Proposal Penelitian Akuntansi PDF

Title Proposal Penelitian Akuntansi
Author Putu Yads
Pages 14
File Size 213.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 464
Total Views 512

Summary

PROPOSAL​ ​PENELITIAN ”Pengaruh​ ​Jumlah​ ​Kredit​ ​yang​ ​Diberikan​ ​dan​ ​Tingkat Likuiditas​ ​Terhadap​ ​Profitabilitas​ ​Perusahaan​ ​Perbankan yang​ ​Terdaftar​ ​di​ ​Bursa​ ​Efek​ ​Indonesia” (Diajukan​ ​untuk​ ​memenuhi​ ​salah​ ​satu​ ​tugas​ ​mata​ ​kuliah​ ​metode​ ​penelitian) Disusun​ ​...


Description

PROPOSAL​ ​PENELITIAN ”Pengaruh​ ​Jumlah​ ​Kredit​ ​yang​ ​Diberikan​ ​dan​ ​Tingkat

Likuiditas​ ​Terhadap​ ​Profitabilitas​ ​Perusahaan​ ​Perbankan yang​ ​Terdaftar​ ​di​ ​Bursa​ ​Efek​ ​Indonesia”

(Diajukan​ ​untuk​ ​memenuhi​ ​salah​ ​satu​ ​tugas​ ​mata​ ​kuliah​ ​metode​ ​penelitian)

Disusun​ ​Oleh​ ​: Sumayya​ ​Syahidah

(109200234)

Ristika​ ​Tri​ ​Wijayanti

(110200102)

Hotniasari​ ​Sinaga

(109200212)

INSTITUT​ ​MANAJEMEN​ ​TELKOM AKUNTANSI 2011/2012 DESKRIPSI​ ​TUGAS​ ​KELOMPOK

NAMA TUGAS

:​ ​Sumayya​ ​Syahidah :​ ​BAB​ ​I ● Latar​ ​Belakang​ ​Penelitian ● Rumusan​ ​Masalah ● Tujuan​ ​Penelitian ● Kegunaan​ ​Penelitian

NAMA TUGAS

:​ ​Hotniasari​ ​sinaga :​ ​BAB​ ​II ● Kajian​ ​Pustaka ● Hipotesis

NAMA TUGAS

: :​ ​BAB​ ​III ● Prosedur​ ​Penelitian

A.​ ​JUDUL​ ​PENELITIAN​ ​:

Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan Dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa​ ​Efek​ ​Indonesia

BAB​ ​I

PENDAHULUAN 1.1​ ​Latar​ ​Belakang​ ​Masalah Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari kegiatan operasionalnya maupun kegiatan non operasional pada perusahaan yang bersangkutan. Begitu pula bagi setiap perusahaan perbankan, keuntungan/laba juga merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu agar dapat mempertahankan kontinuitas operasional perusahaan atau dalam istilah akuntansi disebut dengan ​going concern​. Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang ada, perusahaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha, mobilisasi dana dari masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap priode. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan aspek yang mencerminkan kemampuan setiap perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi kontinuitas perusahaan yang bersangkutan, yaitu baik pada masa sekarang sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. Perusahaan akan memperoleh laba jika jumlah pendapatan/penghasilan yang diterima nilainya lebih besar dibandingkan dengan besarnya pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan. Penghasilan bank dapat berasal dari hasil penerimaan bunga kredit yang diberikan,​ ​agio​ ​saham,​ ​jasa​ ​di​ ​bidang​ ​keuangan​ ​dan​ ​lain-lain. Keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan perbankan sebagian besar berasal dari bunga pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari diberikannya sejumlah kredit kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh karena itu, kredit merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasional setiap perusahaan perbankan. Kredit adalah aset yang menghasilkan pendapatan bunga, maka porsi kredit dalam aset perbankan sangatlah dominan jumlahnya. Penting dan strategisnya masalah kredit dalam perusahaan perbankan, menyebabkan pengelolaan kredit menjadi sangatlah vital. Dengan adanya kondisi seperti ini, pihak manajemen sangatlah perlu untuk membangun suatu strategi bisnis yang handal, yaitu terutama untuk hal yang berkenaan dengan pemberian kredit kepada para nasabahnya. Jenis-jenis dari kredit yang disalurkan oleh bank antara lain dapat berupa, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama dari

perusahaan perbankan. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan, maka semakin besar pula pendapatan bunga yang akan diperoleh setiap perusahaan. Peningkatan pendapatan ini nantinya juga akan mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan, sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham yaitu dalam bentuk deviden dan sebagian lagi akan dimasukkan kedalam laba ditahan, yaitu sebagai tambahan modal perusahaan untuk priode selanjutnya, jadi secara keseluruhan tentu saja laba perusahaan​ ​juga​ ​akan​ ​mempengaruhi​ ​besarnya​ ​modal​ ​perusahaan.

