Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Rancangan OTK & Rencana Strategis PDF

Title Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Rancangan OTK & Rencana Strategis
Author Popy Rufaidah
Pages 14
File Size 940.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 253
Total Views 610

Summary

Badan Ekonomi Kreatif: Rancangan OTK & Rencana Strategis Oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D1 Perdebatan bagaimana bentuk Badan Ekonomi Kreatif masih belum tuntas sampai dengan Pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla menetapkannya. Menelusuri kelahiran ekonomi kreatif yang diformalkan keberadaannya ol...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Rancangan OTK & Rencana Strategis Popy Rufaidah

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

HIMPUNAN PERAT URAN MENT ERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREAT IF TAHUN 2012 Rit a Herawat i

PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA KEMENT ERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREAT IF Analisis Men… Dhieva Shavira Kement erian Agraria dan Tat a Ruang/ Badan Pert anahan Nasional saiful azhari

Badan Ekonomi Kreatif: Rancangan OTK & Rencana Strategis Oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D1

Perdebatan bagaimana bentuk Badan Ekonomi Kreatif masih belum tuntas sampai dengan Pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla menetapkannya. Menelusuri kelahiran ekonomi kreatif yang diformalkan keberadaannya oleh Pemerintah Indonesia dapat dicermati dengan lahirnya Inpres No. 6 Tahun 2009 dan digabungkannya fungsi ekonomi kreatif pada suatu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang secara resmi terbentuk pada tanggal 21 Desember 2011 berdasarkan Perpres No. 92/2011. Pengembangan Ekonomi Kreatif oleh Pemerintah SBY telah terdokumentasikan pada beberapa produk seperti:  Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif;  Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015 yang ditetapkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2008;  Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan 14 subsektor Industri Kreatif Indonesia Periode 2009-2015 yang ditetapkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2008; dan  Rencana Strategis 2012-2014 Kemenparekraf.  Rencana Aksi Jangka Menengah 2015-2019 Ekonomi Kreatif: Menuju Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 2014.

Rencana strategis (renstra) pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif untuk periode 2012-2014 yang disusun Kemenparekraf menjadi referensi utama seluruh unit kerja di dalam Kemenparekraf dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2012 sampai dengan tahun 20142. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025, dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, telah mengamanatkan untuk Ketua Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, Anggota Komite Pengembangan Ekonomi Kreatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2011-2014. Tulisan ini ditujukan sebagai bahan tulisan untuk Buku Kumpulan Tulisan Komite Pengembangan Ekonomi Kreatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat Desember 2014/ 1

2

http://www.parekraf.go.id/asp/ringkasan.asp?c=14, dimodifikasi 1/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

mengikuti perkembangan lingkungan strategis global dan berbagai arah kebijakan pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif 3. Untuk itu Kemenparekraf memiliki visi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menggerakkan kepariwisataan dan ekonomi kreatif4. Pelepasan Ekonomi Kreatif dalam Organisasi Dan Tata Kelola (OTK) Kemenparekraf berdampak terhadap pelepasan tugas pokok dan fungsi bidang ekonomi kreatif. Merujuk Renstra Kemenparekraf 2012-2014, dua pernyataan misi (yaitu misi kedua dan ketiga) dapat menjadi dasar langkah Badan Ekonomi Kreatif yang akan dibentuk Pemerintah Indonesia. Dimana Misi 2 menyatakan “Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya indonesia, serta mendorong pembangunan daerah” dan Misi 3 menyatakan “Mengembangkan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas”. Melalui Badan Ekonomi Kreatif yang akan dibentuk pemerintah, diprediksi fokus Pemerintah masih memiliki kesamaan dengan fokus pemerintah sebelumnya yaitu pembangunan nasional pada prioritas ekonomi kreatif yang meliputi5:  Peningkatan kontribusi Produk Domestik Bruto sektor Ekonomi Kreatif;  Peningkatan transaksi bisnis dari pameran DN/LN UKM ;  Peningkatan kuantitas dan kualitas fasilitasi fungsi bisnis pelaku usaha sektor ekonomi kreatif (pemasaran dan promosi, kemitraan, akses pembiayaan);  Peningkatan pengelolaan kualitas data dan informasi ekonomi kreatif;  Peningkatan jumlah brand produk ekonomi kreatif yang mampu menembus pasar nasional dan internasional;  Pengembangan klaster industri kreatif;  Peningkatan kompetensi manajerial dan inovasi serta kreativitas desain baik pada pelaku UMKM dan Koperasi;  Pengembangan produk dan pemasaran bagi koperasi dan UMKM;  Penyediaan sistem insentif bagi UMKM berorientasi ekspor; dan  Penyelenggaraan event penghargaan insan kreatif dan pelaku usaha skala UMKM berprestasi dalam peningkatan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan misi pertama pada Renstra tersebut, turunan misi tersebut melahirkan sejumlah tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi kreatif. Merujuk pada Renstra Kemenparekraf 2012-2014 tersebut, diharapkan Badan Ekonomi Kreatif yang terbentuk memiliki tujuan yang sejalan dalam meningkatkan kontribusi ekonomi dari industri kreatif; serta memiliki sasaran strategis yang berfokus pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif; peningkatan kualitas dan Idem, dimodifikasi Idem, dimodifikasi 5 Renstra Kemenparekraf 2012-2014, dimodifikasi 3 4

