |
Total Downloads | 271 |
Total Views | 639 |
RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMA SI NA SIONAL 2015-2019 RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI NASIONAL 2015-2019 i Wawan Dhewanto Grisna Anggadwita PT. REPUBLIK SOLUSI iv Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019 RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI NA...
Accelerat ing t he world's research.
EKONOMI KREATIF: Rencana Pengembangan TEKNOLOGI INFORMASI Nasional 2015-2019 teddy k wirakusumah
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
Rencana Pengembangan Desain Nasional Nadinast it i M, Achmad Ghazali EKONOMI KREAT IF: Rencana Pengembangan PERMAINAN INT ERAKT IF Nasional 2015-2019 t eddy k wirakusumah EKONOMI KREAT IF: Rencana Pengembangan MUSIK Nasional 2015-2019 t eddy k wirakusumah
2015-2019
NA SIONAL
TEKNOLOGI INFORMA SI
RENCANA PENGEMBANGAN
RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI NASIONAL 2015-2019
i
Wawan Dhewanto Grisna Anggadwita
PT. REPUBLIK SOLUSI
iv
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI NASIONAL 2015-2019
Tim Studi dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif: Penasihat Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Pengarah Ukus Kuswara, Sekretaris Jenderal Kemenparekraf Harry Waluyo, Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain, dan IPTEK Cokorda Istri Dewi, Staf Khusus Bidang Program dan Perencanaan Penanggung Jawab Lolly Amalia Abdullah, Direktur Kerjasama dan Fasilitasi Endang Susilowati, Kasubdit Sentra Inovasi dan Inkubator Bisnis Tim Studi Wawan Dhewanto Grisna Anggadwita ISBN 978-602-72387-4-9 Tim Desain RURU Corps (www.rurucorps.com) Rendi Iken Satriyana Dharma Sari Kusmaranti Subagiyo Penerbit PT. Republik Solusi Cetakan Pertama, Maret 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
v
Terima Kasih kepada Narasumber dan Peserta Focus Group Discussion (FGD): Andreas Pardyanto Herodi Prabowo Ashari Abidin I Made Wiryana Brian Ari Johar Alam Christian Aditya M. Neil Elhimam C. Triharso Muhammad Arief Dekki Krismasasono Muhammad Ismail Dibya Pradana Noprianto Dr. Agus Zainal Ariin Onno W. Purbo Grahadea Kussuf Radityo Anggoro Hari Sungkari Rendy Maulana Akbar Hari Chandra Romi Ramdani Herman Kwok Teddy Sukardi Widyantono
vi
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
Kata Pengantar Ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penggerak yang penting untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Ekonomi kreatif adalah ekonomi yang digerakkan oleh sumber daya terbarukan dan tersedia secara berlimpah di Indonesia dan kita memiliki sumber daya manusia kreatif dalam jumlah besar, sumber daya alam terbarukan yang berlimpah, serta sumber warisan budaya yang unik dan beragam. Ketiganya menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kita, secara bersama-sama, telah meletakkan dasar pengembangan ekonomi kreatif yang akan membawa bangsa menuju pembangunan ekonomi yang berkualitas. Kesinambungan upaya pengembangan ekonomi kreatif diperlukan untuk memperkuat ekonomi kreatif sebagai sumber daya saing baru bagi Indonesia dan masyarakat yang berkualitas hidup. Bagi Indonesia, ekonomi kreatif tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga memajukan aspek-aspek nonekonomi berbangsa dan bernegara. Melalui ekonomi kreatif, kita dapat memajukan citra dan identitas bangsa, mengembangkan sumber daya yang terbarukan dan mempercepat pertumbuhan inovasi dan kreativitas di dalam negeri. Di samping itu, ekonomi kreatif juga telah memberikan dampak sosial yang positif, termasuk peningkatan kualitas hidup, pemerataan kesejahteraan dan peningkatan toleransi sosial. Teknologi informasi, sebagai salah satu dari 15 subsektor di dalam industri kreatif, merupakan suatu proses yang menghasilkan ide atau gagasan untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki nilai tambah, yaitu teknologi sebagai teknik dalam mengumpulkan, memproses, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi untuk memudahkan pengguna saling berinteraksi melalui jaringan komputer. Saat ini, masih ada masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan industri teknologi informasi di Indonesia, termasuk di dalamnya jumlah dan kualitas orang kreatif yang masih belum optimal, minimnya ketersediaan pembiayaan bagi orang-orang kreatif yang masih kurang memadai, pemanfaatan pasar yang belum optimal, ketersediaan infrastruktur dan teknologi yang sesuai dan kompetitif, serta kelembagaan dan iklim usaha yang belum sempurna. Dalam upaya melakukan pengembangan industri teknologi informasi di Indonesia, diperlukan