PROTEIN DAN ASAM AMINO PDF

Title PROTEIN DAN ASAM AMINO
Author Naufal Ahmad Muzakki
Pages 30
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 394
Total Views 661

Summary

PROTEIN DAN ASAM AMINO LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia yang diampu oleh Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M. Sc, Drs. Suhara, M. Pd, dan Dr. Mimin Nurjhani Kusumastuti, M. Pd. oleh: Kelompok 4 Kelas A 2015 Lahmi Ladzdzatul Hikmah (1500106) Najat Almardhi...


Description

PROTEIN DAN ASAM AMINO LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia yang diampu oleh Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M. Sc, Drs. Suhara, M. Pd, dan Dr. Mimin Nurjhani Kusumastuti, M. Pd.

oleh: Kelompok 4 Kelas A 2015

Lahmi Ladzdzatul Hikmah

(1500106)

Najat Almardhiyyah

(1503879)

Naufal Ahmad Muzakki

(1505601)

Nurul Aulia Rahmi K.

(1503737)

Qoriatul Zannah

(1504984)

Wilda Robiatul Adawiyah

(1302315)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016

A. Judul Protein dan Asam Amino.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Praktikum dan pengamatan Uji Ninhidrin, Uji Xanthoprotein, dan Uji Millon dilaksanakan pada: Hari, tanggal

: Kamis, 15 September 2016

Waktu

: Pukul 07.00-09.30 WIB

Tempat

: Laboratorium Fisiologi, FPMIPA UPI.

2. Praktikum dan pengamatan Uji Komposisi Protein dan Uji Biuret dilaksanakan pada: Hari, tanggal

: Kamis, 22 September 2016

Waktu

: Pukul 07.00-09.30 WIB

Tempat

: Laboratorium Fisiologi, FPMIPA UPI.

3. Praktikum dan pengamatan Denaturasi Protein dilaksanakan pada: Hari, tanggal

: Kamis, 29 September 2016

Waktu

: Pukul 07.00-09.30 WIB

Tempat

: Laboratorium Fisiologi, FPMIPA UPI.

C. Tujuan 1. Uji Ninhidrin bertujuan untuk menunjukkan adanya asam amino dalam zat yang diuji. 2. Uji Xantoprotein bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan asam amino yang mengandung cincin aromatik. 3. Uji Millon bertujuan untuk menunjukkan adanya asam amino tirosin pada zat yang diuji. 4. Uji Komposisi Protein bertujuan untuk membuktikan komposisi yang ada dalam suatu protein. 5. Uji Biuret bertujuan untuk menguji adanya ikatan peptida pada protein. 6. Denaturasi protein oleh pH ekstrim, reagen asam dan logam berat bertujuan untuk membuktikan proses denaturasi yang dapat terjadi pada protein.

D. Landasan Teori 1. Uji Ninhidrin Dalam uji ini digunakan larutan ninhidrin untuk mendeteksi semua jenis asam amino. Ninhidrin (triketohidrinden hidrat) merupakan pengoksidasi kuat, bereaksi dengan semua α-asam amino diantara pH 4-8 menghasilkan senyawa berwarna ungu. Asam amino prolin dan hidroksi prolin juga bereaksi dengan ninhidrin, tetapi senyawa yang dihasilkan berwarna kuning (Adisendjaja, dkk, 2016). Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk hidrindantin (Panji, 2013). 2. Uji Xanthoprotein Uji xanthoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan gugus benzene. Asam amino yang mengandung cincin aromatic membentuk turunan nitro yang berwarna kuning pada pemanasan dengan asam nitrat pekat. Garam-garam dari turunan berwarna jingga (orange). Asam amino yang menunjukkan reaksi positif untuk uji ini adalah tirosin, fenil lalanin, dan triptofan. 3. Uji Millon Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Uji millon umumnya digunakan untuk menunjukkan adanya asam amino tirosin pada suatu zat. Uji millon bekerja terhadap derivat-derivat monofenol seperti tirosin. Pereaksi yang digunakan merupakan larutan merkuri (Hg) dalam asam nitrat (HNO3) (Panji, 2013). Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.Tetapi khusus untuk proteoso dan pepton secara langsung akan menghasilkan larutan yang berwarna merah. Endapan yang terbentuk berupa garam kompleks dari tirosin yang ternitrasi.