2/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

kuantitas partisipasi tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif; dan peningkatan unit usaha di sektor ekonomi kreatif. Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis tersebut maka arah kebijakan yang dapat dilakukan oleh Badan Ekonomi kreatif adalah melanjutkan hal-hal sbb: Penguatan bidang hukum dan kekayaan intelektual, penguatan bidang cipta dan budaya, penguatan bidang pemasaran dan komersialisasi, penguatan bidang SDM dan kelembagaan, penguatan pembiayaan dan keuangan. Tentunya tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan Badan Ekonomni Kreatif dapat tercapi bila dapat melanjutkan penerapan strategi yang sudah dilaksanakan, yaitu: pertama, pengembangan pada fungsi non-keuangan yaitu pengembangan kualitas dan kuantitas sarana serta prasarana; penguatan koordinasi industri hulu-hilir; pengembangan konten kreatif lokal dan penguatan ketersediaan data dan informasi. Kedua, pengembangan pada fungsi keuangan yaitu pengembangan skema pembiayaan; penyelarasan pelaku usaha dengan sumber pembiayaan; peningkatan alokasi pembiayaan khusus. Sedangkan misi ketiga pada Renstra Kemenparekraf 2012-2014 dapat dilanjutkan dengan lebih memfokuskan pada pengembangan kualitas sumber daya ekonomi kreatif secara berkesinambungan. Tujuan yang perlu dicapai adalah peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM ekonomi kreatif; melalui sasaran strategis seperti peningkatan kualitas dan kuantitas kompetensi SDM berorientasi bisnis internasional dan peningkatan profesionalisme pelaku sektor ekonomi kreatif melalui peraihan sertifikasi berstandar nasional dan internasional. Untuk itu, arah kebijakan dapat difokuskan pada aspek penguatan kompetensi SDM berbasis IPTEK; peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan kompetensi SDM berstandar internasional. Seperti halnya turunan misi pertama pada Renstra Kemenparekraf 2012-2014, penetapan misi kedua melahirkan sejumlah tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi kreatif. Badan Ekonomi Kreatif yang terbentuk sebaiknya dapat melanjutkan pencapain tujuan yang belum tercapai dan memiliki penetapan tujuan yang sejalan dalam meningkatkan kontribusi ekonomi dari industri kreatif. Penetapan tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan Badan Ekonomni Kreatif dapat mempertimbangkan kelanjutkan penerapan strategi sbb, yaitu: pertama, pengembangan standarisasi kompetensi SDM seluruh sektor ekonomi kreatif, peningkatan fasilitasi pelaksanaan sertifikasi profesi ekonomi kreatif; peningkatan partisipasi kewirausahaan ekonomi kreatif; peningkatkan inovasi pada proses bisnis; dan pengembangan kualitas dan kuantitas kolaborasi jejaring kreatif. Kedua, peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan kompetensi SDM secara sektoral, peningkatan peraihan internasional standardisasi operasional proses bisnis pelaku usaha, pengembangan standardisasi profesi ekonomi kreatif, pelaksanaan sertifikasi profesi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif, peningkatan rasio partisipasi tenaga kerja dalam sektor ekonomi kreatif dan peningkatkan kapasitas teknis tenaga kerja dalam sektor ekonomi kreatif. Fokus Badan Ekonomi Kreatif yang akan bertugas pada tahun 2015 sebaiknya lebih menekankan pada empat isu strategis, yaitu penguatan payung hukum pemerintah dalam 3/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

