PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PDF

Title PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Author Aldhie Rian Pratama
Pages 14
File Size 826 KB
File Type PDF
Total Downloads 126
Total Views 228

Summary

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SILVIA KRISTANTRI ANGELIA PANJAITAN 181101070 [email protected] Abstrak Pelayanan kesehatan yang berorientasi pada promosi atau peningkatan status kesehatan klien harus dikembangkan untuk menuju Indonesia Sehat 2010. Hal ini juga sejalan dengan perubahan parad...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Aldhie Rian Pratama

Related papers LAPORAN PENDAHULUAN NYERI Rizky Adit ya KDK PROSES KEP. mix Nanda ayu Polt ekkes Kemenkes Padang pat ricia lasut

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SILVIA KRISTANTRI ANGELIA PANJAITAN 181101070 [email protected] Abstrak Pelayanan kesehatan yang berorientasi pada promosi atau peningkatan status kesehatan klien harus dikembangkan untuk menuju Indonesia Sehat 2010. Hal ini juga sejalan dengan perubahan paradigma di bidang kesehatan dari paradigma sakit kepada paradigma sehat. Salah satu upaya di bidang keperawatan adalah melalui perubahan orientasi dari pemberian asuhan keperawatan yang berorientasi kepada masalah menjadi pemberian asuhan yang berorientasi pada kemampuan dan kekuatan klien. Salah satu upaya itu ditunjukkan dengan perumusan atau penegakan diagnosa keperawatan sejahtera yang merupakan salah satu bentuk diagnosa keperawatan yang perlu dikembangkan. Penulisan diagnosa sejahtera ini dapat dilakukan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan dan menuntut perubahan perilaku perawat dari yang berorientasi pada upaya penyembuhan kepada upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan klien.

Kata kunci : pelayanan kesehatan , Diagnosa keperawatan , perawar. A. Latar Belakang Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien. Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat. Proses keperawatan telah diidentikan sebagai metoda ilmiah keperawatan untuk para penerima tindakan keperawatan. Kebanyakan sekolah-sekolah keperawatan sekarang memasukkan proses keperawatan sebagai sautu komponen dari konsep kerja konsepatual mereka.

B. Tujuan Dalam penyusunan jurna ini dengan tujuan sebagai berikut : 1. Bisa mengartikan atau menjelaskan tentang Diagnosa Keperawatan. 2. Bisa menyebutkan Kategori-kategori Diagnosa Keperawatan 3. Untuk mengetahui komponen – komponen diagnosa keperawatan 4. Untuk mengetahui faktor-faktor atau gejala pemeliharaan dan Penentuan sifat/karakteristik C. Metode Metode yang dipakai oleh penulis adalah metode kepustakaan yaitu dengan cara membaca buku-buku yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas. D. Hasil Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasaikan dan memberikan interfensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan membatasi ,mencegah ,dan merubah. Diagnosa Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien NANDA Menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah “keputusan klinik tentang respon individu ,keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual atau potensial ,sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat “semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data ,dimana menurut NANDA diartikan sebagai”definisi karaktristik “definisi karakterristik di namakan “tanda dan gejalah “tanda adalah suatu yang dapat diobossitas dan gejalah adalahb sesuatu yang di rasakan oleh klien . Diagnosa keperawatan adalah suatu bagian integral dari proses keperawatan. Hal ini merupakan suatu komponen dari langkah-langkah analisa, dimana perawat mengidentifikasi “ respon-respon individu terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual dan potensial.” Pada beberapa negara ( mis., Kansas, New york ) mendiagnosa

diidentifikasikan dalam tindakan Praktik Keperawatan sebagai suatu tanggung jawab legal dari seorang perawat professional, Diagnosa keperawatan memberikan dasar petunjuk untuk memberikan terapi yang pasti dimana perawat bertanggung jawab di dalamnya. Diagnosa keperawatan, sebagai suatu bagian dari proses keperawatan juga direfleksikan dalam standar praktik ANA. Standar-standar ini memberikan satu dasar luas mengevaluasi praktik dan merefleksikan pengakuan hak-hak manusia yang menerima asuhan keperawatan . Diagnosa keperawatan tidak dapat lebih lama diakui sebagai bagian dari masa depan keperawatan. Diagnosa keperawatan adalah saat ini. Hal ini memberikan suatu tantangan bagi para pendidik dan administrator keperawatan untuk mendukung tidak hanya peserta didik keperawatan saat ini tapi juga perawat-perawat terdaftar saat ini merupakan staf dalam badan-badan keperawatan yang tidak pernah diperkenalkan kepada diagnosa keperawatan dalam program-program pendidikan dasar mereka. Diagnosa keperawatan, konsep diagnosa dirancang untuk pola penghargaan. Diagnosa keperawatan untuk situasi perawatan kesehatan pasien/ keluarga meliputi nama diagnosa dan faktor-faktor berhubungan yang mempengaruhi awal gejala/ pemeliharaan dari suatu diagnosa aktual atau nama diagnosa dan faktor-faktor resiko tinggi. E. Pembahasan Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respons individu,keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial,atau proses kehidupan. Diagnosa keperawatanmerupakan suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia . status kesehatan atau risiko perubahan pola 2 dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pastiuntuk menjaga status kesehatan, membatasi, mencegah, atau mengubahnya. diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, ia mampu dan mempunyaikewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan. diagnosa keperawatan sebagai keputusan klinis mengenaiindividu, keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar pembuatan ketentuan+ketentuan untuk terapi yang pasti dimana perawat bertanggung jawab.8adi, dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa diagnosakeperawatan adalah keputusan klinis mengenai respon individu, keluarga, ataumasyarakat yang diperoleh melalui proses pengumpulan data terhadap masalahkesehatan yang aktual maupun potensial guna menjaga status kesehatan.