Likuiditas suatu perusahaan perbankan mencerminkan bahwa perusahaan yang bersangkutan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan sejumlah alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan tersebut. Ataupun dengan kata lain, suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan giro, tabungan dan deposito pada saat ditagih oleh para nasabah penyimpan dana serta dapat pula memenuhi semua permohonan kredit dari calon debitur yang layak untuk dibiayai. Rasio likuiditas bagi setiap perusahaan idealnya adalah sebesar 200%, dan apabila rasio likuiditas nilainya kurang dari 200% maka dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar nilainya turun maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka pendeknya, dimana hal ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar nilainya terlalu besar , maka akan berdampak timbulnya dana yang mengganggur yang disebut dengan munculnya ​idle fund. Oleh sebab itu, secara keseluruhan hal-hal tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Untuk menjamin likuiditas bank, pada tahun 2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM) yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun setiap bank. GWM merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh BI​ ​adalah​ ​sebesar​ ​5%​ ​dari​ ​DPK. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perbankan dengan objek penelitian bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2006, 2007 dan​ ​2008​ ​dalam​ ​sebuah​ ​karya​ ​ilmiah​ ​yang​ ​berbentuk​ ​skripsi. 1.2​ ​Rumusan​ ​Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan​ ​dalam​ ​penelitian​ ​ini​ ​adalah: ●

Apakah jumlah kredit yang diterima oleh perbankan dapat mempengaruhi​ ​profitabilitasnya​ ​?



Apakah tingkat likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas suatu perbankan​ ​di​ ​BEI​ ​?



Apakah jumlah kredit dan tingkat likuiditas yang tinggi dapat mengahsilkan​ ​profit​ ​yang​ ​baik​ ​bagi​ ​suatu​ ​perbankan​ ​?

1.3.​ ​Batasan​ ​Masalah

Batasan​ ​masalah​ ​dalam​ ​penelitian​ ​ini​ ​adalah​ ​sebagai​ ​berikut:



Ukuran profitabilitas bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share ​(EPS), Earning Before Interest and tax (EBIT), ​loan to

deposits ratio, ​Return On Investment ​(ROI), ​Return On Equity (ROE), dan rasio​ ​likuiditas​ ​lainnya.

1.4​ ​ ​Tujuan​ ​Penelitian

Tujuan​ ​yang​ ​hendak​ ​dicapai​ ​dalam​ ​kegiatan​ ​penelitian​ ​ini​ ​antara​ ​lain:

1.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kredit terhadap profit suatu​ ​perbankan.

2.

Untuk mengetahui sejauh mana likuiditas suatu perbankan mempengaruhi profitnya.

3.

Untuk mengetahui apakah jumlah kredit yang banyak serta keadaan perbankan​ ​yang​ ​likuid​ ​dapat​ ​menghasilkan​ ​profit​ ​yang​ ​menguntungkan.

1.5​ ​Manfaat​ ​Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian mengenai

perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional antara lain​ ​: 1.

Bagi Bank dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan​ ​dan​ ​kekurangan​ ​dalam​ ​peniliaian​ ​kreditnya.

2.

Bagi investor, dapat dijadikan catatan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan​ ​keputusan​ ​investasinya.

3.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk menilai likuiditas​ ​serta​ ​pengaruhnya​ ​terhadap​ ​profitabilitas​ ​suatu​ ​perbankan

BAB​ ​II

KAJIAN​ ​TEORITIS 2.1​ ​Pengertian​ ​dan​ ​Fungsi​ ​kredit

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah​ ​jangka​ ​waktu​ ​tertentu​ ​dengan​ ​pemberian​ ​bunga”.

keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki fungsi sebagai​ ​berikut​ ​(Kasmir,​ ​2002:97)​ ​: a. b. c. d. e. f. g. h.

