PROFESI GURU DAN KEPROFESIONALISMEANNYA PDF

Title PROFESI GURU DAN KEPROFESIONALISMEANNYA
Author Widya Maharani
Pages 8
File Size 138.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 13
Total Views 223

Summary

PROFESI GURU DAN KEPROFESIONALISMEANNYA Widya Fitri Maharani NIM: 2225110117 (Kelas B) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa e-mail : [email protected] ABSTRAK Quality education can only increase when the education service users (parents) had dared to quest...


Description

PROFESI GURU DAN KEPROFESIONALISMEANNYA Widya Fitri Maharani NIM: 2225110117 (Kelas B) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa e-mail : [email protected]

ABSTRAK Quality education can only increase when the education service users (parents) had dared to question the professionalism of educators as well as when the education provision has been managed by a professional teacher, the teacher who has a certain competence in accordance with the requirements demanded by the teaching profession. Education in essence is very important to ensure the sustainability of the development of the nation. Without adequate education of a nation will be lagging behind other nations in all fields. Therefore national education goals is educating the nation and developed a complete Indonesian man, the man who is faithful and devoted to God Almighty and virtuous, have the knowledge and skills, physical and spiritual health, stable and independent personality and social responsibilities and nationality. The success of the educational process in order to produce quality human resources in accordance with national education goals determined by the educational components, namely educational purposes, educators, learners, content / educational materials, educational tools and educational environment. These components are interrelated and mutually support each other. One important component is the teacher or educator. Kata Kunci: Profesi Guru, Profesional, Profesionalisme PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan dapat diperoleh baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah. Peningkatan dan pemerataan pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang mendapat prioritas utama dari Pemerintah Indonesia. Dalam upaya pembangunan pendidikan nasional, sangat diperlukan guru (pendidik) dalam standard mutu kompetensi dan profesionalisme yang terjamin. Untuk mencapai jumlah guru profesional yang dapat menggerakan dinamika kemajuan pendidikan nasional diperlukan suatu proses pembinaan berkesinambungan, tepat sasaran dan efektif. Proses menuju guru profesional ini perlu didukung oleh semua unsur yang terkait dengan guru. Unsur–unsur tersebut dapat dipadukan untuk menghasilkan suatu sistem yang dapat dengan sendirinya bekerja menuju pembentukan

guru-guru yang profesional dalam kualitas maupun kuantitas yang mencukupi. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, melalui UU No. 14 Tahun 2005 pasal 7 mengamanatkan bahwa pemberdayaan profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi. Disamping itu menurut pasal 20, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki sejumlah persyaratan profesional. Dalam diri guru profesional terdapat sejumlah kemampuan, pengetahuan, dan komitmen yang dibutuhkan oleh sistem pembelajaran. Dengan guru profesional akan memungkinkan terjadinya perbaikan pelaksanaan pembelajaran, baik desainnya, implementasinya, maupun sistem evaluasinya. Hal ini menunjukkan bahwa guru profesional memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pembelajaran yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.

Widya Fitri Maharani Untuk mewujudkan guru profesional bukan pekerjaan yang sederhana. Upaya mewujudkan guru profesional merupakan pekerjaan yang rumit dan kompleks. Mewujudkan guru profesional tidak hanya sekedar perbaikan gaji guru, akan tetapi banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Upaya mewujudkan guru profesional ini membutuhkan PEMBAHASAN A. PROFESI, PROFESIONAL DAN PROFESIONALISME Menurut Dra. Ani M.Hasan,M.Pd, Profesi dalam pengertian yang lebih luas yaitu kegiatan untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesional adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan - serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut - untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan -- serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut -- untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi. Terdapat tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari seorang profesional, yaitu (a) harus dilandaskan itikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digelutinya (dalam

perhatian dan komitmen bersama, baik pemerintah, masyarakat, guru sendiri, maupun pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan. Dengan upaya sungguh-sungguh yang dilakukan secara bersama-sama diharapkan guru profesioanal lebih cepat dapat diwujudkan.