Tirosin akan ternitrasi oleh asam nitrat sehingga memperoleh penambahan gugus N=O, gugus tersebut secara reversibel (bolakbalik) dapat berubah menjadi N-OH (hidroksifenil). Merkuri dalam pereaksi millon akan bereaksi dengan gugus hidroksifenil dari tirosin membentuk warna merah. 4. Uji Komposisi Protein Protein berasal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida merupakan suatu kovalen antara gugus α-amino dari suatu asam amino dengan gugus αkarboksilat dari asam amino lainnya. Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang panjang dari gabungan asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino). 5. Uji Biuret Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Kupri sulfat dalam suasana basa bereaksi dengan senyawa yang mengandung dua ikatan peptide atau lebih memberikan senyawa komplek berwarna ungu. Keadaan warna ungu menunjukkan jumla ikatan peptide dalam protein. Reaksi menunjukkan hasil positif

terhadap senyawa yang mengandung dua gugus karbonil yang dihubungkan melalui satu atom N atau C (Adisendjaja, 2016). 6. Denaturasi Protein Panas dapat mempengaruhi sifat pada semua protein globular, tanpa memandang ukuran atau fungsi biologisnya, walaupun suhu yang tepat bagi fenomena ini mungkin bervariasi. Protein dalam keadaan alamiahnya disebut protein asli (natif), dan setelah perubahan menjadi protein terdenaturasi. Terdapat akibat kedua yang penting dari denaturasi

protein,

protein

yang

bersangkutan

hampir

selalu

kehilangan aktivitas biologi khususnya. Denaturasi protein dapat diakibatkan bukan hanya oleh panas, tetapi juga oleh pH ekstrim, oleh beberapa pelarut organik seperti alcohol atau aseton, oleh zat deterjen, atau hanya dengan

terlarut teretntu seperti urea, oleh cara pengguncangan intensif larutan

protein dan bersinggungan dengan udara sehingga terbentuk busa (Suhara, 2008).

E. Alat dan Bahan 1. Alat dan Bahan Uji Ninhidrin Tabel 1. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Pipet Water Bath

Jumlah 8 buah 8 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bahan Asam Amino A Asam Amino B Asam Amino C Asam Amino D Asam Amino E Asam Amino F Asam Amino G Asam Amino H Larutan Ninhidrin

Jumlah 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 5 tetes untuk setiap asam amino

2. Alat dan Bahan Uji Xanthoprotein Tabel 3. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 2. 3. 4.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Gelas Ukur Pipet pH Universal

Jumlah 8 buah 8 buah 1 buah 1 buah 1 buah Secukupnya

Tabel 4. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bahan Asam Amino A Asam Amino B Asam Amino C Asam Amino D Asam Amino E Asam Amino F Asam Amino G Asam Amino H HNO3 pekat NaOH 10 M

Jumlah 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml untuk setiap asam amino Secukupnya

3. Alat dan Bahan Uji Millon Tabel 5. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Pipet Water bath

Jumlah 8 buah 8 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Tabel 6. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bahan Asam Amino A Asam Amino B Asam Amino C Asam Amino D Asam Amino E Asam Amino F Asam Amino G Asam Amino H Pereaksi Millon Larutan Na-nitrit

Jumlah 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 5 tetes untuk setiap asam amino 5 tetes untuk setiap asam amino

4. Alat dan Bahan Uji Komposisi Protein Tabel 7. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2.

Alat Tabung reaksi Kertas label

Jumlah 1 buah 1 buah

No. 3. 4. 5. 6. 7.

Alat Kertas saring Penjepit tabung reaksi Korek api Pembakar Bunsen Pipet

Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Tabel 8. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3.

Bahan Serbuk Albumin Lakmus merah Pb-asetat

Jumlah Secukupnya 1 buah 2 tetes

5. Alat dan Bahan Uji Biuret Tabel 9. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 4.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Pipet

Jumlah 4 buah 4 buah 1 buah 1 buah

Tabel 10. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bahan Albumin Casein Gelatin Pepton CuSO4 NaOH 10 M

Jumlah 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 5 tetes untuk setiap protein 5 tetes untuk setiap protein

6. Alat dan Bahan Denaturasi Protein oleh pH ekstrim Tabel 11. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 4.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Pipet

Jumlah 8 buah 8 buah 1 buah 1 buah

Tabel 12. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bahan Albumin Casein Gelatin Pepton NaOH (Basa) HCl (asam)

Jumlah 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml/secukupnya 1 ml/secukupnya

7. Alat dan Bahan Denaturasi Protein oleh Reagen Asam Tabel 13. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Pipet Gelas ukur pH Universal

Jumlah 20 buah 20 buah 2 buah 3 buah 2 buah Secukupnya

Tabel 14. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bahan Albumin Casein Gelatin Pepton Asam sulfosalisilat Asam pikrat Asam tanat Asam trichlorasetat Asam fosfotungstat NaOH encer