pemetaan terhadap ekosistem teknologi informasi yang terdiri atas rantai nilai kreatif, pasar, nurturance environment, dan pengarsipan. Aktor yang harus terlibat dalam ekosistem ini tidak terbatas pada model triple helix, yaitu intelektual, pemerintah dan bisnis, tetapi harus lebih luas dan melibatkan komunitas kreatif dan masyarakat konsumen karya kreatif. Kita memerlukan quadruple helix, model kolaborasi dan jaringan yang mengaitkan intelektual, pemerintah, bisnis, dan komunitas. Keberhasilan ekonomi kreatif di lokasi lain ternyata sangat tergantung kepada pendekatan pengembangan yang menyeluruh dan berkolaborasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Buku ini merupakan penyempurnaan dari Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 yang diterbitkan pada 2009, yang memasukkan teknologi informasi ke dalam subsektor industri kreatif. Dalam melakukan penyempurnaan dan pembaruan data dan informasi, telah
vii
dilakukan sejumlah Focus Group Discussion (FGD) dengan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, pemerintah daerah, intelektual, media, bisnis, orang kreatif, dan komunitas teknologi informasi secara intensif. Hasilnya adalah buku ini, yang menjabarkan secara rinci pemahaman mengenai industri teknologi informasi dan strategi-strategi yang perlu diambil dalam percepatan pengembangan industri teknologi informasi lima tahun mendatang. Dengan demikian, masalahmasalah yang masih menghambat pengembangan industri teknologi informasi selama ini dapat diatasi dalam kurun waktu lima tahun mendatang, sesuai dengan visi subsektor teknologi informasi, yaitu terwujudnya wirausaha kreatif yang berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan dalam bidang teknologi informasi melalui pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
Salam Kreatif
Mari Elka Pangestu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
viii
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
Daftar Isi Kata Pengantar
vii
Daftar Isi
ix
Daftar Gambar
xi
Daftar Tabel
xii
Ringkasan Eksekutif
xiii
BAB 1 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA
1
1.1 Deinisi dan Ruang Lingkup Teknologi Informasi di Indonesia
2
1.1.1 Deinisi Teknologi Informasi
2
1.1.2 Ruang Lingkup Pengembangan Teknologi Informasi
4
1.2 Sejarah dan Perkembangan Teknologi Informasi
11
1.2.1 Sejarah dan Perkembangan Teknologi Informasi Dunia
11
1.2.2 Sejarah dan Perkembangan Teknologi Informasi Indonesia
16
BAB 2 EKOSISTEM DAN RUANG LINGKUP INDUSTRI TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA 25 2.1 Ekosistem Teknologi Informasi
26
2.1.1 Deinisi Ekosistem Teknologi Informasi
26
2.1.2 Peta Ekosistem
26
2.1.3 Peta Ekosistem Subsektor Teknologi Informasi
28
2.2 Peta dan Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi
49
2.2.1 Peta Industri Subsektor Teknologi Informasi
49
2.2.2 Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi
56
2.2.3 Model Bisnis di Industri Teknologi Informasi
59
BAB 3 KONDISI UMUM TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA
63
3.1 Kontribusi Ekonomi Teknologi Informasi
64
ix
3.1.1 Berbasis Produk Domestik Bruto
66
3.1.2 Berbasis Ketenagakerjaan
67
3.1.3 Berbasis Aktivitas Perusahaan
68
3.1.4 Berbasis Konsumsi Rumah Tangga
69
3.1.5 Impor dan Ekspor
71
3.2 Kebijakan Pengembangan Teknologi Informasi
72
3.2.1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
72
3.2.2 Hak Kekayaan Intelektual
73
3.2.3 Paten
73
3.2.4 Hak Cipta
74
3.2.5 Nomenklatur Pendidikan Tinggi Teknologi Informasi
75
3.3 Struktur Pasar Teknologi Informasi
76
3.4 Daya Saing Teknologi Informasi
77
3.5 Potensi dan Permasalahan Pengembangan Teknologi Informasi
80
BAB 4 RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA
85
4.1 Arahan Strategis Pengembangan Ekonomi Kreatif 2015-2019
86
4.2 Visi, Misi, Dan Tujuan Pengembangan Teknologi Informasi
87
4.2.1 Visi Pengembangan Teknologi Informasi
89
4.2.2 Misi Pengembangan teknologi informasi
89
4.2.3 Tujuan Pengembangan teknologi informasi
90
4.2.4 Sasaran dan Indikasi Strategis Pencapaian Pengembangan Teknologi informasi
90
4.2.5 Arah Kebijakan Pengembangan teknologi informasi Indonesia
93
4.2.6 Strategi dan Rencana Aksi Pengembangan teknologi informasi
94
BAB 5 PENUTUP
99
5.1 Kesimpulan
100
5.2 Saran
101
LAMPIRAN
105
x
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
Daftar Gambar Gambar 1 - 1 Ruang lingkup dan Fokus Pengembangan Industri Teknologi Informasi 2015-2019
6
Gambar 1 - 2 Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi Dunia
12
Gambar 1 - 3 Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi Indonesia
17