peningkatan kuantitas dan kualitas perkembangan pelaku usaha ekonomi kreatif, penguatan fasilitasi aspek bisnis pelaku usaha ekonomi kreatif (seperti pada fungsi pemasaran, SDM, keuangan dan operasional), penguatan rantai nilai industri kreatif (seperti penguatan kemitraan mulai dari sisi pasokan, produksi, distribusi, dan konsumsi), dan penguatan pemasaran dan promosi produk ekonomi kreatif. Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permenparekraf) Republik Indonesia Nomor: Pm.07/Hk.001/Mpek/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Susunan Organisasi Direktorat di Kemenparekraf terdiri atas empat direktorat jenderal (Dirjen), yaitu Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata; Dirjen Pemasaran Pariwisata; Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya; dan Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain itu, ada satu badan yang menangani pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif. Sesuai Permenparekraf tersebut, pada pasal 566 dinyatakan bahwa, fungsi badan tersebut adalah melakukan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; pelaksanaan pengembangan sumber daya di bidang pariwisata ekonomi kreatif; pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya di bidang pariwisata ekonomi kreatif; dan pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Peran Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif sangat strategis, dimana badan tersebut terdiri dari tiga pusat (pasal 567), yaitu: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan; Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Ekonomi Kreatif; Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif; dan Pusat Kompetensi Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Sejalan dengan nomenklatur tersebut, pembentukan Badan Ekonomi Kreatif diharapkan mampu mewadahi kebutuhan dan keinginan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka peningkatan kontribusi sektor ini dalam pembangunan nasional. Serta dapat melanjutkan tugas pokok, fungsi dan wewenang yang lebih kurang sama bahkan dapat lebih baik dari yang telah ada saat ini. Penulis telah diundang dalam suatu focus group discussion oleh Kemenparekraf untuk memberikan masukan OTK Badan Ekonomi Kreatif. Tim Kemenparekraf melalui dua direktorat yaitu Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya; dan Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; telah memiliki beberapa alternatif bentuk OTK Badan Ekonomi Kreatif yang nantinya akan diusulkan kepada Pemerintah. Sejalan dengan itu, tulisan ini sebagai salah satu bentuk pemikiran yang dapat diakomodir pemerintah dalam pembentukan badan tersebut. OTK Badan Ekonomi Kreatif diusulkan terdiri dari empat deputi, satu inspektur utama, satu sekretaris utama, dan tiga

4/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

pusat. Adapun penjelasan untuk masing-masing direktorat dibawah deputi dijelaskan pada paragraf selanjutnya. Landasan pemikiran sebagai dasar usulan untuk OTK Badan Ekonomi Kreatif adalah menggunakan pendekatan fungsional, yaitu terdiri dari fungsi pengaturan, fungsi cipta dan budaya, fungsi pemasaran dan komersialisasi, fungsi SDM dan kelembagaan, dan fungsi pembiyaan & keuangan. Penamaan susunan organisasi tersebut yaitu Deputi Bidang Hukum & Hak Kekayaan Intelektual, Deputi Bidang Cipta dan Budaya, Deputi Bidang Pemasaran dan Komersialisasi, Deputi Bidang Pengembangan SDM & Kelembagaan, Deputi Bidang Pembiayaan & Keuangan. Terlampir Gambar 1. Usulan Struktur Organisasi Badan Ekononi Kreatif. Deputi Bidang Hukum & Kekayaan Intelektual membawahi Direktorat Paten, Direktorat Merek, Direktorat Hak Cipta, Direktorat Indikasi Geografis, Direktorat Advokasi. Deputi Bidang Cipta dan Budaya membawahi, pertama Direktorat Pusaka dan Situs Budaya, Direktorat Seni Rupa, Direktorat Media, Direktorat Kreasi Fungsional dan Direktorat Data dan Informasi. Deputi Bidang Pemasaran dan Komersialisasi membawahi Direktorat Distribusi dan Ritel, Direktorat Pemasaran Online & Sosial Media, Direktorat Ekspo dan Katalog, Direktorat Kemitraan dan Kerjasama Bisnis, dan Direktoral Mobile Marketing. Deputi Bidang Pengembangan SDM dan Kelembagaan membawahi Direktorat Pelatihan dan Pengembangan SDM, Direktorat Sertifikasi dan Standarisasi, Direktorat Keorganisasian dan Kelembagaan, Direktorat Asosiasi dan Komunitas, dan Direktorat Hubungan Pendidikan. Deputi Bidang Pembiayaan dan Keuangan membawahi Direktorat Pembiayaan, Direktorat Keuangan, Direktorat Investasi, Direktorat Modal Ventura, dan Direktorat Koperasi Ekonomi Kreatif.