Jumlah 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 10 tetes untuk setiap protein 10 tetes untuk setiap protein 10 tetes untuk setiap protein 10 tetes untuk setiap protein 10 tetes untuk setiap protein Secukupnya

8. Alat dan Bahan Denaturasi Protein oleh Logam Berat Tabel 15. Alat-alat yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Alat Tabung reaksi Kertas label Rak tabung reaksi Pipet Gelas ukur pH Universal

Jumlah 12 buah 12 buah 2 buah 3 buah 2 buah 12 helai

Tabel 16. Bahan-bahan yang digunakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bahan Albumin Casein Gelatin Pepton CuSO4 0,1 M Pb-asetat 0,1 M HgCl 0,1 M

Jumlah 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 10 tetes 10 tetes 10 Tetes

F. Langkah Kerja 1. Uji Ninhidrin

Gambar 1. Cara Kerja Uji Ninhidrin (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Larutan asam amino yang akan diuji dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 2 ml. c. Kemudian kedalam masing-masing tabung ditambahkan 5 tetes larutan Ninhidrin dan dipanaskan selama 2 menit. d. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi kemudian hasilnya dicatat dan didokumentasikan. 2. Uji Xanthoprotein

Gambar 2. Langkah Kerja Uji Xanthoprotein (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Larutan asam amino yang akan diuji dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 0,5 ml. c. Kemudian kedalam masing-masing tabung ditambahkan 0,5 ml HNO3 pekat dan dipanaskan selama 2 menit. d. Setelah itu tabung didinginkan dan ditambahkan tetesan NaOH 10 M sampai larutan didalam tabung menjadi basa, hasilnya dicatat dan didokumentasikan. 3. Uji Millon

Gambar 3. Langkah Kerja Uji Millon (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Larutan asam amino yang akan diuji dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 1 ml. c. Kemudian kedalam masing-masing tabung ditambahkan 5 tetes larutan Millon dan dipanaskan selama 10 menit. d. Setelah itu tabung didinginkan dan ditambahkan tetesan Na-nitrit, hasilnya dicatat dan didokumentasikan.

4. Uji Komposisi Protein

Gambar 4. Langkah Kerja Uji Komposisi Protein

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Albumin serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi yang kering. c. Kemudian kertas lakmus dimasukkan tepat diatas serbuk albumin, setelah itu pada bagian atas mulut tabung ditempatkan kertas saring yang telah dibasahi Pb-asetat. d. Tabung reaksi tersebut kemudian dipanaskan menggunakan pembakar Bunsen secara perlahan. e. Kemudian perubahan pada tabung reaksi diamati dan diidentifikasi. 5. Uji Biuret

Gambar 5. Langkah Kerja Uji Biuret. (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Larutan protein yang akan diuji dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 2 ml. c. Kemudian kedalam masing-masing tabung ditambahkan 5 tetes CuSO4 dan 5 tetes larutan NaOH. d. Setelah itu larutan dikocok sampai tercampur sempurna dan diamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi. 6. Denaturasi Protein oleh pH Ekstrim

Gambar 6. Langkah Kerja Denaturasi Protein oleh pH Ekstrim (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Sebanyak 1 ml protein masing-masing dimasukkan ke dalam 8 tabung reaksi berlabel. c. Kedalam 4 tabung reaksi pertama diteteskan NaOH sampai terdenaturasi dan 4 tabung reaksi berikutnya diteteskan HCl sampai terdenaturasi. d. Dilihat perubahannya. Jika sudah terdenaturasi dengan tampak perubahan (mengendap, keruh, atau berbuih) hasilnya dicatat dan didokumentasikan.

7. Denaturasi Protein oleh Reagen Asam

Gambar 7. Langkah Kerja Denaturasi Protein oleh Reagen Asam (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan b. Sebanyak 2 ml protein masing-masing dimasukkan ke dalam 8 tabung reaksi berlabel. c. Larutan protein kemudian

ditetesi reagen asam sampai terjadi

pengendapan. d. Secara perlahan-lahan diteteskan NaOH encer dan amati yang terjadi sejalan dengan kenaikan pH (dari asam menjadi basa). e. Kemudian setelah itu ditentukan pH akhirnya (setelah menjadi basa). f. Dilihat

perubahannya

kemudian

didokumentasikan. 8. Denaturasi Protein oleh Logam Berat

hasilnya

dicatat

dan

Gambar 8. Langkah Kerja Denaturasi Protein oleh Logam Berat (Kelompok 4, 2016)

a. Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan. b. Sebanyak 2 ml protein Albumin, Casein, Gelatin dan Pepton dimasukkan kedalam tabung reaksi, masing-masing protein dimasukkan kedalam 3 tabung berbeda. c. Kemudian tabung reaksi yang berisi protein ditambahkan larutan logam berat diantaranya CuSO4, Pb-asetat, dan HgCl masingmasing sebanyak 10 tetes.