Gambar 2 - 1 Peta Ekosistem Industri Kreatif
26
Gambar 2 - 2 Proses Kreasi
28
Gambar 2 - 3 Peta Ekosistem Teknologi Informasi
29
Gambar 2 - 4 Proses Produksi
33
Gambar 2 - 5 Proses Distribusi
39
Gambar 2 - 6 Proses Apresiasi
41
Gambar 2 - 7 Proses Pendidikan
45
Gambar 2 - 8 Pasar (konsumen dan customer)
47
Gambar 2 - 9 Proses Pengarsipan
47
Gambar 2 - 10 Peta Industri Produk Perangkat Lunak
50
Gambar 2 - 11 Peta Industri Jasa Perangkat Lunak
55
Gambar 2 - 12 Model Bisnis Industri Perangkat Lunak
60
Gambar 3 - 1 Kontribusi Terhadap Total Produk Domestik Bruto Industri Kreatif (2013)
67
Gambar 3 - 2 Kontribusi Terhadap Total Tenaga Kerja Industri Kreatif (2013)
68
Gambar 3 - 3 ontribusi Terhadap Total Unit Usaha Bruto Industri Kreatif (2013)
69
Gambar 3 - 4 Kontribusi Terhadap Total Konsumsi Rumah Tangga Industri Kreatif (2013) 70 Gambar 3 - 5 Perbandingan Ekspor dan Impor tahun 2010-2013
71
Gambar 3 - 6 Daya Saing Subsektor Teknologi Informasi
78
Gambar 4 - 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pengembangan Teknologi Informasi 2015-2019
87
xi
Daftar Tabel Tabel 2 - 1 Lingkup Industri Teknologi Informasi Berdasarkan KBLI Bidang Ekonomi Kreatif Tahun 2009
56
Tabel 2 - 2 Usulan tambahan kategori/kode KBLI untuk subsektor teknologi informasi
58
Tabel 3 - 1 Kontribusi Ekonomi Subsektor Teknologi Informasi 2010-2013
64
Tabel 3 - 2 Potensi dan Permasalahan Pengembangan Teknologi Informasi
80
xii
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
Ringkasan Eksekutif Teknologi informasi memiliki pengertian dan ruang lingkup yang sangat luas dan telah masuk ke segala bidang dan kegiatan masyarakat. Sejarah teknologi informasi di dunia sudah ada sejak 3000 SM. Teknologi informasi digunakan sebagai teknik dalam menyampaikan informasi. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, proses penyampaian informasi tersebut dapat dikemas dengan cara yang mudah, sederhana, dan dipahami oleh pengguna. Teknologi informasi dianggap sebagai salah satu subsektor di antara 15 subsektor di dalam industri kreatif yang menggunakan konsep ekonomi kreatif, yaitu ide dan gagasan, sebagai modal utama dalam menghasilkan keuntungan secara ekonomis. Oleh karena itu, pemahaman deinisi teknologi informasi dalam konteks ekonomi kreatif sangat diperlukan untuk mengetahui fungsi dan manfaat teknologi informasi dalam kegiatan ekonomi. Berdasarkan pemahaman tersebut, diperlukan sebuah kesepakatan deinisi teknologi informasi dalam perspektif ekonomi kreatif berdasarkan pendekatan konseptual dengan pertimbangan berdasarkan kondisi kontekstual bangsa Indonesia. Selanjutnya, deinisi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan fokus ruang lingkup subsektor teknologi informasi dalam konteks ekonomi kreatif sehingga mampu beroperasi di dalam koridor ekonomi kreatif yang sesuai dan relevan dengan situasi Indonesia, terutama yang berhubungan dengan perangkat lunak dan jasa perangkat lunak. Untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh dan mendalam mengenai industri kreatif, khususnya subsektor teknologi informasi, perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi ideal, yaitu suatu kondisi yang diharapkan terjadi dan merupakan best practices dari negara-negara yang sudah maju di bidang industri teknologi informasi. Selain itu, juga perlu dipahami kondisi aktual dari teknologi informasi di Indonesia untuk memahami dinamika yang terjadi. Pemahaman antara kondisi ideal dengan kondisi aktual dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan dari industri teknologi informasi nasional sehingga dapat berkembang dengan baik, dengan mempertimbangkan potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (tantangan, kelemahan, ancaman, dan hambatan) yang dihadapi. Pemahaman tersebut dapat dipertajam dengan pemahaman terhadap ekosistem industri teknologi informasi. Ekosistem teknologi informasi merupakan sebuah sistem yang menggambarkan hubungan saling ketergantungan (interdependent relationship) antara setiap peran di dalam proses penciptaan nilai kreatif dan antara peran-peran tersebut dengan lingkungan sekitar yang mendukung terciptanya nilai kreatif. Peranan ekonomi kreatif bagi Indonesia sudah semestinya mampu diukur secara kuantitatif sebagai indikator yang bersifat nyata. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran riil mengenai keberadaan ekonomi kreatif yang mampu memberikan manfaat dan mempunyai potensi untuk ikut serta dalam memajukan Indonesia. Bentuk nyata dari kontribusi ini dapat diukur dari nilai ekonomi yang dihasilkan oleh seluruh subsektor ekonomi kreatif termasuk teknologi informasi.