PROSES PENYUSUNAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.

Klasifikasi & Analisis Data

Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data-data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. Pengelmpkkan data dapat disusun berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA) dan/atau pola fungsi kesehatan . Respon Manusia (Taksonomi NANDA II) : ð Pertukaran ð Komunikasi ð Berhubungan ð Nilai-nilai ð Pilihan ð Bergerak ð Penafsiran ð Pengetahuan ð Perasaan Pola Fungsi Kesehatan : Persepsi kesehatan : pola penatalaksanaan kesehatan Nutrisi : pola metabolisme Pola eliminasi Aktivitas : pola latihan Tidur : pola istirahat Kognitif : pola perseptual Persepsi diri : pola konsep diri Peran : pola hubungan

Seksualitas : pola reproduktif Koping : pola toleransi stress Nilai : pola keyakinan 2.

Interpretasi /identifiikasi kelebihan dan masalah klien

Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya, atau meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya. Identifikasi masalah klien dibagi menjadi : pasien tidak bermasalah, pasien yang kemungkinan mempunyai masalah, pasien yang mempunyai masalah potensial sehingga kemungkinan besar mempunyai masalah dan pasien yang mempunyai masalah aktual. 1.Menentukan kelebihan klien 2.Menentukan masalah klien 3.Menentukan masalah yang pernah dialami oleh klien 4.Penentuan keputusan - Tidak ada masalah, - Masalah kemungkinan (possible problem) - Masalah aktual, resiko, atau sindrom - Masalah kolaboratif : 3.

Memvalidasi diagnosa keperawatan

Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya, sehingga mendapatkan data yang tepat. Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada secara akurat, yang dilakukan bersama klien/keluarga dan/atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang kejelasan interpretasi data. Begitu diagnosis keperawatan disusun, maka harus dilakukan validasi. 4.

Menyusun diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritasnya

Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi, dan memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual, resiko, sindrom, kemungkinan dan wellness. Menyusun diagnosa keperawatan hendaknya diurutkan menurut kebutuhan yang berlandaskabn hirarki Maslow (kecuali untuk kasus kegawat daruratan menggunakan prioritas berdasarkan “yang mengancam jiwa”). Kategori Diagnosa Keperawatan 1. Diagnosa Keperawatan Aktual (Actual Nursing Diagnoses). Diagnosa keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosis yang menyajikan keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi. Diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan. Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan karakteristik. Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa. Batasan karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif. Batasan ini juga mengacu pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis keperawatan, yang teridiri dari batasan mayor dan minor. Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang. Faktor ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor yang berhubungan terdiri dari empat komponen : patofisiologi, tindakan yang berhubungan, situasional, dan maturasional. 2. Diagnosis Keperawatan Resiko (Risk and High-Risk Nursing Diagnoses) Diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama. Validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko yang memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik. Penulisan rumusan diagnosis ini adalag : PE (problem & etiologi). 3. Diagnosis Keperawatan Kemungkinan(Possible Nursing Diagnoses) Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor resiko.

4. Diagnosis Keperawatan Sejahtera(Wellness Nursing Diagnoses) Diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu, kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan diagnsosis ini adalah dengan menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. Dalam menentukan diagnosis keperawatan sejahtera, menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi yang positif. 5.Diagnosis Keperawatan Sindrom (Syndrome Nursing Diagnoses) Diagnosis keperawatan sindrom merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri dari sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu. Komponen diagnosis keperawatan Ada tiga komponen yang esensial dalam suatu diagnosa keperawatan yang telah dirujuk sebagai bentuk PES ( Gordon, 1987 ). “ P “ diidendtifikasi sebagai masalah/ problem kesehatan, “E” menunjukan etiologi/ penyebab dari problem, dan “S” menggambarkan sekelompok tanda dan gejala, atau apa yang dikenal sebagai “ batasan karakteristik” ketiga bagian ini dipadukan dalam suatu pernyataan dengan menggunakan “ yang berhubungan dengan.” Kemudian diagnosa-diagnosa tersebut dituliskan dengan cara berikut : Problem “ yang berhubungan dengan “ etiologi” dibuktikanoleh“tanda-tanda dan gejalagejala(batasankarakteristik). Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu : 1. Problem (P/masalah) Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan. Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi. Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara jelas dan sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan standart yang telah disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito, Gordon, dll), supaya : a. Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum b. Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan

c. Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan dengan masalah medis d. Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnosis dari data pengkajian dan intervensi keperawatan, sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Problem dapat diidentifikasikan sebagai respons manusia terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual atau potensial sesuai dengan data-data yang didapat dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat. Etiologi ditunjukan melalui pengalaman-pengalaman individu yang telah lalu, pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan yang ada saat ini, atau perubahan-perubahan patofisiologis. Tanda dan gejala menggambarkan apa yang pasien katakan dan apa yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasikan adanya masalah tertentu. Informasi yang ditampilkan pada setiap diagnosa keperawatan mencakup hal-hal berikut : 1. Defenisi. Merujuk kepada defenisi NANDA yang digunakan pada diagnosa –diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan tersebut. 2. Kemungkinan Etiologi (“yang berhubungan dengan”). Bagian ini menyatakan penyebabpenyebab yang mungkin untuk masalah yang telah diidentifikasi. Yang tidak dinyakatakan oleh NANDA diberi tanda kurung [ ]. Faktor yang berhubungan/ Risiko diberikan untuk diagnosa yang beresiko tinggi. 3. Batasan karakteristik (“dibuktikan oleh”). Bagian ini mencakup tanda dan gejala yang cukup jelas untuk mengindikasi keberadaan suatu masalah. Sekali lagi seperti pada defenisi dan etiologi. Yang tidak dinyatakan oleh NANDA diberi tanda kurung . 4. Sasaran / Tujuan. Pernyataan –pernyataan ini ditulis sesuai dengan objektif perilaku pasien. Sasaran/ tujuan ini harus dapat diukur, merupakan tujuan jangka panjang dan pendek, untuk digunakan dalam mengevaluasi keefektifan intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah yang telah diidentifikasi. Mungkin akan ada lebih dari satu tujuan jangka pendek, dan mungkin merupakan “batu loncatan” untuk memenuhi tujuan jangka panjang. 5. Intervensi dengan Rasional Tertentu. Hanya intervensi-intervensi yang sesuai untuk bagian diagnosa yang ditampilkan Rasional-rasional yang digunakan untuk intervensi mencakup memberikan klarifikasi pengetahuan keperawatan dasar dan untuk membantu dalam menseleksi intervensi-intervensi yang sesuai untuk diri pasien. 6. Hasil Pasien yang Diharapkan/ Kriteria Pulang. Perubahan perilaku sesuai dengan kesiapan pasien untuk pulang yang mungkin untuk dievaluasi.

7. Informasi Obat – obatan. Informasi ini mencakup implikasi keperawatan, menyertai babbab yang mana tiap klarifikasinya sesuai. 2. Etiologi (E/penyebab) Keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan. Penyebabnya meliputi : perilaku, lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan. Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi : a. Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat menyebabkan / mendukung masalah. b. Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan, isolasi sosial, dll) c. Medikasi (berhubungan dengan program pengobatan/perawatan) : keterbatasan institusi atau rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan. d. Maturasional : Adolesent : ketergantungan dalam kelompok Young Adult : menikah, hamil, menjadi orang tua Dewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas. 3. Sign & symptom (S/tanda & gejala), Adalah ciri, tanda atau gejala, yang merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Jadi rumus diagnosis keperawatan adalah : PE / PES. Persyaratan Penyusunan Diagnosis Keperawatan Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi 1. Spesifi dan akurat (pasti) 2. Dapat merupakan pernyataan dari penyebab 3. Memberikan arahan pada asuhan keperawatan 4. Dapat dilaksanakan oleh perawat

pencerminan keadaan kesehatan klien Perbedaan Diagnosa Keperawatan Dengan Diagnosa Medis. Beberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis dibawah ini: Diagnosa keperawatan : 1.Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya. 2.Berorientasi pada kebutuhan individu, bio-psiko-sosio-spiritual. 3.Berubah sesuai dengan perubahan respons klien. 4.Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi. Diagnosa Medis : 1.Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan penyakit. 2.Berorientasi kepada keadaan patologis 3.Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh. 4.Mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan kepada perawat. Faktor-faktor dan Penentuan Resiko/ Sifat Diagnosa Keperawatan ` Dibawah ini merupakan contoh Faktor-faktor disertai dengan penentuan resiko/ sifat diagnosa keperawatan: a. Gangguan mobilitas fisik Suatu keadaan dimana individu mengalami keterbatasan kemampuan dalam ketidak tergantungan pergerakan fisik. b. Gangguan Perlindungan Suatu keadaan dimana individu mengalami penurunan dalam kemampuannya untuk melindungi diri dari ancaman internal atau eksternal seperti penyakit atau cidera. c. Gangguan harga diri rendah situsional

Evaluasi/ perasaan negatif tentang diri yang berkembang sebagai respon terhadap kehilangan atau perubahan pada individu yang dulunya memiliki evaluasi diri yang positif. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat 2. Bersifat aktual atau potensial 3. Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan 4. Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat, serta faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut.

ALASAN PENULISAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif 2. Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan 3. Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi kesehatan lainnya 4. Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan evaluasi 5. Menciptakan standar praktik keperawatan 6. Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. F. Penutup Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status keseha...


Similar Free PDFs