2.2

Meningkatkan​ ​daya​ ​guna​ ​uang, Meningkatkan​ ​peredaran​ ​dan​ ​lalu​ ​lintas​ ​uang. Meningkatkan​ ​daya​ ​guna​ ​barang Meningkatkan​ ​peredaran​ ​barang. Salah​ ​satu​ ​alat​ ​stabilitas​ ​ekonomi. Meningkatkan​ ​kegairahan​ ​berusaha Meningkatkan​ ​pemerataan​ ​pendapat Meningkatkan​ ​hubungan​ ​internasional

​ ​Jenis-Jenis​ ​Kredit

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir, 2002:99)​ ​anatara​ ​lain​ ​: a)

​ ​b)

​ ​Dilihat​ ​dari​ ​segi​ ​kegunaan 1. Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan​ ​rehabilitasi, 2. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan​ ​produksi​ ​dalam​ ​operasionalnya. ​ ​Dilihat​ ​dari​ ​tujuan​ ​kredit 1. Kredit produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan​ ​barang​ ​atau​ ​jasa, 2. Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau​ ​dipakai​ ​oleh​ ​seseorang​ ​atau​ ​badan​ ​usaha, 3. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan​ ​tersebut.

​ ​c)

Dilihat​ ​dari​ ​segi​ ​jangka​ ​waktu 1. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya​ ​digunakan​ ​untuk​ ​keperluan​ ​modal​ ​kerja 2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar​ ​antara​ ​satu​ ​tahun​ ​sampai​ ​dengan​ ​tiga​ ​tahun, 3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang memiliki masa pengembalian​ ​antara​ ​tiga​ ​sampai​ ​lima​ ​tahun.

​ ​d)

​2.3

​ ​Dilihat​ ​Dari​ ​Segi​ ​Jaminan 1. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud​ ​atau​ ​tidak​ ​berwujud, 2. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama​ ​baik​ ​si​ ​calon​ ​debitur​ ​selama​ ​ini.

​ ​Unsur-Unsur​ ​Kredit ● ● ● ● ● ●

2.4

Di​ ​dalam​ ​suatu​ ​kredit​ ​terdapat​ ​unsur-unsur​ ​(Jusuf,​ ​2003:6),​ ​yaitu​ ​:

Pemberian​ ​kredit​ ​atau​ ​kreditur​ ​yaitu​ ​bank, Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa merupakan perorangan​ ​atau​ ​perusahaan​ ​(badan​ ​usaha) Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank Perjanjian​ ​kredit​ ​yang​ ​merupakan​ ​aturan​ ​main​ ​dari​ ​hubungan​ ​ini, Jangka​ ​waktu​ ​yaitu​ ​masa​ ​pengembalian​ ​kredit,​ ​dan Bunga​ ​atas​ ​kredit​ ​yang​ ​dinikmati​ ​pihak​ ​kreditur

​ ​Likuiditas 2.4.1 ​ ​Pengertian​ ​Likuiditas Penulis mengutip pengertian ​Likuiditas dari (Hanafi, 2003:77). kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. (Kasmir, 2002:48) Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit​ ​yang​ ​memang​ ​layak​ ​untuk​ ​dibiayai.

​ ​2.4.2 ​ ​Rasio​ ​Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva​ ​lancar​ ​lainnya​ ​dengan​ ​kewajiban​ ​lancar. 2.4.2.1​ ​Rasio​ ​likuiditas​ ​dapat​ ​dibagi​ ​menjadi​ ​dua​ ​bagian ● rasio yang membandingkan sumber-sumber kas dengan total hutang lancer ● rasio yang membandingkan arus kas terhadap besarnya hutang lancer Rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam​ ​membayar​ ​kewajiban​ ​lancarnya.

Rumus​ ​untuk​ ​menghitung​ ​current​ ​ratio​ ​:

current​ ​ratio​ ​=

2.5

​ ​Profitabilitas 2.5.1 ​ ​Pengertian​ ​Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan dari setiap perusahaan manajerial dari setiap perusahaan tingkat profitabilitas perusahaan maksimal.

suatu hal yang mencerminkan untuk menghasilkan laba. Performa akan dapat dikatakan baik apabila yang dikelolanya tinggi ataupun

​ ​2.5.2 ​ ​Rasio​ ​Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas dari setiap perusahaan, dapat dihitung dengan beberapa​ ​cara​ ​yaitu,​ ​dengan​ ​mempergunakan​ ​ROA,​ ​ROE,​ ​NIM,​ ​dan​ ​ROI. Return​ ​on​ ​Equity​ ​(ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Menurut Drs. Mamduh M. Hanafi, MBA dan Drs. Abdul Halim, MBA.Akt (2000:179),​ ​rasio​ ​dapat​ ​dirumuskan​ ​sebagai​ ​berikut: ROE​ ​=

Return​ ​on​ ​Equity​ ​(ROI)

Menurut Mulyadi (1993:441), ​Return on Equity (ROI) ​merupakan

perbandingan​ ​laba​ ​dengan​ ​investasi​ ​yang​ ​digunakan​ ​untuk​ ​menghasilkan​ ​laba. Rumus​ ​untuk​ ​menghitung​ ​ROI​ ​adalah​ ​sebagai​ ​berikut​ ​: ROI​ ​=

2.6

​ ​Kerangka​ ​Konseptual

Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga kredit bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah kredit yang diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang akan dicapai juga semakin besar nilainya. Tingkat likuiditas yang dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan ​Loan to Deposit Ratio, ​biasanya digunakan para nasabah. khususnya, sebagai suatu indikator untuk menilai kemampuan setiap perusahaan perbankan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan harta lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas dari suatu perusahaan bagus/tinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya untuk mempergunakan jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri, sehingga dengan naiknya intensitas dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang disediakan oleh setiap bank inilah, tentunya akan menentukan tingkat profitabilitas yang akan diperoleh​ ​nantinya.