artian tidak hanya mementingkan imbalan upak materiil semata); (b) harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat; (c) diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi. Membicarakan soal kedudukan guru sebagai tenaga profesional, akan lebih tepat kalau diawali dari pengertian profesi. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. Berkenaan dengan pekerjaan profesional, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas; a. memiliki pengetahuan umum yang luas b. memiliki keahlian khusus yang mendalam 2. Merupakan karier yang dibina secara organisatoris; a. adanya keterikatan dalam suatu organisasi profesi b. memiliki otonomi jabatan c. memiliki kode etik jabatan d. merupakan karya bakti seumur hidup 3. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional; a. memperoleh dukungan masyarakat b. mendapat pengesahan dan perlindungan hukum c. memiliki prasyarat kerja yang sehat d. memiliki jaminan hidup yang layak Bertitik tolak dari pengertian ini, maka pengertian guru atau dosen profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru atau dosen dengan kemampuan maksimal, atau dengan kata lain guru atau dosen profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan

Tugas Individu

PROFESI GURU DAN KEPROFESIONALISMEANNYA baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Dari gambaran guru atau dosen yang profesional tersebut, maka kewenangan profesional guru atau dosen dituntut memiliki seperangkat kemampuan yang beraneka ragam termasuk persyaratan profesional. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru atau dosen yang begitu kompleksnya, maka profesi ini memerlukan persyaratan khusus antara lain sebagai berikut : a. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam b. Menekankan pada suatu keahlian di bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya c. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya. e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Seorang guru profesional dapat dibedakan dari seorang teknisi, karena disamping menguasai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu, seorang pekerja profesional ditandai dengan adanya informed responsiveness terhadap implikasi kemasyarakatan dari obyek kerjanya. Hal ini berarti bahwa seorang guru harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana yang lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. Kompetensi seorang guru sebagai tenaga profesional ditandai dengan serangkaian diagnosis, rediagnosis, dan penyesuaian yang terus menerus. Selain kecermatan dan ketelitian dalam menentukan langkah guru juga harus sabar, ulet, dan telaten serta tanggap terhadap situasi dan kondisi, sehingga diakhir pekerjaannya akan membuahkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan pengertian profesi dengan segala persyaratannya yang telah dikemukakan, akan membawa konsekuensi yang mendasar terhadap program pendidikan terutama yang berkenaan dengan komponen tenaga kependidikan. Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru atau dosen. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang kependidikan walaupun kenyataanya masih dilakukan orang di luar pendidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran.

Tugas guru atau dosen sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan guru pada hakekatnya merupakan komponen strategis yang memiliki peranan yang penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era kontenporer ini. Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apabila bagi suatu bangsa yang sedang membangun terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa ditengah- tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang makin canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasian diri. Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin terciptanya dan terbinanya kesiapan dan keadaan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa dimasa depan tercermin dari potret diri para guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru ditengah-tengah masyarakat. Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru atau dosen untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru atau dosen. Guru atau dosen yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. B. PROFESI GURU Menurut Sumargi profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata segi materinya belaka. Menurut Makagiansar, M. (1996) profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan

Mata Kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) Dosen Pengampu: Dr. Heni Pujiastuti