5/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Gambar 1. Usu sulan Struktur Organisasi Badan Ekononii K Kreatif

Berdasarkan usulann pe penulis untuk OTK Badan Ekonomi Kreatif, tif, Sekretariat Badan terdiri dari Biro Perencana anaan (Roren), Biro Keuangan (Rokeu),, B Biro Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksa ksana (Ropegortala), Biro Hukum (Rohuk), ), dan Biro Umum (Romum). Selain itu, Kepa epala Badan Ekonomi Kreatif dibantu tiga ga P Pusat, yaitu Pusat Komunikasi Publik, Pusatt P Penelitian dan Pusat Data dan Informasi. si. Pusat Komunikasi Publik mempunyai tugass m melaksanakan komunikasi publik melalui publ publikasi dan analisis berita, pelayanan informasi asi publik, serta hubungan antar lembaga. ga. Pusat Penelitian mempunyai tugas melaksanak nakan kegiatan penelitian dan pengembangann di bidang kebijakan ekonomi kreatif. Sedangkan gkan Pusat Data dan Informasi mempunyai tuga ugas dalam penataan dan pendistribusian data da dan informasi pengembangan ekonomi kreatif atif. Tugas inspektur utama adalah melaksanakan kan pengawasan intern di lingkungan Badan dan Ekonomi Kreatif. Inspektur Utama membawahi ahi tiga inspektur. Merujuk Peraturann Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tif (Permenparekraf) Republik Indonesia Nomor: nisasi dan Tata Kerja or: Pm.07/Hk.001/Mpek/2012 tentang Organisa (OTK) Kementrian Pariwisa dengan sangat rinci isata dan Ekonomi Kreatif; telah dijelaskan de tugas pokok, fungsi dann w wewenang pemangku jabatan pada OTK.. Bila OTK Badan Ekonomi Kreatif dibentuk da pperaturam menteri uk Pemerintah, dapat memperhatikan pada tersebut. Untuk lebih rinci, TK Badan Ekonomi ci, sebagai penjelasan usulan penulis atas OTK

6/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Kreatif, maka beberapa sub-direktorat telah disesuaikan berdasarkan pendekatan fungsional. Namun, beberapa sub-direktorat ditambahkan untuk melengkapi usulan OTK. Usulan struktur kesekretarian untuk tingkat Deputi merujuk Permenparekraf Nomor: Pm.07/Hk.001/Mpek/2012 dan dilakukan modifikasi atas subbagian di bawah sekretariat direktorat. Setiap Deputi akan dibantu oleh Sekretariat Deputi yang terdiri dari Bagian Perencanaan (Bag.Ren); Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Hukum (Bag.OrPegHuk); Bagian Umum (Bag.Um); Bagian Keuangan (Bag.Keu) dan Bagian Informasi (Bag.Info). Adapun penjelasannya adalah sbb:  Bagian Perencanaan terdiri atas Subbagian Rencana Program, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.  Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Hukum terdiri atas Subbagian Organisasi dan Tata Laksana; Subbagian Kepegawaian; dan Subbagian Hukum.  Bagian Umum terdiri atas Subbagian Tata Persuratan; Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan  Bagian Keuangan terdiri atas Subbagian Pelaksanaan Anggaran; Subbagian Perbendaharaan dan Gaji; dan Subbagian Akuntansi dan Verifikasi.  Bagian Informasi terdiri atas Subbagian Pendokumentasian Data, Subbagian Komunikasi Informasi