Kredit​ ​(X1) Profitabilitas​ ​(Y)

Profitabilitas​ ​(Y)

Likuiditas​ ​(X2)

2.7​ ​ ​Hipotesis​ ​Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini​ ​adalah: 1. jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas

perusahaan

2. Tingkat​ ​likuiditas​ ​berpengaruh​ ​secara​ ​parsial​ ​terhadap​ ​profitabilitas​ ​perusahaan

3. jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan

terhadap​ ​profitabilitas​ ​perusahaan

BAB​ ​III

METODE​ ​PENELITIAN 1.

Jenis​ ​Penelitian

2.

3.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan erat antara dua variabel​ ​atau​ ​lebih​ ​(kausalitas)​ ​(Sugiyono,​ ​2007:11). Operasionalisasi​​ ​Variabel

Variabel-variabel​ ​yang​ ​dipakai​ ​dalam​ ​penelitian​ ​ini​ ​adalah: 1.​ ​Kredit yang diberikan, yaitu dana/uang yang diberikan bank kepada para debitur dalam bentuk pinjaman, yang didalamnya mengandung bunga​ ​dan​ ​waktu​ ​jatuh​ ​temponya, 2.​ ​Likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan (Hanafi, 2003:77). Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan​ ​Loan​ ​to​ ​Deposit​ ​Ratio,​ ​dan 3.​ ​Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas bisnis yang ada. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan​ ​Return​ ​On​ ​Total​ ​asset​ ​(ROA).

Tahapan​ ​Penelitian

Langkah-langkah​ ​yang​ ​dilakukan​ ​dalam​ ​penelitian​ ​ini​ ​antara​ ​lain: 1. 2.

Menentukan​ ​sampel​ ​penelitian

Menghitung variabel-variabel yang digunakan dalam perbandingan kinerja keuangan​ ​bank​ ​yang​ ​meliputi: ● ● ●

ROE​ ​=

ROI​ ​=

current​ ​ratio​ ​=

No Kegiatan

Min ggu : 1

1 2 3 4 5 6 7 8

4.

Penyusunan​ ​Proposal Penentuan​ ​Sampel

Pengumpulan​ ​Data Analisis​ ​Data

Pembuatan​ ​Draf​ ​Laporan Seminar​ ​Laporan

Penyempurnaan​ ​Laporan Penggandaan​ ​Laporan Populasi​ ​dan​ ​Sampel

2

3

4

5

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007 dan 2008 yang berjumlah 31 perusahaan perbankan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah ​Purposive Sampling​, yang merupakan teknik penentuan sampel anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono,​ ​2007:78). Kriteria​ ​penentuan​ ​sampel​ ​dalam​ ​penelitian​ ​ini​ ​adalah​ ​: 1. Perusahaan perbankan yang telah ​go public ​dan terdaftar di Bursa Efek​ ​Indonesia​ ​(BEI)​ ​pada​ ​tahun​ ​2006,​ ​2007​ ​dan​ ​2008, 2. Perusahaan perbankan tersebut tidak mengalami delisting selama priode​ ​pengamatan, 3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada tahun​ ​2006,​ ​2007​ ​dan​ ​2008,​ ​dan 4. Perusahaan perbankan tersebut memiliki laba positif selama masa priode​ ​pengamatan.

5.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di​ ​Bursa​ ​Efek​ ​Indonesia​ ​(BEI)​ ​pada​ ​tahun​ ​2006,​ ​2007​ ​dan​ ​2008..

Tekhnik​ ​Analisis​ ​Data

Data dianalisis dengan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana. Uji statistik dilakukan dengan t-test dan f-test (ANOVA), dimana terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan uji statistik. T-tes digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel terikat secara parsial, sedangkan uji-f digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Berikut Uji asumsi​ ​klasik​ ​yang​ ​dilakukan​ ​dalam​ ​penelitian​ ​ini​ ​:

a.

Uji​ ​Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel penganggu at...


Similar Free PDFs