Widya Fitri Maharani tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu. Sedangkan Nasanius, Y. (1998) mengatakan profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: (a) sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih (b) pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki, (c) sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik. Menurut Galbreath, J. (1999) frofesi gurtu adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik. Pencanangan pekerjaan guru sebagai profesi kita catat sebagai sebuah upaya pemerintah yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimanapun, peran guru sangatlah vital dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu subjek bersama anak didik untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dan juga transfer nilai (transfer of value). Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Guru dikatakan profesional jika ia memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru memegang peranan yang sangat penting terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat yang multicultural dan multidimensional, di mana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru masih sangat minim. Guru juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Sesuai dengan UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa guru dituntut untuk memiliki Kompetensi, maksudnya adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi social. Dalam kompetensi pedagogic, seorang guru atau dosen harus mempunyai kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi-kompetensi tersebut memegang peranan penting dalam pembentukan seorang guru profesional dan ideal yang menjadi tuntutan pada saat ini untuk mengimbangi perubahan zaman yang semakin modern. Oleh karena itu, agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkat, maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya, dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif, guru mampu menciptakan suasana pembejaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Profesi keguruan juga merupakan suatu profesi yang menuntut dedikasi yang tinggi. Selain melaksanakan tugasnya menyelenggarakan pembelajaran di kelas, seorang guru pun juga harus menyediakan sedikit waktunya, bisa saja di luar kelas untuk memberikan pendidikan-pendidikan tertentu kepada peserta didiknya. Misalnya memberikan gambaran-gambaran atau membentangkan kehidupan nyata yang nanti akan ditemukan oleh peserta didik nantinya di dalam masyarakat. Memberikan pedoman atau panduan tertentu kepada mereka agar mampu diterima dan bertahan dalam kehidupan bermasyarakat. Tentunya kesebaran dan keihklasan guru dalam mengayomi peserta didik sangat lah dituntut. Seorang guru harus menjadikan dirinya sebagai guru profesional. Guru yang profesional menguasai berbagai kompetensi yang disyaratkan untuk menjadi seorang guru. Suatu profesi dilaksanakan oleh profesional dengan memperhatikan dan mempergunakan perilaku yang memenuhi norma-norma etika profesi. Kode etik adalah kumpulan norma-norma yang

Tugas Individu

PROFESI GURU DAN KEPROFESIONALISMEANNYA merupakan pedoman perilaku profesional dalam melaksanakan profesi. Guru, sebagai salah satu profesi juga mempunyai kode etik tertentu. Guru yang profesional dan ideal harus selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan kode etik yang mengatur profesinya. Kode etik guru merupakan suatu norma atau aturan tata susila yang mengatu tingkah laku guru, dan oleh karena itu haruslah ditaati oleh guru. Tujuan dari kode etik guru adalah: 1. Agar guru mempunyai rambu-rambu yang dapat dijadikan pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai pendidik. 2. Agar guru dapat bercermin diri mengenai tingkah lakunya, apakah sudah sesuai dengan profesi pendidik yang disandangnya ataukah belum. 3. Agar guru-guru dapat menjaga atau mengambil langkah preventive, jangan sampai tingkah lakunya dapat menurunkan martabatnya sebagai seorang profesional yang bertugas utama sebagai pendidik. 4. Agar guru selekasnya dapat kembali (mengambil langkah kuratif), jika ternyata apa yang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak sesuai dengan norma-norma yang telah dirumuskan dan disepakati sebagai kode etik guru. 5. Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau paling tidak, tidak bertentangan dengan profesi yang disandangnya sebagai seorang pendidik. Lebih lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan oleh masyarakat umum. Kode etik guru ini mengatur guru dalam bersikap. Sebagaimana diketahui guru ideal merupakan gambaran tentang kondisi guru dimana ia mampu menjadi guru yang menjadi tauladan baik bagi siswanya. Karenanya, dibutuhkan kepribadian-kepribadian yang menunjukkan sifat-sifat dan kepribadian yang pantas untuk digugu dan ditiru oleh siswanya. C. GURU PROFESIONAL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 1. Kompetensi Guru Profesional Menurut Suryadi dalam Suwarna (2004), predikat guru profesional dapat dicapai dengan memiliki empat karakteristik profesional, yaitu: 1) Kemampuan profesional (professional capacity), yaitu kemampuan intelegensi, sikap, nilai, dan keterampilan serta prestasi dalam pekerjaannya. Secara sederhana, guru harus menguasai materi yang diajarkan.

2) Kompetensi upaya profesional (professional effort), yaitu kompetensi untuk membelajarkan siswanya. 3) Profesional dalam pengelolaan waktu (time devotion). 4) Imbalan profesional (professional rent) yang dapat menyejahterakan diri dan keluarganya. Arifin (2000) mengemukakan guru Indonesia yang profesional dipersyaratkan mempunyai: 1. Dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21; 2. Penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praksis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu praksis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka. Pendidikan merupakan proses yang terjadi di lapangan dan...


Similar Free PDFs