Deputi Bidang Hukum & Kekayaan Intelektual (Gambar 2) membawahi:  Direktorat Paten, membawahi Sub-Direktorat Fasilitasi Administrasi Perolehan Paten Produk Ekonomi Kreatif, Sub-Direktorat Sosialisasi Paten Produk Ekonomi Kreatif  Direktorat Merek, membawahi Sub-Direktorat Fasilitasi Administrasi Perdaftaran Merek Produk Ekonomi Kreatif, Sub-Direktorat Sosialisasi Merek Produk Ekonomi Kreatif  Direktorat Hak Cipta, membawahi Sub-Direktorat Fasilitasi Administrasi Perolehan Hak Cipta Produk Ekonomi Kreatif, Sub-Direktorat Sosialisasi Hak Cipta Produk Ekonomi Kreatif  Direktorat Indikasi Geografis, membawahi Sub-Direktorat Fasilitasi Administrasi Perolehan Indikasi Geografis Produk Ekonomi Kreatif, Sub-Direktorat Sosialisasi Indikasi Geografis Produk Ekonomi Kreatif  Direktorat Advokasi, membawahi Sub-Direktorat Fasilitasi Advokasi Penguatan Hukum Bisnis Ekonomi Kreatif, Sub-Direktorat Fasilitasi Advokasi Kontrak Pengembangan Bisnis Ekonomi Kreatif

7/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Gambar. 2 Struktur ur D Deputi Bidang Hukum & Kekayaan Intelektua ktual

Deputi Bidang Cipta pta da dan Budaya (Gambar. 3) membawahi:  Direktorat Pusa Pusaka dan Situs Budaya, membawahi Sub-D ub-Direktorat Industri Berbasis Pusa usaka dan Situs Budaya, Sub-Direktorat Budaya udaya Tradisi  Direktorat Se Seni Rupa, membawahi Sub-Direktorat Seni ni R Rupa Murni, SubDirektorat Seni Rupa Terapan, Sub-Direktorat Fotografii Media, membawahi Sub-Direktorat Audiovisua ovisual, Sub-Direktorat  Direktorat Me u, S Sub-Direktorat Industri Perfilman, Sub-Direkt rektorat Arsitektur & Media Baru, Desain  Direktorat Kr Kreasi Fungsional, membawahi Sub-Direktorat orat Jasa Kreatif, SubDirektorat Pene Penerbitan, Sub-Direktorat Pertunjukan dann Musi Musik  Direktorat Kul Kuliner, membawahi Sub-Direktorat Kuliner ner Ma Makanan Kearifan Lokal (Indige ndigenous Foods Culinary), Sub-Direktoratt K Kuliner Minuman Kearifan Loka okal (Indigenous Beverages)

8/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Gam ambar.3 Deputi Bidang Cipta dan Budaya

9/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Deputi Bidang Pemas asaran dan Komersialisasi (Gambar. 4) memba bawahi:  Direktorat D Distribusi dan Ritel, membawahi Sub-Dire irektorat Kemitraan Distributor/Ekspor /Eksportir, Sub-Direktorat Kemitraan Mall/Peng engecer  Direktorat Pe Pemasaran Online & Sosial Media, membawa wahi Sub-Direktorat Pemasaran Onl Online, Sub-Direktorat Penggunaan Social Net etworks, Web Blogs, Microblogs, ogs, W Wiki  Direktorat Ekspo dan Katalog, membawahi Sub-Direkt ektorat Ekspo, SubDirektorat Ka Katalog Produk,  Direktorat Ke Kemitraan Mulilateral dan Kerjasama Bisnis, snis, membawahi SubDirektorat Pe Penguatan Kemitraan Multilateral, Sub-Dire irektorat Penguatan Kerjasama Bi Bisnis  Direktorat M Mobile Marketing, membawahi Sub-D -Direktorat Mobile Marketing,, Sub Sub-Direktorat Pengembangan Aplikasi Pemasa asaran

Gambar.. 4 D Deputi Bidang Pemasaran dan Komersialisasi sasi

10/13 – Rancangan SOTK & Rencana Strategik Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Deputi Bidang Penge gembangan SDM dan Kelembagaan (Gambar. r. 55) membawahi:  Direktorat Pe Pelatihan dan Pengembangan SDM, membawa bawahi Sub-Direktorat Pelatihan Pela elaku UMKM Ekonomi Kreatif, Sub-Direktor ktorat Pengembangan Kompetensi nsi B Berstandar Internasional  Direktorat S Sertifikasi dan Standaris...


Similar Free PDFs