xiii
Perhitungan kontribusi ini ditinjau dari empat basis, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), ketenagakerjaan, aktivitas perusahaan, dan konsumsi rumah tangga yang dihimpun berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk perhitungan kontribusi ekonomi teknologi informasi, nilai yang ada pada data BPS tersebut dihitung berdasarkan data Klasiikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Kreatif 2009 sehingga nilai PDB ini dapat lebih akurat apabila sudah memasukkan kode KBLI yang sesuai dengan ruang lingkup usulan (Bab 2.2.2 Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi). Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis merupakan kerangka strategis pengembangan teknologi informasi pada periode 2015-2019 yang menjadi landasan dan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan program kerja di masing-masing organisasi atau lembaga terkait secara terarah dan terukur yang dijabarkan pada Bab 4 Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Indonesia.
xiv
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
KEKUATAN BARU INDONESIA MENUJU 2025
“ RENCANA AKSI JANGK A MENENGAH
ARSITEKTUR 2015-2019
Sumber: Benjamin Franklin
PERFILMAN 2015-2019
RENCANA AKSI JANGK A MENENGAH
If you fail to plan, you are planning to fail.
“
BAB 1 Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia
1.1 Definisi dan Ruang Lingkup Teknologi Informasi di Indonesia Teknologi informasi memiliki pengertian dan ruang lingkup yang sangat luas dan telah masuk ke segala bidang dan kegiatan masyarakat. Sejarah teknologi informasi di dunia sudah ada sejak tahun 3000 SM. Teknologi informasi digunakan sebagai teknik dalam menyampaikan informasi. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, proses penyampaian informasi tersebut dapat dikemas dengan cara yang mudah, sederhana, dan dipahami oleh pengguna.Teknologi informasi dianggap sebagai salah satu di antara 15 subsektor industri kreatif yang menerapkan konsep ekonomi kreatif, yaitu ide dan gagasan merupakan modal utama dalam menghasilkan keuntungan secara ekonomis. Oleh karena itu, pemahaman deinisi teknologi informasi dalam konteks ekonomi kreatif sangat diperlukan untuk mengetahui fungsi dan manfaat teknologi informasi dalam kegiatan ekonomi. Bagian ini menjelaskan deinisi teknologi informasi dalam perspektif ekonomi kreatif berdasarkan pendekatan konseptual dengan pertimbangan berdasarkan kondisi kontekstual bangsa Indonesia. Selanjutnya, deinisi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan fokus ruang lingkup subsektor teknologi informasi dalam konteks ekonomi kreatif sehingga mampu beroperasi di dalam koridor ekonomi kreatif yang sesuai dan relevan dengan situasi Indonesia, terutama yang berhubungan dengan perangkat lunak dan jasa perangkat lunak.
1.1.1 Definisi Teknologi Informasi Teknologi informasi berkembang sangat pesat. Fungsi teknologi informasi saat ini mengalami pergeseran fungsi dari sekedar sebagai pendukung menjadi sebuah“enabler” yang sangat dibutuhkan. Teknologi informasi memiliki pengaruh yang besar terhadap tatanan sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan suatu negara, serta perkembangan seluruh sektor industri yang ada, mulai dari pertanian hingga industri jasa. Teknologi informasi terdiri atas dua kata yang memiliki makna berbeda. Kata teknologi berasal dari dua kata, yaitu techno yang berarti seni, dan logia (logos) yang berarti ilmu, teori. Sedangkan kata informasi berasal dari kata Perancis kuno pada tahun 1387, yaitu informacion yang diambil dari bahasa latin infomationem yang berarti garis besar, konsep, ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Berdasarkan pendekatan tersebut maka teknologi informasi dideinisikan sebagai seni dan ilmu dalam menyampaikan informasi dari pengirim ke penerima. Di Indonesia, deinisi teknologi informasi telah tercantum dalam UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yaitu:
Suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi. Istilah teknologi informasi pada beberapa literatur selalu mengacu kepada teknologi komputer meskipun telah terdapat pergeseran makna dari waktu ke waktu (Kline, 2006). Pemahaman yang paling jelas dari komputer awal adalah mesin penghitung, secara hariah sebagai sesuatu yan...