G. Hasil Pengamatan 1. Uji Ninhidrin Tabel 17. Hasil Pengamatan Uji Ninhidrin No.

Larutan

Reaksi

Keterangan

1

Asam Amino A

-

Tidak berwarna

Gambar Hasil Pengamatan

Gambar 9. Larutan A (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

2

Asam Amino B

+

Berwarna ungu Gambar 10. Larutan B (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

3

Asam Amino C

+

Berwarna ungu Gambar 11. Larutan C (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

No.

Larutan

Reaksi

Keterangan

4

Asam Amino D

-

Tidak berwarna

Gambar Hasil Pengamatan

Gambar 12. Larutan D (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

5

Asam Amino E

-

Tidak berwarna Gambar 13. Larutan E (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

6

Asam Amino F

+

Berwarna ungu Gambar 14. Larutan F (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

7

Asam Amino G

+

Berwarna ungu Gambar 15. Larutan G (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

8

Asam Amino H

-

Tidak berwarna Gambar 16. Larutan H (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

2. Uji Xanthoprotein Tabel 18. Gambar Hasil Pengamatan Uji Xanthoprotein No. 1.

Perlakuan Larutan asam amino dengan tambahan tetesan HNO3 pekat

Gambar Hasil

Gambar 17. Asam amino ditetesi HNO3 pekat (Dokumentasi kelompok 4, 2016) 2.

Larutan asam amino dengan tambahan tetesan HNO3 pekat dan NaOH

Gambar 18. Asam amino ditetesi HNO3 pekat dan NaOH (Dokumentasi kelompok 4, 2016) 3.

Larutan diukur menggunakan pH universal

Gambar 19. Pengujian basa (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

Tabel 19. Hasil Pengamatan Uji Xanthoprotein No 1 2 3 4 5 6 7 8

Larutan Asam Amino A Asam Amino B Asam Amino C Asam Amino D Asam Amino E Asam Amino F Asam Amino G Asam Amino H

HNO₃ + -

NaOH 5 Tetes 5 Tetes 8 Tetes 15 Tetes 10 Tetes 10 Tetes 10 Tetes 15 Tetes

pH Universal Basa Basa Basa Basa Basa Basa Basa Basa

3. Uji Millon Tabel 20. Hasil Pengamatan Uji Millon No.

Larutan

Reaksi

Keterangan

1.

Asam Amino A

-

Tidak berwarna

Gambar Hasil Pengamatan

Gambar 20. Asam Amino A (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

2.

Asam Amino B

+

Berwarna merah bata Gambar 21. Asam Amino B (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

3.

Asam Amino C

-

Tidak berwarna Gambar 22. Asam Amino C (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

4.

Asam Amino D

-

Tidak berwarna Gambar 23. Asam Amino D (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

5.

Asam Amino E

-

Tidak berwarna Gambar 24. Asam Amino E (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

No.

Larutan

Reaksi

Keterangan

6.

Asam Amino F

-

Tidak berwarna

Gambar Hasil Pengamatan

Gambar 25. Asam Amino F (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

7.

Asam Amino G

-

Tidak berwarna Gambar 26. Asam Amino G (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

8.

Asam Amino H

+

Berwarna merah bata Gambar 27. Asam Amino H (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

4. Uji Komposisi Protein Tabel 21. Hasil Pengamatan Uji Komposisi Protein No. 1. 2. 3. 4.

5.

Variabel Serbuk Albumin Dinding tabung Kertas lakmus Kertas saring

Sebelum Pembakaran Berwarna putih Kering Merah Putih

Setelah Pembakaran Berwarna hitam Beruap Biru Abu-abu

Gambar 28. Sebelum pembakaran (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

Gambar 29. Sesudah pembakaran (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

Gambar

5. Uji Biuret Tabel 22. Hasil Pengamatan Uji Biuret No.

Larutan

Reaksi

Keterangan

1.

Albumin

+

Berwarna ungu

Gambar Hasil Pengamatan

Gambar 30. Albumin (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

2.

Casein

+

Berwarna keunguan Gambar 31. Casein (Dokumentasi kelompok 4, 2016)

3.

Gelatin

+

Berwarna ungu Gambar 32. Gelatin (Dokumentasi kelompok 4, 2016)


Similar Free PDFs